GHGH
GHGH
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
1
Lembaga merupakan fenomena yang sangat penting daalam kehidupan
masyarakat, bukan saja karena fungsinya untuk menjaga dan mempertahankan
nilai-nila yang sangat tinggi dalam masyarakat, melainkan juga berkaitan erat
dengan pencapaian pelbagai kebutuhan manusia. Maka ada yang memahami
lembaga sebagai sarana untuk mencapai kebutuhan manusia. Terlepas dari
ketepatan artinya (yang akan diuraikan tersendiri dalam bagian berikutnya),
lembaga sosial memiliki peranan yang sangat vital dalam kehidupan masyarakat,
termasuk desa. Secara umum dalam suatu masyarakat, khususnya negara,
lembaga-lembaga yang sangat penting perannya dalam kehidupan masyarakat
tersebut adalah lembaga pemerintahan, ekonomi, pendidikan, agama, dan
keluarga. Namun, untuk buku Sosiologi Pedesaan dan Pertanian ini, kupasan
lembaga sosial ini akan lebih banyak ditujukan pada lembaga pemerintahan
(pimpinan) desa serta yang terkait dengan itu. Sebab, untuk masyarakat desa di
Indonesia umumnya, lembaga pemerintahan ini memiliki peranan yang penting.
2. Tujuan
2
BAB II
ISI
3
1. Merencanakan, melaksanakan dan membina program PKK;
- Gotong royong
- Sandang
- Pangan
- Kesehatan
4
- Mengembangan kehidupan berkoperasi
- Kelestarian hidup
- Perencanaan sehat.
- Pada saat pertemuan lebih sering diadakan hanya utuk bergosip dan cerita-
cerita saja.
5
berfungsi dalam pengadaan sarana – sarana produksi, disamping sebagai
daerah pemasaraan hasil – hasil produksi pedesaan.
4. Camat, baik selaku kepala wilayah ditingkat kecamatan maupun sebagai alat
dekosentrasi mwnurut undang – undang nomer 5 tahun 1974, memeliki
wewenang koordinasi terhadap istansi - istansi ditinmgkat kecamatan.
6
6. Daerah khusus/rawan, baik oleh sebab – sebab sosial politik maupun
bencana alam, yang oleh karena itu memerlukan pembinaan.
Untuk mencapai tujuan atau misi yang di embannya, UDKP malakukan fungsi –
fungsi srbagaiberikut :
Sejauh mana misi dan tujuan yang diemban UDKP itu mencapai sasarannya
selama ini telah ada sejulah pengkajian, yang banyak diantaranya menilai belum
berhasilnya misi UDKP tersebut.
7
3. Badan Usaha Unit Desa (BUUD) dan Koperasi Unit Desa (KUD)
Lembaga baru lain yang sangat penting bagi perkembangan dan kemajuan
masyarakat desa kita disamping LKMD adalah BUUD dan KUD. Sekalipun
dalam kenyataannya saat ini yang masih eksis dan berfungsi hanya KUD saja,
namun untuk memahaminya secara lengkap dan proposional BUUD juga harus
dibahas.
8
Unit desa memiliki wilayah kerja, dengan ketentuan sebaiknya tidak lebih
luas dari satu kecamatan ( berdasarkan pedoman mengenai pengaturan dan
pembinaan unit desa,intruksi presiden indonesia,no 4 tahun 1973 ).tiap desa
secara menyeluruh harus termasuk dalam satu wilayah unit desa(WILUD
).Pembentukan unit desa ini berkaitan erat dengan pelaksanaan BIMAS /
INMAS.BIMAS (bimbingan masal) ,sebagaimana tercantum dalam keputusan
mentri pertanian no .546/KPTS/12/OLG/1969,adalah : suatu kegiatan penyuluhan
pertanian secara massal bertujuan untuk peningkatan produksi pertanian dengan
secara intensifikasi,dalam tahap pertama khusus padi/beras,yang sekaligus
meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat desa pada
umumnya.penekanan pada intensifikasi menyebabkan BIMAS selalu di lekati
INMAS(intensifikasi massal).
9
Sesuai dengan perkembangan yang terjadi di Indonesia, dengan tingginya
mobilitas masyarakat sebagai akibat lancarnya trasportasi dan komunikasi, desa-
desa menjadi semakin terbuka (trasparan, akibatnya wilayah desa tidak lagi
merupakan basis kegiatan ekonomi yang efektif. sisi lain dari akibat ini adalah
bahwa keberadaan BUUD dengan fungsinya yang semula di batasi di tingkat
wilayah (administratif) desa juga menjadi kurang efektif.maka dalam
perkembangan lebih lanjut ,serta sejalan dengan dikembangkannya unit kerja
daerah pembangunan (UDKP) yang setingkat dengan wilayah kecamatan ,KUD
menggantikan fungsi yang semula di emban oleh BUUD.
Lembaga – lembaga baru yang tumbuh dan berkembang di desa bukan hanya
bentuk pemerintahan, melainkan juga ada yang berasal dari badan – badan non
pemerintahan. Lembaga – lembaga non pemerintahan ini yang terkenal dengan
sebutan LSM ( Lembaga Swadaya Masyarakat ) semakin harus diperhitungkan
keberadannya, karena peran – peranannya yang semakin besar ditengah – tengah
perkembangan yang terjadi.
Dilihat dari latar belakangnya, LSM merupakan istilah Indonesia untuk non –
government organization ( NGO ). Terjemahan langsung dari non – government
organization ini, yakni Organisasi Non Pemerintah ( ORNOP ) dihindari karena
terkesan bermusuhan dengan pemerintah. Sekalipun diciptakan sebutan yang
terkesan tidak memusuhi Pemerintah, namun ekstensinya memang tidak terlepas
dari semangat NGO, yakni tujuannya untuk memebangun keswadayaan yang
tidak tergantung pada pemerintah. Di Indonesia kemunculan lembaga yang
bersemangat NGO ini diawali oleh kondisi yang tercipta lewat keberhasilan
10
program pembangunan nasional berencana semenjak tahun ’70- an. Pendekatan
pembangunan nasional kita waktu itu, yakni yang bersifat (1) teknokratis dengan
birokrasi yang dominan, (2) sangat menekan arus top – down, serta (3) hanya
sedikit memberikan peluang kepada partisipasi masyarakat, megakibatkan
semakin terasanya kebutuhan untuk adanyap pendekatan yang berada diluar
kerangka Negara. Tuntutan dari kondisi inilah yang kemudian menjadi peluang
bagi ekstensinya LSM.
11
semacam ini LSM mencoba berbagai upaya untuk ikut serta dalam kegiatan
pembangunan masyarakat desa.
12
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
13
DAFTAR PUSTAKA
http://oktarianda.blogspot.com/2010/11/pengertian-koperasi-menurut-para-
ahli.html
http://sopianbeni.blogspot.com/2010/12/kud.html
14