Anda di halaman 1dari 4

Tuhanku,

Aku berdoa untuk seorang pria yang akan menjadi bagian dari hidupku

Seorang yang sungguh mencintaiMU lebih dari segala sesuatu.

Seorang pria yang akan meletakkanku pada posisi kedua di hatinya


setelah Engkau.

Seorang pria yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untukMU.
Wajah ganteng dan daya tarik fisik tidaklah penting.
Yang paling penting adalah sebuah hati yang sungguh mencintai dan
haus akan Engkau
dan memiliki keinginan untuk menjadi seperti Engkau (menauladani
sifat-sifat Agung Mu).

Dan ia haruslah mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup, sehingga
hidupnya tidaklah sia-sia.

Seseorang yang memiliki hati yang bijak bukan hanya otak yang cerdas.
Seorang pria yang tidak hanya mencintaiku tetapi juga menghormati
aku.

Seorang pria yang tidak hanya memujaku


tetapi dapat juga menasehati ketika aku berbuat salah.

Seorang yang mencintaiku bukan karena kecantikanku tetapi karena


hatiku.
Seorang pria yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam tiap waktu &
situasi.

Seseorang yang dapat membuatku merasa sebagai seorang wanita


ketika berada disebelahnya.

aku tidak meminta seorang yang sempurna, Namun aku meminta


seorang yang tidak sempurna,
sehingga aku dapat membuatnya sempurna dimataMU.
Seorang pria yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya.

Seorang pria yang membutuhkan doaku untuk kehidupannya.


Seseorang yang membutuhkan senyumanku untuk mengatasi
kesedihannya.

Seseorang yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi


sempurna.
Dan aku juga meminta:
Buatlah aku menjadi seorang perempuan yang dapat membuat ,pria itu
bangga.
Berikan aku sebuah hati yang sungguh mencintaiMU,
sehingga aku dapat mencintainya dengan cintaMU,
bukan mencintainya dengan sekedar cintaku.

Berikanlah SifatMU yang lembut sehingga kecantikanku datang dariMU


bukan dari luar diriku.

Berilah aku tanganMU sehingga aku selalu mampu berdoa untuknya.

Berikanlah aku penglihatanMU sehingga aku dapat melihat banyak hal


baik dalam dirinya
dan bukan hal buruk saja.

Berikan aku mulutMU yang penuh dengan kata-kata kebijaksanaanMU


dan pemberi semangat,
sehingga aku dapat mendukungnya setiap hari, dan aku dapat
tersenyum padanya setiap pagi.

Dan bilamana akhirnya kami akan bertemu,


aku berharap kami berdua dapat mengatakaan
"Betapa besarnya Tuhan itu karena Dia telah memberikan kepadaku
seseorang yang dapat membuat hidupku menjadi sempurna".
Aku mengetahui bahwa Engkau menginginkan kami bertemu
pada waktu yang tepat dan Engkau akan membuat segala sesuatunya
indah pada waktu yang Kautentukan.
Untukmu Ukhti
Pernikahan atau Perkawinan, membuka tabir rahasia......
Proses pencapaiannya memakan satu perjalanan panjang..
Kadang, untuk menuju ke sana, Tuhan Yang Maha Bijaksana pun justru
memberi kesusahan untuk menguji kita..
Tak jarang Ia melukai hati, hingga hikmahnya tertanam dalam..
Tak perlu kita pertanyakan, "apa maksud Tuhan ?"
Karena andai kita berbesar hati dan mau mencerna,
Tuhan punya alasan tersendiri yang memang sukar dimengerti...
Yang pasti..

jika kita kehilangan cinta, kita harus tetap percaya


bahwasanya, ketika Ia mengambil sesuatu, Ia telah siap memberi yang
lebih baik..
Menunggu....! itu satu pilihan..!
Toh, walaupun suami yang kau tunggu tentunya tidaklah semulia
Muhammad...
Tidaklah setakwa Ibrahim....
Pun tidaklah setabah Ayub...
Atau segagah Musa...
Apalagi setampan Yusuf..
Tapi....
setidak-tidaknya, suamimu adalah pria akhir zaman..
Yang bercita-cita membangun keturunan yang sholeh...
Mengapa menunggu..?
Karena walaupun kita ingin mengambil keputusan, kita tidak ingin
tergesa-gesa...
Karena walaupun kita ingin cepat, kita tidak ingin sembarangan....
Karena walaupun kita ingin segera menemukan orang yang kita
inginkan, kita tidak ingin kehilangan jati diri dalam proses pencarian itu....
Jika ingin berlari, belajarlah berjalan dahulu...
Jika ingin berenang, belajarlah mengapung dahulu...
Jika ingin dicintai, belajarlah mencintai dahulu....
Tentunya...
tetap lebih baik menunggu orang yang tepat, orang yang kita inginkan,
orang yang dicintai dan mencintai, ketimbang memaksa dan
memuaskan diri dengan apa yang ada......
karena...hidup ini terlampau singkat untuk dilewatkan bersama pilihan
yang salah..
Berani bertindak gegabah, layaknya berani menerima resiko....
Bunga mawar tak mekar dalam semalam, namun bisa layu dalam
sedetik...
Kota Palestina tak dibangun dalam sehari, namun bisa hancur dalam
sekejap..
Perkawinan tak dirajut dalam pertimbangan sesaat, namun bisa saja
musnah, juga dalam sesaat....!

Pernikahan atau Perkawinan, bukanlah akhir dari sebuah perjalanan...


Itulah yang kelak mengajarkan kita kewajiban bersama...
Suami menjadi pelindung, istri penghuninya....

Suami adalah nahkoda kapal, istri navigatornya


Suami bagai balita yang nakal, istri penuntun kenakalannya...
Saat suami menjadi raja, istri menikmati anggur singgasananya..
Seandainya suami supir yang lancang, sabarlah memperingatkannya...
Akan halnya...
Haruskah terus menunggu..?
Jawabannya ada pada diri kita...
Pastinya, menunggu mempunyai suatu tujuan yang mulia dan misterius...
Menguji kadar iman dan takwa....
belajar meniti sabar dan Ridha....
Seribu kali gagal, seribu satu kali mengulangi....
Toh, tak perlu mendambakan yang benar-benar bersahaja....
Karena memiliki suami yang tak cela,
justru kamu kan tersentak dari alpa...
Kamu bukanlah Khadijah....
yang begitu sempurna dalam menjaga...
Pun bukanlah Hajar...
yang begitu setia dalam sengsara....
Kamu hanyalah seorang wanita biasa,
yang terus berusaha menjadi Sholehah....
Pada akhirnya...
Cinta yang agung, terus bertambah selama kehidupan....
Banyak hal yang indah, memang memerlukan waktu yang tak singkat....
dan penantian yang tak pasti....

Akan tetapi....
Walaupun menunggu membutuhkan pengharapan...
Namun tetap menjanjikan satu hal yang tak dapat seorangpun
bayangkan..

Mari kita kembalikan kepada-Nya...


Dia Yang Maha Pengatur, dengan segala keagungan-Nya menuntut kita
untuk selalu bersabar dalam setiap penantian.....
Lagi-lagi untuk sebuah alasan....
Entah apa...!!!

Anda mungkin juga menyukai