Tujuan Pembelajaran
Akses terhadap berbagai perangkat keras yang terhubung pada komputer disediakan
oleh sistem operasi melalui suatu aplikasi yang dikenal dengan istilah driver. Setiap
driver dibuat untuk mengendalikan satu perangkat keras. Instalasi aplikasi driver ini
dilakukan sendiri sistem operasi pada saat instalasi ataupun waktu perangkat keras
dihubungkan ke komputer. Mekanisme instalasi secara otomatis saat perangkat
dihubungkan ini dikenal dengan istilah Plug and Play (PnP).
Hal ini dimungkinkan oleh sistem operasi karena pada saat instalasi sistem operasi
ada proses format untuk harddisk. Melalui proses tersebut ruang harddisk akan
ditata sedemikian rupa sehingga memiliki blok-blok tertentu untuk menyimpan file.
Proses ini mirip seperti penempatan rak-rak pada ruangan kosong untuk diisi buku-
buku nantinya. Sebuah file adalah kumpulan blok yang saling terkait dan memiliki
sebuah nama. Folder merupakan sebuah penampung yang dapat berisi file-file
ataupun subfolder lainnya. Setiap file-file yang terkait dengan program komputer
ditempatkan dalam folder tersendiri untuk memudahkan pencarian file.
3. Manajemen Interaksi
User dapat menggunakan komputer melalui aplikasi yang ada (terinstall) di komputer.
Setiap aplikasi menyediakan interface untuk menerima interaksi yang mungkin dari
user. Terdapat dua jenis interface yang dapat digunakan untuk berinteraksi dengan
user, yakni:
• Command Line Interface (CLI). Interaksi user dengan sistem dilakukan dengan
mengetikkan serangkaian kalimat perintah untuk dikerjakan oleh komputer.
• Graphical User Interface (GUI). Disini interaksi user dilakukan melalui
sekumpulan menu dan icon yang dapat dipilih oleh user untuk memberikan
berbagai perintah ke komputer.
4. Manajemen Aplikasi
Setiap aplikasi yang dijalankan oleh sistem operasi dengan mencari lokasi file
program tersebut dan meindahkan isinya ke memori untuk kemudian mengirimkan
setiap perintah pada file tersebut untuk dijalankan oleh komputer. Aplikasi user disini
merupakan aplikasi yang digunakan oleh user untuk menyelesaikan suatu tujuan
tertentu. Fungsi manajemen pada aplikasi user ini dapat meliputi:
Selain memiliki fungsi-fungi manajemen di atas, sistem operasi modern juga dapat
memiliki kemampuan sebagai berikut:
• Multi-user – dua atau lebih user dapat bekerja sama untuk saling berbagi pakai
penggunaan aplikasi dan sumber daya seperti printer pada waktu yang
bersamaan.
• Multi-tasking – sistem operasi dapat menjalankan lebih dari satu aplikasi user.
Berdasarkan jumlah bit-nya, sistem operasi dibagi menjadi dua macam, sistem
operasi 32-bit dan sistem operasi 64-bit. Terdapat dua perbedaan antara sistem
operasi 32-bit dan 64-bit.
• Sistem operasi 32-bit hanya mampu menerima RAM maksimal 4 GB, sedangkan
sistem operasi 64-bit mampu menggunakan lebih dari 128 GB RAM.
• Manajemen memori dari sistem 64-bit juga lebih baik, sehingga mampu
menjalankan proses pada aplikasi lebih cepat.
Dilihat dari penggunaannya sistem operasi dapat dibedakan menjadi dua kelompok
besar, yakni:
Berdasarkan metode pengembangannya, system operasi dibagi atas dua jenis, yaitu :
Sistem operasi jaringan atau sistem operasi komputer yang dipakai sebagai server
dalam jaringan komputer hampir mirip dengan sistem operasi komputer stand alone.
Bedanya, pada sistem operasi jaringan, salah satu komputer harus bertindak sebagai
server bagi komputer lainnya.
Berikut ini adalah beberapa sistem operasi jaringan yang banyak digunakan saat ini:
• UNIX/Linux, ini merupakan sistem operasi yang paling banyak digunakan sebagai
server saat ini, contoh sistem operasi jaringan dengan linux diantaranya adalah Red
Hat, Caldera, SuSE, Debian, Fedora, Ubuntu dan Slackware.
• Novell Netware, di tahun 1980-an, ini merupakan sistem operasi pertama yang
memenuhi semua persyaratan untuk membangun sebuah jaringan komputer lokal.
• Microsoft Windows, masih dari perusahaan yang sama, Microsoft juga mengeluarkan
Windows Server sebagai sistem operasi jaringannya, mulai dari versi awalnya adalah
Windows Server 2000, hingga yang terakhir Windows Server 2016.
Tugas ASJ-P-01
1. Apa yang dimaksud dengan sistem operasi jaringan?
2. Sebutkan sistem operasi jaringan yang diketahui?
3. Apa perbedaan antara sistem operasi jaringan dengan sistem operasi umumnya?
4. Apakah kelebihan dan kekurangan menggunakan sistem operasi terbuka (open
source) dibandingkan tertutup (proprietary)?
5. Jelaskan kemungkinan aplikasi user untuk berjalan langsung tanpa melalui sistem
operasi?
Tugas ASJ-K-Pr-01
Buatlah timeline (lini masa) sejarah perkembangan sistem operasi Linux dari awal hingga
tahun sekarang ini? Gunakan distribusi Linux yang masuk 20 daftar distro populer 6 bulan
terakhir di situs www.distrowatch.com.
Sistem operasi yang dipilih nantinya haruslah sistem operasi yang kompatibel
dengan berbagai aplikasi yang ada didalamnya. Ini dapat dilakukan melalui identifikasi
berbagai kebutuhan aplikasi dari user. Jika akan digunakan dalam jaringan, identifikasi juga
kompatibilitasnya dengan sistem operasi lainnya. Kompatibilitas ini dapat diketahui melalui
tipe jaringan yang digunakan. Jaringan Linux mampu menghubungkan berbagai distro linux
termasuk juga dari berbagai versi dari sistem operasi Windows dan Mac OS.
• Apakah ada kebutuhan pengolahan data dengan aplikasi khusus? Bila ada maka
penentuan sistem operasi dapat dilihat berdasarkan aplikasi khusus tersebut.
• Apakah aplikasi-aplikasi tersebut mendukung lingkungan multi user atau user
tunggal? Ini dapat menentukan apakah akan diinstall di komputer server atau klient.
Selain itu ini dapat digunakan untuk menentukan bagian mana dari pengolahan data
nanti yang bisa disimpan di server.
• Apakah ada data (file) yang dibagi dalam jaringan? Jika ada, maka sebaiknya
menggunakan sistem operasi jaringan yang mampu menjaga kompatibilitas format
datanya.
Tugas ASJ-P-Tr-02
1. Apa yang dimaksud dengan kebutuhan dalam kaitannya dengan analisa kebutuhan
perangkat lunak server?
2. Apa saja langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk dapat mengetahui kebutuhan
perangkat lunak server?
3. Mengapa diperlukan analisa kebutuhan dalam menentukan kebutuhan server?
Tugas ASJ-K-Pr-02
Buatlah daftar aplikasi server dengan sistem operasi Debian yang diperlukan untuk
kebutuhan klien berikut.
Siapkan DVD Installer-nya atau File ISO-nya (jika melakukan Installasi pada virtuallisasi
VMWare Workstation, VMWare vSphere, VirtualBox atau MS Virtual PC).
Spesifikasi PC atau Server atau VM yang direkomendasikan adalah minimal Ram 2 GB,
1 Core Processor, HDD minimal 80 GB.
1. Masukkan DVD atau ISO Installer. Lalu mulai hidupkan Server / PC / VM. Proses
start up akan tampil seperti gambar di bawah ini .
Selanjutnya kita pilih Jenis Windows Server yang akan digunakan. Kita bisa
memilih Windows Server 2012 Datacenter Server with a GUI atau Essential
Server
3. Saat muncul pilihan dibawah ini, klik “ Custom : Install Windows only ( advanced)” .
4. Selanjutnya proses pemilihan harddisk, saya sarankan agar melakukan partisi lebih
dulu sebelum proses installasi dengan meng
-klik “Drive Option (advanced
)”.
6. Pilih harddisk yang akan kita install OS Windows Server 2012, lalu klik Next .
8 . Setelah semua proses diatas selesai, selanjutnya klik menu “Restart Now” .
9. Selanjutnya tunggu proses konfigurasi awal hingga selesai dan selanjutnya akan
10 . Saat muncul tampilan untuk mengisi produk key , kita bisa entry sesuai license
yang kita miliki atau kita klik menu Skip .
11. Selanjutnya akan muncul tampilan untuk entry password Administrator (Admin
Local). Masukkan password sesuai dengan yang kita inginkan lalu kita klik Finish .
12 . Selanjutnya akan muncul tampilan dibawah ini, tekan tombol Ctrl + Alt +
Del bersamaan.
14. Selanjutnya akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini yang menunjukkan
bahwa kita sudah masuk ke dalam Windows Server 2012 dan siap kita konfigurasi
15. Beberapa hal yang perlu kita konfigurasi lebih dulu adalah mengenai harddisk
kedua kita (jika menggunakan lebih dari satu harddisk)yang biasanya belum di Online-
kan. Masuk ke menuFile and Storage Services pada Server Manager.
Pilih harddisk lalu Klik kanan dan pilihOnline.
16. Selanjutnya setelah status harddisk Online, klik kanan lalu pilih New
17 . Kemudian kita juga perlu melakukan konfigurasi IP Address untuk server kita ini.
Masuk ke menu Network and Sharing Center lalu kita setting IP Address untuk
ethernet server kita ini sesuai jaringan LAN kita.
18. Kita juga perlu melakukan konfigurasi pada Hostname Server kita. Misalnya pada
contoh ini saya berikan Hostname / Nama Komputer dengan XPS -DC -SERVER .
19. Selesai
Debian adalah system operasi berbasis open source yang dikembangkan secara
terbuka oleh banyak programmer sukarelawan yang ingin mengembangkan debian.
Sistem Operasi Debian adalah gabungan dari perangkat lunak yang dikembangkan
dengan lisensi GNU, utamanya menggunakan kernel linux, sehingga lebih suka
disebut dengan nama Debian GNU/Linux. Sistem operasi ini yang menggunakan
kernel linux yang merupakan salah satu distro yang paling popular kestaabilannya.
Rata-rata distro turunan dari Debian yang banyak digunakan di dunia contohnya;
Ubuntu, Linux Mint dan Bactrack.
Persiapan instalasi :
1. Komputer PC
2. Media sumber instalasi
Langkah instalasi sistem operasi jaringan GNU/Linux Debian 8 (Jessie) :
1. Nyalakan PC, dan boot melalui CD/DVD setelah memasukkan media sumber
instalasi.
3. Setelah menu instalasi tampil, pilih menu Install untuk memulai instalasi
menggunakan antarmuka CLI .
5. Pilih lokasi dimana Anda berada. Untuk kali ini pilih Indonesia, dengan cara memilih
other , kemudian pilih Asia , lalu pilih Indonesia .
6. Karena tidak ada kecocokan antara lokasi dan bahasa yang kita pilih, maka Anda
akan disuruh untuk memilih mana yang diutamakan. Kali ini pilih United States.
7. Pilih tipe sususan keyboard yang kita gunakan. Untuk keyboard yang memiliki
susunan universal (QWERTY), pilih American English.
9. Jika kita ingin melakukan konfigurasi jaringan secara manual, pilih Configure
network manually.
17. Ketikkan kembali password yang Anda ketikkan tadi untuk konfirmasi.
18. Dilanjutkan dengan mengetikkan nama lengkap pengguna baru yang akan dibuat.
19. Lalu ketikkan username yang akan digunakan untuk setiap kali login.
21. Ketikkan kembali password pengguna baru yang Anda buat tadi untuk konfirmasi.
22. Pilih zona waktu sesuai dengan lokasi tempat tinggal Anda.
23. Dilanjutkan dengan pemartisian harddisk. Karena kali ini kita akan membuat partisi
secara manual, maka pilih Manual.
28. Pertama-tama kita buat partisi swap area. Kapasitas swap area yang ideal adalah 2
31. Pada tulisan Use as, kita ganti menjadi swap area.
33. Setelah membuat swap area, kita lanjutkan dengan membuat partisi sistem atau partisi
root ( / ). Pilih FREE SPACE.
37. Pada tulisan Bootable flag, ubah tulisan off menjadi on.
39. Setelah itu, pilih Finish partitioning and write changes to disk .
41. Kemudian akan dilanjutkan dengan instalasi sistem dasar. Tunggu hingga muncul
pengaturan berikutnya.
42. Sistem akan menawarkan Anda untuk memindai media sumber instalasi lainnya
(jika ada). Masukkan CD/DVD media instalasi, lalu pilih Yes. Jika tidak ada, pilih
No.
43. Setelah semua media sumber instalasi lainnya selesai dipindai, masukkan kembali
DVD 1 media sumber instalasi, dan pilih No .
44. Selanjutkan Anda akan ditawarkan untuk berpartisipasi dalam survey pengguna.
45. Lalu dilanjutkan dengan pemilihan paket software yang akan diinstal. Kali ini cukup
pilih Standard system utilities saja. Lalu pilih Continue .
47. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan instalasi GRUB boot loader. Pilih Yes
untuk menginstal GRUB Boot loader pada master boot record.
50. Setelah komputer restart, akan tampil menu GRUB boot loader. Pilih Debian
GNU/Linux .
51. Tunggu hingga tampilan login pengguna muncul. Setelah tampilan login pengguna
muncul, ketikkan nam a pengguna dan passwordnya.
52. Selesai.
Remote Server