Ilmu
Prosedur Penelitian
Ilmiah
M Irwan Pernando N
270110159
Geologi D
Universitas Padjadjaran
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, dan berkat
rahmat dan karunianyalah penulis dapat menyelesaikan makalah filsafat ilmu ini. Makalah
ini penulis buat dengan tujuan untuk memenuhi nilai UTS pada mata kuliah filsafat ilmu
yang langsung diberikan oleh dosen mata kuliah tersebut. Makalah ini membahas tentang
prosedur penelitian ilmiah. Manfaat yang diharapkan adalah agar makalah ini dapat menjadi
sarana penambah ilmu baik bagi pembaca maupun bagi penulis sendiri. Dalam pembuatan
makalah ini penulis masih banyak mengalami kesulitan seperti susahnya mencari sumber
terpercaya, menerjemahkan buku yang berbahasa inggris sekaigus kesulitan memahami
kosakata-kosakata yang masih “baru” bagi penulis. Makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan agar penulis bisa mengkoreksi
kembali kesalahan-kesalahan dan memperbaikinya dilain kesempatan.
M Irwan Pernando N
BAB 1
PENDAHULUAN
Penelitian ilmiah diartikan sebagai suatu upaya menguji kebenaran tentang suatu
teori/fenomena dengan menggunakan metode ilimiah. Penelitian ilmiah bertujuan untuk
menemukan, mengembangkan, atau menguji kebenaran suatu pengetahuan. Menurut
jenisnya penelitian ilmiah terbagi dua yaitu penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif.
Penelitian Kualitatif bertujuan untuk menemukan pola hubungan yang bersifat interaktif,
menemukan teori baru, menggambarkan realitas yang kompleks, dan memperoleh
pemahaman makna. Penelitian Kuantitatif bertujuan untuk menunjukkan hubungan antar
variabel, menguji teori, dan mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif.
Dalam penelitian terdapat istilah variabel. Variabel adalah besaran yang besarnya
berubah-ubah, bervariasi membentuk sekumpulan data dan informasi. Berdasarkan
fungsinya variabel terbagi menjadi dua yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel
bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain. Sedangkan variabel terikat adalah
variabel yang dipengaruhi oleh veriabel lain. Langkah-langkah kerja penelitian ilmiah
berturut-turut adalah menemukan masalah, membuat hipotesis, melakukan
percobaan/mengumpulkan fakta, dan menulis kesimpulan. Seorang peneliti dapat
melakukan wawancara, memberikan angket, ataupun pengamatan terhadap objek
penelitian.
Setelah melakukan sejumlah penelitian ilmiah, maka perlu dibuat suatu laporan
berupa karya ilmiah. Karya ilmiah didefinisikan sebagai tulisan mengenai hasil penelitian
seseorang atau suatu tim, ditulis dengan aturan tertentu, memenuhi etika keilmuan,
dikukuhkan, dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Karya ilmiah dapat berupa laporan
penelitian, laporan praktikum, makalah, artikel pada jurnal, skripsi, tesis, atau desertasi.
Penulisan karya ilmiah bertujuan sebagai wahana transformasi pengetahuan atau untuk
memperoleh suatu gelar akademik.
Manfaat menulis karya ilmiah diantaranya adalah mengembangkan keterampilan membaca,
melatih menuliskan isi pikiran dalam bahasa tulisan, melatih berpikir dan bekerja secara
sistematis, dan memperluas pengetahuan. Tahap penulisan karya ilmiah adalah persiapan,
pengumpulan data, pengonsepan, penyuntingan Konsep, dan penyajian.
Penelitian dilakukan umumnya didasarkan pada adanya masalah, tujuan yang ingin
dicapai, teori yang digunakan dalam melihat masalah, serta metode yang digunakan untuk
menjawab masalah. Apa yang disebut sebagai masalah penelitian ialah segala sesuatu yang
bertentangan atau berbeda antara keinginan dengan kenyataan yang dihadapi (problem is
any discrepancy between an actual state of affairs and some ideal state). Dikatakan ada
masalah berarti ada kenyataan yang berbeda bahkan bertolakbelakang antara apa yang
seharusnya terjadi (das sollen) dengan kenyataan yang dihadapi (das sein). Adanya
perbedaan kenyataan tersebut mempengaruhi atau menyebabkan munculnya kerugian bagi
banyak orang (masyarakat) atau lembaga atau aturan-aturan yang telah disepakati,
sehingga menurut akal sehat masalah tersebut perlu dicarikan jalan keluar pemecahannya.
a) sesuatu yang belum diketahui (karena sifat kebaruannya) dan menimbulkan rasa
ingin tahu.
b) segala bentuk pertanyaan yang perlu dicari jawabannya.
c) segala sesuatu yang dipertanyakan
d) segala bentuk hambatan, rintangan, atau kesulitan yang muncul pada sesuatu
bidang yang perlu dihindari dan disingkirkan.
a) Apakah penelitian terhadap masalah yang kita angkat itu akan memberikan
sumbangan untuk pemecahan masalah-masalah praktis, pengembangan
teori, atau memiliki daya tarik karena kebaruannya?
b) Kalau kita meneliti terhadap masalah yang akan kita ajukan itu, apakah dari
segi biaya, waktu, fasilitas, kemampuan, dan metodologi, terkuasai?
a) ruang referens.
b) ruang buku.
c) ruang majalah.
Ruang reference berisi bahan-bahan penerangan yang bersifat luas dan umum, seperti:
a) ensiklopedia.
b) Kamus.
c) Atlas.
d) Indeks.
e) Almanak.
f) Buku-buku petunjuk.
g) Kamus-kamus seperti kamus psikologi, kamus ilmu politik, dsb.
Ruang buku, berisi segala jenis buku yang bisa dipinjam, dan ruang majalah, merupakan
ruang bacaan umum.
Keseluruhan bahan bacaan yang dimiliki, akan diklasifikasi sesuai dengan system yang
digunakan, yaitu apakah dipakai Sistem Dewey Decimal Atau Sistem Library of Congress
(Amerika Serikat).
Kajian kepustakaan sangat penting karena masalah yang akan kita teliti, umumnya
bukanlah sama sekali masalah baru. Bisa jadi, ada peneliti lain yang pernah menulis artikel
atau laporan penelitian dalam topic yang mirip atau sama hanya saja berbeda lokus atau
metodologinya. Kalau kita membaca tulisan mereka berarti kita bisa membandingkan,
mengkritisi, atau mengembangkan. Hasil dari pembacaan demikian, tentu saja akan
mempertajam pemahaman informasi awal, konsep-konsep maupun teori yang digunakan,
atau membantu memberi ide-ide atau pendekatan baru. Atau paling tidak, untuk
menghindari terjadinya pengulangan dari suatu penelitian.
Dengan kata lain, melakukan kajian kepustakaan bermanfaat untuk hal-hal berikut:
a) Menggali teori-teori dan konsep yang telah diketemukan oleh para ahli terdahulu.
b) Mengikuti perkembangan penelitian da-lam bidang. yang akan diteliti.
c) Memperoleh orientasi yang lebih luas mengenai topik yang dipilih.
d) Memanfaatkan data sekunder.
e) Menghindari duplikasi penelitian.
f) Menambah ketrampilan bagai-mana cara mengungkapkan buah pikiran secara
sistematis kritis dan ekonomis.
2. Abclson (1933)
a) Tentukan judul
Judul dinyatakan secara singkat.
b) Pemilihan masalah
c) Dalam pemilihan masalah ini harus:
Nyatakan apa yang disarankan oleh judul.
Berikan alasan terhadap pemilihan tersebut.
Nyatakan perlunya diselidiki masalah menurut kepentingan umum.
Sebutkan ruang lingkup penelitian. Secara singkat jelaskan materi. situasi dan
hal- hal lain yang menyangkut bidang yang akan diteliti.
d) Pemecahan masalah.
Dalam memecahkan masalah harus diikuti hal-hal berikut:
Analisa harus logis. Aturlah bukti dalam bentuk yang sistematis dan logis.
Demikian juga halnya unsur-unsur yang dapat memecahkan masalah.
Prosedur penelitian yang digunakan harus dinyatakan secara singkat.
Urutkan data, fakta dan keterangan-keterangan khas yang diperlukan
Harus dinyatakan bagaimana set dari data diperoleh termasuk referensi yang
digunakan.
Tunjukkan cara data dilola sampai mempunyai arti dalam memecahkan masalah.
Urutkan asumsi-asumsi yang digunakan serta luibungannya dalam berbagai fase
penelitian.
e) Kesimpulan
Berikan kesimpulan dari hipotesa.
Nyatakan dua atau tiga kesimpulan yang mungkin diperoleh.
Berikan implikasi dari kesimpulan.
Jelaskan bebernpa implikasi dari produk hipotesa dengan memberikan beberapa
inferensi.
f) Berikan studi-studi sebelumnya yang pernah dikerjakan yang berhubungan
dengan masalah
3. Suryabrata (1989)
- Pengamatan selintas
- Pengalaman pribadi
- Perasaan intuitif
b) Penelaahan Kepustakaan
Penelaahan sumber-sumber yang berupa buku
- Relevansi
- Relevansi
- Kemutakhiran
- Bobot
c) Perumusan Hipotesis
- Variabel nominal
- Variabel ordinal
- Variabel interval
- Variabel rasio
Berdasarkan atas fungsinya dalam penelitian variabel dibedakan menjadi:
- Variabel tergantung
- Variabel bebas
- Variabel moderator
- Variabel kendali
- Variabel rambang
Validitas
Reliabilitas
Penyusunan rancangan penelitian
Penentuan sampel
Pengumpulan data
Pengolahan dan analisis data
Interpretasi hasil analisis
Penyusunan laporan
Dari pedoman beberapn ahli di atas, maka dapal disimpulkan balnwa penelitian
dengan mcnggunakan metode ilmiah sckurang-kurangnya dilakukan dengan langkah-
langkah berikut:
Langkah pertama dalam meneliti adalah menetapkan masalah yang akan dipecahkan.
Untuk menghilangkan keragu-raguan. masalah tersebut didefinisikan secara jelas.
Sampai ke mana luas masalah yang akan dipecahkan Sebutkan beberapa kata kunci
(key words) yang terdapal dalam masalah Misalnya. masalah yang dipilih adalah
Bagaimana pengaruh mekanisasi terhadap pendapatan usaha tani di Aceh?Berikan
definisi tentang usaha tani, tentang mekanisasi, pada musim apa. dan sebagainya.
Setelah masalah dirumuskan, step kedua yang dilakukan dalam mencari data yang
tersedia yang pernah ditulis peneliti sebelumnya yang ada hubungannya dengan
masalah yang ingin dipecahkan. Kerja mencari bahan di perpustakaan merupakan hal
yang tak dapat dihindarkan olch seorang peneliti. Ada kalanya. perumusan masalah
dan studi keputusan dapat dikerjakan secara bersamaan.
Memformulasikan hipotesa
Setelah diperoleh infonnasi mengenai hasil penelitian ahli lain yang ada sangkut-
pautnya dengan masalah yang ingin dipecahkan. maka tiba saatnya peneliti
memformulasikan hipotesa-hipolesa unttik penelitian. Hipotesa tidak lain dari
kesimpulan sementara tentang hubunggan sangkut-paut antarvariabel atau fenomena
dalam penelitian. Hipotesa merupakan kesimpulan tentatif yang diterima secara
sementara sebelum diuji.
Mengumpulkan data
Peneliti memerlukan data untuk menguji hipotesa. Data tersebut yang merupakan
fakta yang digunakan untuk menguji hipotesa perlu dikumpulkan. Bcrgantung dan
masalah yang dipilih serta metode pcnelitian yang akan digunakan. teknik
pengumpulan data akan berbeda-beda. Jika penelitian menggunakan metode
percobaan. misalnya. data diperoleh dan plot-plot pcrcobaan yang dibual sendiri oleh
peneliti Pada metodc scjarah ataupun survei normal, data diperoleh dengan
mcngajukan pertanyaan-pertanyaan kepada responden. baik secara langsung ataupun
dengan menggunakan questioner Ada kalanya data adalah hasil pengamatan langsung
terhadap perilaku manusia di mana peneliti secara partisipatif berada dalam kelompok
orang-orang yang diselidikinya.
Setelah data terkumpul. pcneliti menyusun data untuk mengadakan analisa Sebelum
analisa dilakukan. data tersebul disusun lebih dahulu untuk mempermudah analisa.
Penyusunan data dapat dalam bentuk label ataupun membuat coding untuk analisa
dengan komputer. Sesudah data dianalisa. maka perlu diberikan tafsiran atau
interpretasi terhadap data tersebut.
Langkah terakhir dari suatu penelitian ilmiah adalah membuat laporan ilmiah tentang
hasil-hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut. Penulisan secara ilmiah mempunyai
teknik tersendiri.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari beberapa pendapat para ahli yang dipaparkan, dapat disimpulkan
prosedur dari penelitian ilmiah adalah :
Langkah pertama adalah memilih bidang, topik kajian atau judul penelitian.
Bidang kajian atau subjek ilmu. Subjek ilmu dalam arti sebagai pokok
persoalan yang dipelajari. Sedang judul, menjelaskan mengenai fokus atau
ruanglingkup masalah yang dipelajari. Langkah pertama ini tidak datang
dengan sendirinya, sebab timbulnya gagasan untuk meneliti biasanya karena
telah didahului oleh serangkaian aktivitas lainnya seperti melakukan
mengamatan awal atau membaca sekian banyak referensi sehingga diperoleh
sejumlah informasi. Dengan demikian, gagasan untuk melakukan penelitian
ilmiah bisa karena ingin membuktikan atau mempelajari lebih lanjut
mengenai hal-hal atau informasi-informasi yang telah didapat sebelumnya
yang dianggap belum cukup.
Langkah kedua adalah melakukan kegiatan penelitian itu sendiri. Jika
penelitian lapangan, maka aktivitas yang dilakukan ialah mengumpulkan data
lapangan. Di dalam proses pengumpulan data lapangan itu, sejumlah hal
harus dijalani, seperti masalah apa saja harus ditanyakan kepada siapa saja
(informan), di mana dan kapan serta bagaimana melakukan wawancara.
Ketika wawancara itu berlangsung, dalam suasana seperti apa sehingga
informasi yang diberikan dapat terandalkan kebenarannya. Bagaimana pula
mencatatnya, dan sebagainya.
Langkah ketiga ialah menganalisis terhadap informasi, dalam arti memahami
makna dari sekumpulan informasi yang telah didapatkan.
Langkah keempat ialah menyusun laporan penelitiannya.
Langkah kelima adalah menyebar-luaskan hasil temuan.
3.2 Saran
Dalam penelitian ilmiah, sebaiknya mengikuti apa yang telah di tentukan oleh
para ahli, agar mendapatkan hasil yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA