Kelas IP Address
Seperti yang telah disinggung di atas, IP Address terbagi
menjadi dua. Yaitu Network ID dan Host ID. Network ID
berfungsi menentukan alamat dalam jaringan, sementara
host ID berfungsi menentukan alamat dari peranti jaringan
yang sifatnya unik dan tidak sama antara satu perangkat
dengan perangkat lain.
Lebih mudahnya, network ID ibaratnya adalah jalan.
Sedangkan host ID adalah nomor rumah.
Umumnya IP Address terbagi menjadi lima kelas. Antara
lain class A, B, C, D dan E. Silakan simak tabel di bawah
ini.
Dari kelima kelas di atas, yang lazim digunakan adalah
kelas A-C. Pada setiap kelas, angka pertama dan terakhir
tidak dianjurkan untuk digunakan. Sebab biasanya dipakai
sebagai valid host ids.
Contohnya, pada kelas A yang tidak disarankan dipakai
adalah 0 dan 127, kelas B 128 dan 192 dan kelas C 191
dan 224. Ii biasanya dipakai sebagai loopback address.
Perlu dicatat, alamat network ID dan host ID tidak boleh
semuanya 0 atau 1. Sebab jika jika seluruh angka adalah
angka biner maka alamat tersebut menjadi floaded
broadcast.
Masing-masing kelas IP address mempunyai jumlah
network dan host ID yang berbeda-beda. Supaya lebih
jelas silakan simak tabel berikut.
Agar lebih jelas dalam menentukan kelas IP address,
silakan lihat gambar di bawah ini.
Menghitung Subnetting
Setelah mengetahui definisi IP Address, subnet mask
beserta kelas IP address, kini mari kita bahas tentang cara
menghitung subnet mask. Menghitung subnetting terbagi
menjadi dua metode, yaitu dengan cara binary dan cara
khusus.
Jika dicermati, kebanyakan IP Address yang dipakai
adalah 192.168.1.2. Akan tetapi juga ada yang menulisnya
192.168.1.2/24 yang dapat diartikan IP Address
192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0.
Mengapa bisa demikian?
Sebab /24 diambil dari perhitungan bahwa 24 bit subnet
mask diselubung dengan binari 1. Artinya subnet mask-
nya bila ditulis ke dalam angka biner adalah
11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0).
Konsep tersebut disebut dengan istilah CIDR (Classless
Inter-Domain Routing). Supaya lebih jelas silakan simak
tabel di bawah ini.
Subnet Mask Nilai CIDR
255.128.0.0 /9
255.192.0.0 /10
255.224.0.0 /11
255.240.0.0 /12
255.248.0.0 /13
255.252.0.0 /14
255.254.0.0 /15
255.255.0.0 /16
255.255.128.0 /17
255.255.192.0 /18
255.255.224.0 /19
255.255.240.0 /20
255.255.248.0 /21
255.255.252.0 /22
255.255.254.0 /23
255.255.255.0 /24
255255255128 /25
255255255192 /26
255255255224 /27
255255255240 /28
255255255248 /29
255255255252 /30
Rumus Menghitung Banyak Subnet
Untuk mengetahui banyaknya subnet, kita menggunakan
rumus:
Banyaknya subnet = 2n – 2
Keterangan:
n = jumlah binari 1 pada oktet terakhir subnet mask.
Untuk kelas C adalah oktet keempat atau paling terakhir,
sedangkan kelas B 2 oktet terakhir dan kelas A 3 oktet
terakhir.
Rumus Menghitung Jumlah Host per Subnet
Dalam mencari jumlah host per subnet, kita pakai rumus
berikut:
Jumlah host per subnet = 2m – 2
Keterangan:
m = jumlah binari 0 pada oktet terakhir subnet.
Cara Menghitung IP Address Kelas C
Mari kita bahas cara cepat menghitung IP Address. Untuk
pertama-tama dimulai dari cara menghitung subnet IP
Address kelas C.