Fluida merupakan istilah untuk zat cair. Zat cair adalah zat yang mengalirkan
seluruh bagian-bagianya ke tempat yang lain dalam waktu yang bersamaan. Zat
alir mencakup zat dalam wujud cair dan gas. Berdasarkan pergerakannya fluida
ada dua macam. Yaitu fluida dinamik dan fluida statik. Sebelum mempelajari
fluida dinamik perlu kita mempelajari fluida statis terlbeih dahulu. Fluida statik
adalah fluida yamg tidak bergerak. Contoh fluida statik misalnya: air di gelas, air
di kolam renang, dan air danau.
Keterangan:
Besarnya tegangan permukaan suatu zat cair dipengaruhi oleh keadaan permukaan zat
cair, misalnya suhu. Semakin tinggi suhu zat cair semakin kecil tegangan
permukaannya. Hal inilah yang menyebabkan baju yang dicuci dengan air hangat
lebih mudah dibersihkan daripada baju yang dicuci dengan air dingin. Berikut ini
merupakan contoh tegangan permukaan pada beberapa benda.
3. Tekanan Hidrostatik
Setiap benda yang terletak pada suatu bidang akan melakukan tekanan pada
bidang tersebut. Zat cair yang berada di dalam suatu bejana juga melakukan
tekanan terhadap dasar bejana itu. Tekanan yang dilakukan zat cair demikian
disebut tekanan hidrostatik. Sebelum kita membahas tekanan hidrostatik lebih
lanjut, kita bahas dulu konsep tekanan secara umum sebagai berikut. Tekanan
adalah gaya per satuan luas yang bekerja pada arah tegak lurus suatu
permukaan. Dengan demikian, rumus tekanan adalah
𝐹
P=
𝐴
Keterangan:
P : tekanan (N/m2)
F : gaya (N)
A : luas permukaan (m2)
Gaya berat fluida F = w = m . g .
Jika m = ρ . V maka w = ρ . V . g .
Gambar 1.4.zat cair melakukan tekanan terhadap dasar bejana
Maka:
...................... (1.1)
Tiap titik di dalam fluida tidak memiliki tekanan yang sama besar, melainkan
berbeda-beda sesuai dengan ketinggian titik tersebut dari suatu titik acuan.
Dasar bejana akan mendapat tekanan sebesar:
.................... (1.2)
Keterangan:
Ph : tekanan hidrostatik (N/m2)
ρ : massa jenis fluida (kg/m3)
g : percepatan gravitasi (m/s2)
h : tinggi (m)
Berdasarkan persamaan (1.2) maka tekanan hidrostatik dipengaruhi
oleh massa jenis fluida ( ρ ), percepatan gravitasi ( g ) dan kedalaman zat cair
diukur di permukaan ( h ). Tekanan hidrostatik tidak dipengaruhi oleh bentuk
bejana.
Dengan demikian tiap titik konversi satuan tekanan adalah: 1 atm = 76
cm Hg dan 1 atm = 105 N/m2 = 106 dyne/cm2. Tiap titik yang memiliki
kedalaman sama diukur dari permukaan zat cair akan memiliki tekanan
hidrostatik yang sama.
4. Hukum Pascal
Kita telah mempelajari konsep tekanan hidrostatik. Berdasarkan konsep
tersebut, besar tekanan yang dilakukan fluida pada dasar bejana tergantung
pada massa jenis, percepatan gravitasi, dan kedalaman fluida. Bagaimana sifat
tekanan hidrostatik fluida tersebut apabila ditempatkan pada pipa U. Kita akan
mempelajari konsep tersebut melalui hukum Pascal. Simaklah bunyi hukum
Pascal berikut!
Tekanan yang bekerja pada fluida di dalam ruang tertutup akan diteruskan
oleh fluida tersebut ke segala arah dengan sama besar.
Contoh alat yang berdasarkan hukum Pascal antara lain dongkrak
hidrolik, pompa hidrolik, dan alat pengangkat mobil. Perhatikan gambar 1.5!
Permukaan fluida pada kedua kaki bejana berhubungan sama tinggi. Bila kaki
I yang luas penampangnya A1 mendapat gaya F1 dan kaki II yang luas
penampangnya A2 mendapat gaya F2 maka menurut hukum Pascal berlaku:
........... (1.3)
Gaya Hidrostatik ( Fh )
Besarnya gaya hidrostatik ( Fh ) yang bekerja pada bidang seluas A adalah
...... (1.4)
Jadi, benda tenggelam dalam zat cair jika massa jenis benda ( ρb ) lebih
besar daripada massa jenis zat cair ( ρc ).
Karena
Vc < Vb maka ρc < ρb