Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN

3.1.PENGKAJIAN
1. Identitas diri klien
Nama : Tn.X
Umur : 40 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Status : Menikah
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Surabaya
Suku : Indonesia
1. Riwayat Sakit dan Kesehatan
Keluhan utama
Pasien mengeluh sering buang air kecil pada malam hari dan selalu merasa haus yang
berlebihan terutama air dingin.
Riwayat penyakit saat ini
Pasien mengalami poliuria, polidipsia, dan dehidrasi
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat sakit adanya cedera otak 3 minggu yang lalu
Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada keluarga yang menderita gangguan pada kelenjar hipofisis yang
memungkinkan terjadinya penularan sebelumnya.
a. Pola manajemen koping stress
Klien mengatakan suka merokok jika sedang stress.
b. Kondisi spiritual
Klien mengatakan penyakit yang dideritanya merupakan hukuman dari Tuhan
c. Pola peran hubungan
Komunikasi: Dalam berkomunikasi klien berkomunikasi baik dengan keluarganya.
Hubungan dengan orang lain: Sosialisasi klien dengan orang lain selain keluarganya baik.
Kemampuan keuangan: Keluarga pasien dapat digolongkan dalam kelompok sosial kelas bawah.
2. Pemeriksaan fisik (Review of System)
Pemeriksaan fisik pada klien dengan diabetes insipidus meliputi pemeriksaan fisik umum per
sistem dari observasi keadaan umum, pemeriksaan tanda-tanda vital, B1 (breath), B2 (blood), B3
(brain), B4 (bladder), B5 (bowel) dan B6 (bone).
a. B1 (breath)
tidak ada sesak nafas, tidak ada batuk pilek, tidak memiliki riwayat asma dan suara nafas normal.
b. B2 (blood)
suara jantung vesikuler. Perfusi perifer baik.
c. B3 (brain)
bentuk kepala simetris, GCS= 4 5 6, pupil normal, orientasi tempat-waktu-orang baik, reflek
bicara baik, pendengaran baik, penglihatan baik, penghidu baik.
d. B4 (bladder)
Poliuria sangat encer ( 10 liter ) dengan berat jenis 1.010, osmolalitas urin 50-150 mosmol/L.
Minum 4-5 lt/hr karena selalu merasa haus
e. B5 (bowel)
Mukosa kering, polidipsia, penurunan berat badan, dehidrasi, dan konstipasi.
f. B6 (bone)
Kulit bersih, turgor kulit buruk, dan tidak ada nyeri persendian.
3. Data Laboratorium
Osmolalitas urin 50-150 mosmol/L (normal = 300-450 mosmol/L).
Osmolalitas plasma >295 mosmol/L (normal = <290 mosmol/L).
Urea N: <3 mg/dl.(normal = 3 - 7,5 mmol/L).
Kreatinin serum: 75 IU/L. (normal = <70 IU/L).
Bilirubin direk: 0,08 mg/dl. (normal = 0,1 - 0,3 mg/dl).
Bilirubin total: 0,01 mg/dl. (normal = 0,3 – 1 mg/dl).
SGOT: 38 U/L. (normal = 0 - 25 IU/L).
SGPT: 18 U/L. (normal = 0 - 25 IU/L)
Data tambahan : poliuria= 10 liter dengan berat jenis 1.10, osmolitas urin 50-150 mOml/liter.
ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah


1. DS:Merasa haus yang Kegagalan sekresi Kekurangan
berlebihan ADH
volume cairan
DO: ↓
input 4-5 lt/hari, Urin hipotonis
Output : 10 liter melewati tubulus ginjal
turgor kulit buruk ↓
Mukosa kering keluaran Na ↑

Urin masuk ke
collecting duck

Osmolalitas urin ↑

Merangsang haus
(polidipsia)

Ekskresi ↑

Keseimbangan cairan
terganggu

Asupan tidak adekuat

Hipovolemia

Kekurangan volume
cairan

2. DS: Produksi ADH↓ Perubahan


Klien mengatakan banyak ↓ Eliminasi Urin
kencing di malam hari Sintesis ADH tidak
Klien mengatakan selalu memenuhi kebutuhan
merasa haus
Klien mengatakan ↓
mengalami cidera otak 3 Produksi urin ↑
minggu yang lalu

DO :
Poliuria
Poliuria (10 liter)
50-150 mOml/liter. ↓
Perubahan Eliminasi
Urin
3. DS:Pasien mengatakan Reabsorbsi air di Gangguan pola
sulit tidur karena harus tubulus ginjal ↓
istirahat tidur
bangun pada malam hari ↓
untuk buang air kecil
Produksi urin ↑
DO:Badan lemas dan
mata cowong ↓
Poliuria

Nocturia

Gangguan pola
istirahat tidur

4. DS:klien mengungkapkan Tidak ada riwayat Kurang


kurang tahu tentang diabetes insipidus
pengetahuan
penyakitnya keluarga
DO:Klien terlihat cemas ↓
dan depresi yang Minimnya informasi
mengakibatkan kesalahan tentang pengobatan
informasi atau
kekurangan informasi ↓
Tidak menjalankan
instruksi dengan
adekuat

Kurang pengetahuan
5. DS : Pasien mengatakan Urin hipotonis Kerusakan
melewati tubulus ginjal
sering buang air kecil dan integritas kulit

selalu merasa haus
keluaran Na ↑
DO : input 4-5 lt/hari,

Output : 10 liter Urin masuk ke
turgor kulit buruk collecting duck
Mukosa kering ↓
Osmolalitas urin ↑

Merangsang haus
(polidipsia)

Ekskresi ↑

Dehidrasi

Turgor kulit buruk

Kerusakan integritas
kulit

3.2.DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kekurangan volume cairan tubuh berhubungan dengan Gangguan elektrolit
2. Perubahan eliminasi urin berhubungan dengan Peningkatan produksi urin
3. Gangguan pola istirahat tidur berhubungan dengan Nokturia
4. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan Dehidrasi
5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan Kurang informasi.

3.3.INTERVENSI

Dx 1 :. Kekurangan volume cairan tubuh berhubungan dengan Gangguan elektrolit


Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24 jam diharapkan kebutuhan cairan pasien
terpenuhi.

Kriteria hasil:

1. Mempertahankan urin output sesuai dengan usia dan BB, BJ urin normal.
2. TTV dalam batas normal.
Suhu: 37º C
Nadi : 80-100x/m
RR : 16-24x/m
TD : 110/80
3. Tidak ada tanda-tanda dehidrasi, elastisitas turgor kulit baik, membrane mukosa lemban, tidak
ada rasa haus yang berlebihan.
Intervensi Rasional

Kaji dan pantau TTV dan catat jika ada Untuk mengetahui TTV
perubahan

Berikan cairan sesuai kebutuhan Memberikan tambahan cairan pada pasien dan
untuk membantu menurunkan rasa tidak
nyaman akibat dehidrasi serta memenuhi
kebutuhan cairan dalam tubuh

Catat intake dan output cairan Untuk mengetahui perkembangan status


kesehatan klien serta untuk mengontrol asupan
klien

Monitor dan timbang BB Mengetahui berapa cairan yang hilang dalam


tubuh

Monitor status hidrasi (suhu tubuh, Mengetahui tingkat dehidrasi


kelembaban membrane mukosa, warna
kulit)

Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian Untuk mengatasi kekurangan cairan


cairan IV

Dx. 2 : Perubahan Eliminasi Urin berhubungan dengan Peningkatan produksi urin

Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24 jam diharapkan gangguan eliminasi urin
teratasi

Kriteria Hasil :

1. Karakteristik urin meliputi warna, berat jenis, jumlah, bau normal

2. Tidak terjadi nocturia


3. Pola eliminasi normal

Intervensi Rasional

Monitor dan kaji karakteristik urin meliputi Mengetahui sejauh mana perkembangan
frekuensi, konsistensi, bau, volume, dan fungsi ginjal dan untuk mengetahui normal
warna ata u tidaknya urin klien

Batasi pemberian cairan sesuai kebutuhan Mengurangi pengeluaran cairan berupa urin
terutama saat malam hari

Catat waktu terakhir klien eliminasi urin Mengidentifikasikan fungsi kandung kemih,
ginjal, dan keseimbangan cairan.

Intruksikan klien/keluarga untuk mencatat Mengetahui apakah masih terjadi poliuria


output urin klien

Dx 3 : Gangguan Pola istirtahat Tidur berhubungan dengan Nokturia

Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam diharapkan pola tidur pasien tidak
terganggu

Kriteria hasil:

1. Jumlah jam tidur dalam batas normal 6-8 jam/hari


2. Pola tidur, kualitas dalam batas normal
3. Perasaan segar sesudah tidur atau istirahat

4. Mampu mengidentifikasikan hal-hal yang meningkatkan tidur

Intervensi Rasional

Jelaskan pentingnya tidur yang adekuat Meningkatkan kualitas tidur

Ciptakan lingkungan yang nyaman Untuk membantu relaksasi saat tidur.

Kolaborasi pemberian obat tidur Tidur cukup

Bantu pasien untuk mengidentifikasi Untuk mengetrahui penyebab kurang tidur


factor yang menyebabkan kurang tidur dan menghindari agar kualitas tidur
terpenuhi

Dekatkan pispot di tempat tidur agar pasien lebih mudah saat BAK pada
malam hari

Dx 4 : Kerusakan Integritas kulit berhubungan dengan Dehidrasi

Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24 jam diharapkan turgor kulit membaik

Kriteria Hasil :

1. Integritas kulit yang baik dapat dipertahankan(sensasi, elastisitas,temperature, hidrasi,


pigmentasi

2. Perfusi jaringan baik

3. Mampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban kulit dan perawatan alami

Intervensi Rasional

Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering

Oleskan lotion atau minyak pada kulit Untuk menjaga kelembaban kulit
yang tertekan

Dx 5 : Kurang Pengetahuan berhubungan dengan Kurang Informasi

Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam diharapkan pengetahuan pasien
menjadi adekuat

Kriteria Hasil :

1. Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis, dan program
pengobatan

2. Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar

3. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan pasien atau petugas
kesehatan lainnya

Intervensi Rasional

Menjelaskan proses penyakit Agar pasien dan keluarga mengetahui


(pengertian, etiologi, patofisiologi, bagaimana proses penyakit terjadi
tanda dan gejala)

Menentukan tingkat pengetahuan Untuk mengetahui seberapa jauh klien


klien sebelumnya tahu tentang penyakitnya

Diskusikan perubahan gaya hidup Untuk mencegah dan mengontrol


proses penyakit

Anda mungkin juga menyukai