Anda di halaman 1dari 6

DOSIS OPTIMUM LARUTAN KAPUR UNTUK NETRALISASI pH AIR

LIMBAH PENAMBANGAN BATUBARA

Ahmad Faisal1, Syarifudin A.2


Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Jurusan Kesehatan Lingkungan Banjarbaru
Jl. H. Mistar Cokrokusumo No. 1A Kota Banjarbaru
1 faisal@yahoo.co.id dan 2 syarif_yazid@yahoo.com

Abstrak: Dosis Optimum Larutan Kapur Untuk Netralisasi pH Air Limbah Penambang-
an Batubara. Penambangan batubara menyebabkan terlepasnya senyawa kimia seperti pirit
(Fe2S), menghasilkan air limbah buangan bersifat asam (H2SO4). Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui dosis optimum larutan kapur dalam menetralisasi pH air limbah
penambangan batubara. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan rancangan pretest-
postest with control group design, mengukur pH sebelum perlakuan dan mengukur pH
sesudah perlakuan. Pengambilan sampel air limbah penambangan dengan teknik composite
sampling. Hasil penelitian nilai rata-rata pH air limbah penambangan batubara sebelum
penambahan larutan kapur 2% adalah 4,9, sedangkan air limbah dengan penambahan
variasi dosis larutan kapur mengalami perubahan pH, dengan dosis 1 ml pH-nya adalah 5,3,
dosis 3 ml pH-nya adalah 7,1, dosis 5 ml pH-nya adalah 8,2, dosis 7 ml pH-nya adalah 9,7 dan
dosis 9 ml pH-nya adalah 10,5. Hasil uji statistik menggunakan uji One Way Anova diperoleh
nilainya adalah 0,000, nilai ini lebih kecil dari α = 0,05, ada beda antara rata-rata pH air
limbah penambangan batubara pada berbagai penambahan variasi dosis larutan kapur 2%.
Hasil Uji Regresi linier didapatkan persamaan linier y = 4,906 + 0,649x dengan kekuatan
hubungan (R) sebesar 0,982. Dosis optimum larutan kapur dalam menetralisasi pH air
limbah penambangan adalah 3,23 mL larutan kapur 2% dalam 1 liter air limbah
penambangan batubara, pH=7.

Kata Kunci : Air limbah batubara; larutan kapur; pH.

Abstrak: Optimum Dose of Hydrated Lime for pH Neutralizing in Coal Mine Waste-
water. Coal mines release chemicals such as pyrite (Fe2S), produce acid waste water
(H2SO4). This research aims to know the optimum dose of hydrated lime to neutralize the pH
of coal mining wastewater. This research was experimental study with pretest-postest with
control group design, measured pH before and after treatment. Coal mines wastewater was
sampled with composite sampling method. The result showed that the average of waste-
water’s pH before added 2% hydrated lime were 4,9, while wastewater added by variated
dose of hydrated lime, the pH changed. Added 1, 3, 5, 7 and 9 ml hydrated lime, the pH
particularly to be 5,3, 7,1, 8,2, 9,7 and 10,5. Statistical test using One Way Anova showed the
p value = 0,000, ore less than α = 0,05. There was the difference significantly between pH’s
average of coal mine wastewater at variation in dose of 2% hydrated lime. Test of Linier
regression found equation; y = 4,906 + 0,649x with correlation value (R) = 0,982. Optimum
dose of 2% hydrated lime for pH neutralizing 1 litre of coal mine wastewater was 3,23,
pH=7.

PENDAHULUAN dan Sumatera (46,8%), selebihnya terda-


Indonesia adalah negara yang kaya pat di Jawa, Sulawesi, Maluku dan Papua.
dengan sumber daya alam, salah satunya Sebagian besar cadangan batubara negeri
adalah batubara. Cadangan batubaranya ini tersebar hanya di tiga provinsi, yaitu
yang besar membuat negeri ini sebagai Sumatera Selatan (39%), Kalimantan
produsen sekaligus eksportir utama batu- Timur (34%) dan Kalimantan Selatan
bara di dunia.1 Berdasarkan data terakhir (16%). Ketiga provinsi ini menguasai 89%
dari Statistik Batubara Indonesia perkira- dari semua cadangan batubara terukur di
an cadangan batubara Indonesia adalah Indonesia.2
104,940 miliar ton. Penambangan batubara menyebab-
Simpanan batubara terbesar di kan terlepasnya unsur-unsur kimia ter-
Indonesia terdapat di Kalimantan (52,6%) tentu seperti Fe dan S dari senyawa pirit

184
Syarifudin A, Dosis Optimum Larutan Kapur untuk Netralisasi pH Air Limbah 185
Penambangan Batubara

(Fe2S), dan hasil reaksi antara air dengan jadi kalsium hidroksida (Ca(OH)2), larutan
senyawa tersebut akan menghasilkan air Ca(OH)2 disebut air kapur dan merupakan
buangan bersifat asam (Acid Mine basa dengan kekuatan sedang. Larutan
Drainage/Acid Rock Drainage). tersebut bereaksi hebat dengan berbagai
Air buangan tersebut mengalir ke asam.6 Larutan dengan sifat basa tersebut
badan air sungai yang juga diakses masya- akan menetralisasi pH air limbah penam-
rakat sekitar, serta air buangan dapat bangan batubara dan diharapkan dengan
hanyut terbawa aliran permukaan pada dosis kapur yang optimum didapatkan pH
saat hujan dan masuk ke lahan pertanian air limbah penambangan batubara yang
di bagian hilir pertambangan, sehingga memenuhi persyaratan, yaitu antara 6-9.
menyebabkan keasaman tanahnya lebih
tinggi. Tanah dan air asam tambang ter- METODE
sebut sangat asam dengan pH berkisar Jenis penelitian ini adalah ekspe-
antara 2,5-5 yang berpotensi mencemari rimental dengan rancangan pretes-postes
badan air dan lahan pertanian.3 dengan kelompok kontrol (pretest-postest
Kegiatan industri (pertambangan with control group design), yaitu dengan
batubara) berdampak negatif terhadap mengukur pH sebelum perlakuan (pretes)
sumber daya air, antara lain menyebab- dan mengukur pH sesudah perlakuan
kan penurunan kualitas air. Kondisi ini (postes). Perlakuannya yaitu dengan me-
dapat menimbulkan gangguan, kerusakan, netralisasi pH air limbah penambangan
dan bahaya bagi semua makhluk hidup batubara dengan penambahan beberapa
yang bergantung pada sumber daya air dosis larutan kapur (Ca(OH)2 2%). Kemu-
tersebut. Oleh karena itu, diperlukan pe- dian ada air limbah yang tidak dilakukan
ngelolaan dan perlindungan sumber daya perlakuan (kontrol).
air secara seksama.4 Bahan-bahan yang digunakan dalam
Total produksi batubara di Provinsi penelitian ini adalah larutan kapur
Kalimantan Selatan dari tahun 2006-2011 (Ca(OH)2 2%) dan air limbah tambang
yaitu sekitar 474,893 juta ton.5 Keba- batubara, sedangkan instrumen penelitian
nyakan perusahaan pertambangan batu- meliputi drum plastik 120 ml dan
bara, pengolahan air limbahnya hanya stopwatch untuk pengukuran debit air
diolah dengan metode sederhana yaitu limbah, jerigen 20 liter dan jerigen 2 liter
dengan menggunakan kolam pengendap- untuk pengambilan sampel air limbah, pH
an (settling pond). Dengan cara ini peng- meter, dan seperangkat alat pemeriksaan
olahan air limbah penambangan batubara laboratorium seperti beaker glass (250 ml
kurang efektif khususnya dari segi para- dan 1.000 ml), sendok, neraca analitik,
meter pH (derajat keasaman). flokulator, kaca arloji dan pipet 10 ml.
Air limbah penambangan batubara Prosedur penelitian meliputi obser-
yang pH-nya rendah mengalir ke sungai vasi pendahuluan, pengukuran debit air
akan mempengaruhi pH air sungai, me- limbah penambangan batubara, peng-
nyebabkan masyarakat yang sehari-hari ambilan sampel air limbah penambangan
menggunakan air sungai tersebut menge- batubara, persiapan alat, bahan dan
luh, antara lain keluhan masyarakat yaitu tempat untuk perlakuan percobaan dan
airnya berasa “masam”, pemborosan pembuatan larutan kapur (ca(oh)2 2%).
sabun (karena busa sabun sangat sulit Percobaan meliputi tahap-tahap berikut:
dihasilkan pada air yang bersifat asam), 1. Menyiapkan 6 buah beaker glass 1.000
ikan dan tumbuhan di sekitar sungai ml, setelah itu memberi label pada
banyak yang mati dan alat-alat rumah wadah sesuai dengan variasi dosis
tangga yang mengandung logam dan besi yang ingin dicoba (0 ml (kontrol), 1
cepat berkarat, sehingga dari hal tersebut ml, 3 ml, 5 ml, 7 ml dan 9 ml).
diperlukan metode netralisasi mengguna- 2. Mengambil sampel air limbah dan
kan larutan kapur yang ditambahkan ke memasukkan sampel ke dalam 6 buah
dalam air limbah penambangan batubara. beaker glass 1.000 ml, masing-masing
Kapur selain mudah didapat dan murah, sebanyak 1 liter dan salah satu
juga dapat dilarutkan dalam air dan men- sebagai kontrol.
186 Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 11 No. 1 Januari 2014

3. Memasukkan larutan kapur 2% ke 6. Melakukan pengulangan pada setiap


dalam 6 buah beaker glass 1.000 ml tahapan untuk uji ke 2 dan ke 3.
dengan masing-masing dosis 0 ml
(kontrol), 1 ml, 3 ml, 5 ml, 7 ml dan 9 HASIL DAN PEMBAHASAN
ml dalam 1.000 ml air limbah. Hasil perlakuan dengan menambah-
4. Mengaduk air limbah penambangan kan berbagai variasi dosis larutan kapur
batubara yang sudah ditambahkan (Ca(OH)2 2%) pada air limbah penam-
larutan kapur 2% selama 2-3 menit. bangan batubara, didapatkan hasil rata-
5. Mengukur dan mencatat perubahan rata perubahan pH air limbah sebagai
pH berdasarkan penambahan variasi berikut:
dosis larutan kapur 2%.

Tabel.1 Rata-Rata Perubahan pH Air Limbah Penambangan Batubara pada Berbagai


Penambahan Variasi Dosis Larutan Kapur (Ca(OH)2 2%)

Variasi Dosis Perubahan pH Air Limbah Rata-Rata Perubahan pH


No Larutan Kapur
R1 R2 R3 Air Limbah
(Ca(OH)2 2%)
1 0 ml 4,8 5,0 4,8 4,9
2 1 ml 5,3 5,3 5,3 5,3
3 3 ml 7,2 6,8 7,2 7,1
4 5 ml 8,5 8,0 8,2 8,2
5 7 ml 9,7 9,7 9,7 9,7
6 9 ml 10,3 10,7 10,5 10,5
Sumber: Hasil uji laboratorium kimia Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan
Banjarmasin

Tabel 1 di atas menunjukkan bahwa rata pH air limbah penambangan batu-


nilai rata-rata pH air limbah penambang- bara pada berbagai penambahan variasi
an batubara awal (tidak ditambahkan dosis larutan kapur (Ca(OH)2 2%).
larutan kapur 2%) adalah 4,9, sedangkan Untuk mengetahui perbedaan per-
air limbah yang diberi berbagai penam- ubahan rata-rata pH air limbah pada
bahan variasi dosis larutan kapur penambahan variasi dosis larutan kapur
(Ca(OH)2 2%) mengalami perubahan pH, (Ca(OH)2 2%), maka dilakukan Post Hoc
yaitu dengan dosis 1 ml pH = 5,3, dosis 3 Tests dengan uji LSD (Least Significant
ml pH = 7,1, dosis 5 ml pH = 8,2, dosis 7 Difference). Hasil semua nilai kemakna-
ml pH = 9,7 dan dosis 9 ml pH = 10,5. annya lebih kecil dari α = 0,05, artinya ada
Hasil Pengujian Data perbedaan yang bermakna antara rata-
Pengujian data menggunakan uji rata pH air limbah dengan masing-masing
statistik, yaitu dengan uji One Way Anova penambahan variasi dosis larutan kapur
(uji beda), uji Korelasi (uji hubungan) dan 2%. Penambahan variasi dosis larutan
uji Regresi linier (prediksi dosis optimum) kapur (Ca(OH)2 2%) yaitu dosis 0 ml, 1
1. Perbedaan rata-rata pH air limbah ml, 3 ml, 5 ml, 7 ml dan 9 ml. Hubungan
pada berbagai penambahan variasi perubahan rata-rata pH air limbah pada
dosis larutan kapur (Ca(OH)2 2%) berbagai penambahan variasi dosis larut-
Hasil pengujian data untuk menge- an kapur (Ca(OH)2 2%)
tahui apakah ada perbedaan perubahan Hasil pengujian data untuk menge-
rata-rata pH air limbah yang signifikan tahui apakah ada hubungan perubahan
pada berbagai penambahan variasi dosis rata-rata pH air limbah yang signifikan
larutan kapur (Ca(OH)2 2%) yang dilaku- pada berbagai penambahan variasi dosis
kan dengan uji One Way Anova. Hasil uji larutan kapur (Ca(OH)2 2%) yang dilaku-
diperoleh nilainya adalah 0,000, nilai ini kan dengan uji Korelasi, nilai dari Sig. (2-
lebih kecil dari α = 0,05, sehingga dapat tailed), nilainya ad`alah 0,000 lebih kecil
disimpulkan bahwa ada beda antara rata- dari α = 0,05, sehingga dapat dikatakan
Syarifudin A, Dosis Optimum Larutan Kapur untuk Netralisasi pH Air Limbah 187
Penambangan Batubara

bahwa ada hubungan antara rata-rata pH Kemudian, untuk mengetahui kua-


air limbah penambangan batubara pada litas persamaan regresi linier tersebut
berbagai penambahan variasi dosis larut- dapat dilihat dari nilai kekuatan hubung-
an kapur (Ca(OH)2 2%). Karena ada hu- an (R) dan uji ANOVA dari Regresi linier
bungan, maka dapat dilanjutkan dengan tersebut. Nilai kekuatan hubungan (R),
uji Regresi linier untuk mendapatkan diketahui nilai R Square (R) adalah 0,982,
model persamaan linier. berarti hubungan keeratannya sangat kuat
2. Prediksi dosis optimum larutan kapur sekali antara rata-rata pH air limbah
(Ca(OH)2 2%) penambangan batubara dengan berbagai
Hasil pengujian data untuk mem- penambahan variasi dosis larut-an kapur
prediksi dosis optimum larutan kapur (Ca(OH)2 2%).
(Ca(OH)2 2%) untuk menetralisasi pH air Menurut Sujianto (2009), nilai ke-
limbah penambangan batubara yang di- kuatan hubungan (R) dapat dikelompok-
lakukan dengan uji Regresi linier. Hasil uji kan sebagai berikut :
diketahui persamaan linier yang didapat- 0,00-0,20 = sangat lemah
kan yaitu y = 4,906 + 0,649x dengan 0,21-0,40 = lemah
kekuatan hubungan (R) sebesar 0,982. 0,41-0,70 = kuat
Konstanta sebesar 4,906 menyatakan 0,71-0,90 = sangat kaut
bahwa jika tidak dilakukan penambahan 0,91-0,99 = sangat kuat sekali
dosis larutan kapur 2%, maka pH air lim- 1 = hubungan keeratan sempurna
bah adalah 4,906. Sedangakan koefisien Untuk melihat perubahan rata-rata
regresi sebesar 0,649 menyatakan bahwa pH air limbah pada berbagai penambahan
setiap penambahan 1 ml larutan kapur variasi dosis larutan kapur (Ca(OH)2 2%)
2% pada 1 liter air limbah akan menaik- lebih jelas dapat dilihat pada gambar 1.
kan pH air limbah sebesar 0,649. berikut.

11
y = 4,906 + 0,649x
10 R = 0,982
pH Air Limbah

9
8
Kenaikan pH Air Limbah
7
6 Linear (Kenaikan pH Air
Limbah)
5
4
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Dosis Larutan Kapur (Ca(OH)2 2%)

Gambar 1. Grafik Kenaikan pH Air Limbah Penambangan Batubara pada Berbagai


Penambahan Varisai Dosis Larutan Kapur (Ca(OH)2 2%)

Berdasarkan grafik di atas dapat yang diperlukan untuk menetralkan pH


diketahui bahwa semakin banyak dosis menjadi 6-9 dalam 1 liter air limbah
larutan kapur (Ca(OH)2 2%) yang ditam- adalah 1,7 mL sampai dengan 6,3 mL.
bahkan ke dalam air limbah, maka pH air Dosis optimum yang diperlukan untuk
limbah tersebut akan semakin meningkat. menetralkan pH menjadi 7 adalah 3,23 mL
Selain itu, juga diketahui dosis optimum larutan kapur (Ca(OH)2 2%) dalam 1 liter
larutan kapur (Ca(OH)2 2%) untuk men- air limbah penambangan batubara.
jadikan pH air limbah memenuhi per- Berdasarkan hasil penelitian labora-
syaratan (6-9), yaitu dengan mengguna- torium nilai rata-rata pH air limbah
kan persamaan linier yang didapat y = penambangan batubara awal (tanpa
4,906 + 0,649x. Dosis larutan kapur 2% penambahan larutan kapur 2%) adalah
188 Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 11 No. 1 Januari 2014

4,9, maka air limbah ini dapat dikatakan netral (7) jika penambahan larutan kapur
bersifat asam. Air limbah yang bersifat dengan dosis yang tepat. Tetapi jika ter-
asam (<6) dikarenakan pada saat penam- lalu banyak larutan kapur yang ditambah-
bangan batubara, dilakukan pengupasan kan maka akan menghasilkan air limbah
lapisan-lapisan batuan supaya memudah- yang bersifat basa (>9) dan jika sebalik-
kan pengambilan batubara yang berada di nya, membuat air limbah tetap bersifat
bawah beberapa lapisan batuan bahkan asam (<6).
batubara itu terdapat pada salah satu dari Hasil pengukuran menggunakan
lapisan batuan tersebut, pengupasan ini larutan kapur (Ca(OH)2 2%) dilakukan
membuat lapisan batuan yang umumnya dengan penambahan berbagai variasi do-
mengandung mineral sulfida terpapar ke sis, menunjukkan semakin banyak dosis
udara sehingga mineral sulfida ini akan larutan kapur (Ca(OH)2 2%) yang di-
mengalami oksidasi karena adanya air tambahkan ke dalam air limbah batu bara,
dan oksigen. Mineral-mineral sulfida yang maka pH akan semakin meningkat juga.
umum terdapat pada batuan diantaranya Hal ini disebabkan larutan kapur yang
pirit (FeS2) dan pirotit (FeS). Kandungan bersifat basa memiliki ion OH- bereaksi
sulfur yang terdapat pada mineral terse- dengan ion H+ dari asam sulfat yang ber-
but akan dioksidasi oleh oksigen dan air. asal dari air limbah penambangan batu-
FeS2(s) + 3 O2(g) + 2 H2O(aq)→ Fe2+(aq) + 2 bara yang bersifat asam. Semakin banyak-
H2SO42-(aq) nya larutan kapur yang ditambahkan ke
Reaksi yang berlangsung merupa- dalam air limbah maka semakin banyak
kan reaksi pelapukan dari mineral sulfida ion OH- yang mengikat ion H+. Oleh karena
disertai proses oksidasi. Sulfur dioksidasi itu semakin banyak larutan kapur
menjadi asam sulfat dan besi fero dilepas- (Ca(OH)2 2%) maka akan meningkatkan
kan. Dari reaksi ini dihasilkan dua mol pH air limbah penambangan batubara.
keasaman (asam sulfat) dari setiap mol Pada saat penambahan larutan kapur
pirit yang teroksidasi.6 yang tepat akan meningkatkan pH air
Berdasarkan Keputusan Menteri limbah menjadi netral.
Negara Lingkungan Hidup Nomor 113 Hasil uji beda menunjukkan ada
Tahun 2003, pH yang diperbolehkan ada- perbedaan perubahan rata-rata pH air
lah 6-9, sehingga pH air limbah penam- limbah pada berbagai penambahan varia-
bangan batubara tidak memenuhi persya- si dosis larutan kapur (Ca(OH)2 2%), Hal
ratan. Oleh karena itu dilakukan proses ini karena larutan kapur yang ditambah-
netralisasi air limbah dengan mengguna- kan pada air limbah mempunyai dosis
kan larutan kapur (Ca(OH)2 2%).7 berbeda-beda sehingga ion OH- yang ada
Larutan Ca(OH)2 disebut air kapur pada air limbah itu juga berbeda, maka
dan merupakan basa dengan kekuatan menyebabkan pH air limbah pada setiap
sedang. Larutan tersebut bereaksi hebat penambahan masing-masing variasi dosis
dengan berbagai asam.8 larutan kapur (Ca(OH)2 2%) juga ber-
Menurut Zulfikar (2010) suatu asam beda-beda.
bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi Hasil uji Korelasi tersebut nilai dari
penetralan untuk membentuk garam dan Sig. (2-tailed), nilainya adalah 0,000 lebih
air. Proses reaksi penetralan air limbah kecil dari α = 0,05, sehingga dapat dikata-
penambangan batubara (asam) dengan kan bahwa ada hubungan antara rata-rata
menggunakan larutan kapur (basa).9 pH air limbah penambangan batubara
Reaksi : H2SO4 + Ca(OH)2 → CaSO4 + 2H2O pada berbagai penambahan variasi dosis
asam basa garam air larutan kapur (Ca(OH)2 2%). Karena ada
Reaksi ion : 2H+ SO42- + Ca2+ 2OH- → Ca2+ hubungan, maka dapat dilanjutkan
SO42- + 2H+ 2OH- dengan uji Regresi linier untuk mendapat-
Dari reaksi kesetimbangan tersebut kan model persamaan linier.
diketahui H2SO4 memiliki ion H+ dan Hasil dari uji Regresi linier didapat-
Ca(OH)2 memiliki ion OH-. Reaksi tersebut kan persamaan linier y = 4,906 + 0,649x
akan menghasilkan garam dan air limbah dengan nilai R = 0,982 (termasuk dalam
penambangan batubara yang bersifat nilai kekuatan 0,91-0,99), berarti hubung-
Syarifudin A, Dosis Optimum Larutan Kapur untuk Netralisasi pH Air Limbah 189
Penambangan Batubara

an keeratannya sangat kuat sekali antara secara rutin dilakukan minimal 1 bulan
rata-rata pH air limbah penambangan sekali.
batubara dengan berbagai penambahan
variasi dosis larutan kapur (Ca(OH)22%). DAFTAR PUSTAKA
Persamaan linier y = 4,906 + 0,649x 1. Asthari, Ratih. 2008. Pertambangan
dengan konstanta sebesar 4,906 menyata- Batubara: Pro dan Kontra.
kan bahwa tanpa penambahan dosis http://majarimagazine.com/2008/06
larutan kapur 2%, maka pH air limbah /pertambangan-batubara-pro-dan-
adalah 4,906. Sedangkan koefisien regresi kontra/. Diakses pada tanggal 4
sebesar 0,649 menyatakan bahwa setiap Januari 2012.
penambahan 1 ml larutan kapur 2% pada 2. Kementrian Energi dan Sumber Daya
1 liter air limbah akan menaikkan pH air Alam. 2008. Statistik Batubara
limbah sebesar 0,649. Indonesia.
Berdasarkan perhitungan menggu- http://www.esdm.go.id/download/St
nakan persamaan regresi linier tersebut atistik_Batubara_Indonesia.pdf.
didapatkan dosis larutan kapur 2% yang Diakses pada tanggal 10 Januari 2012
diperlukan untuk menetralkan pH men- 3. Putra, Rengga Avrizta. 2011. Ling-
jadi 6-9 dalam 1 liter air limbah penam- kungan Hidup.
bangan batubara adalah 1,7 mL sampai http://uwityangyoyo.wordpress.com.
dengan 6,3 mL. Dosis optimum yang di- Diakses pada tanggal 5 Januari 2012.
perlukan untuk menetralkan pH menjadi 4. Effendi, Hefni. Telaah Kualitas Air
7 adalah 3,23 mL larutan kapur (Ca(OH)2 bagi Pengelolaan Sumber Daya dan
2%) dalam 1 liter air limbah penam- Lingkungan Perairan. Yogyakarta:
bangan batubara. Dibandingkan dengan Kanisius. 2003.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan 5. Dinas Pertambangan dan Energi.
Hidup Nomor 113 Tahun 2003 tentang Laporan Produksi Batubara (IUP) di
Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan Provinsi Kalimantan Selatan Tahun
atau Kegiatan Pertambangan Batubara, 2006-2011. Banjarbaru. 2011.
pH yang diperbolehkan adalah 6-9, se- 6. Pisco, Mario Lee. Laporan Kerja
hingga dengan menambahkan dosis larut- Praktek, Penanggulangan Air Asam
an kapur (Ca(OH)2 2%) tersebut dapat Tambang dengan Pengapuran Selama
dikatakan air limbah penambangan batu- 24 Jam terus menerus dengan Active
bara memenuhi persyaratan dari segi Treatment pada PT. Tambang Batu-
parameter pH. bara Bukit Asam. 2005.
7. Menteri Lingkungan Hidup. Keputus-
KESIMPULAN DAN SARAN an Menteri Negara Lingkungan Hidup
pH awal (sebelum perlakuan) air Nomor 113 Tahun 2003 Tentang Baku
limbah penambangan batubara adalah Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan atau
4,9. Sedangkan pH akhir (sesudah perla- Kegiatan Pertambangan Batubara.
kuan) air limbah penambangan batubara Jakarta. 2003.
adalah 7,1. Dosis optimum larutan kapur 8. Ulfatmi, Maulida. Pengaruh Penam-
dalam menetralisasi pH air limbah bahan Kapur terhadap Perubahan pH,
penambangan batubara adalah 3,23 mL Kekeruhan dan Total Padatan Ter-
larutan kapur (Ca(OH)2 2%) didalam 1 larut pada Air Baku di Water Treat-
liter air limbah batubara untuk menetral- ment Plant (WTP) di PT.Coca-Cola
kan pH menjadi 7. Bottling Indonesia Unit Medan.
Larutan kapur (Ca(OH)2 2%) dapat Sumatera Utara: Fakultas FMIPA
diaplikasikan dengan dosis optimum yang Universitas Sumatera Utara. 2010.
didapat untuk menetralkan pH air limbah 9. Zulfikar. 2010. Reaksi Netralisasi.
penambangan batubara. Gunakan alat http://www.chem-is-try.org. Diakses
dosing pump (alat khusus untuk meng- pada tanggal 5 Januari 2012
injeksi larutan), agar dosis larutan kapur
yang ditambahkan lebih tepat lebih
mudah. pemeriksaan kualitas air limbah

Anda mungkin juga menyukai