Anda di halaman 1dari 21

PETUNJUK PENGOPERASIAN

UNIT PENGOLAHAN LIMBAH


CHEMICAL WASTEWATER TREATMENT
(CWWTP)

FAKULTAS KEDOKTERAN

PROYEK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS GADJAH MADA


OECF LOAN IP - 494

PT. BESTINDO PUTRA MANDIRI


2003
DAFTAR ISI

SECTION I : PENDAHULUAN
A. UMUM
B. UNIT PENGOLAHAN LIMBAH
C. DAFTAR PERALATAN

SECTION II :
A. PROSES
B. SPESIFIKASI ALAT
C. PERSIAPAN LARUTAN KIMIA
D. PENGOPERASIAN

SECTION III : PEMELIHARAAN/ TROUBLE SHOUTING

SECTION IV : CONTROL PANEL

SECTION V : GAMBAR

SECTION VI : VENDOR’S MANUAL

SECTION VII : BROSUR


SECTION I
PENDAHULUAN

A. Umum
Buku petunjuk pengopersian (manual book) ini dibuat sebagai pedoman dalam
pengoperasian unit pengolahan limbah (CWWTP) di fakultas Kedokteran dalam rangka
Proyek Pengembangan Universitas Gadjah Mada.
Buku ini disusun dalam beberapa section berdasarkan sistim pengolahan limbah yang
didalamnya dilengkapi dengan tinjauan proses, spesifikasi alat dan cara pengoperasian.
Pada bagian akhir buku ini, disajikan pula mengenai trouble shooting, maintenance/
pemeliharaan dan lampiran berupa gambar, vendor’s manual serta brosur.

B. Unit Pengolahan Limbah/ Chemical Wastewater Treatment


Unit pengolahan limbah ini dirancang dan dibangun sebagai utility dalam proyek
pengembangan Universitas Gadjah Mada untuk menangani/ mengolah air limbah kimia
(chemical wastewater) yang berasal dari beberapa laboratorium yang berada di fakultas
Kedokteran agar air limbah (air produk) yang dihasilkan layak buang.
Proses yang terlibat dalam unit pengolahan limbah ini adalah :
1. Pengolahan awal (pre-treatment)
2. Netralisasi
3. Aerasi
4. Penjernihan
5. Klorinasi
6. Filtrasi : - Sand Filter
- Activated Carbon Filter
C. DAFTAR PERALATAN (EQUIPMENT LIST)

1. NETRALISASI, AERASI, KLORINASI (N, A, C)


a. Equalization pump : 2
b. Diffuser : 34
c. Blower : 2
d. Static mixer : 1
e. Dosing pump : 2
f. Chlorine metering pump : 1
g. Agitator : 3
h. Chemical tank : 3
i. Effluent pump : 2
j. Sand Filter : 1
k. Carbon Filter : 1
SECTION II
ISI

A. PROSES
B. SPESIFIKASI ALAT
C. PERSIAPAN LARUTAN KIMIA
D. PENGOPERASIAN
A. PROSES
1. PENGOLAHAN AWAL (PRETREATMENT)
Limbah dari laboratorium, pertama-tama ditampung dalam bak equalisasi dengan
maksud untuk mengeliminir fluktuasi dari karakter serta debit limbah yang masuk.

2. NETRALISASI
Setelah ditampung di bak equalisasi, air limbah dipompa dengan pompa
submersible menuju ke bak aerasi. Saat mengalir, air limbah akan dikontrol pH-nya
dengan menggunakan pH sensor yang nilai pH-nya dapat dimonitor di pH
Controller yang terdapat di Panel Control. pH Controller akan menginstruksikan
dosing pump untuk menginjeksikan larutan asam jika air limbah terdeteksi bersifat
basa dan larutan basa jika air limbah bersifat asam. Setelah diinjeksi larutan kimia
sesuai dengan pH-nya, air limbah akan mengalir ke dalam static mixer untuk diaduk
secara in line dan selanjutnya masuk ke bak aerasi.

3. AERASI
Di dalam bak aerasi yang dibagi menjadi 3 compartement, air limbah akan
mengalami proses penguraian zat organic oleh bakteri, dimana oksigen yang
diperlukan oleh bakteri akan disuplai dari blower dan didistribusikan oleh diffuser.

4. PENJERNIHAN
Setelah mengalami proses aerasi, air limbah akan mengalir secara over flow masuk
ke dalam bak penjernihan (clarifier), dimana dalam bak ini akan terjadi proses
pemisahan air dengan sludge / endapan yang dihasilkan pada saat proses aerasi.
Sebagian sludge akan dikembalikan ke dalam bak aerasi melalui air lift.

5. KLORINASI
Dari bak penjernih (clarifier) air produk akan mengalami proses klorinasi/
disinfeksi, dimana air akan masuk secara over flow ke dalam bak klorinasi,
kemudian chlorine metering pump akan memompa larutan klorin ke dalam bak
klorinasi. Setelah itu air produk akan ditampung dalam bak penampungan akhir
(storage tank).
6. FILTRASI
Air produk dalam bak penampungan akhir akan dipompa oleh effluent pump
menuju sand filter dan activated carbon filter, dan selanjutnya air produk siap dan
layak dialirkan ke saluran pembuangan.

B. SPESIFIKASI ALAT
1. PENGOLAHAN AWAL
a. BAK EQUALISASI
Fungsi : sebagai bak penampungan awal.
Ukuran : 3000 x 1500 x 4000 mm
Material : beton (concrete)

b. POMPA EQUALISASI
Fungsi : untuk memompa limbah dari bak equalisasi ke bak
aerasi.
Tipe : submersible
Merek : Lowara seri DIWA 07 dan DIWA 11
Kapasitas : 2 m3/jam
Jumlah : 2 unit

c. ACCESSORIES POMPA
• Ball valve
Ukuran : 1 ½” : 1 buah
Material : PVC
• Check valve
Ukuran : 1 ½” : 2 buah
Material : PVC

d. DIFFUSER
Fungsi : untuk mendistribusikan oksigen di dalam bak aerasi.
Tipe : disc
Merek : Arwana DN-250
Ukuran : D = 26 cm
Jumlah : 4 buah
2. NETRALISASI
a. STATIC MIXER
Fungsi : pengadukan dalam proses netralisasi
Tipe : in line
Ukuran : D = 2”, panjang = 17”
Jumlah : 1 unit

b. DOSING PUMP
Fungsi : untuk menginjeksikan larutan asam atau basa dari tangki
kimia ke air limbah.
Merek : LMI Milton Roy
Tipe : C733-312SI
Kapasitas : 38 l/jam
Jumlah : 2 unit

c. CHEMICAL TANK
Fungsi : untuk menyimpan larutan asam dan basa.
Merek : LMI Milton Roy
Type : 26350
Kapasitas : 50 gallon
Ukuran : D = 23”, tinggi = 34”
Jumlah : 3 unit

d. AGITATOR
Fungsi : untuk mengaduk larutan kimia di dalam tangki bahan
kimia.
Merek : LMI Milton Roy
Impeller : 303 SS
Kecepatan : 1600 rpm
Jumlah : 3 unit
3. AERASI
a. BAK AERASI
Fungsi : tempat berlangsungnya proses aerasi.
Ukuran : 3300 x 3000 x 2800 mm
Material : beton (concrete)
b. BLOWER
Fungsi : untuk menyuplai oksigen ke bak aerasi.
Tipe : Double loop blower
Merek : Fu-Tsu seri TSB-50
Kapasitas : 65,7 m3/jam
Kecepatan : 2193 rpm
Jumlah : 2 unit

c. ACCESSORIES BLOWER
• Gate valve
Ukuran : 2” : 4 buah
1” : 1 buah
Material : Brass
Merek : Kitz
• Check valve
Ukuran : 2” : 2 buah
Material : Brass
Merek : Kitz
• Pressure gauge
Ukuran : 2” : 2 buah
Tekanan : 6 bar
Merek : Wika
• Safety valve
Ukuran : ¾” : 2 buah
Merek : Fu-tsu
• Flexible rubber
Ukuran : 2” : 2 buah
Merek : Tozen
d. DIFFUSER
Fungsi : untuk mendistribusikan oksigen di dalam bak aerasi.
Tipe : disc
Merek : Arwana DN-250
Ukuran : D = 26 cm
Jumlah : 30 buah

4. PENJERNIHAN (CLARIFIER)
Fungsi : sebagai tempat berlangsungnya proses pemisahan air
dengan sludge.
Ukuran : 2000 x 1500 x 2800 mm
Material : beton (concrete)

5. KLORINASI
a. CHLORINE CONTACT CHAMBER
Fungsi : sebagai tempat pencampuran air produk dengan larutan
klorin.
Ukuran : 1500 x 300 x 300 mm
Material : Mild steel

b. CHLORINE METERING PUMP


Fungsi : untuk menyuplai klorin dari tangki kimia ke chlorine
contact chamber
Merek : LMI Milton Roy
Tipe : B123-392SI
Kapasitas : 9 l/jam
Jumlah : 1 unit

c. BAK PENAMPUNGAN AKHIR (STORAGE TANK)


Fungsi : sebagai tempat penampungan air produk.
Ukuran : 1500 x 1500 x 2800 mm
Material : beton (concrete)
6. FILTRASI
a. EFFLUENT PUMP
Fungsi : untuk memompa air produk ke tangki filtrasi.
Tipe : Sewage pump
Merek : Lowara seri CEA 7-30
Kapasitas : 2 m3/jam
Jumlah : 2 unit

b. ACCESSORIES POMPA
• Ball valve
Ukuran : 1 ¼” (suction) : 2 buah
1” (discharge) : 2 buah
½” (pressure gauge) : 2 buah
Material : PVC
• Check valve
Ukuran : 1” (discharge) : 2 buah
Material : PVC
• Pressure gauge
Ukuran : 2” : 2 buah
Tekanan : 6 bar

c. SAND FILTER
Fungsi : untuk menyaring partikel-partikel padat yang terbawa
oleh air produk.
Merek : Vessel : Structural seri 1252
Controller : Fleck seri 5600
Kapasitas : 2 m3/jam
Ukuran : D = 300 mm, tinggi = 1200 mm
Material : Fibreglass
Media : Silica sand : 98 kg
Gravel : 10 kg
Jumlah : 1 unit
d. ACTIVATED CARBON FILTER
Fungsi : untuk mengurangi kandungan klorin bebas, zat organic,
menghilangkan warna dan bau.
Merek : Vessel : Structural seri 1252
Controller : Fleck seri 5600
Kapasitas : 2 m3/ jam
Ukuran : D = 300 mm, tinggi = 1200 mm
Material : Fibreglass
Media : Activated carbon : 31 kg
Gravel : 10 kg
Jumlah : 1 unit
C. PERSIAPAN LARUTAN KIMIA
Pembuatan larutan kimia mutlak dilakukan sebelum mengoperasikan unit pengolahan
limbah, karena larutan kimia ini merupakan faktor yang paling penting dalam proses
pengolahan limbah, khususnya pada proses netralisasi dan klorinasi.
Dalam pembuatan larutan ini digunakan rumus pengenceran berikut:

V1 x N1 = V2 x N2
dengan :
V1 = volume larutan 1
V2 = volume larutan 2
N1 = konsentrasi/ kadar larutan 1
N2 = konsentrasi/ kadar larutan 2

Contoh perhitungan :
1. Pembuatan larutan kimia asam
a.HCl konsentrat/ pekat = 35% = N1
b. Kadar HCl diinginkan = 5% = N2
c.Volume HCl 5% yang diinginkan = 180 liter = V2
d. Maka HCl pekat yang dibutuhkan (V1) untuk membuat 180 liter larutan HCl
5% adalah :
V1 x N1 = V2 x N2
180 × 5
V1 =
35
V1 = 25,7 liter
Volume air yang dibutuhkan = V2 – V1
= 180 – 25,7 = 154,3 liter

2. Prosedur Pembuatan
a.Kosongkan chemical tank.
b. Isi chemical tank dengan air ± 20 liter.
c.Tuang secara perlahan-lahan dan hati-hati 25,7 liter larutan asam (HCl pekat)
ke dalam chemical tank.
d. Tambahkan air sebanyak 154,3 liter atau sampai mencapai batas 180 liter.
e.Hidupkan agitator.
Untuk larutan kimia yang lain, digunakan perhitungan dan prosedur yang sama
seperti di atas.
Konsentrasi larutan kimia pekat yang umum digunakan :
HCl : 35 %
H2SO4 : 98 %
NaOH flek : 98 %
NaOCl (sodium hipoklorit) cair : 12 %

KEBUTUHAN
HCl H2SO4 NaOH NaOCl
No. KONS Air Air Air Air
35% 98% 98% 12%
(L) (L) (L) (L) (kg) (L) (L) (L)
1 1 5.1 174.9 1.8 178.2 1.8 179.1 15.0 165.0
2 2 10.3 169.7 3.7 176.3 3.7 178.3 30.0 150.0
3 3 15.4 164.6 5.5 174.5 5.5 177.4 45.0 135.0
4 4 20.6 159.4 7.3 172.7 7.3 176.6 60.0 120.0
5 5 25.7 154.3 9.2 170.8 9.2 175.7 75.0 105.0
6 6 30.9 149.1 11.0 169.0 11.0 174.8 90.0 90.0
7 7 36.0 144.0 12.9 167.1 12.9 174.0 105.0 75.0
8 8 41.1 138.9 14.7 165.3 14.7 173.1 120.0 60.0
9 9 46.3 133.7 16.5 163.5 16.5 172.2 135.0 45.0
10 10 51.4 128.6 18.4 161.6 18.4 171.4 150.0 30.0
D. PENGOPERASIAN
Unit pengolahan limbah ini dirancang dengan sistim pengoperasian otomatis, yang mana
pengoperasian blower dikendalikan berdasarkan waktu (timer-alternatif), sedangkan
pompa selain berdasarkan waktu, juga dikendalikan berdasarkan level air di dalam bak
equalisasi dan bak penampungan.
Meskipun sistem ini didesain secara otomatis, namun untuk mengantisipasi terjadinya
trouble dalam pengoperasian otomatis, maka (bila perlu) pengoperasian secara manual
dapat dilakukan supaya sistem dapat terus berjalan.
Sebelum pengoperasian, baik otomatis maupun manual mulai dijalankan, perlu dilakukan
persiapan-persiapan sebagai berikut :

1. PERSIAPAN PENGOPERASIAN
a. Equalization Pump
- Pastikan ball valve no. 1 dalam keadaan terbuka.
(lihat gambar MC – 011 – D).
b. Dosing Pump
- Pastikan switch dosing pump Acid dan Base dalam posisi external.
- Atur knob speed dan stroke dosing pump Chlorine sesuai kebutuhan.
(Lihat SECTION VI Vendor’s manual).
c. Blower
- Atur gate valve no. 1 (menuju diffuser Equalisasi) dan no. 5 (menuju ke
clarifier) sesuai kebutuhan (lihat Gb. MC – 011 – D).
- Buka penuh semua gate valve yang menuju ke bak Aerasi .
d. Effluent Pump
- Pastikan semua ball valve pada suction dan discharge pompa dalam
keadaan terbuka.
e. Filter
- Pastikan control filter dalam posisi Service.
(Lihat SECTION VI Vendor’s manual).
f. Panel
- Pastikan semua circuit breaker dalam control panel telah di On-kan.
- Putar selector switch “MAIN CONTROL SWITCH“ ke posisi ON.
2. PENGOPERASIAN SECARA OTOMATIS
Langkah pengoperasian otomatis :
- Putar selector switch ”OPERATED SWITCH“ ke posisi AUTO.
(Semua equipment akan hidup secara otomatis).

Catatan :
1. Pompa ekualisasi dan effluent pump akan bekerja otomatis setelah level
air limbah mencapai “HEIGHT LEVEL“. Dan pompa akan berhenti
bekerja setelah level limbah cair berada pada posisi “LOW LEVEL“.
2. Blower akan bekerja bergantian selama 1 jam sekali.

3. PENGOPERASIAN SECARA MANUAL


Langkah-langkah pengoperasian manual :
a. Putar selector switch “OPERATED SWITCH“ ke posisi MAN.
b. Tekan tombol/ push botton :
- BLOWER-1 ON : untuk menghidupkan blower 1
- BLOWER-1 OFF : untuk mematikan blower 1
- BLOWER-2 ON : untuk menghidupkan blower 2
- BLOWER-2 OFF : untuk mematikan blower 2

Operasikan blower secara bergantian masing-masing 1 jam sekali.

c. Tekan tombol/ push button (untuk menghidupkan pompa equalisasi):


- PUMP-1 ON : untuk menghidupkan pompa 1
- PUMP-1 OFF : untuk mematikan pompa 1
- PUMP-2 ON : untuk menghidupkan pompa 2
- PUMP-2 OFF : untuk mematikan pompa 2

d. Tekan tombol/ push button (untuk menghidupkan effluent pump):


- PUMP-3 ON : untuk menghidupkan pompa 3
- PUMP-3 OFF : untuk mematikan pompa 3
- PUMP-4 ON : untuk menghidupkan pompa 4
- PUMP-4 OFF : untuk mematikan pompa 4
- Operasikan pompa secara bergantian masing-masing 1 jam sekali.
- Matikan pompa equalisasi setelah air didalam equalisasi tersisa
dengan ketinggian air sekitar 1 meter atau storage penuh.
- Matikan effluent pump setelah air dalam storage pada posisi low
level.
SECTION VII
PERAWATAN

1. Perawatan mingguan
a. Periksa selalu cairan kimia dalam chemical tank. Bila perlu isi kembali.
b. Bersihkan komponen dari debu.

2. Perawatan bulanan
a. Periksa sistem dari kebocoran.
b. Periksa pelumas pada gear box Blower, bila perlu tambahkan.

3. Perawatan 6 (enam) bulanan


a. Periksa tubing-tubing injeksi kimia
b. Periksa kondisi pompa

4. Perawatan tahunan
a. Bersihkan tangki bahan kimia.
b. Bila perlu kuras semua bak-bak kontrol.
c. Ganti media sand filter dan carbon filter.
d. Angkat dan bersihkan pH sensor dari endapan, bila perlu dikalibrasi.
e. Angkat elektroda dan bersihkan dari endapan dengan cara mengampelas batang
elektroda yang berada pada :
- Elektroda pada bak Equalisasi.
- Elektroda pada Storage tank.

PERINGATAN
 Jangan meninggalkan sistem dalam keadaan trouble tanpa
mengambil langkah penyelesaian.
 Jangan mengoperasikan pompa equalisasi setelah air dalam storage
penuh.
 Jangan mengoperasikan pompa bila di dalam bak tidak terdapat air
(Posisi low level).

Anda mungkin juga menyukai