Penelitian ini bertujuan (1) membandingkan kinerja lalu lintas
Simpang Mandai Makassar sebelum dan sesudah pembangunan underpass; (2) menganalisis perilaku pengguna jalan di sekitar Simpang Mandai Makassar; (3) menyusun konsep manajemen lalu lintas di Simpang Mandai Makassar. Lokasi penelitian adalah pada Simpang Mandai-Makassar Kota Makassar. Data diperoleh melalui survei lalu lintas dan pengamatan perilaku pengendara pada simpang. Metode yang digunakan analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif meliputi analisis kinerja lalu lintas, analisis perilaku berlalu lintas dan analisis manajemen lalu lintas berdasarkan MKJI 1997. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum lalu lintas terpadat pada Simpang Mandai-Makassar adalah pada jam puncak pagi (07.00-09.00). Konflik pada simpang telah dapat diturunkan sebesar 46,67% sesudah pembangunan underpass. Derajat kejenuhan rata-rata sebelum pembangunan telah dapat diturunkan hingga 31,70% setelah pembangunan underpass. Kinerja simpang sebelum pembangunan berada pada kriteria F (>60 detik/kendaraan) dan meningkat menjadi kriteria D (25,1-40 detik/kendaraan). Perilaku berlalu lintas pada simpang didominasi pelanggaran lalu lintas karena kurangnya kesadaran masyarakat, tidak adanya kantung parkir, dan fasilitas pejalan kaki tidak digunakan sebagaimana mestinya. Konsep manajemen lalu lintas sebagai solusi penanganan yaitu pengaturan ulang waktu siklus APILL untuk mengatasi konflik, penertiban perilaku pengemudi, pengembalian fungsi fasilitas pejalan kaki, pemasangan rambu lalu lintas, penyediaan kantung parkir, pelebaran ujung simpang, dan pengembangan jaringan jalan.