Naskah Publikasi PDF
Naskah Publikasi PDF
Disusun Oleh
INTISARI
Latar Belakang: Pola asuh orang tua sangat diperlukan untuk memfasilitasi perkembangan
anak yang optimal, bahayanya keterlambatan motorik halus akan mempengaruhi
keterampilan di masa yang akan datang dan anak akan kesulitan dalam mengkoordinasikan
gerakan motorik halusnya seperti menyusun balok, meniru gambar, kesulitan meraih benda
di dekatnya serta yang paling berat anak mengalami keterlambatan perkembangan.
Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan perkembangan
motorik halus anak usia pra sekolah di TK PKK 85 Utami Madisiswi Gonjen Tamantirto
Kasihan Bantul.
Metode Penelitian: Penelitian ini observasional analitik dengan rancangan cross sectional.
Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling, dengan sampel 35 anak dan 35
orang tua asuh. Analisis data menggunakan uji statistik Kolmogorov-Smirnov.
Hasil penelitian: Hasil penelitian menunjukan anak dengan kategori menyimpang sebanyak
8 anak (22,9%) dan kategori normal sebanyak 27 anak (77,1%). Analisis Kolmogorov-
Smirnov diperoleh hasil nilai P=0,002 (P<0,05) artinya ada hubungan antara pola asuh orang
tua dengan perkembangan motorik halus. Nilai koefisien korelasi 0,530 dengan kekuatan
hubungan sedang.
Kesimpulan: Ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan perkembangan motorik
halus dengan (P= 0,002) dengan kekuatan hubungan sedang.
Kata Kunci: Pola Asuh Orang Tua, Perkembangan Motorik Halus, Anak Usia Pra Sekolah.
RELATIONSHIP PARENTING EDUCATION METHOD WITH SOFT MOTORIC
CHILDREN PRE SCHOOL IN PKK 85 UTAMI MADISISWI KINDERGARTEN OF
GONJEN TAMANTIRTO KASIHAN BANTUL
ABSTRACT
Purpose of the research: To know relation between parenting education and soft motoric
development preschool children in PKK 85 Utami Madisiswi Kindergarten of Gonjen
Tamantirto Kasihan Bantul.
Method of the research: This research use who observasional analtytic with cross sectional
plan technique. This research uses total sampling technique with 35 children and 35 parents
as the sample. Data analysis uses kolmogorov-Smirnov.
Result of the research: The result show that children deviate category amount 8 children
(22,9%) and ordinary category amount 27 children (77,1%). Based on Kolmogorov-Smirnov
analysis resulted p=0,002 (P<0,05) mean there is relation between parenting method and
soft motoric. Coefficient correlation value 0,530 strong relation standard.
Conclusion: There’s relationship between parenting education with soft motoris relation
children (P=0,002) with moderateliy relation standart.
Keywords: Parenting Method, Soft Motoric Development, Children Pree School Age.
PENDAHULUAN signifikan dan dapat mengganggu
Pola asuh orang tua sangat komunikasi sosial dan prestasi anak.
diperlukan untuk mencapai perkembangan Anak-anak dengan gangguan
anak dengan proses interaksi yang baik perkembangan motorik halus juga akan
untuk membentuk hubungan dan mengalami kesulitan dalam
memfasilitasi kemampuan anak yang merencanakan dan melaksanakan urutan
meliputi perkembangan motorik halus, gerak yang terkoordinasi. Bahkan dampak
kemampuan motorik kasar, bahasa dan paling berat yang dialami oleh anak yaitu
kemampuan sosial yang sesuai dengan mengalami gangguan keterlambatan
tahap perkembangan (Kurniawati, 2012)1. perkembangan dan akan mengalami
Menurut Wong (2009)2, pola asuh dibagi masalah sintesis sensorik informasi dari
menjadi 3 yaitu pola asuh otoriter, permisif sistem sensorik berupa masalah
dan demokratis. penglihatan, keseimbangan, kedalaman
Setiap anak mempunyai cara dan persepsi, pendengaran, dan sentuhan
keunikan untuk tumbuh dan berkembang. (Siswanto, 2013)4.
Dalam tumbuh kembang anak terdapat Studi pendahuluan melalui
variasi yang berbeda dalam hal usia dan wawancara dan observasi pada anak yang
laju pertumbuhan anak. Tumbuh kembang dilakukan pada tanggal 3 Maret 2015
anak merupakan sebuah interaksi antara dengan kepala sekolah TK PKK 85 Utami
faktor genetik dan lingkungannya, baik Mardisiswi Dusun Gonjen, Desa
lingkungan dimana anak sebelum Tamantirto, Kasihan, Bantul, didapatkan
dilahirkan dan sesudah dilahirkan data bahwa 3 siswa dari 35 siswa yang
3
(Nurjanah, 2011) . berusia 4-6 tahun mempunyai
Aspek tumbuh kembang anak keterlambatan motorik halus diantarnya
salah satunya adalah perkembangan belum bisa menggambar, menyusun balok
motorik halus. Beberapa dampak yang menjadi 4-6 susun, dan kurang terampil
terjadi ketika perkembangan motorik halus dalam memegang pensil dengan baik.
anak terlambat yaitu, anak akan kesulitan Berdasarkan latar belakang
dalam mengkoordinasikan gerakan tersebut, peneliti tertarik meneliti tentang
motorik halusnya. Apabila keterlambatan hubungan pola asuh orang tua dengan
motorik halus ini terus terjadi pada anak, perkembangan motorik halus anak di TK
maka akan berdampak pada koordinasi PKK 85 Utami Madisiswi Gonjen
gerakan motorik, perencanaan, bahasa, Tamantirto Kasihan Bantul.
proses sensori, sosialisasi, dan
pergerakan otot yang terkait secara
BAHAN DAN METODE favorable dan unfavorable dan sudah di uji
Jenis penelitian ini adalah penelitian validitas dan reliabilitas. Kriteria penilaian
observasional analitik dengan pendekatan yang digunakan untuk favorable jika
cross sectional. Penelitian dilakukan pada jawaban “Ya” diberi skor 1 dan jawaban
tanggal 10 sampai 13 Juli 2015. Populasi “Tidak” diberi skor 0. Sedangkan untuk
dalam penelitian ini adalah seluruh murid unfavorable jawaban “Ya” di beri skor 0
TK PKK 85 Utami Madisiswi, Gonjen, dan jawaban “Tidak” di beri skor 1. Pola
Tamantirto, Kasihan Bantul yang asuh orang tua dikategorikan menjadi
berjumlah 33 anak tahun ajaran otoriter, permisif, dan demokratis.
2014/2015, populasi yang sesuai dengan Sedangkan instrumen perkembangan
kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 23 motorik halus pada anak mengunakan
anak. Jumlah ini tidak sesuai teknik total lembar dokumentasi KPSP (Depkes RI,
sampling, sehingga peneliti mengambil 2006)6, kemudian hasilnya dikategorikan
sampel tambahan sebanyak 12 anak dari menjadi normal dan menyimpang. Data
siswa didik baru tahun ajaran 2015/2016. yang diperoleh kemudian dianalisis
Jumlah populasi menjadi 35 anak. menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov.
Kriteria inklusi yang digunakan Hasil dan Bahasan
antara lain: siswa TK PKK 85 Utami Karakteristik Responden
Madisiwi Gonjen yang berumur 3-6 tahun, Karakteristik responden dalam
orang tua yang mengasuh anak, bersedia penelitian ini digambarkan berdasarkan
menjadi responden, anak yang sehat dan karakteristik orang tua dan anak.
tidak memiliki ganguan pendengaran, Karakteristik orang tua terdiri dari jenis
penglihatan ganguan bicara dan bahasa; kelamin, usia, pendidikan dan jumlah
Sedangkan kriteria eksklusi antara lain: anak. Sedangkan karakteristik anak
orang tua atau anak yang berpergian ke terbagi menjadi jenis kelamin dan usia.
luar kota atau tidak ada di tempat saat karakteristik orang tua dapat dilihat pada
pengambilan data, orang tua atau anak tabel 1 berikut ini:
dalam kondisi sakit yang tidak Tabel 1. Distribusi Frekuensi
memungkinkan dilakukan pemeriksaan Berdasarkan Karakteristik Orang Tua di
TK PPK 85 Utami Madisiswi Gonjen
perkembangan motorik halus. Tamantirto Kasihan Bantul
Pengambilan data pola asuh orang Karakteristik Jumlah Persentase
tua menggunakan kuesioner dari Responden
Jenis kelamin
penelitian Mardliyah (2014)5 dan
Laki-laki 5 14,3%
dimodifikasi oleh peneliti yang dimodifikasi Perempuan 30 85,7%
peneliti yang terdiri dari pernyataan Total 35 100%
Usia Tabel 2. Distribusi Frekuensi
19-26 6 17,1% Berdasarkan Karakteristik Anak di TK
27-33 19 54,3% PPK 85 Utami Madisiswi Gonjen
33-40 10 28,6% Tamantirto Kasihan Bantul
Total 35 100% Karakteristik Jumlah Persentase
Pedidikan Responden
Dasar 15 42,9% Jenis kelamin
Menengah 16 45,7% Laki-laki 24 68,6%
Tinggi 4 11,4% Perempuan 11 31,4%
Total 35 100% Total 35 100%
Jumlah anak Usia
1 anak 6 17,1% 4 17 48,6%
2 anak 18 51,4% 5 14 40,0%
3 anak 7 20,0% 6 4 11,4%
4 anak 3 8,6% Total 35 100%
5 anak 1 2,3% Sumber : Data Primer 2015
Total 35 100%
Sumber : Data Primer 2015 Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa
reponden dengan karakteristik jenis
Berdasarkan tabel 1 dapat
kelamin laki-laki lebih banyak
diketahui bahwa reponden dengan
dibandingkan dengan responden
karakteristik jenis kelamin perempuan
perempuan yaitu sebesar 24 responden
lebih banyak dibandingkan dengan
(68,6%). Pada karakteristik usia, sebagian
responden laki-laki yaitu sebesar 30
besar responden berusia 4 tahun yaitu
responden (85,7%). Pada karakteristik
sebanyak 17 responden (48,6%).
usia, sebagian besar orang tua responden
berusia 27-33 tahun yaitu sebanyak 19
Pola Asuh Orang Tua
responden (54,3%) dan usia 34-40
Hasil analisis data pola asuh orang
sebanyak 10 responden (45,7%);
tua di TK PKK 85 Utami Madisiswi Gonjen
sedangkan pada karakteristik pendidikan
Tamantirto Kasihan Bantul dapat dilihat
dan jumlah anak, mayoritas orang tua
pada tabel 3 berikut ini:
responden memiliki pendidikan
Tabel 3. Pola Asuh Orang Tua di TK
menengah SMA yaitu sebanyak 16
PKK 85 Utami Madisiswi Gonjen
responden (45,7%) dengan sebagian Tamantirto Kasihan Bantul
besar memiliki jumlah anak 2 yaitu Pola Asuh Jumlah Persentase
Demokratis 20 57,1%
sebanyak 18 responden (51,4%).
Otoriter 9 25,7%
Karakteristik anak dapat dilihat Permisif 6 17,1%
pada tabel 2 berikut ini: Total 35 100%
Sumber : Data Primer 2015
Berdasarkan tabel 3 didapatkan positif, sedangkan pola asuh otoriter dan
hasil bahwa penelitian di TK PKK 85 permisif membentuk karakter anak dengan
Utami Madisiswi Gonjen Tamantirto konsep diri negatif (Hidayat, 2006)9.
Kasihan Bantul dari 35 responden yang Hasil penelitian ini juga didukung
diteliti, sebagian besar orang tua oleh penelitian yang dilakukan oleh (Adi,
responden menerapkan pola asuh 2013)10 menjelaskan bahwa pola asuh
demokratis yaitu sebayak 20 responden terbanyak menggunakan demokratis
(57,1%). (98,6%). Hal ini dikarenakan antara pola
Pola asuh orang tua adalah asuh orang tua dengan keterampilan
sebuah cara yang digunakan dalam motorik anak usia dini yang saling
proses interaksi yang berkelanjutan antara mendukung. Dimana orang tua harus
orang tua dan anak untuk membentuk memfasilitasi anak dalam perkembangan
hubungan yang hangat, dan memfasilitasi motorik, sehingga dapat memberikan
anak untuk mengembangkan kemampuan pengalaman dan keberanian anak
anak yang meliputi perkembangan motorik berdasarkan usia dan pertumbuhan.
halus, motorik kasar, bahasa, dan
kemampuan sosial sesuai dengan tahap Perkembangan Motorik Halus
perkembangannya (Supartini, 2008)7. Hasil analisis data perkembangan
Pola asuh demokratis merupakan motorik halus anak Di TK PKK 85 Utami
perpaduan antara dua sifat dimana orang Madisiswi Gonjen Tamantirto Kasihan
tua akan mengarahkan perilaku dan sikap Bantul dapat dilihat pada tabel 4 berikut:
anak dengan menjelaskan kebaikan dan Tabel 4. Perkembangan Motorik Halus
keburukannya serta kontrol yang sangat Anak di TK PKK 85 Utami Madisiswi
Gonjen Tamantirto Kasihan Bantul
konsisten baik berupa dukungan,
Motorik Halus Jumlah Persentase
pengertian dan keamanan. Hal ini sesuai Normal 27 77,1%
dengan hasil penelitian Krisdiyanto (2013)8 Menyimpang 8 22,9%
Total 35 100%
yang menerangkan bahwa sebagian besar
Sumber : Data Primer 2015
orang tua responden di posyandu Desa
Jolontoro Wonosobo menerapkan pola Berdasarkan tabel 4 didapatkan
merupakan pola asuh yang paling tepat Kasihan Bantul dari 23 responden yang
untuk diterapkan pada anak pra sekolah diteliti, sebanyak 27 responden (77,1%)
karena pada penerapan pola asuh ini akan mengalami perkembangan motorik halus
4. Siswanto. 2013.” Faktor-faktor Yang 12. Rahyubi. 2014. Teori-Teori Belajar dan
Mempengaruhi Motorik Halus di TK Aplikasi Pembelajaran Motorik.
Sunan Gunug Jati Ngebel Tamantirto Bandung : Nusamedia.
Kasihan Bantul”. Skripsi STIKES ALMA
ATA : Yogyakarta. 13. Riyadi, S & Sukarmin. 2009. Asuhan
Keperawatan Pada Anak. Yogyakarta:
5. Mardliyah. 2014. “Hubungan Antara Graha Ilmu.
Pola Asuh Orang Tua Dengan Kualitas
Pemenuhan Kebutuhan Dasar Personal
Hygiene anak Usia 6-12 Tahun di SDN
Asem Cilik Kulonprogo Yogyakarta”.
Skripsi STIKES ALMA ATA.
Yogyakarta.
6. Departemen Kesehatan R.I. 2006.
Pedoman Pelaksananan Stimulasi,
Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh
Kembang Anak. Jakarta : Bakti
Husada.
7. Supartini, Y. 2008. Buku Ajar Konsep
Dasar Keperawatan Anak. Jakarta:
EGC.