Anda di halaman 1dari 13

Naskah Publikasi

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK


HALUS ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK PKK 85 UTAMI MADISISWI
GONJEN TAMANTIRTO KASIHAN BANTUL

Disusun Guna Memenuhi Sebagian Syarat dalam Mencapai Gelar Sarjana


Keperawatan di Program Studi Ners STIKES Alma Ata Yogyakarta

Disusun Oleh

‘Abid Ahsanul Asfiya’El Usmani


110100205

PROGRAM STUDI NERS


STIKES ALMA ATA YOGYAKARTA
2015
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK
HALUS ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK PKK 85 UTAMI MADISISWI GONJEN
TAMANTIRTO KASIHAN BANTUL
Abid Ahsanul A1 , Anafrin Yugistyowati2 , Muhammad Ischaq Nabil As 3
1,2,3
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alma Ata Yogyakarta

INTISARI

Latar Belakang: Pola asuh orang tua sangat diperlukan untuk memfasilitasi perkembangan
anak yang optimal, bahayanya keterlambatan motorik halus akan mempengaruhi
keterampilan di masa yang akan datang dan anak akan kesulitan dalam mengkoordinasikan
gerakan motorik halusnya seperti menyusun balok, meniru gambar, kesulitan meraih benda
di dekatnya serta yang paling berat anak mengalami keterlambatan perkembangan.

Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan perkembangan
motorik halus anak usia pra sekolah di TK PKK 85 Utami Madisiswi Gonjen Tamantirto
Kasihan Bantul.

Metode Penelitian: Penelitian ini observasional analitik dengan rancangan cross sectional.
Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling, dengan sampel 35 anak dan 35
orang tua asuh. Analisis data menggunakan uji statistik Kolmogorov-Smirnov.

Hasil penelitian: Hasil penelitian menunjukan anak dengan kategori menyimpang sebanyak
8 anak (22,9%) dan kategori normal sebanyak 27 anak (77,1%). Analisis Kolmogorov-
Smirnov diperoleh hasil nilai P=0,002 (P<0,05) artinya ada hubungan antara pola asuh orang
tua dengan perkembangan motorik halus. Nilai koefisien korelasi 0,530 dengan kekuatan
hubungan sedang.

Kesimpulan: Ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan perkembangan motorik
halus dengan (P= 0,002) dengan kekuatan hubungan sedang.

Kata Kunci: Pola Asuh Orang Tua, Perkembangan Motorik Halus, Anak Usia Pra Sekolah.
RELATIONSHIP PARENTING EDUCATION METHOD WITH SOFT MOTORIC
CHILDREN PRE SCHOOL IN PKK 85 UTAMI MADISISWI KINDERGARTEN OF
GONJEN TAMANTIRTO KASIHAN BANTUL

Abid Ahsanul A1. Anafrin Yugistyowati2. Muhammad Ischaq Nabil AS3


1,2,3
Alma Ata School Of Health Science Yogyakarta

ABSTRACT

Background: Parenting education method is needed to reach optimal children development


unfortunately, les of soft motoric will influence creatifity in the future and cildren get difficult to
comperate soft motoric movement such as arrange block, copy picture, reaching closes thing
and the most dangerous is les grow.

Purpose of the research: To know relation between parenting education and soft motoric
development preschool children in PKK 85 Utami Madisiswi Kindergarten of Gonjen
Tamantirto Kasihan Bantul.

Method of the research: This research use who observasional analtytic with cross sectional
plan technique. This research uses total sampling technique with 35 children and 35 parents
as the sample. Data analysis uses kolmogorov-Smirnov.

Result of the research: The result show that children deviate category amount 8 children
(22,9%) and ordinary category amount 27 children (77,1%). Based on Kolmogorov-Smirnov
analysis resulted p=0,002 (P<0,05) mean there is relation between parenting method and
soft motoric. Coefficient correlation value 0,530 strong relation standard.

Conclusion: There’s relationship between parenting education with soft motoris relation
children (P=0,002) with moderateliy relation standart.

Keywords: Parenting Method, Soft Motoric Development, Children Pree School Age.
PENDAHULUAN signifikan dan dapat mengganggu
Pola asuh orang tua sangat komunikasi sosial dan prestasi anak.
diperlukan untuk mencapai perkembangan Anak-anak dengan gangguan
anak dengan proses interaksi yang baik perkembangan motorik halus juga akan
untuk membentuk hubungan dan mengalami kesulitan dalam
memfasilitasi kemampuan anak yang merencanakan dan melaksanakan urutan
meliputi perkembangan motorik halus, gerak yang terkoordinasi. Bahkan dampak
kemampuan motorik kasar, bahasa dan paling berat yang dialami oleh anak yaitu
kemampuan sosial yang sesuai dengan mengalami gangguan keterlambatan
tahap perkembangan (Kurniawati, 2012)1. perkembangan dan akan mengalami
Menurut Wong (2009)2, pola asuh dibagi masalah sintesis sensorik informasi dari
menjadi 3 yaitu pola asuh otoriter, permisif sistem sensorik berupa masalah
dan demokratis. penglihatan, keseimbangan, kedalaman
Setiap anak mempunyai cara dan persepsi, pendengaran, dan sentuhan
keunikan untuk tumbuh dan berkembang. (Siswanto, 2013)4.
Dalam tumbuh kembang anak terdapat Studi pendahuluan melalui
variasi yang berbeda dalam hal usia dan wawancara dan observasi pada anak yang
laju pertumbuhan anak. Tumbuh kembang dilakukan pada tanggal 3 Maret 2015
anak merupakan sebuah interaksi antara dengan kepala sekolah TK PKK 85 Utami
faktor genetik dan lingkungannya, baik Mardisiswi Dusun Gonjen, Desa
lingkungan dimana anak sebelum Tamantirto, Kasihan, Bantul, didapatkan
dilahirkan dan sesudah dilahirkan data bahwa 3 siswa dari 35 siswa yang
3
(Nurjanah, 2011) . berusia 4-6 tahun mempunyai
Aspek tumbuh kembang anak keterlambatan motorik halus diantarnya
salah satunya adalah perkembangan belum bisa menggambar, menyusun balok
motorik halus. Beberapa dampak yang menjadi 4-6 susun, dan kurang terampil
terjadi ketika perkembangan motorik halus dalam memegang pensil dengan baik.
anak terlambat yaitu, anak akan kesulitan Berdasarkan latar belakang
dalam mengkoordinasikan gerakan tersebut, peneliti tertarik meneliti tentang
motorik halusnya. Apabila keterlambatan hubungan pola asuh orang tua dengan
motorik halus ini terus terjadi pada anak, perkembangan motorik halus anak di TK
maka akan berdampak pada koordinasi PKK 85 Utami Madisiswi Gonjen
gerakan motorik, perencanaan, bahasa, Tamantirto Kasihan Bantul.
proses sensori, sosialisasi, dan
pergerakan otot yang terkait secara
BAHAN DAN METODE favorable dan unfavorable dan sudah di uji
Jenis penelitian ini adalah penelitian validitas dan reliabilitas. Kriteria penilaian
observasional analitik dengan pendekatan yang digunakan untuk favorable jika
cross sectional. Penelitian dilakukan pada jawaban “Ya” diberi skor 1 dan jawaban
tanggal 10 sampai 13 Juli 2015. Populasi “Tidak” diberi skor 0. Sedangkan untuk
dalam penelitian ini adalah seluruh murid unfavorable jawaban “Ya” di beri skor 0
TK PKK 85 Utami Madisiswi, Gonjen, dan jawaban “Tidak” di beri skor 1. Pola
Tamantirto, Kasihan Bantul yang asuh orang tua dikategorikan menjadi
berjumlah 33 anak tahun ajaran otoriter, permisif, dan demokratis.
2014/2015, populasi yang sesuai dengan Sedangkan instrumen perkembangan
kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 23 motorik halus pada anak mengunakan
anak. Jumlah ini tidak sesuai teknik total lembar dokumentasi KPSP (Depkes RI,
sampling, sehingga peneliti mengambil 2006)6, kemudian hasilnya dikategorikan
sampel tambahan sebanyak 12 anak dari menjadi normal dan menyimpang. Data
siswa didik baru tahun ajaran 2015/2016. yang diperoleh kemudian dianalisis
Jumlah populasi menjadi 35 anak. menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov.
Kriteria inklusi yang digunakan Hasil dan Bahasan
antara lain: siswa TK PKK 85 Utami Karakteristik Responden
Madisiwi Gonjen yang berumur 3-6 tahun, Karakteristik responden dalam
orang tua yang mengasuh anak, bersedia penelitian ini digambarkan berdasarkan
menjadi responden, anak yang sehat dan karakteristik orang tua dan anak.
tidak memiliki ganguan pendengaran, Karakteristik orang tua terdiri dari jenis
penglihatan ganguan bicara dan bahasa; kelamin, usia, pendidikan dan jumlah
Sedangkan kriteria eksklusi antara lain: anak. Sedangkan karakteristik anak
orang tua atau anak yang berpergian ke terbagi menjadi jenis kelamin dan usia.
luar kota atau tidak ada di tempat saat karakteristik orang tua dapat dilihat pada
pengambilan data, orang tua atau anak tabel 1 berikut ini:
dalam kondisi sakit yang tidak Tabel 1. Distribusi Frekuensi
memungkinkan dilakukan pemeriksaan Berdasarkan Karakteristik Orang Tua di
TK PPK 85 Utami Madisiswi Gonjen
perkembangan motorik halus. Tamantirto Kasihan Bantul
Pengambilan data pola asuh orang Karakteristik Jumlah Persentase
tua menggunakan kuesioner dari Responden
Jenis kelamin
penelitian Mardliyah (2014)5 dan
Laki-laki 5 14,3%
dimodifikasi oleh peneliti yang dimodifikasi Perempuan 30 85,7%
peneliti yang terdiri dari pernyataan Total 35 100%
Usia Tabel 2. Distribusi Frekuensi
19-26 6 17,1% Berdasarkan Karakteristik Anak di TK
27-33 19 54,3% PPK 85 Utami Madisiswi Gonjen
33-40 10 28,6% Tamantirto Kasihan Bantul
Total 35 100% Karakteristik Jumlah Persentase
Pedidikan Responden
Dasar 15 42,9% Jenis kelamin
Menengah 16 45,7% Laki-laki 24 68,6%
Tinggi 4 11,4% Perempuan 11 31,4%
Total 35 100% Total 35 100%
Jumlah anak Usia
1 anak 6 17,1% 4 17 48,6%
2 anak 18 51,4% 5 14 40,0%
3 anak 7 20,0% 6 4 11,4%
4 anak 3 8,6% Total 35 100%
5 anak 1 2,3% Sumber : Data Primer 2015
Total 35 100%
Sumber : Data Primer 2015 Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa
reponden dengan karakteristik jenis
Berdasarkan tabel 1 dapat
kelamin laki-laki lebih banyak
diketahui bahwa reponden dengan
dibandingkan dengan responden
karakteristik jenis kelamin perempuan
perempuan yaitu sebesar 24 responden
lebih banyak dibandingkan dengan
(68,6%). Pada karakteristik usia, sebagian
responden laki-laki yaitu sebesar 30
besar responden berusia 4 tahun yaitu
responden (85,7%). Pada karakteristik
sebanyak 17 responden (48,6%).
usia, sebagian besar orang tua responden
berusia 27-33 tahun yaitu sebanyak 19
Pola Asuh Orang Tua
responden (54,3%) dan usia 34-40
Hasil analisis data pola asuh orang
sebanyak 10 responden (45,7%);
tua di TK PKK 85 Utami Madisiswi Gonjen
sedangkan pada karakteristik pendidikan
Tamantirto Kasihan Bantul dapat dilihat
dan jumlah anak, mayoritas orang tua
pada tabel 3 berikut ini:
responden memiliki pendidikan
Tabel 3. Pola Asuh Orang Tua di TK
menengah SMA yaitu sebanyak 16
PKK 85 Utami Madisiswi Gonjen
responden (45,7%) dengan sebagian Tamantirto Kasihan Bantul
besar memiliki jumlah anak 2 yaitu Pola Asuh Jumlah Persentase
Demokratis 20 57,1%
sebanyak 18 responden (51,4%).
Otoriter 9 25,7%
Karakteristik anak dapat dilihat Permisif 6 17,1%
pada tabel 2 berikut ini: Total 35 100%
Sumber : Data Primer 2015
Berdasarkan tabel 3 didapatkan positif, sedangkan pola asuh otoriter dan
hasil bahwa penelitian di TK PKK 85 permisif membentuk karakter anak dengan
Utami Madisiswi Gonjen Tamantirto konsep diri negatif (Hidayat, 2006)9.
Kasihan Bantul dari 35 responden yang Hasil penelitian ini juga didukung
diteliti, sebagian besar orang tua oleh penelitian yang dilakukan oleh (Adi,
responden menerapkan pola asuh 2013)10 menjelaskan bahwa pola asuh
demokratis yaitu sebayak 20 responden terbanyak menggunakan demokratis
(57,1%). (98,6%). Hal ini dikarenakan antara pola
Pola asuh orang tua adalah asuh orang tua dengan keterampilan
sebuah cara yang digunakan dalam motorik anak usia dini yang saling
proses interaksi yang berkelanjutan antara mendukung. Dimana orang tua harus
orang tua dan anak untuk membentuk memfasilitasi anak dalam perkembangan
hubungan yang hangat, dan memfasilitasi motorik, sehingga dapat memberikan
anak untuk mengembangkan kemampuan pengalaman dan keberanian anak
anak yang meliputi perkembangan motorik berdasarkan usia dan pertumbuhan.
halus, motorik kasar, bahasa, dan
kemampuan sosial sesuai dengan tahap Perkembangan Motorik Halus
perkembangannya (Supartini, 2008)7. Hasil analisis data perkembangan
Pola asuh demokratis merupakan motorik halus anak Di TK PKK 85 Utami
perpaduan antara dua sifat dimana orang Madisiswi Gonjen Tamantirto Kasihan
tua akan mengarahkan perilaku dan sikap Bantul dapat dilihat pada tabel 4 berikut:
anak dengan menjelaskan kebaikan dan Tabel 4. Perkembangan Motorik Halus
keburukannya serta kontrol yang sangat Anak di TK PKK 85 Utami Madisiswi
Gonjen Tamantirto Kasihan Bantul
konsisten baik berupa dukungan,
Motorik Halus Jumlah Persentase
pengertian dan keamanan. Hal ini sesuai Normal 27 77,1%
dengan hasil penelitian Krisdiyanto (2013)8 Menyimpang 8 22,9%
Total 35 100%
yang menerangkan bahwa sebagian besar
Sumber : Data Primer 2015
orang tua responden di posyandu Desa
Jolontoro Wonosobo menerapkan pola Berdasarkan tabel 4 didapatkan

asuh demokratis yaitu sebanyak 18 hasil bahwa penelitian di TK PKK 85

responden (56,2%). Pola asuh demokratis Utami Madisiswi Gonjen Tamantirto

merupakan pola asuh yang paling tepat Kasihan Bantul dari 23 responden yang

untuk diterapkan pada anak pra sekolah diteliti, sebanyak 27 responden (77,1%)

karena pada penerapan pola asuh ini akan mengalami perkembangan motorik halus

membentuk anak dengan konsep diri yang normal, sedangkan 8 responden


lainnya (22,9%) mengalami Dari tabel 5 didapatkan hasil
penyimpangan perkembangan motorik bahwa orang tua responden yang
halus. menerapkan pola asuh demokratis dan
Pemantauan perkembangan perlu mengalami perkembangan motorik halus
dilakukan sejak dini agar dapat segera pada anak kategori normal sebanyak 20
mengenali gangguan perkembangan anak responden (100%), sedangkan orang tua
sehingga perkembangan kemampuan responden yang menerapkan pola asuh
gerak, bicara, sosialisasi dan kemandirian otoriter dan mengalami perkembangan
pada anak berlangsung optimal sesuai motorik halus kategori normal sebanyak 5
umur anak (Susanto, 2011)11. responden (55,6%), orang tua yang
Perkembangan motorik halus anak menerapkan pola asuh otoriter dan
dipengaruhi oleh beberapa faktor mengalami perkembangan motorik halus
diantaranya perkembangan sistem syaraf dengan kategori penyimpangan sebanyak
yang mengontrol aktivitas motorik, kondisi 4 responden (44,4%).
fisik yang bagus, motivasi yang kuat, Hasil dari penelitian ini juga
lingkungan yang kondusif, aspek menggambarkan bahwa pola asuh
psikologis, bakat dan potensi, usia serta dinyatakan berhubungan secara statistik
jenis kelamin (Rahyubi, 2014)12. dengan perkembangan motorik halus
pada anak usia pra sekolah yang
Hubungan Pola Asuh Dengan ditunjukan dengan hasil uji statistik
Perkembangan Motorik Halus Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai P
Hasil analisis data hubungan pola value 0,002 < 0,05. Penelitian dapat
asuh orang tua dengan perkembangan disimpulkan bahwa ada hubungan antara
motorik halus anak di TK PKK 85 Utami pola asuh dengan perkembangan motorik
Madisiswi Gonjen Tamantirto Kasihan halus pada anak usia pra sekolah;
Bantul dapat dilihat pada tabel 5 berikut: sedangkan keeratan hubungan terbilang
Tabel 5. Hasil Analisa Data Pola Asuh sedang karena nilai koefisien kontingensi
Orang Tua dengan Motorik Halus Anak yaitu 0,546. Tabel analisa data dengan
di TK PKK 85 Utami Madisiswi Gonjen
Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat pada
Tamantirto Kasihan Bantul
Motorik Halus tabel 6 berikut ini:
Total
Pola Asuh Normal Menyimpang
N % N % N %
Demokratis 20 100 0 0 20 100
Otoriter 5 55,6 4 44,4 9 100
Permisif 2 33,3 4 66,7 6 100
Sumber : Data Primer 2015
Tabel 6. Hasil Analisa Data Hubungan responden (54,3%), pendidikan
Pola Asuh Orang Tua Dengan Motorik terbanyak yaitu SMA 16 responden
Halus Anak Di TK PKK 85 Utami
Madisiswi Gonjen Tamantirto Kasihan (45,7%), serta sebagian besar orang
Bantul tua responden memiliki jumlah anak 2
Pola asuh – Motorik halus (51,4%).
Contingency Coefficient (R2) 0,546
2. Karakteristik anak mayoritas berjenis
Asymp. Sig. 2-tailed (P value) 0,002
Sumber : Data Primer 2015 kelamin laki-laki sebanyak 24
responden (68,6%). dan mayoritas
Hasil penelitian ini sesuai dengan
usia 4 tahun sebanyak (48,6%).
pendapat Riyadi dan Sukarmin (2009)13
3. Pola asuh paling dominan diterapkan
dalam bukunya yang berjudul “Asuhan
orang tua kepada anak pra sekolah di
Keperawatan Pada Anak”, bahwa cara
TK PKK 85 Utami Madisiswi Gonjen
orang tua dalam pengasuhan berinteraksi
Tamantirto Kasihan Bantul adalah
dengan anak mempengaruhi interaksi
pola asuh demokratis yaitu 20
anak di luar rumah. Pada umumnya anak
responden (57,1%).
yang tahap perkembangannya baik akan
4. Sebagian besar perkembangan
mempunyai intelegensi yang tinggi
motorik halus pada anak di TK PKK
dibandingkan dengan anak yang tahap
85 Utami Madisiswi Gonjen
perkembanganya terhambat.
Tamantirto Kasihan Bantul adalah
Orang tua selalu mempunyai
normal yaitu 27 responden (77,1%).
pengaruh yang paling kuat pada anak.
5. Ada hubungan antara pola asuh
Setiap orang tua mempunyai pola asuh
dengan perkembangan motorik halus
tersendiri dari segi asah, asuh dan asih
pada anak pra sekolah yang
dalam hubungan dengan anaknya yang
ditunjukan dengan hasil uji statistik
nantinya akan mempengaruhi
Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai p
perkembangan pada anak (Wong, 2009)2.
value 0,002<0,05 dengan keeratan
hubungan sedang serta arah korelasi
Kesimpulan
positif (+) yang menunjukan semakin
Berdasarkan hasil penelitian yang
baik pola asuh yang diterapkan
dilakukan dapat ditarik kesimpulan
kepada anak maka perkembangan
sebagai berikut:
yang dialami anak semakin optimal.
1. Karakteristik orang tua berdasarkan
jenis kelamin mayoritas perempuan Daftar Pustaka
sebanyak 30 orang (85,7%), 1. Kurniawati. 2012. “Hubungan Pola
berdasarkan jumlah terbanyak berada Asuh Orang Tua Dengan
Perkembangan Anak Toddler (1-3
di usia 27-33 tahun sebayak 19
tahun) di Kelurahan Bener Kecamatan 9. Hidayat, A.A. 2009. Pengantar Ilmu
Wiradesa Kabupaten Pekalongan vol. 2 Kesehatan Anak Untuk Pendidikan
halaman 20-25.” STIKES Muhamadiyah Kebidanan. Jakarta. Salemba Medika.
Pekajangan. Pekalongan.
10. Adi. 2013. “Hubungan Pola Asuh
2. Wong. 2009. Buku Ajar Keperawatan Dengan Perkembangan Anak Usia Dini
Pediatrik. Edisi VI. Volume 1. Jakarta : di Taman Kanak-Kanak jurnal
EGC. pendidikan anak volume II Edisi 1”
Universitas Negri Yogyakarta:
3. Nurjanah. 2011. “ Pola Asuh Gizi Ibu Yogyakarta.
Terhadap Perkembangan Motorik
Halus anak Usia 4-5 Tahun di Desa 11. Susanto, A. 2011. Perkembangan Anak
Tugu Kecamatan Godong Kabupaten Usia Dini Pengantar Dalam Berbagai
Grobogan Volume 1 halaman 10-17 ”. Aspeknya. Jakarta: Kencana Prenada
UNIMUS : Semarang Media Group.

4. Siswanto. 2013.” Faktor-faktor Yang 12. Rahyubi. 2014. Teori-Teori Belajar dan
Mempengaruhi Motorik Halus di TK Aplikasi Pembelajaran Motorik.
Sunan Gunug Jati Ngebel Tamantirto Bandung : Nusamedia.
Kasihan Bantul”. Skripsi STIKES ALMA
ATA : Yogyakarta. 13. Riyadi, S & Sukarmin. 2009. Asuhan
Keperawatan Pada Anak. Yogyakarta:
5. Mardliyah. 2014. “Hubungan Antara Graha Ilmu.
Pola Asuh Orang Tua Dengan Kualitas
Pemenuhan Kebutuhan Dasar Personal
Hygiene anak Usia 6-12 Tahun di SDN
Asem Cilik Kulonprogo Yogyakarta”.
Skripsi STIKES ALMA ATA.
Yogyakarta.
6. Departemen Kesehatan R.I. 2006.
Pedoman Pelaksananan Stimulasi,
Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh
Kembang Anak. Jakarta : Bakti
Husada.
7. Supartini, Y. 2008. Buku Ajar Konsep
Dasar Keperawatan Anak. Jakarta:
EGC.

8. Krisdiyanto. 2013. “ Hubungan Pola


Asuh Orang Tua Terhadap
Perkembangan Motorik Anak Usia 3-5
Tahun di Desa Jolontoro Sapuran
Wonosobo volume 1 halaman 50-57”
STIKES Telogorejo. Semarang.

Anda mungkin juga menyukai