( Penelitian Tindakan Kelas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas III SD Negeri
Kiarapayung Kec. Ngamprah Kab. Bandung Barat )
Disusun Oleh :
2009
ABSTRAK
(Penelitian Tindakan Kelas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas III SD Negeri
Kiarapayung Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat )
Salah satu peran guru yang sangat penting adalah menciptakan proses
pembelajaran yang bermutu, berkualitas dan menyenangkan. Adapun tujuan dari
penelitian tindakan kelas ini untuk mengetahui seberapa besar dampak peningkatan
minat siswa terhadap penggunaan media gambar yang diinterprestasikan menjadi sebuah
karangan Meningkatkan kemampuan minat siswa dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu :
aktivitas siswa, aktivitas guru dan efektivitas proses pembelajaran, dan nilai hasil prestasi
siswa . Teknik yang digunakan adalah dengan pendekatan penelitian tindakan kelas, teknik
pengumpulan data observasi, dan tes hasil belajar siswa. Perolehan data baik aktivitas
siswa maupun nilai hasil belajar sisiwa pada siklus I dan II dalam penelitian tindakan kelas
dapat ditafsirkan sebagai berikut ; (1) Minat dan kemampuan siswa terhadap
pembelajaran menulis karangan sangat baik. (2) Media Gambar sangat membantu siswa
dalam meningkatkan imajinasi sehingga mampu membuat kalimat sederhana yang
menjadi kerangka karangan dan kemudian dikembangkan lagi. (3) Siswa mampu
menginterprestasikan kalimat sederhana dengan cara mengkaitkan gambar seri yang
diamatinya. (4) Siswa mampu mengkomunikasikan tulisannya berdasarkan hasil
pengamatan kepada temannya maupun kepada guru. (5) Proses pembelajaran lebih
variatif sehingga anak menjadi kreatif, aktif dan menyenangkan. (6) Pembelajaran lebih
efektif, karena terfokus pada media gambar. (7) Pembelajaran akan kondusif, karena
perhatian siswa tertuju pada media gambar yang telah disediakan. (8) Guru mudah untuk
mengevaluasi hasil kegiatan anak terutama pada aspek minat dan kemampuan siswa. (9)
Dapat dijadikan tolak ukur pada pembelajaran berikutnya.
Puji Syukur kepada Alloh SWT, yang telah memberikan kemudahan sehingga
penulis dapat menyusun laporan Penelitian Tindakan Kelas ini dengan lancer. Penelitian
Tindakan Kelas ini berjudul : “ Meningkatkan Minat Dan Kemampuan Siswa Dalam
Menulis Karangan Melalui Media Gambar Pada Siswa Kelas III SD Negeri Kiarapayung
Kecamatan Ngamprah Kabupaten Banfung Barat .”
Pemilihan judul PTK tersebut didasari oleh penulis sebagai upaya untuk
meningkatkan kwalitas proses pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas III. Guru yang
professional harus mampu dalam menguasai materi yang akan disampaikan kepada siswa
dan dapat menciptakan proses pembelajaran yang aktif, efektif dan menyenangkan.
Dengan segala keterbatasan, penulis menyadari bahwa dalam pelaporan PTK ini
masih banyak kekurangan, oleh karena itu saran dan kritik yang konstruktif sangat
penulis harapkan dalam rangka perbaikan. Mudah-mudahan laporan ini dapat
bermanfaat . Amin
Penulis
BAB I 1
PENDAHULUAN
yang mampu dan dapat mengaktifkan siswanya dalam proses belajar Dimana siswa
mempraktekkan apa yang telah dipelajarinya untuk memperoleh hasil yang lebih
menulis karena mampu membaca ,menyimak dan berbicara. Untuk itu dapat
salah satu komponen yang dapat menentukan dan mencapai tujuan pembelajaran
yang diharapkan.
Kenyataan di lapangan sebagian besar siswa masih kurang memiliki
kemampuan dalam menuangkan ide-ide atau gagasan yang dapat dituliskan pada
media gambar. Melalui kegiatan ini siswa dilatih untuk mengekpresikan perasaan
dan pikirannya sehingga dapat mengungkapkan ide-ide dan gagasan dalam bentuk
menulis karangan. Disamping itu siswa dilatih menulis karangan dengan ejaan
yang benar sesuai dengan tema gambar. Secara bertahap siswa dapat berekspresi
mulai dari penetapan paragraph pada gambar seri yang tepat, kemudian dapat
64,50 sedangkan Kriteria Ketuntasam Minimal sebesar 66,50, dengan kata lain
sebagai berikut : 2
1. Apakah media gambar dapat meningkatkan minat dan kemampuan siswa
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :
1. Meningkatkan minat siswa dalam menulis karangan melalui media gambar.
2. Menganalisis apakah media gambar dapat diterima siswa sebagai kemudahan
D. Manfaat Penelitian
Melalui hasil Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan bermanfaat bagi guru, untuk
pada Mata pelajaran Bahasa Indonesia, khususnya pada aspek menulis karangan
1. Bagi Siswa :
a. Meningkatkan motivasi siswa dalam belajar menulis karangan dengan
menulis karangan.
c. Memperbaiki proses pembelajaran Bahasa Indonesia.
3. Bagi Sekolah :
a. Termonivasi untuk menyediakan media gambar yang sesuai, sehingga
Indonesia di sekolah.
4. Bagi Dinas :
a. Meningkatkan prestasi pendidikan di kecamatan Ngamprah Kabupaten
Bandung Barat.
b. Meningkatkan profesionalisme guru-guru yang ada di kecamatan
E. Hipotesis
Dengan menggunakan media gambar dalam meningkatkan minat dan kemampuan
yang signifikan.
BAB II 6
KAJIAN TEORI
A. Media Gambar
1. Pengertian Media
Media berasal dari bahasa latin “Medium” yang secara harfiah
kedalam bentuk dua dimensi sebagai hasil perasaan dan pikiran. Teori
anak telah dapat membuat pemikiran tentang situasi atau hal konkrit
secara logis menyatakan bahwa anak usia sekolah dasar berada pada tahap
yang nyata, disamping itu anak memiliki daya fantasi yang sangat tinggi.
Berdasarkan gambaran di atas ,agar lebih menarik dan dapat
diperlukan media yang tepat dan dapat menyalurkan imajinasi yang kreatif
serta ide kedalam bentuk bahasa karena gambar akan member inspirasi
dan panduan tentang apa dan bagaimana yang harus ditulis. Gambar juga
dapat menimbulkan daya tarik tersendiri sehingga dapat mempermudah
dan memperjelas bagian terpenting dari rangkaian gambar seri yang ada.
2. Tujuan Media
Tujuan media pembelajaran adalah dapat menyalurkan suatu pesan,
sejenisnya.
3. Projected still media : Slide. Over heard projector (OHP), in focus dan
sejenisnya.
7
4. Projected motion media : film, televise, video (VCD. DVD, VTR),
yang efektif. Media gambar tidak hanya berfungsi sebagai alat bantu
perhatian siswa.
d. Untuk memperlancar proses pembelajaran sehingga siswa mudah
Lebih jelasnya gambar berseri dapat menimbulkan daya tarik pada diri
karangan.
lain.
d. Tidak mahal bahkan mungkin tanpa mengeluarkan biaya
untuk pengadaannya.
e. Dapat digunakan pada setiap tahap pembelajaran dan
dalam bentuk dua dimensi sebagai hasil perasaan dan pikiran. Teori Piaget
( Mohamad Surya, 2004 ) usia anak 6 – 12 tahun perkembangan
anak telah dapat membuat pemikiran tentang situasi atau hal konkrit secara
logis menyatakan bahwa anak usia sekolah dasar berada pada tahap
yang nyata. Disamping itu anak juga memiliki daya fantasi yang sangat
tinggi.
Berdasarkan gambaran di atas, agar lebih menarik dan
diperlukan media yang tepat dan dapat menyalurkan imajinasi yang kreatif
serta ide kedalam bentuk bahasa karena gambar akan member inspirasi dan
panduan tentang apa dan bagaimana yang harus dutulus. Gambar juga
(1970 ) dan Briggs (1970) yang dikutip oleh Sadiman (1986) masing-masing
segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk
belajar.
10
Adapun batasan yeng telah dijelaskan di atas terdapat persamaan
tujuan pembelajaran.
B. Menulis Karangan.
1. Pengertian Menulis
Menulis adalah identik dengan mengarang atau membuat tulisan
berdasarkan pada ide atau gagasan. Menulis dalam arti yang sempit yaitu
membuat angka atau huruf yang ditulis pada kertas atau media lain.
Menurut Sa adah (2003) menulis berarti mengekpresikan secara tertulis
media bahasa. 11
12
Dari pendapat di atas ,dapat disimpulkan bahwa menulis adalah
tertulis.
2. Manfaat Menulis
Kegiatan menulis yang dilakukan bagi seseorang penulis mempunyai
topic.
b. Dapat mengembangkan berbagai gagasan.
c. Dapat lebih banyak menyerap, mencari serta menguasai informasi
masalah.
f. Membiasakan kita berfikir dan berbahasa secara tertib.
14
Dari pendapat di atas, penulis simpulkan pada dasarnya
keperluan komunikasi.
4. Faktor yang Mempengaruhi Keterampilan Menulis.
Para ahli berpendapat bahwa factor yang mendorong kemampuan
menulis adalah :
a. Kemampuan mendapatkan tema karangan yang akan dikembangkan
isi karangan.
c. Kemampuan mengembangkan kerangka menjadi suatu karangan yang
lengkap.
d. Kemampuan bidang ketatabahasaan.
e. Kemampuan bidang gaya bahasa yang meliputi diksi, memilih kalimat
15
5. Menulis Karangan
Menulis karangan merupakan salah satu keterampilan berbahasa
dalam aspek menulis. Karangan dalam bentuk tulisan sehingga pesan yang
berbahasa yang masih dianggap sulit bagi siswa kelas III Sekolah Dasar. Ada
dengan media gambar seri. Seingga siswa akan akan terangsang untuk
oleh ( Juanda : 1996 ) Langkah-langkah yang dilakukan oleh siswa agar tidak
mengarang diantaranya :
a. Memilih tema.
b. Menngembangkan tokoh dan wataknya.
c. Plot atau kerangka karangan.
d. Sudut pandang ( point of view )
e. Jumlah halaman dan pembagian bab
f. Memilih judul
g. Permulaan yang baik dalam menulis karangan.
16
17
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah Deskriptif
Ngamprah Kabupaten Bandung Barat. Subjek penelitian ini adalah kelas III dengan
jumlah siswa sebanyak 30 orang. Kelas tersebut dipakai sebagai subjek penelitian
karena rata-rata hasil uji kompetensi siswa yang mencapai KKM hanya 43,33% dan
hasil belajarnya masih belum memuaskan. Oleh karena itu memerlukan penanganan
yang segera.
Waktu yang diperlukan untuk pembelajaran materi Menulis Karangan adalah 8 jam
pelajaran. Dalam satu minggu 4 jam pelajaran, setiap jam berlangsung tatap muka
selama 35 menit.
18
C. Instrumen Penelitian
sederhana.
2. Lembar Observasi
Lembar observasi disusun untuk memperoleh gambaran secara langsung
tentang pelaksanaan media gambar di kelas III. Observasi tindakan dilakukan oleh
guru lain yang bertindak sebagai observer. Lembar observasi disusun untuk
D. Prosedur Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan dengan empat tahapan sesuai
dengan model John Elliot (Muslihuddin, 2010:72) yang dimulai dari perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Adapun alur pelaksanaan tindakan dapat dilihat
19
Gambar 1
Alur Pelaksanaan Tindakan dalam Penelitian Tindakan Kelas
Berdasarkan Model John Elliot
sebagai berikut :
1. Perencanaan (Planning)
Tahap perencanaan adalah rincian operasional tindakan yang ingin dikerjakan atau
berlangsung
Menyiapkan media gambar
Menyiapkan format pengamatan untuk melihat proses pembelajaran dan
aktivitas siswa. 20
2. Pelaksanaan Tindakan (Action) 21
Pelaksanaan tindakan merupakan pelaksanaan dari perencanaan. Adapun
karangan
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru memberikan penjelasan kepada siswa mengenai Menulis Karangan dengan
Media Gambar
Siswa menyusun dan menulis karangan
Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran yang sudah dibahas.
3. Pengamatan (Observation)
Tahap observasi dilakukan secara rinci dan seksama. Adapun aspek-aspek yang
tugas.
Penguasaan materi pembelajaran oleh siswa.
4. Refleksi (Reflection)
Tahapan refleksi merupakan tahapan pengkajian tindakan yang dilakukan secara
permasalahan dapat teratasi dengan baik. Demikian tahap kegiatan terus berulang
sehingga membentuk siklus yang satu ke siklus dua dan seterusnya sampai suatu
E. Pengolahan Data
a. Data aktifitas siswa sewaktu proses pembelajaran berlangsung yaitu dari lembar
observasi.
b. Data berupa nilai yang diperoleh dari hasil uji kompetensi
c. Data lembar observasi pengamat.
2. Menyeleksi data:
Langkah ini dilakukan untuk mengetahui apakah data yang terkumpul dapat diolah
atau tidak.
4. Menghitung Persentase
Persentase digunakan untuk melihat besarnya persentase dari setiap alternatif
jawaban pada setiap pertanyaan sehingga data yang diperoleh dapat dianalisa.
5. Menyimpulkan hasil penelitian setelah data dianalisis.
22
F. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik kuantitatif yang
berupa perhitungan dan teknik kualitatif yang berupa uraian. Setelah data terkumpul
dan diperiksa, apabila memenuhi persyaratan maka data tersebut ditabulasikan dalam
tabel yang telah siap untuk pengolahan. Setelah itu dicek kebenarannya kemudian
dihitung persentasenya.
23
BAB IV
A. Hasil Penelitian
1. Kegiatan Pendahuluan
Pada bab ini akan menyajikan hasil analisis data yang telah diperoleh
di kelas tentang prestasi pelajaran bahasa Indonesia dalam menulis karangan. Hasil
observasi menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa
Indonesia terutama dalam menulis karangan masih tergolong rendah dan guru
mengetahui kemampuan awal siswa dalam menulis karangan. Nilai tugas awal
dijadikan acuan untuk mengetahui hasil kemampuan siswa kelas III setelah
menggunakan media gambar. Tugas awal tentang menulis karangan sederhana.
Perolehan nilai tugas awal ini akan dijadikan acuan untuk mengetahui peningkatan
24
Tabel 4.1 25
Data Hasil Belajar Siswa Pada Prasiklus
No Nama Siswa Nilai Ketuntasan
24 Rosmasari 70 Tuntas
Rata-Rata 59,00
Nilai Tertinggi 70
Nilai Terendah 50
Jika digambarkan dalam bentuk grafik, maka data hasil kemampuan siswa
27
Grafik 4.1
Data Hasil Kemampuan Siswa Pada Prasiklus
Berdasarkan tabel dan grafik 4.1 terlihat bahwa siswa hanya memperoleh rata-rata
59 dengan nilai tertinggi 70 dan nilai terendah 50. Siswa yang hasil belajarnya diatas
KKM hanya 8 orang atau hanya 26,66% dari nilai KKM yang ditetapkan yaitu 65. Hal
ini memberikan gambaran bahwa hasil kemampuan siswa pada mata pelajaran bahasa
1. Tindakan Siklus I
a. Perencanaan Tindakan
siklus I.
penelitian.
28
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yaitu
sebagai berikut.
secara kondusif.
disampaikan.
karangan..
gambar
yang baik dan benar. Dalam kesempatan ini siswa diberi kesempatan
untuk menanyakan hal yang belum jelas dari materi yang telah
disampaikan.
29
2) Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan kedua
secara kondusif.
disampaikan.
menulis karangan.
yang baik dan benar. Dalam kesempatan ini siswa diberi kesempatan
untuk menanyakan hal yang belum jelas dari materi yang telah
disampaikan.
c. Observasi
30
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer, guru di dalam
ejaannya tidak dijelaskan, sehingga masih ada siswa yang kurang paham dalam
penulisan ejaannya. Selain itu masih ada siswa yang kurang memperhatikan.
observasi seperti pada lampiran. Keaktifan siswa tersebut dapat dilihat dalam hal
bertanya, berdiskusi dengan teman maupun membenarkan kesalahan teman pada saat
proses pembelajaran berlangsung. Data mengenai keaktifan siswa pada siklus I dapat
Tabel 4.2
Perhatian Siswa
No Nama
B C K
1 Erwin v
2 Ani Rohaeni v
3 Abdul Rozak v
4 Adi Setiawan V
5 Ahmadani v
6 Ajeng Cahyati v
7 Anisa Dinda v
8 Asep Supriadi V
9 Dede Stip v
10 Deden Solihin v
11 Desi Nurhayati v
12 Ficki Hamdani v
13 Fitri Andriani v
14 Fitriyani v
15 Mely Susanti v
16 Moch. Rizal v
17 Nevi Setiawati v
18 Nenden S. N v
19 Nisa Nurjanah √
20 Nurjanah √
21 Panji. M. Pauji v
22 Rianti Khoirunisa v
23 Rini Puspitasari v
24 Rosmasari v
25 Siti Nuraisah v
26 Taopik Abdul v
27 Taupik Hidayatuloh v
28 Nopianti v
29 Neni Cahyani v
30 Nadia Komalasari v
Hasil data mengenai aktifitas siswa pada siklus I menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
Selanjutnya di bawah ini hasil pengamatan observer tentang aktivitas guru pada siklus
31
32
Tabel 4.3
Pendahuluan
1 a. Memotivasi siswa v
b. Apersepsi v
Kegiatan Inti
Penutup
3 - Penilaian v
- Refleksi v
4 Pengelolaan waktu v
Suasana kelas
6 a. Aktifitas guru v
b. Aktifitas siswa v
33
Untuk mengetahui besaran hasil belajar siswa, maka pada akhir siklus I
dilakukan penilaian hasil karangan sehingga dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut.
Tabel 4.4
Data Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I
1 Erwin 65 Tuntas
5 Ahmadani 65 Tuntas
18 Nenden S. N 65 Tuntas
20 Nurjanah 65 Tuntas
24 Rosmasari 75 Tuntas
28 Nopianti 65 Tuntas
Rata-Rata 67,33
Nilai Tertinggi 80
Nilai Terendah 60
Jika digambarkan dalam bentuk grafik, maka data hasil belajar pada siklus I
34
Grafik 4.2
Berdasarkan tabel 4.4 dan grafik 4.2 terlihat bahwa rata-rata nilai siswa 66,33
dengan nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 60. Siswa yang hasil belajarnya diatas KKM
ada 17 orang atau 56,67% dari nilai KKM yang ditetapkan yaitu 65. Hal ini
memberikan gambaran bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa dari prasiklus ke
siklus I.
d. Refleksi
siswa, guru terlalu cepat menjelaskan dan alat peraga media gambar yang digunakan
maka perlu adanya perbaikan-perbaikan dalam KBM untuk siklus II. Perbaikan
tersebut yaitu dengan cara memanfaatkan alat peraga media gambar yang menarik
sebagai media pembelajaran untuk lebih memotivasi siswa. Selain itu guru harus
lebih dapat mengkondisikan siswa, sehingga siswa benar-benar terlibat dalam KBM.
2. Tindakan Siklus II
a. Perencanaan Tindakan
penelitian.
e. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yaitu
sebagai berikut.
secara kondusif.
diajarkan.
menanyakan hal yang belum jelas dari materi yang telah dipelajari.
secara kondusif.
diajarkan.
menanyakan hal yang belum jelas dari materi yang telah dipelajari.
a. Observasi
dalam KBM tersebut yaitu guru lebih memotivasi siswa, sehingga siswa lebih
bersemangat dalam mengikuti KBM. Dengan semangat yang lebih tinggi, maka
pembelajaran dapat berjalan lebih baik. Selain memotivasi siswa, guru juga
yang belum jelas dan guru sudah memanfaatkan media pembelajaran dengan baik.
observasi, seperti pada lampiran. Keaktifan siswa tersebut dapat dilihat dalam hal
Tabel 4.5
Perhatian Siswa
No Nama
B C K
1 Ahmad Sulaeman √
2 Anandico BBR √
3 Aprilianti √
4 Astri Hardianti √
5 Bayu Setiawan √
6 Dadang Junaedi √
7 Dani Nuryono √
8 Fadel M. AZ √
9 Farhan MD √
10 Fuad Mahdi F √
11 Hafield H.L √
12 Herdiansyah √
13 Heri Heryana √
14 Jajat Mulyadi √
15 Jalgi Prameswari √
17 Kartisa √
18 Malik A.A √
19 M. Saban Sabani √
21 Pelangi TM √
22 Renaldi Insan R √
23 Rina Anggraeni √
24 Riri Mustika √
25 Rizal Nur R √
26 Salsabila K.P √
27 Salsya Putri M √
28 Samsu Haryadi √
29 Santika √
30 Sarah Nuraeni √
Di bawah ini hasil pengamatan observer tentang aktivitas guru pada siklus II dapat
Tabel 4.6
Pendahuluan
1 c. Memotivasi siswa √
d. Apersepsi √
Kegiatan Inti
Penutup
3 - Penilaian √
- Refleksi √
4 Pengelolaan waktu √
6 Suasana kelas
c. Semangat guru √
d. Semangat siswa √
Untuk mengetahui besaran hasil belajar siswa, maka pada akhir siklus II
dilakukan tes dengan hasil belajar dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut.
Tabel 4.7
3 Aprilianti 80 Tuntas
8 Fadel M. AZ 70 Tuntas
9 Farhan MD 90 Tuntas
12 Herdiansyah 95 Tuntas
17 Kartisa 85 Tuntas
29 Santika 80 Tuntas
Rata-Rata 77,50
Nilai Tertinggi 95
Nilai Terendah 70
Jika digambarkan dalam bentuk grafik, maka data hasil belajar pada siklus
Grafik 4.3
dengan nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 70. Siswa yang hasil belajarnya diatas KKM
ada 30 orang atau 1007% dari nilai KKM yang ditetapkan yaitu 65. Hal ini memberikan
gambaran bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II.
b. Refleksi
Dari data di atas didapat bahwa hampir seluruh siswa menyukai pembelajaran
dengan menggunakan alat peraga media gambar. Hal ini dikarenakan siswa merasa
tertarik dan termotivasi dalam KBM yang menggunakan alat peraga media gambar.
B. Pembahasan
Dari hasil pembelajaran menggunakan alat peraga media gambar dan jawaban soal-soal
mengetahui apakah pembelajaran IPA menggunakan alat peraga media gambar tesebut dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas II SDN II Ciledug Kecamatan Ngamprah Kabupaten
Bandung Barat. Berikut ini adalah data yang diperoleh dari hasil pra siklus, siklus pertama dan
siklus ke dua.
Tabel 4.8
1 Ahmad Sulaeman 60 70 80
2 Anandico BBR 50 60 80
3 Aprilianti 65 70 80
4 Astri Hardianti 50 60 75
5 Bayu Setiawan 60 65 80
6 Dadang Junaedi 50 60 70
7 Dani Nuryono 50 60 75
8 Fadel M. AZ 60 65 70
9 Farhan MD 65 75 90
10 Fuad Mahdi F 70 70 80
11 Hafield H.L 50 60 70
12 Herdiansyah 70 80 95
13 Heri Heryana 60 70 80
14 Jajat Mulyadi 55 60 70
15 Jalgi Prameswari 55 60 70
17 Kartisa 60 75 85
18 Malik A.A 50 60 70
19 M. Saban Sabani 50 60 70
21 Pelangi TM 65 75 90
22 Renaldi Insan R 60 70 80
23 Rina Anggraeni 65 75 90
24 Riri Mustika 70 75 85
25 Rizal Nur R 50 60 70
26 Salsabila K.P 70 75 80
27 Salsya Putri M 50 60 70
28 Samsu Haryadi 60 65 75
29 Santika 60 70 80
30 Sarah Nuraeni 50 60 75
Nilai Tertinggi 70 80 95
Nilai Terendah 50 60 70
Berdasarkan hasil penelitian selama dua siklus yang bertujuan untuk meningkatkan hasil
belajar siswa pada materi mengenal bagian-bagian utama hewan dan tumbuhan, terlihat pada
pelaksanaan siklus pertama dan ke dua telah menunjukkan hal-hal sebagai berikut :
1. Proses pembelajaran IPA dengan menggunakan alat peraga media gambar ditinjau dari
a. Pada awal pelajaran, guru membuka pelajaran IPA dengan menggunakan alat
peraga media gambar sebagai titik tolak pelajaran. Kemudian guru mengarahkan dan
interaktif, membimbing siswa, dan memotivasi siwa untuk aktif berperan dalam kegiatan
pembelajaran.
c. Pada akhir pelajaran, guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran yang telah
Berdasarkan hal tersebut, telah ada peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA.
gambar pada siklus ke dua yang terbukti adanya peningkatan nilai rata-rata yaitu 77,50
walaupun masih ada siswa yang memperoleh nilai di bawah rata-rata. Hal itu sudah
menandakan bahwa penggunaan alat peraga pada pembelajaran siklus ke dua memberikan
kontribusi yang cukup besar bagi peningkatan hasil belajar belajar siswa. Untuk itulah,
pembelajaran IPA kelas II sebisa mungkin harus menggunakan alat peraga media gambar.