A. KEADAAN GEOGRAFIS
Puskesmas Lamasi terletak di Kelurahan Lamasi Kecamatan Lamasi,dengan batas-batas
sebagai berikut :
Wilayah kerja Puskesmas Lamasi memiliki luas 44,26 Km 2 meliputi desa yang ada di
Kecamatan Lamasi yang terdiri dari 1 Kelurahan ,9 Desa dan 43 Dusun. Disetiap desa yang ada
diwilayah kerja Puskesmas Lamasi ada Petugas Kesehatan ( Bidan Desa/Bidan PTT) dan bidan
Pendamping yang bertugas didesa tersebut.
Dalam wilayah kerja Puskesmas Lamasi ,dari 1 Kelurahan dan 9 desa yang ada di Lamasi
jarak tempuhnya ke Puskesmas antara 5 sampai 35 menit,walaupun ada 2 Dusun diwilayah kerja
Puskesmas Lamasi yang terletak didaerah pegunungan namun masih dapat dijangkau oleh
kendaraan roda 2 atau roda 4 sehingga dapat dikatakan bahwa permasalahan jarak dan lokasi
tidak menjadi suatu alasan untuk tidak terjangkaunya pelayanan kesehatan oleh masyarakat dan
disetiap Desa/Kelurahan terdapat jaringan Puskesmas berupa Pustu,Poskesdes dan Polindes.
B. JUMLAH PENDUDUK
Jumlah penduduk di Kecamatan Lamasi yaitu 20.667 jiwa dengan perincian Laki-Laki
10.260 jiwa dan perempuan 10.407 jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak 5.008 KK.
C. VISI DAN MISI
1. VISI
Terwujudnya PUSKESMAS Lamasi sebagai tempat Pelayanan Kesehatan yang Unggul dan
Manusiawi Tahun 2020.
2. MISI
Untuk Mewujudkan visi tersebut PUSKESMAS Lamasi memiliki Misi :
1. Melayani masyarakat secara Profesional dan Tawakkal.
2. Melaksanakan Pelayanan Kesehatan yang Prima,Lengkap dan Menyeluruh
( Holistik dan Komprehensif )
3. Meningkatkan peran serta dan kemandirian masyarakat di bidang kesehatan.
D. TUJUAN
Terwujudnya masyarakat Lamasi yang sehat,cerdas,mandiri dan produktif menuju
kehidupan yang maju dan sejahtera memasuki Pasar Bebas Afta.
E. MOTTO
“Menebar Salam dan Senyum dalam pelayanan”
SEPULUH PENYAKIT TERBANYAK
ISPA atau Infeksi Saluran Pernafasan Akut adalah Infeksi di saluran pernafasan yang
menimbulkan gejala Batuk,pilek disertai dengan Demam.ISPA sangat mudah menular dan dapat di alami
oleh siapa saja ,terutama anak-anak dan lansia.Sesuai dengan namanya ISPA akan menimbulkan
peradangan pada saluran pernafasan,mulai dari hidung hingga paru-paru.Kebanyakan ISPA disebabkan
oleh Virus sehingga dapat sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus dan antibiotik.
Penyebab ISPA
Penyebab ISPA adalah virus atau bakteri yang mudah sekali menular .Penularan Virus atau bakteri
penyebab ISPA dapat terjadi melalui kontak dengan percikan air liur orang yang terinfeksi.Virus atau
bakteri dalam percikan liur akan menyebar melalui udara ,masuk hidung atau mulut orang lain. Selain
kontak langsung dengan percikan liur penderita,virus juga dapat menyebar melalui sentuhan dengan
benda yang terkontaminasi atau berjabat tangan dengan penderita.Walaupun penyebarannya mudah ada
bebrapa kelompok orang yang lebih rentan tertular ISPA yaitu :
1. Anak-anak dan Lansia
Anak-anak dan lansia memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah,sehingga rentan
terhadap berbagai infeksi .Selain itu penyebaran virus atau bakteri ISPA dikalangan anak-
anak dapat terjadi sangat cepat karena anak-anak banyak berinteraksi secara dekat dan
melakukan kontak dengan anak-anak yang lain.
2. Orang dewasa dengan sistem kekebalan tubuh lemah.
Sistem kekebalan tubuh sangat berpengaruh dalam melawan infeksi virus maupun
bakteri.Ketika kekebalan tubuh menurun,maka resiko terinfeksi akan semakin meningkat.
3. Penderita gangguan jantung dan Paru-paru
ISPA lebih sering terjadi pada orang yang sudah memiliki penyakit jantung atau
gangguan pada paru-paru sebelumnya.
4. Perokok Aktif dan Pasif
Perokok aktif dan pasif beresiko mengalami gangguan fungsi paru dan saluran
pernafasan,sehingga rentan mengalami ISPA dan cenderung lebih sulit untuk pulih.
Gejala ISPA
Gejala ISPA berlangsung antara 1-2 minggu.Sebagian besar penderita akan mengalami
perbaikan gejalan setelah minggu pertama.Gejala tersebut antara lain :
Batuk
Bersin
Pilek
Hidung Tersumbat
Nyeri Tenggorokan
Sesak Nafas
Demam
Sakit Kepala
Nyeri Otot
Pada anak-anak ,selain keluhan diatas segeralah bawa anak ke dokter bila ISPA disertai
dengan gejala sebagai berikut :
Sulit bernafas ,bisa terlihat dari tulang iga yang nampak jelas saat bernafas.
Muntah-muntah
Menjadi malas bermain
Menjadi lebih diam
Muncul suara bengek saat menghembuskan nafas.
Banyaknya kasus ISPA yang terjadi di wilayah kerja Puskesmas Lamasi dapat di sebabkan oleh beberapa
hal antara lain :
1. Masih tingginya jumlah perokok aktif maupun pasif di wilayah kerja Puskesmas Lamasi
2. Kondisi geografis di kecamatan Lamasi tidak mendukung dimana akses jalan di Lamasi
masih buruk sehingga saat musim kemarau banyak debu dan saat musim hujan terjadi
genangan dimana –mana.
3. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang personal Hygiene yang baik .
4. Ada sekelompok kecil masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Lamasi yang enggan
membawa anaknya untuk di Imunisasi atau di Vaksin.
Upaya pencegahan yang dilakukan untuk menemukan dan menekan angka kejadian ISPA di
wilayah kerja Puskesmas Lamasi antara lain :
1. Melakukan Penyuluhan tentang penyakit ISPA dan pencegahannya di Posyandu dan
menganjurkan kepada masyarakat untuk menerapkan PHBS yaitu antara lain:
a. Cuci tangan secara teratur terutama setelah beraktifitas di tempat umum.
b. Hindari menyentuh wajah terutama bagian mulut,hidung dan mata untuk menghindari
penularan nirus dan bakteri.
c. Gunakan saputangan atau tissue untuk menutup mulut ketika bersin atau batuk.
d. Perbanyak konsumsi makanan kaya vitamin terutama vitamin C untuk meningkatkan
daya tahan tubuh.
e. Olah raga teratur
f. Anjurkan berehenti merokok
g. Lakukan Vaksinasi baik Vaksin MR,Influenza atau Pneumonia.
2. Melakukan kegiatan Posyandu Lansia, yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
lansia baik fisik maupun psikologis dan meningkatkan kemampuan dan peran serta keluarga
dan masyarakat dalam mengatasi kesehatan usia lanjut. Dalam Posyandu Lansia dilakukan
pemeriksaan Gula Darah,Tekanan Darah,Asam Urat dan pemeriksaan kesehatan lainnya dan
jika ditemukan ada lansia yang bermasalah kesehatan akan di rujuk ke Puskesmas untuk
mendapatkan penanganan lebih lanjut.
3. Melakukan kegiatan SDIDTK ( Stimulasi,Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang )
yang dilakukan di Posyandu pada usia 0-60 bulan . Adapun tujuan kegiatan ini adalah untuk
mengetahui apakah pertumbuhan dan perkembangannya sesuai dengan umur atau tidak
.Dengan adanya kegiatan ini makan dapat ditemukan anak-anak yang bermasalah dengan
tumbuh kembang dan masalah kesehatan lainnya sehingga dapat di rujuk ke Puskesmas atau
Rumah Sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.