Anda di halaman 1dari 19

PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN

Direktorat Pengawasan Pangan Risiko Tinggi dan Teknologi Baru


Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan

Badan POM

Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan Bidang Penguatan Daya Saing


Produk Kelautan dan Perikanan 1
Jakarta, 16 Juli 2019
PENDAHULUAN
Pangan:
• Segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati
produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan,
peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah
maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai
makanan atau minuman bagi konsumsi manusia

Meliputi :
• bahan baku pangan
• bahan tambahan pangan (BTP)
• bahan lain yang digunakan dalam
proses penyiapan, pengolahan,
dan/atau pembuatan makanan atau
minuman (processing aids/bahan
penolong)
(UU No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan)
PROFIL INDONESIA : Indikator Ekonomi & Industri Pangan

INDUSTRI Tahun 2017


INDIKATOR EKONOMI PANGAN Pertumbuhan
Tertinggi
9,23% kontributor
Produk Domestik
30% PDB
Bruto 6,14 % sektor industri
di tahun 2017 manufaktur non
migas

Industri menengah – besar


diharapkan mampu untuk
Tenaga Kerja
melakukan kemandirian Industri menengah –
Industri kecil – mikro
dalam pengawasan besar 17% memerlukan strategi khusus
keamanan pangan (self- industri mikro – kecil
untuk melakukan pembinaan
regulatory control) 83% 6.348 industri (termasuk koordinasi lintas
menengah-besar,
sector dalam pembinaan
PROFIL INDUSTRI PANGAN 1,2 juta kepada industri kecil dan
industri mikro – kecil
mikro)

Sumber: BPS, Pendapatan Nasional Indonesia 2013 – 2015


BPS, Jumlah data industri dan tenaga kerja 2015 (diolah)
Sistem Pangan from farm to fork

Sistem Pangan dilakukan dengan tujuan meningkatkan:

Integrated inter-sectoral approach untuk menyinergikan


semua kegiatan terkait keamanan pangan yang dilakukan
semua sektor terkait
Dasar Hukum:

UU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan

PP Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi


Pangan

PP Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan

Per BPOM 31 Tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan

Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik


Indonesia Nomor 21 Tahun 2016 tentang Kategori Pangan

5
Visi dan Misi Badan POM

Visi
• Obat dan Makanan Aman Meningkatkan Kesehatan
Masyarakat dan Daya Saing Bangsa
Misi
• Meningkatkan sistem pengawasan Obat dan Makanan
berbasis risiko untuk melindungi masyarakat
• Mendorong kapasitas dan komitmen pelaku usaha
dalam memberikan jaminan keamanan Obat dan
Makanan serta memperkuat kemitraan dengan
pemangku kepentingan.
• Meningkatkan kapasitas kelembagaan BPOM.
3 PILAR PENGAWASAN

PEMERINTAH
BPOM mengawal • Regulasi dan Standardisasi
keamanan, khasiat/ • Pengawasan Pre-Market
manfaat, mutu obat • Pengawasan Post-Market
dan makanan yang • Informasi, Edukasi,
beredar • Public warning
• Law Enforcement

PELAKU USAHA MASYARAKAT


Produsen/pelaku usaha Partisipasi Masyarakat
sebagai penanggung jawab (Konsumen, Perguruan
utama keamanan, mutu Tinggi, Asosiasi, dll) dalam
dan gizi produknya pengawasan
Principles of National Food
Control System – CODEX : KEMANDIRIAN
PELAKU USAHA

Prinsip 4 :

Prinsip 2 : Roles &


responsibiity
The whole food Food business operators
Prinsip 1 : have the primary role and
chain approach responsibility for
Protection of managing the food safety
Cover the entire food
consumrs chain from primary of their products and for
production to complying with
consumption requirements relating to
those aspects of food
under their control
SISTEM PENGAWASAN BPOM
FULL SPECTRUM
PERATURAN/STANDAR (REGULASI)
MUTU & KEAMANAN PERLINDUNGAN
MASYARAKAT
PRE-MARKET POST-MARKET DARI PRODUK MAKANAN
YANG BERISIKO
Inspeksi Sarana TERHADAP KESEHATAN
Data administratif
Data teknis Produksi & Distribusi
Sampling & Pengujian
Sertifikasi Produksi /
GMP Pengawasan Label &
Iklan
Evaluasi produk
Surveilan
Ijin edar Penyidikan

TINDAK LANJUT
KAJIAN RISIKO
• Law Inforcement
• Public Warning
PRE-MARKET EVALUATION

Registrasi adalah prosedur Penilaian


keamanan, mutu, dan gizi Pangan Olahan
untuk mendapat Izin Edar

Aman Label
Gizi
Mutu
Persyaratan Registrasi Pangan Olahan Baru
# Persyaratan Registrasi Pangan Olahan dibedakan berdasarkan tingkat
risiko yang terdiri atas: Tinggi, Sedang, Rendah, Sangat Rendah

Parameter Peruntukan (target


Penetapan Pencantuman
konsumen tertentu)
Tingkat Klaim
Risiko

Proses pengolahan
dengan pemanasan Pencantuman
• Sterilisasi Komersial/UHT
• Pasteurisasi
Tabel Informasi
• Low Acid Canned Food Nilai Gizi pada
label
Informasi proses
tertentu Penggunaan BTP
• Organik
• Iradiasi
(memiliki batas
• GMO Maksimal)
• Hurdle
PENGAWASAN POST-MARKET

• Pemasukan produk SKI/


Rekomendasi impor
• SKE (HC, certificate Pemeriksaan Iklan dan Promosi
GMP, HS, Free Sale) Sarana Distribusi

Pemeriksaan • Penandaan/ Label


Law Enforcement
Sarana Produksi • Sampling dan
pengujian (Food
Safety, Food Quality,
Food Fraud)
Persyaratan Pangan Steril Komersial

Persyaratan Pangan Steril Komersial:


1. Pangan berasam rendah yang dikemas
hermetis dan disimpan pada suhu
ruang harus disterilisasi komersial.
2. Sterilisasi komersial sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) harus
memberikan nilai F0 sekurang-
kurangnya 3,0 menit dihitung
terhadap spora Clostridium
botulinum.
3. Penetapan kecukupan proses panas
sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
harus dilakukan untuk setiap jenis
produk, jenis medium, ukuran produk,
dan faktor kritis lain yang berpotensi
mempengaruhi nilai F0.
Pengawasan Label dan Iklan Pangan
setiap keterangan mengenai adalah setiap keterangan atau
pangan yang berbentuk gambar, pernyataan mengenai pangan
tulisan, kombinasi keduanya, atau dalam bentuk gambar, tulisan,
bentuk lain yang disertakan pada atau bentuk lain yang dilakukan
Label pangan, dimasukkan ke dalam, Iklan dengan berbagai cara untuk
Pangan pemasaran dan atau
ditempelkan pada, atau Pangan
merupakan bagian kemasan perdagangan pangan.
pangan.

Bisnis Proses
Apabila diperlukan
evaluasi lebih lanjut
(khusus untuk iklan)
Rekapitulasi dan Evaluasi oleh :
Submit Laporan
Balai/ Balai Besar POM Direktorat Pengawasan Pangan Risiko Rendah dan Sedang Evaluasi lebih lanjut
Laporan Masyarakat Direktorat Pengawasan Pangan Risiko Tinggi dan Teknologi Baru oleh tim Evaluasi Iklan

Tindak lanjut peringatan

Iklan / Label ditarik dari Peredaran Surat Peringatan ke Pelaku Usaha


oleh pelaku usaha

Pelaku usaha mengajukan banding


dengan melampirkan data dukung
Pengawasan Produk Pangan Impor

• SKI tetap bersifat mandatory


• Setiap ada pengajuan importasi dengan lartas BPOM  system
akan mengirimkan data ke e-bpom
• Jika pengajuan importasi tanpa SKI  status realisasi impor pada
aplikasi e-bpom merah  tindak lanjut di lapangan oleh K/L yang
berwenang
PMR adalah program yang disusun
dan dikembangkan untuk
menjamin keamanan dan mutu
pangan melalui pengawasan
berbasis risiko secara mandiri oleh
industri pangan

PERKA BPOM NO 2 TAHUN 2017 PMR wajib untuk pangan olahan


TENTANG PENERAPAN PROGRAM berupa:
MANAJEMEN RISIKO KEAMANAN
PANGAN DI INDUSTRI PANGAN a. Formula Bayi;
b. Formula Lanjutan;
c. Formula Pertumbuhan; dan
d. Pangan Steril Komersial yang
disterilisasi setelah dikemas.
REWARD
Penyetaraan rating sarana produksi rating A
(CPPOB)
Sesuai dengan jenis pangan dalam lingkup Piagam
PMR. Piagam PMR dapat digunakan sebagai hasil
pemeriksaan dalam rangka pendaftaran pangan
olahan, sertifikasi eksportasi pangan dan
pencantuman logo halal pada label pangan.

Fasilitasi Pendaftaran Produk Pangan


Sesuai dengan Perka BPOM No 27 tahun 2017 tentang
Pendaftaran Pangan Olahan : Izin Edar Pangan Olahan
yang telah memperoleh Piagam PMR diterbitkan 17

paling lama 10 (sepuluh) hari kerja sejak dokumen


permohonan dinyatakan lengkap dan benar.
Penutup

 Peraturan yang telah ditetapkan diharapkan dapat


diimplementasikan dengan baik dalam rangka perlindungan
masyarakat dan peningkatan daya saing.

 Industri pangan adalah mitra Badan POM yang selalu dilibatkan


dan diharapkan turut berperan aktif dalam penyusunan
peraturan.

 Industri pangan diharapkan dapat menerapkan regulasi pangan


olahan dengan baik dan berperan pula di dalam proses
pengawasan pangan.

 Diharapkan kedepan kontribusi lebih aktif dan justifiable.

Anda mungkin juga menyukai