Anda di halaman 1dari 15

Bahan Ajar PPKn Kls X-Semester Ganjil

MATA PELAJARAN PPKn


KELAS XI

MATERI POKOK :
Harmonisasi hak dan Kewajiban asasi Manusia dalam perspektif
Pancasila

Disusun Oleh :

Nama : Muhamad Sidik, S.Pd


NPM : 154542019
Universitas : Universitas Negeri Makassar
A.Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menujukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam,
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

Menutut ilmu disekolah merupakan salah satu bentuk perwujudan hak asasi manusia
KOMPETENSI DASAR

3.1 Menganalisis pelanggaran hak asasi manusia dalam


perspektif pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara

4.1 Menyaji hasil analisis pelanggaran hak asasi manusia


dalam perspektif pancasila dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara
INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI

1.1.1 Menghargai hak asasi manusia berdasarkan perspektif pancasila sebagai anugerah
Tuhan yang Maha Esa
1.1.2 Bersikap peduli terhadap hak asasi manusia berdasarkan perspektif pancasila dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara
1.1.3 Memahami konsep Hak dan Kewajiban Asasi Manusia
1.1.4 Memahami substansi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Pancasila
1.1.5 Menganalisis kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia
1.1.6 Menganalisis upaya penegakan Hak Asasi Manusia
1.1.7 Menganalisis pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasila dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara

3.1.1 Menganalisis pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasila dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara
4.1.1 Menyaji hasil analisis pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasila dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara
TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Peserta didik dapat menerima perbedaan sebagai anugerah


Tuhan Yang Maha Esa dalam rangka menghormati hak
warga negara.
2. Peserta didik dapat menghargai perbedaan sebagai anugerah
Tuhan Yang Maha Esa dalam rangka menghormati hak warga
negara.
3. Peserta didik dapat memiliki sikap responsif dan proaktif
terhadap pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
4. Peserta didik dapat bersikap responsif dan proaktif terhadap
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
5. Peserta didik dapat mengidentifikasi hakikat hak warga negara.
KONSEP MATERI

PELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN


KEWAJIBAN MENURUT NILAI-NILAI PANCASILA

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA


NEGARA INDONESIA

1 Pengertian Hak dan kewajiban 2 ciri-ciri Hak dan kewajiban asasi


kewajiban asasi manusia

A. Konsep Hak Dan Kewajiban asasi manusia


1. Makna Hak Asasi Manusia
Apa arti HAM (Hak Asasi Manusia)? Pengertian HAM adalah hak-hak dasar
manusia yang dimiliki sejak berada dalam kandungan dan setelah lahir ke dunia
(kodrat) yang berlaku secara universal dan diakui oleh semua orang. HAM adalah
singkatan dari Hak Asasi Manusia, dimana masing-masing kata tersebut memiliki
makna. Kata “Hak” dalam hal ini berarti sebagai kepunyaan atau kekuasaan atas
sesuatu, sedangkan “Asasi” adalah sesuatu hal yang utama dan mendasar. Jadi,
pengertian HAM secara singkat adalah suatu hal yang mendasar dan utama yang
dimiliki oleh manusia.
Menurut UU No 39/1999, HAM adalah seperangkar hak yang melekat pada
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya
yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh Negara, hokum,
pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan
martabat manusia.
John Locke, Hak Asasi Manusia adalah hak yang dibawa sejak lahir yang secara
kodrati melekat pada setiap manusia dan tidak dapat diganggu gugat (bersifat mutlak).
Menurut Prof. Koentjoro Poerbo Pranoto (1976), Hak Asasi Manusia adalah hak
yang bersifat asasi. Artinya, hak-hak yang dimiliki manusia menurut kodratnya yang
tidak dapat dipisahkan dari hakikatnya sehingga bersifat suci.

Jan Materson, anggota Komisi Hak Asasi Manusia PBB, merumuskan


pengertian HAM dalam “human right could be generally defines as those right which
are inherent in our nature and without which we cannot live as human being” yang
artinya HAM adalah hak-hak yang secara secara inheren melekat dalam diri manusia,
dan tanpa hak itu manusia tidaka dapat hidup sebagai manusia

2. Ciri-ciri Hak asasi manusia


Ciri-ciri ini yang menjadikan pembeda antara Hak Asasi Manusia dengan hak –
hak lain yang ada. Sehingga dengan adanya ciri-ciri HAM ini, menjadikan HAM
dapat mendefinisikan pengertiannya itu sendiri. Berikut ini saya akan jelaskan
mengenai ciri-ciri HAM dan sifat-sifat HAM, diantaranya bersifat universal dan
hakiki.
1. Bersifat Hakiki Maksud dari Hak Asasi Manusia bersifat hakiki ialah, bawha
hak manusia telah ada sejak lahir, bahkan masih dalam kandungan. Sehingga
tidak dapat dihilangkan atau dihapuskan. Artinya secara garis besar HAM itu
merupakan kodrat yang telah diberikan Tuhan untuk manusia
2. Universal arti dari universal sendiri adalah menyeluruh dan berlaku disetiap
negara terkecuali.
Berbeda dengan hak – hak yang lain, hak asasi tidak terbatas oleh tempat,
ruang dan waktu. Dimana pun manusia berada HAM harus dihormati dan
dijungjung tinggi.

3. Tidak dapat dicabut artinya hak asasi akan terus ada dan melekat dalam diri
manusia, tidak dapat dicabut. Seperti pada bagian – bagian sebelumnya
dijelaskan bahwa HAM merupakan anugerah yang tak ternilai dari Tuhan.
Sekaligus hak ini merupakan pembeda manusia dengan mahluk lain.
4. Tidak dapat dibagi-bagi artinya Hak Asasi Manusia tidak dapat dibagi atau
bersifat utuh, memiliki arti bahwa hak asasi harus didapatkan oleh setiap orang
secara utuh, seperti hak sipil, hak berpolitik, hak pribadi dan lainnya.
3. Makna kewajiban asasi manusia
Secara sederhana kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan, harus (sesuatu
yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab . dengan demikian kewajiban
asasi dapat diartikan sebagai kewajiban dasar setiap manusia. Dalam ketentuan pasal 1
ayat (2) Undang-undang RI Nomor 39 Tahun 1999 tantang hak asasi manusia
menyatakan, Kewajiban dasar manusia adalah seperangkat kewajiban yang apabila tidak
dilaksanakan, tidak memungkinkan terlaksananya dan tegaknya hak asasi manusia.
Setiap warga negara memiliki hak serta kewajiban yang sama di mata hukum, asasi
manusia, maupun yang diatur menurut undang-undang dasar Tahun 1945. pengertian
secara umum hak merupakan suatu peran yang bersifat fakultatif yang memiliki arti
boleh dilaksanakan atau tidak dilaksanakan, sedangkan makna kewajiban adalah peran
yang bersifat imteratif dalam arti khusus harus dilaksanakan.
B. Substansi hak asasi dan kewajiban asasi manusia dalam pancasila

Salah satu karakteristik hak dan kewajiban asasi adalah bersifat universal, artinya hak
dan kewajiban merupakan sesuatu yang dimiliki dan wajib dilakukan oleh setiap manusia
didunia tapa membeda-bedakan suku bangsa, agama, ras maupun golongan.

Dalam Nilai dasar berkaitan dengan hakikat kelima sila Pancasila, yaitu: nilai
ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan. Nilai-nilai
dasar tersebut bersifat universal, sehingga di dalamnya terkandung cita-cita, tujuan, serta
nilai-nilai yang baik dan benar. Selain itu, nilai ini bersifat tetap dan melekat pada
kelangsungan hidup negara. Hubungan antara hak dan kewajiban warga negara dengan
Pancasila dapat dijabarkan secara singkat sebagai berikut :

1. Hak dan kewajiban asasi manusia dalam nilai dasar pancasila


1) Sila Ketuhanan Yang Maha Esa menjamin hak warga negara untuk bebas memeluk
agama sesuai dengan kepercayaannya serta melaksanakan ibadah sesuai dengan
ajaran agamanya masing-masing. Sila pertama ini juga menggariskan beberapa
kewajiban warga negara untuk:
a. hak beragama) hak untuk memeluk agama, melaksanakan ibadah. kewajiban
untuk menghormati perbedaan agama
b. mengembangkan toleransi antarumat beragama menuju terwujudnya kehidupan
yang serasi, selaras, dan seimbang; serta
c. tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.
2) Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab menempatkan hak setiap warga negara
pada kedudukan yang sama dalam hukum serta memiliki hak-hak yang sama untuk
mendapat jaminan dan perlindungan hukum. Adapun kewajiban warga negara
yang tersirat dalam sila kedua ini di antaranya kewajiban untuk :
a. memperlakukan orang lain sesuai harkat dan martabatnya sebagai makhluk
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa;
b. mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban setiap manusia tanpa membeda-
bedakan suku, keturunan, agama, jenis kelamin, dan sebagainya;
c. mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia, tenggang rasa, dan
tidak semena-mena kepada orang lain; serta
d. melakukan berbagai kegiatan kemanusiaan.
3) Sila Persatuan Indonesia menjamin hak-hak setiap warga negara dalam
keberagaman yang terjadi kepada masyarakat Indonesia seperti hak
mengembangkan budaya daerah untuk memperkaya budaya nasional. Sila ketiga
mengamanatkan kewajiban setiap warga negara untuk:
a. menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau
golongan;
b. sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara;
c. mencintai tanah air dan bangsa Indonesia;
d. mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika; serta
e. memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
4) Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalamPermusyawaratan /Perwakilan dicerminkan dalam kehidupan pemerintahan,
bernegara, dan bermasyarakat yang demokratis. Sila keempat menjamin partisipasi
politik warga negara yang diwujudkan dalam bentuk kebebasan berpendapat dan
berorganisasi serta hak berpartisipasi dalam pemilihan umum. Sila keempat
mengamanatkan setiap warga negara untuk mengutamakan musyawarah mufakat
dalam setiap pengambilan keputusan;
5) Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia mengakui hak milik
perorangan dan dilindungi pemanfaatannya oleh negara serta memberi kesempatan
sebesar-besarnya kepada masyarakat. Sila kelima mengamanatkan setiap warga
negara untuk:
a. mengembangkan sikap gotong royong dan kekeluargaan dengan masyarakat di
lingkungan sekitar
b. tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum; dan
c. suka bekerja keras.

2. Hak dan kewajiban asasi manusia dalam nilai Insrtumental pancasila


Nilai instrumental merupakan penjabaran dari nilai dasar untuk kurun waktu dan
kondisi tertentu. Nilai instrumental dapat disesuaikan dengan tuntutan zaman, namun tetap
mengacu pada nilai dasar yang dijabarkannya. Nilai instrumental merupakan kebijaksanaan,
strategi, organisasi, sistem, rencana, maupun program yang menindaklanjuti nilai dasar.
Perwujudan nilai instrumental umumnya berbentuk peraturan, mulai dari undang undang
dasar hingga peraturan daerah.
Peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan hak asasi manusia antara
lain sebagai berikut:
a. Undang - Undang Dasar 1945 beserta amandemennya yang tercermin dalam
pembukaan UUD, Pasal 27, 28, 30, 31, 32, 33, dan 34.
b. Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia yang di
dalamnya berisi piagam HAM
c. Undang - undang Nomor 5 Tahun 1998 tentang Konvensi Menentang Penyiksaan dan
Perlakuan atau Penghukuman yang Kejam, Tidak Manusiawi atau Merendahkan
Martabat Manusia.
d. Undang - undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Hak Asasi Manusia.
e. Undang – undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang kebebasan Menyatakan Pendapat.
f. Undang - undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia.
g. Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
h. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2005 tentang Konvensi Internasional yang berisi
Hak-Hak Sipil dan Politik.
i. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2005 tentang konvensi Internasional yang berisi
Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya.
j. Undang-Undang RI Nomor 21 Tahun 2007 tentang Tindak Pidana Perdagangan
Orang.
k. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2002 tentang Tata Cara Perlindungan terhadap
korban dan Saksi dalam Pelanggaran Hak Asasi Manusia yang Berat.
l. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2002 tentang kompensasi, Restitusi, dan
Rehabilitasi terhadap Korban Pelanggaran Hak Asasi Manusia yang Berat.
m. Keputusan Presiden Nomor 50 Tahun 1993 tentang Komisi Nasional Hak Asasi
Manusia.
n. Keputusan Presiden Nomor 83 Tahun 1998 tentang Pengesahan Konvensi Nomor 87
tentang Kebebasan Berserikat dan Perlindungan Hak untuk Berorganisasi.
o. Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 2001 tentang Pembentukan Pengadilan Hak
Asasi Manusia pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Pengadilan Negeri Surabaya,
Pengadilan Negeri Medan dan Pengadilan Negeri Makassar.
p. Keputusan Presiden Nomor 96 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Keputusan
Presiden Nomor 53 Tahun 2001 tentang Pembentukan Pengadilan Hak Asasi Manusia
Ad Hoc pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
3. Hak dan kewajiban asasi manusia dalam nilai Praksis Sila-sila pancasila
1) Sila Ketuhanan yang maha esa
a. saling menghormati antar umat beragama
b. saling menghormati kebebasan beribadah
c. tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain
2) Kemanusian yang Adil dan Beradab
a. Mengakui persamaan derajat, hak dan kewajiban antara sesama manusia
b. Saling mencintai sesama manusia
c. Tenggang rasa kepada orang lain
d. Tidak semena-mena kepada orang lain
e. Menjunjung tinggi nilai-nilai ke manusian
f. Berani membela kebenaran dan keadilan
g. Hormat-menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain
3) Persatuan Indonesia
a. Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan
negara di atas kepentingan pribadi atau golongan
b. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara
c. Cinta tanah air dan bangsa
d. Bangga sebagai bangsa Indonesia dan ber-Tanah Air Indonesia
e. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-
Bhinneka Tunggal Ika PPKN 13
4) Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/
Perwakilan
a. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat
b. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
c. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan
bersama
d. Menerima dan melaksanakan setiap keputusan musyawarah
e. Mempertanggungjawabkan setiap kepu tus an musyawarah secara moral
kepada Tuhan Yang Maha Esa
5) Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
a. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
b. Menghormati hak-hak orang lain
c. Suka memberi pertolongan kepada orang lain
d. Menjauhi sikap pemerasan kepada orang lain
e. Menjauhi sifat boros dan gaya hidup mewah
f. Rela bekerja keras
g. Menghargai hasil karya orang lain
Daftar Pustaka

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-hak-dan-kewajiban-warga-negara/
https://docplayer.info/73448833-Harmonisasi-hak-dan-kewajiban-asasi-manusia-dalam-perspektif-
pancasila-pkn-i-xi-sosial-1.html
Buku PPKN Untuk SMA/MA Kelas XI, Penerbit Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang ,
Kemdikbud Tahun 2017
Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Anda mungkin juga menyukai