Anda di halaman 1dari 3

Ivan Christopher (1606908041)

Luthfiya Naifa Putri (1606871392)


Miranda Talitha Zagita (1606871461)

1. Perlindungan Lingkungan dengan Pemanfaatan Plasma Sebagai Polluted Air


Remediation.
Di Jakarta, polusi udara yang sudah mencapai titik berbahaya sedang marak dibicarakan.
Namun, hal tersebut tidak bisa menghentikan segala aktivitas para penduduk Jakarta. Oleh karena
itu, agar penduduk Jakarta dapat tetap melaksanakan aktivitasnya dan mengurangi dampak dari
polusi udara yang ada, maka pemanfaatan plasma sebagai polluted air remediation dapat
dilakukan. Dalam hal ini NTP juga disebut sebagai non-equilibrium plasma atau plasma dingin.
Medan listrik yang kuat menyebabkan ionisasi aliran udara dan pembentukan ion dan radikal.
Spesies yang sangat reaktif ini dapat menyebabkan oksidasi udara parsial atau total. Selain itu,
konfigurasi reaktor yang berbeda berdasarkan pelepasan hambatan dielektrik (Dielectric Barrier
Discharge) juga dapat diterapkan. Sistem tersebut terdiri dari reaktor yang didasarkan pada
pelepasan penghalang dielektrik, yang menggabungkan kedua teknik plasma dan filter.
Konfigurasi DBD khusus terdiri dari dua elektroda, di mana satu berpori dan dapat ditembus oleh
gas. Sistem reaktor lainnya adalah sistem DBD pelepasan permukaan, pengaturan deflektor, dan
sistem ekstraksi ion. Dalam aplikasi pertama dari sistem ini, eliminasi atau pengurangan bau dalam
proses pembuatan kentang goreng diuji. Contoh untuk dekomposisi minyak nabati dan pengobatan
antimikroba dari udara. Karena akan diterapkan pada perkotaan dan Jakarta merupakan kota yang
didominasi oleh musim panas, maka pengembangan yang dilakukan yaitu membuat suatu reaktor
DBD pengendali polusi udara dengan pemanfaatan sinar matahari sebagai sumber energi listrik.

Gambar 1. Dielectric Barrier Discharge


Sumber: researchgate.net
2. Teknologi Plasma untuk Pengolahan Air
Perkembangan teknologi plasma untuk pengolahan air pada saat ini berkembang dengan
cukup pesat. Teknologi tersebut sudah cukup banyak dan pada kali ini saya akan menjelaskan
teknologi yang disebut dengan remote ataupun ozone.
Ozon banyak dipergunakan dalam proses oksidasi, dekolorisasi, sterilisasi, dan deodorisasi
serta dapat mengolah limbah cair industri, rumah sakit, hotel, serta proses pencucian bahan
makanan dan peralatan medik dalam bentuk ozonized water. Komponen utama dalam pembuatan
air berozon ini padat disederhanakan menjadi satu sistem terpadu, tanpa suatu pipa penghubung
dengan membuat pipa gas dan pipa air dalam satu poros untuk kemudian menghasilkan air berozon
dengan konsentrasi yang tinggi. Air yang digunakan sekaligus dapat berfungsi sebagai pendingin
alat ozonizer tersebut. Penyempurnaan alat ini dari alat sejenis dengan metode plasma mampu
meningkatkan efisiensi pembentukan ozon serta tidak membutuhkan pendingin khusus pada
ozonizer tersebut.
Pada pengolahan air menggunakan sistem ini, langkah pertama oksigen yang berada dalam
kondisi cair diuapkan menggunakan evaporator sebelum masuk ke dalam ozone generator.
Kemudian oksigen akan diubah menjadi ozon dan akan dialirkan ke dalam air. Berikut merupakan
gambaran prosesnya.

Gambar 2. Ilustrasi dari pengolahan air dengan sistem remote ozone


Sumber: United States Environmental Protection Agency, 1999

3. Non-thermal Plasma Reactor Gas Treatment System


Teknologi plasma juga dapat digunakan untuk penanganan atau pengolahan gas buang (gas
treatment) yang mengandung NOx dan/atau SOx. Gas buang (exhaust gas) akan dikontakkan
dengan reactor, kemudian dikontakkan dengan plasma yang akan dibangkitkan pada bagian tube
dan nozzle yang terletak pada pada channels. Setelah melewati channels kemudian ditangkap oleh
pengendap elektrostatik. Beberapa produk yang ditangkap dapat dimanfaatkan untuk pupuk seperti
ammonium nitrat (NH4)NO3.

Ketika terjadi kontak antara gas buang dengan plasma, akan terbentuk radikal yang
menyebabkan terjadinya reaksi kompleks yang mengkonversi NOx dan/atau SOx menjadi produk
tertentu. Dalam proses gas treatment menggunakan reaktor plasma non-thermal, gas aditif seperti
ammonia (NH3) atau hidrokarbon seperti metana (CH4) perlu ditambahkan untuk turut
membangkitkan radikal sehingga menyebabkan reaksi pembentukan partikulat. Selain itu,
penambahan gas aditif juga disesuaikan dengan produk akhir yang diharapkan terbentuk.

Gambar 3. Non-thermal plasma reactor gas treatment system


Sumber: US Patent 6852200

Anda mungkin juga menyukai