PERILAKU ORGANISASI
DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2019
Perilaku organisasi adalah bidang studi yang mempelajari pengaruh yang
dimiliki oleh individu, kelompok, dan struktur terhadap perilaku dalam organisasi
yang bertujuan untuk meningkatkan efektifitas suatu organisasi Sistem
pengendalian manajemen mempengaruhi perilaku manusia. Sistem pengendalian
manajemen yang baik mempengaruhi perilaku sedemikian rupa sehingga memiliki
tujuan yang selaras; artinya tindakan-tindakan individu yang dilakukan untuk
meraih tujuan-tujuan pribadi juga akan membantu untuk mencapai tujuan-tujuan
organisasi.
Keselarasan Tujuan
B. Faktor Internal
1. Budaya
Budaya meliputi keyakinan bersama, nilai-nilai hidup yang dianut, norma
perilaku serta asumsi-asumsi yang secara implisit diterima dan secara eksplisit
dimanifestasikan di seluruh jajaran organisasi. Budaya dalam perusahaan
dipengaruhi oleh kualitas personalitas dan kebijakan CEO serta personalitas dan
kebijakan para manajer. Budaya sebuah perusahaan biasanya tidak pernah berubah
selama bertahun-tahun.
2. Gaya Manajemen
Gaya manajemen merupakan faktor internal yang memiliki dampak paling
kuat terhadap pengendalian manajemen. Sebuah institusi dapat dikatakan sebagai
perpanjangan bayangan seseorang. Hal ini dapat dilihat dari sikap-sikap bawahan
yang mungkin mencerminkan sikap atasan mereka, dan sikap para atasan tersebut
juga mencerminkan sikap CEO.
Organisasi Fungsional
Bentuk organisasi fungsional melibatkan gagasan mengenai seorang manajer
yang membawa pengetahuan khusus untuk mengambil keputusan yang berkaitan
dengan fungsi spesifik, yang berlawanan dengan manajer umum yang kurang
memilki pengetahuan khusus. Seorang manajer pemasaran dan seorang manajer
produksi yang terampil kemungkinan besar akan mampu mengambil keputusan
yang lebih baik di bandingkan dengan seorang manajer yang bertanggung jawab
atas kedua bidang itu sekaligus. Lebih lanjut lagi, seorang spesialis yang terampil
harus mampu melakukan supervisi atas para buruh yang bekerja dalam bidang
yang sama secara lebih baik dibandingkan dengan seorang manajer generalis. Oleh
karena itu, kelebihan dari struktur organisasi fungsional adalah memiliki potensi
untuk bekerja secara efisien.selain itu, kegiatan yang sama dalam organisasi
fungsional lebih efektif. Ada sejumlah kelemahan pada struktur organisasi
fungsional, diantaranya :
1. Terdapat ketidakjelasan dalam menentukan efektivitas manajer fungsional
secara terpisah (seperti manajer produksi dan manajer pemasaran) karena
tiap fungsi tersebut sama-sama memberikan kontribusi pada hasil akhir.
Dengan demikian perusahaan akan sulit untuk menentukan tanggung jawab
terhadap laba kepada manajer setiap individual.
2. Jika organisasi, terdiri dari beberapa manajer yang bekerja dalam satu
fungsi yang melapor ke beberapa manajer pada tingkat yang lebih tinggi
dari fungsi tersebut, maka perselisihan antar para manajer dari fungsi-
fungsi berbeda hanya dapat diselesaikan di tingkat atas, meskipun
perselisihan itu berasal dari tingkatan organisasi yang lebih rendah.
3. Struktur fungsional tidak memadai untuk diterapkan pada sebuah
perusahaan dengan produk dan pasar yang beragam.