Anda di halaman 1dari 8

RUMAH SAKIT UMUM

MEDIMAS
Jl. Evakuasi No. 116 Telp.0231- 481165 Fax ( 031) 3955217

KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM MEDIMAS
Nomor : ............................................

TENTANG

KEBIJAKAN KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH SAKIT


DI RUMAH SAKIT UMUM MEDIMAS

Direktur Rumah Sakit Umum Medimas,


Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan lingkungan rumah sakit
yang bersih, sehat dan memberikan rasa nyaman bagi pasien,
pengunjung maupun pegawai.
b. bahwa untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial di
lingkungan RSU Medimas, perlu ditetapkan Kebijakan
Penyehatan Lingkungan Rumah Sakit dalam Keputusan
Direktur RSU Medimas

Mengingat : 1. Keputusan Menkes Nomor: 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang


Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
2. Pedoman Sanitasi Rumah Sakit di Indonesia, Direktorat
Jenderal PPM & PL dan Direktorat Jenderal Pelayanan Medik
Departemen Kesehatan RI Tahun 2002.
3. Peraturan Pemerintah No.101 Tahun 2014 tentang
pengelolaan Limbah B3)
MEMUTUSKAN

Menetapkan :

PERTAMA : Keputusan Direktur RSU Medimas tentang Kebijakan Penyehatan


Lingkungan Rumah Sakit dan Struktur Organisasi di RSU
Medimas
KEDUA : Menetapkan Kebijakan Lingkungan Rumah Sakit dan Struktur
Organisasi sebagaimana dimaksud dalam lampiran keputusan ini.
KETIGA : Yang dimaksud Keputusan Direktur dalam diktum kedua adalah:
1. Kesehatan Lingkungan Kerja
2. Monitoring Kualitas Makanan dan Minuman
3. Penyehatan Air
4. Pengelolaan Limbah Padat dan Cair
5. Pengendalian Serangga dan Tikus
6. Sterilisasi/ Desinfeksi
7. Upaya Penyuluhan Kesehatan Lingkungan

KEEMPAT : Penyehatan Lingkungan Rumah Sakit dalam diktum ketiga


Keputusan ini menjadi tanggung jawab Instalasi Penyehatan
Lingkungan.

KELIMA : Melaporkan hasil kegiatan dimaksud diktum keempat Keputusan


ini secara tertulis setiap 3 (tiga) bulan sekali kepada Direktur.

KEENAM : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di


kemudian hari terdapat kekeliruan dalam pelaksanaan ini akan
ditinjau kembali sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Cirebon
Pada tanggal : Mei 2017

DIREKTUR
Rumah Sakit Umum Medimas
dr. Kartini Suhardi, M. Kes

Lampiran
Keputusan Direktur RSU Medimas
Nomor : .....................................
Tanggal : Mei 2017

KEBIJAKAN PENYEHATAN LINGKUNGAN RUMAH SAKIT


DI RSU MEDIMAS
I. PENDAHULUAN
Kegiatan pelayanan kesehatan di rumah sakit harus didukung dengan
fasilitas yang baik dan lingkungan yang sehat dan bersih. Dalam upaya mewujudkan
lingkungan yang sehat dan bersih, maka harus dilakukan kegiatan penyehatan
lingkungan rumah sakit yang memenuhi standar sesuai dengan Keputusan MenKes
RI No. 1204/ Menkes/ SK/ X/ 2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan
Rumah Sakit.
Kegiatan penyehatan lingkungan rumah sakit meliputi:
1. Penyehatan Lingkungan Kerja
2. Monitoring Kualitas Makanan dan Minuman
3. Penyehatan Air
4. Pengelolaan Limbah Padat dan Cair
5. Pengendalian Serangga dan Tikus
6. Upaya Penyuluhan Kesehatan Lingkungan
Dalam rangka mewujudkan rumah sakit yang sehat dan bersih, maka dibuat
suatu pedoman internal yang sesuai dengan Persyaratan Kesehatan Lingkungan
Rumah Sakit agar dapat digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan penyehatan
lingkungan rumah sakit.

II. TUJUAN
Tujuan kebijakan pengelolaan kebersihan lingkungan adalah sebagai berikut:
 Sebagai pedoman internal dalam pelaksanaan penyehatan lingkungan RSU
Medimas
 Terciptanya lingkungan rumah sakit yang bersih dan sehat.
III. KEBIJAKAN PENYEHATAN LINGKUNGAN RUMAH SAKIT
1. Penyehatan Lingkungan Kerja
1.1. Pemeliharaan Kebersihan Lingkungan
a. Pemeliharaan kebersihan lingkungan luar ruangan meliputi pemeliharaan
kebersihan halaman, taman dan kebun yang dilakukan 2 kali sehari.
b. Pemeliharaan taman dan kebun meliputi kebersihan dan kerapiannya.
c. Kerapian meliputi kerapian tanaman hias, kerapian rumput taman dan
kerapian rumput liar.

1.2. Sanitasi Ruang dan Bangunan


a. Pemeliharaan kebersihan ruangan meliputi pemeliharaan kebersihan
lantai, dinding, kamar mandi (lantai, dinding bak mandi dan kloset), kaca
jendela/ pintu, atap dan meubeller.
b. Pemeliharaan kebersihan doorlop meliputi pemeliharaan kebersihan
lantai, tiang dan atap doorlop.
c. Pemantauan kebersihan ruangan dilakukan setiap hari.
1.3. Monitoring Kesehatan Lingkungan Kerja
a. Monitoring kesehatan lingkungan kerja meliputi pemantauan suhu udara,
kelembaban udara, pencahayaan, kebisingan dan kualitas udara.
b. Pengukuran suhu udara, kelembaban udara, pencahayaan, kebisingan
dan kualitas udara ambient dilakukan 1 tahun sekali.
c. Pengukuran kualitas udara ruangan dilakukan 1 tahun sekali

2. Monitoring Kualitas Makanan dan Minuman


a. Monitoring dilakukan melalui pemeriksaan kualitas makanan, pemeriksaan
kualitas air bersih, pemeriksaan kualitas air minum, pemeriksaan alat
makan dan usap dubur penjamah makanan.
b. Pemeriksaan kualitas makanan, pemeriksaan alat makan dan
pemeriksaan air bersih dan air minum dilakukan 6 bulan sekali.
c. Pemeriksaan usap dubur dilakukan 1 tahun sekali.
3. Penyehatan Air
a. Titik pengambilan sampel untuk pemeriksaan air bersih secara kimia,
masing-masing diambil pada tempat penampungan dan kran terjauh dari
tempat penampungan.
b. Pemeriksaan kualitas air bersih secara kimia dilakukan minimal 1 (Satu)
kali setahun.
c. Titik pengambilan sampel untuk pemeriksaan air bersih secara
bakteriologis diutamakan pada air kran di Instalasi Gizi, OK, VK, kamar
bayi, tempat penampungan (tandon), secara acak pada kran-kran
sepanjang sistem distribusi, pada sumber air, dan titik-titik lain yang rawan
pencemaran.
d. Dilakukan analisis pada setiap hasil pemeriksaan laboratorium.
e. Apabila dalam hasil pemeriksaan kualitas air terdapat parameter yang
menyimpang dari standar maka harus dilakukan pengolahan sesuai
parameter yang menyimpang, atau dilakukan pengurasan tandon.

4. Pengelolaan Limbah Padat dan Cair


4.1. Pengelolaan Limbah Padat
a. Pengelolaan Limbah Padat Medis
a. Tempat sampah untuk sampah medis terpisah dengan sampah non medis.
b. Tempat sampah medis disediakan di setiap sumber penghasil sampah
medis.
c. Tempat sampah medis dibedakan untuk sampah medis tajam dan non
tajam.
d. Sampah medis tajam ditempatkan dalam wadah khusus (Safety Bok)
e. Tempat sampah medis diberi lambang dan plastik pelapis yang dibedakan
berdasarkan kategori sampah medis sebagaimana tabel berikut ini.
No Kategori Warna Plastik Lambang
1 Radioaktif Merah

2 Limbah Infeksius, Kuning


patologi dan anatomi

3 Sitotoksis Ungu

4 Limbah kimia dan Coklat -


farmasi

f. Petugas pengangkut sampah medis harus menggunakan APD (pakaian


kerja, masker,sarung tangan, sepatu boot dan apron).
g. Pengangkutan sampah medis dilakukan pada pukul 13:00 setiap harinya
mengingat jumlah sampah medis perharinya + 6-7Kg/hari
h. Penyimpanan Sampah Medis di simpan khusus di TPS LB3
i. Pengangkutan sampah medis oleh Jasa Medivest dilakukan 1 minggu 1
kali
j. Pengelolaan/ pemusnahan sampah medis bekerjasama dengan pihak
Jasa Medivest yang dilengkapi surat kerjasama / MOU
b. Pengelolaan Limbah Padat Non Medis
a. Tempat sampah non medis terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan,
tahan karat, kedap air, mempunyai permukaan yang mudah dibersihkan
bagian dalamnya, mempunyai tutup yang mudah dibuka tanpa mengotori
tangan.
b. Tempat sampah non medis disediakan di dalam ruangan dan luar ruangan.
c. Setiap kamar perawatan minimal tersedia 1 (satu) buah tempat sampah.
d. Tempat sampah dilapisi plastik warna hitam.
e. Sampah dalam ruangan yang sudah terisi 3/4 bagian, segera diikat dan
dikumpulkan ke tempat sampah non medis yang terletak di luar ruangan.
f. Pengangkutan sampah yang di luar ruangan dilakukan setiap hari mulai
pukul 06.00 WIB dan diulang lagi pada siang hari pukul 14:00
g. Pengangkutan sampah mengunakan kereta/ gerobak yang tidak bocor
dengan penutup.
h. Sampah ditampung dalam kontainer dan diangkut setiap harinya oleh
petugas cleaning service ke TPS sampah non medis
i. Pengangkutan ke TPA diangkut oleh Dinas kebersihan setempat setiap
harinya pagi hari pukul 06:00 dan siang hari pukul 15:00
j. Petugas pengangkut sampah non medis harus menggunakan APD
(pakaian kerja, masker, sarung tangan, sepatu.

4.2. Pengelolaan Limbah Cair


a. Pengelolaan Limbah Cair Medis
a. Saluran air limbah menggunakan sistem saluran tertutup, kedap air, dapat
mengalir lancar dan terpisah dengan saluran air hujan.
b. Untuk menjamin kelancaran saluran air limbah, maka dilakukan
pemeliharaan kelancaran saluran air limbah secara berkala (saluran
wastafel, saluran kamar mandi dan kloset).
c. Limbah cair medis diolah dalam IPAL dengan sistem aerob & an aerob
yang bekerja otomatis 24 jam.
d. Dilakukan pencatatan debit air limbah yang diolah IPAL setiap hari.
e. Pemeriksaan Kualitas outlet IPAL diperiksa setiap 1 bulan sekali.
f. Untuk meningkatkan kinerja IPAL, maka dilakukan drain/pengurasan 2 hari
sekali.
b. Pengelolaan Limbah Cair Non Medis
a. Limbah cair non medis meliputi air hujan dan air buangan AC, yang
disalurkan melalui saluran terbuka dengan penutup atau tanpa penutup
(saluran drainase).
b. Saluran drainase dibersihkan dari endapan maupun sampah setiap hari
agar tidak ada sumbatan.

5. Pengendalian Serangga, Tikus dan Binatang Pengganggu lainnya.


a. Pengendalian serangga dilakukan dengan cara pemberian kapur ajaib dan
cairan insektisida sesuai dosis pada masing-masing unit yang menjadi tempat
populasi serangga khusunya pada lubang pembuang limbah cair di setiap
toilet
b. Setiap lubang terbuka di dinding ruangan harus dilengkapi dengan kasa
nyamuk.
c. Di semua ruang tertutup rumah sakit harus bebas kecoa, tikus dan lalat.
d. Di lingkungan rumah sakit diusahakan harus bebas kucing dan anjing.
e. Pengendalian kecoa diawali dengan pengamatan visual yang ditandai dengan
kotoran, telur kecoa, kecoa hidup atau mati di setiap ruangan.
f. Pengendalian tikus diawali dengan pengamatan keberadaan tikus di ruangan
yang
ditandai dengan kotoran, bekas gigitan, bekas jalan dan tikus hidup.
g. Pengendalian lalat diawali dengan pengukuran kepadatan lalat di tempat yang
biasa menjadi perindukan misal TPS, dapur dan kantin
6. Upaya Penyuluhan Kesehatan Lingkungan
a. Penyuluhan kesehatan lingkungan dapat dilakukan melalui media cetak
dengan cara pemasangan poster, gambar, spanduk, tata tertib,
pengumuman secara tertulis dan pemasangan petunjuk.
b. Sasaran penyuluhan kesehatan adalah pasien/ keluarga pasien,
pengunjung, dan karyawan rumah sakit.
c. Pesan penyuluhan kesehatan lingkungan untuk pasien/ keluarga pasien,
pengunjung berisi tentang tata cara pentingnya membiasakan hidup
bersih dan sehat, memanfaatkan fasilitas sanitasi dan fasilitas kesehatan
dengan benar.
d. Pesan penyuluhan kesehatan lingkungan untuk karyawan rumah sakit
berisi pemanfaatan fasilitas sanitasi dengan benar dan pentingnya
memberi contoh terhadap pasien/ keluarga pasien tentang pemanfaatan
fasilitas sanitasi dengan benar.

DIREKTUR RSU MEDIMAS

Dr . Kartini Suhardi, M.Kes

Anda mungkin juga menyukai