TULUNGAGUNG
TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti Praktek Komunitas mahasiswa mampu memberikan
asuhan kebidanan dengan melibatkan peran serta masyarakat dalam
pelayanan kesehatan ibu dan anak, KB serta kesehatan wanita sepanjang
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti PKL mahasiswa mampu:
a. Melaksanakan asuhan kebidanan pada keluarga yang mempunyai
permasalahan atau terdapat kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir,
keluarga berencana, gangguan reproduksi, remaja dan lansia.
b. Melaksanakan asuhan kebidanan pada komunitas dengan melibatkan
peran serta masyarakat melalui proses:
1) Mengidentifikasi masalah-masalah kebidanan di komunitas dengan
benar dan tepat
2) Merumuskan masalah-masalah kebidanan komunitas dengan benar
dan tepat
c. Membuat strategi pelayanan yang berkaitan dengan kebidanan
komunitas secara berkesinambungan, benar dan tepat
d. Melaksanakan pelayanan kebidanan komunitas
e. Melaksanakan evaluasi pelayanan kebidanan komunitas
STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Persiapan
a. Studi kelayakan
b. Pendekatan institusi (mengurus perijinan, dll)
c. Pendekatan kemasyarakatan (tokoh masyarakat)
2. Pelaksanaan
a. Asuhan Kebidanan pada keluarga:
1) Pendekatan pada keluarga yang mempunyaipermasalahan/terdapat
kehamilan, persalinan, nifas,bayi baru lahir, KB, gangguan
TUGAS MAHASISWA
1. Individu
Membuat laporan kegiatan individu meliputi; laporan manajemen
kebidanan pada keluarga yang terdapat kejadian kasus/masalah kebidanan
(kehamilan, persalinan, nifas, BBL, KB, gangguan reproduksi, kesehatan
remaja dan lansia).
Ketentuan pembuatan laporan askeb keluarga:
a. Diharapkan satu keluarga terdapat kasus/kejadian kebidanan, sehingga
laporan yang disusun cukup satu keluarga. Apabila tidak memungkinkan
satu keluarga, maka laporan yang dibuat juga berdasarkan jumlah
keluarga yang dibina. Penentuan KK intensif harus persetujuan dosen
pembimbing masing-masing
b. Laporan diketik dengan jarak baris 2 spasi pada kertas HVS ukuran A4 dan
dijilid dengan sampul warna biru muda
c. Sistematika laporan harus sesuai dengan ketentuan (terlampir)
d. Laporan dilampiri:
1) Denah rumah
2) Genogram
3) Satuan Acara Penyuluhan
2. Kelompok
Membuat laporan kegiatan asuhan kebidanan komunitas meliputi:
a. Laporan RW
b. Laporan Desa
c. Laporan PWS-KIA
PENILAIAN MAHASISWA
Penilaian dilakukan meliputi:
1. Pengetahuan
Penilaian dilakukan melalui:
a. Laporan individu (askeb keluarga)dan laporan kelompok
b. Responsi laporan individu oleh pembimbing istitusi
2. Sikap
Penilaian dilakukan melalui observasi secara langsung oleh pembimbing di
lapangan.
Sekarang kita masuki kegiatan Belajar I. Dalam kegiatan Belajar I ini Anda
akan mempelajari tentang pengumpulan, pencatatan dan pengolahan data KIA.
Dalam upaya penurunan angka kematian ibu dan anak di Indonesia, system
pencatatan dan pelaporan merupakan komponen yang sangat penting. Selain
sebagai alat untuk memantau kesehatan ibu hamil bayi baru lahir, bayi dan
balita juga untuk menilai sejauh mana keberhasilan program serta sebagai
bahan untuk membuat perencanaan di tahun tahun berikutnya.
Sistem pencatatan dan pelaporan dimulai dengan mencatat seluruh ibu
hamil, bayi baru lahir, bayi dan Balita yang ada di suatu desa. Secara berjenjang,
hasil pencatatan tersebut dilaporkan oleh Bidan di Desa ke Puskesmas.
Puskesmas ke Dinas Kabupaten /Kota, Dinkes Kabupaten /kota ke Dinkes
Propinsi dan Dinkes Propinsi ke Depkes.
Pada tingkat Puskesmas dan Kabupaten, analisis yang dilakukan adalah
menilai hasil cakupan kunjungan ibu hamil, persalinan oleh tenaga kesehatan,
kunjungan nifas, penanganan komplikasi obstetric dan neonatal, cakupan
pelayanan KB, kunjungan neonatal, kunjungan bayi dan kunjungan balita.
Termasuk dalam analisis tersebut adalah menentukan prioritas masalah dan
penyelesaiannya. Hasil dari keseluruhan proses tersebut disampaikan pada
sector-sektor terkait untuk tindak lanjut sesuai dengan tingkat pelayanan di
desa, kecamatan dan kabupaten / kota.
Untuk dapat membuat laporan PWS-KIA, berikut materi yang harus Anda
pelajari :
1. Pengertian PWS-KIA
2. Pengumpulan Data PWS-KIA
3. Pencatatan Data PWS-KIA
4. Pengolahan Data / Pembuatan Grafik PWS-KIA
Masih ingatkah Anda tentang pengertian PWS-KIA? Apa saja jenis data
yang diperlukan dalam pembuatannya? Bagaimana menuangkannya dalam
bentuk catatan? Untuk menyegarkan kembali ingatan Anda, berikut akan kita
bahas kembali sedikit materi tentang PWS-KIA.
A. Pengertian PWS-KIA
PWS-KIA mungkin bukan merupakan istilah yang asing di telinga Anda.
Materi ini juga pernah kita bahas dalam modul 3 teori yang telah lalu. Mari
kita ulang sedikit tentang pengertian PWS-KIA.
B. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dan pengelolaan data merupakan kegiatan pokok
dari PWS KIA. Data yang dicatat per desa/kelurahan dan kemudian
dikumpulkan di tingkat Puskesmas akan dilaporkan sesuai jenjang
administrasi. Data yang diperlukan dalam PWS KIA adalah Data Sasaran dan
Data Pelayanan. Proses pengumpulan data sasaran sebagai berikut :
1. Jenis data
Data yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan PWS KIA
adalah :
a. Data Sasaran :
Jumlah seluruh ibu hamil
Jumlah seluruh ibu bersalin
Jumlah ibu nifas
Jumlah seluruh bayi
2. Sumber data
Data sasaran berasal dari perkiraan jumlah sasaran (proyeksi)
yang dihitung berdasarakan rumus yang diuraikan dalam BAB III.
Berdasarkan data tersebut, Bidan di Desa bersama dukun bersalin / bayi
dna kader melakukan pendataan dan pencatatan sasaran diwilayah
kerjanya. Data pelayanan pada umumnya berasal dari :
C. Pencatatan Data
1. Data Sasaran
Data sasaran diperoleh sejak saat Bidan memulai pekerjaan di desa
/ kelurahan. Seorang Bidan di desa/ kelurahan di Bantu para kader dan
dukun bersalin/bayi, membuat peta wilayah kerjanya yang mencakup
denah jalan, rumah serta setiap waktu memperbaiki peta tersebut
dengan data baru tentang adanya ibu yang hamil, neonatus dan anak
balita.
Data sasaran diperoleh bidan di desa/ kelurahan dari para kader dan
dukun bayi yang melakukan pendataan ibu hamil, bersalin, nifas, bayi
baru lahir, bayi dan anak balita dimana sasaran tersebut diberikan buku
KIA dan bagi ibu hamil di pasang stiker P4K di depan rumahnya. Selain
itu data sasaran juga dapat diperoleh dengan mengumpulkan data
sasaran yang berasal dari lintas program dan fasilitas pelayanan lain
yang ada diwilayah kerjanya.
2. Data Pelayanan
Bidan didesa / kelurahan mencatat semua detail pelayanan KIA di
dalam kartu ibu, kohort ibu, kartu bayi, kohort anak balita. Kohort KB,
dan buku KIA . Pencatatan harus dilakukan segera setelh bidan
melakukan pelayanan.
Pencatatan tersebut diperlukan untuk memantau secara intensif dan
terus menerus kondisi dan permasalahan yang ditemukan pada para ibu,
bayi dan anak di desa / kelurahan tersebut, antara lain nama dan alamat
ibu yang tidak datang memeriksakan dirinya pada jadwal yang
seharusnya, imunisasi yang belum diterima para ibu, penimbangan anak
dan lain-lain.
3. Pengolahan Data
Setiap bulan Bidan di desa mengolah data yang tercantum dalam buku
kohort dan dijadikan sebagai bahan laporan bulanan KIA. Bidan Koordinator
di Puskesmas menerima laporan bulanan tersebut dari semua BdD dan
mengolahnya menjadi laporan dan informasi kemajuan pelayanan KIA
bulanan yang disebut PWS KIA. Informasi per desa / Kelurahan dan per
kecamatan tersebut disajikan dalam bentuk grafik PWS KIA yang harus
dibuat oleh tiap Bidan Koordinator.
Langkah pengolahan data adalah : Pembersihan data, Validasi dan
Pengelompokan
a. Pembersihan data : melihat kelengkapan dan kebenaran pengisian
formulir
yang tersedia.
b. Validasi : melihat kebenaran dan ketepatan data.
c. Pengelompokan : sesuai dengan kebutuhan data yang harus dilaporkan.
Contoh :
* Pembersihan data : Melakukan koreksi terhadap laporan yang
masuk dari Bidan di desa / kelurahan mengenai duplikasi nama,
duplikasi alamat, catatan ibu langsung di K4 tanpa melewati K1.
* Validasi : Mencocokkan apabila ternyata K4 dan K1 lebih besar
dari pada jumlah ibu hamil, jumlah ibu bersalin lebih besar dari
pada ibu hamil.
* Pengelompokan : Mengelompokkan ibu hamil anemi
berdasarkan desa kelurahan untuk persiapan intervensi, ibu
hamil dengan KEK untuk persiapan intervensi.
{𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑏𝑢 ℎ𝑎𝑚𝑖𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑖𝑠𝑖𝑘𝑜 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑚𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑑𝑒𝑟 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑑𝑢𝑘𝑢𝑛
𝑏𝑎𝑦𝑖 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑚𝑎𝑠𝑦𝑎𝑟𝑎𝑘𝑎𝑡 𝑑𝑖 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑖 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎
𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑘𝑢𝑟𝑢𝑛 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢}
𝑥 100%
20% 𝑥 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑖𝑏𝑢 ℎ𝑎𝑚𝑖𝑙 𝑑𝑖 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Sekarang kita masuki Kegiatan Belajar 2. Dalam Kegiatan Belajar ini Anda
akan mempelajari tentang bagaimana mengevaluasi sebuah posyandu. Dalam
materi askeb komunitas Anda sudah diperkenalkan posyandu sebagai wujud
salah satu pelaksanaan program pemerintah dalam pelayanan bidang komunitas.
Kali ini kita akan membahas bagaimana menata sebuah posyandu.
Untuk menggerakkan masyarakat dalam keterpaduan digunakan
pendekatan melalui pembangunan kesehatan masyarakat desa (PKMD), yang kita
pelaksanaannya secara operasional dibentukklah pos pelayanan terpadu
(posyandu). Pos pelayanan terpadu ini merupakan wadah titik temu antara
pelayanan professional dari petugas kesehatan dan peran serta masyarakat
dalam menanggulangi masalah kesehatan masyrakat, terutama dalam
penurunan angka kematian bayi dan angka kelahiran. Posyandu merupakan
wadah pelayanan dasar terutama dalam bidang kesehatan dan keluarga
berencana yang dikelola oleh masyarakat. Penyelenggaraanya dilakukan oleh
kader yang telah dilatih dibidang kesehatan dan KB, dimana anggotanya berasal
dari PKK, tokoh masyarakat dan pemuda.
Untuk dapat membuat balok SKDN sebagai bagian dari pencatatan dan
pelaporan kegiatan posyandu, materi yang harus dipelajari adalah :
1. Pengertian SKDN
2. Indikator SKDN
Pada materi kali ini kita akan mempelajari bagaimana cara mengevaluais
kegiatan posyandu,Berhasilkah?Atau Gagalkah? Posyandu bagaimana yang
dikatakn berhasil? Posyandu bagaimana yang dikatakan gagal? Berikut akan kita
bahas cara menilai program posyandu melalui Balok SKDN
A. Pengertian SKDN
Apakah SKDN itu? Mari kita lihat bersama
SKDN adalah sebuah indicator untuk menilai sebuah Posyandu. SKDN adalah
singkatan dari kata-katanya yaitu:
S adalah Seluruh balita yang ada di wilayah kerja
K adalah jumlah balita yang terdaftar dan memiliki KMS atau buku KIA
D adalah jumlah seluruh balita yang ditimbang
N adalah balita yang ditimbang 2 bulan berturut-turut dan garis
pertumbuhan pada KMS naik
B. Indikator SKDN
Setelah data dari komponen terkumpul, selanjutnya data tersebut akan
diolah dan dianalisis untuk menilai keberhasilan suatu posyandu. Analisis
yang dapat dilakukan adalah:
C. Balok SKDN
Untuk memudahkan dalam menyajikan data SKDN dibuatlah balok
SKDN. Balok SKDN berupa diagram batang yang menampilkan proporsi
komponen SKDN diikuti dengan analisis SKDN. Beriut contohnya
Pada kegiatan belajar 3 ini Anda akan diajak untuk mempelajari bagaimana
cara menyusun asuhan kebidanan keluarga. Sesuai perannya di komunitas bidan
mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan, tidak
hanya kepada perempuan, tetapi juga kepada keluarga dan masyarakat.
Bidan sebagai pelaksana utama yang memberikan pelayanan kebidanan,
diharapkan mampu memberikan pelayanan yang bermutu dan terjangkau oleh
masyarakat. Bidan juga tinggal didalam suatu masyarakat dikomunitas tertentu
oleh karena itu dalam memberikan pelayanan tidak hanya memandang ibu dan
anak sebagai individu tetapi juga mempertimbangkan factor lingkungan dimana
ibu tinggal. Lingkungan ini dapat berupa social, politik, dan keadaan ekonomi.
Disini terlihat jelas bahwa kebidanan komunitas sangat diperlukan, agar bidan
dapat mengenal kehidupan social dari ibu dan anak yang dapat mempengaruhi
status kesehatannya.
DATA GEOGRAFI
Luas Wilayah :.............................................
Jumlah Penduduk :............ Jiwa, Laki-laki: .........Jiwa
Perempuan ..............Jiwa
Jumlah RW :....................................
Jumlah RT :....................................
Jumlah KK :....................................
Keadaan Geografi : Daratan ........Ha, Perbukitan ..........Ha
Perkebunan ............Ha
Ketinggian :.......................M dari permukaan laut
Produktifitas tanah : Daratan Tinggi ....................
Daratan rendah ....................
Batas Wilayah : Utara : ....................................
: Barat : ....................................
: Selatan: ...................................
: Timur : ....................................
Disusun Oleh
Mahasiswa
LEMBAR PENGESAHAN
PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT KIA
DESA ……………….
Mengetahui
Ka. Prodi D3 Kebidanan
Perumusan Masalah
IDENTITAS KELUARGA
1. Biodata
Nama Kepala Keluarga :...................................
Jenis kelamin :...................................
Umur :...................................
Agama :...................................
Suku bangsa :...................................
Pendidikan :...................................
Pekerjaan :...................................
Alamat :RT........RW...........No.....Desa :.............
2. Anggota Keluarga
jenis kelamin Hub.dg Keadaan
No Nama Umur Pendidikan Pekerjaan
LK PR keluarga saat ini
Gonogram
(Berupa bagan silsilah keluarga dalam beberapa generasi)
b. Kebiasaan makan :
c. Pola Eliminasi :
e. Pola kebiasaan :
g. Rekreasi keluarga :
7. Data Lingkungan
Rumah:
(Gambar Denah Rumah)
a. Pengumpulan Data
1. Ayah
DS :
DO :
Analisa :
2. Ibu :
DS :
DO :
Analisa :
3. Anak:
DS :
DO :
Analisa :
4. Dll (Kalau ada keluarga lain)
b. Prioritas Masalah
(Bisa lebih dari 1)
Sifata Masalah
Menonjolnya masalah
Jumlah
c. Pelaksanaan
1) …
2) ….
3) ….
4) Dst
Catatan Perkembangan
D:
A:
P:
S:
D:
A:
P:
S:
D:
A:
P:
Dst……………….