Anda di halaman 1dari 50

VISI MISI DAN TUJUAN PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN UNIVERSITAS

TULUNGAGUNG

Visi program studi


Menghasilkan bidan yang berkualitas, mandiri, mampu bersaing serta memiliki
etika dan moral yang terpuji

Misi program studi


1. Menyelenggarakan pendidikan yang diarahkan pada terbentuknya lulusan
bidan yang berkualitas, mandiri, dan mampu bersaing.
2. Menyelenggarakan penelitian, pengembangan dan penyebarluasan ilmudan
teknologi kebidanan.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat terutama dalam
bidangkesehatan ibu dan bayi.
4. Mengembangkan tata kelola agar lebih baik
5. Membangkitkan kekuatan moral dan kesadaran tentang keberadaan
penciptaan alam oleh Tuhan Yang Maha Esa.
6. Mengembangkan SDM sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu
danteknologi kebidanan

Tujuan program studi


1. Menghasilkan bidan yang berkualitas, mandiri, mampu bersaing,serta
memiliki etika moral yang terpuji, sehingga akan mampu berperan dalam
peningkatan derajat kesehatan masyarakat terutama ibu dan bayi.
2. Memiliki SDM handal yang mampu menjawab tantangan perkembangan ilmu
dan teknologi kebidanan
3. Memiliki tata kelola yang baik yang bisa membawa Prodi D3 Kebidanan lebih
eksis

Modul Praktek Kebidanan Komunitas Prodi D3 Kebidanan Universitas Tulungagung 0|P a g e


PENDAHULUAN

Dalam rangka menurunkan angka kematian ibu, bayi dan balita di


Indonesia perlu adanya pendekatan dan memperluas jangkauan palayanan
kesehatan masyarakat dengan adanya penempatan bidan terutama di daerah
yang jauh dari jangkauan pelayanan kesehatan dalam bentuk pelayanan yang
bersifat promotif, preventif, dengan tidak mengabaikan pelayanan kuratif dan
rehabilitatif sesuai dengan kewenangan dan harus mampu menggerakkan peran
serta masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sesuai
dengan kebijakan safe mother hood dan prinsip primary health care.
Peran tenaga kesehatan khususnya tenaga bidan dituntut untuk dapat
memberikan pelayanan KIA/KB dan kesehatan wanita sepanjang siklus
kehidupannya baik di institusi rumah sakit yang bersifat kuratif atau klinis
maupun juga dalam upaya-upaya pelayanan KIA/KB yang bersifat promotif dan
preventif serta mampu menggerakan peran serta masyarakat dalam upaya
kesehatan ibu dan anak, dan KB sesuai dengan prinsip PHC.
Dalam rangka mempersiapkan tenaga bidan yang terampil dan bermutu
dalam melaksanan tugas seperti yang diharapkan diatas, maka perlu kiranya
memberi kesempatan serta pengalaman belajar yang terarah dan terpadu
kepada mahasiswa Kebidanan tidak hanya di RS tetapi juga di Puskesmas
maupun di masyarakat. Sehubungan dengan hal itu, salah satu pengalaman
belajar yang perlu disediakan bagi mahasiswa adalah praktek asuhan kebidanan
komunitas di pedesaan dengan menggunakan pendekatan Pengembangan
Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD).

TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti Praktek Komunitas mahasiswa mampu memberikan
asuhan kebidanan dengan melibatkan peran serta masyarakat dalam
pelayanan kesehatan ibu dan anak, KB serta kesehatan wanita sepanjang

Modul Praktek Kebidanan Komunitas Prodi D3 Kebidanan Universitas Tulungagung 1|P a g e


daur kehidupan pada setiap tahap kegiatan dan mengevaluasi pelayanan
kebidanan komunitas dengan teknik problem solving dengan beberapa
pendekatan PHC, kerjasama tim, manajemen kebidanan kepada individu,
keluarga dan masyarakat.

2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti PKL mahasiswa mampu:
a. Melaksanakan asuhan kebidanan pada keluarga yang mempunyai
permasalahan atau terdapat kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir,
keluarga berencana, gangguan reproduksi, remaja dan lansia.
b. Melaksanakan asuhan kebidanan pada komunitas dengan melibatkan
peran serta masyarakat melalui proses:
1) Mengidentifikasi masalah-masalah kebidanan di komunitas dengan
benar dan tepat
2) Merumuskan masalah-masalah kebidanan komunitas dengan benar
dan tepat
c. Membuat strategi pelayanan yang berkaitan dengan kebidanan
komunitas secara berkesinambungan, benar dan tepat
d. Melaksanakan pelayanan kebidanan komunitas
e. Melaksanakan evaluasi pelayanan kebidanan komunitas

STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Persiapan
a. Studi kelayakan
b. Pendekatan institusi (mengurus perijinan, dll)
c. Pendekatan kemasyarakatan (tokoh masyarakat)
2. Pelaksanaan
a. Asuhan Kebidanan pada keluarga:
1) Pendekatan pada keluarga yang mempunyaipermasalahan/terdapat
kehamilan, persalinan, nifas,bayi baru lahir, KB, gangguan

Modul Praktek Kebidanan Komunitas Prodi D3 Kebidanan Universitas Tulungagung 2|P a g e


reproduksi, remaja danlansia di wilayah kerja mahasiswa masing-
masing
2) Pengkajian data bersama-sama keluarga
3) Perumusan masalah bersama-sama dengan keluarga
4) Memprioritaskan masalah bersama-sama dengan keluarga
5) Perencanaan kegiatan bersama-sama keluarga
6) Melaksanakan intervensi dengan melibatkan keluarga
7) Mengevaluasi pelaksanaan asuhan bersama keluarga
b. Asuhan Kebidanan pada komunitas:
1) Musyawarah Masyarakat Desa I (MMD I) untuk menjelaskan tujuan
pelaksanaan asuhan kebidanan komunitas
2) Pengkajian selama 1 minggu untuk mengidentifikasi masalah-
masalah kebidanan komunitas di masyarakat
3) Melaksanakan pelayanan kebidanan komunitas selama 2 minggu
sesuai dengan perencanaan/strategi yang disusun pada MMD I
4) Musyawarah Masyarakat Desa II (MMD II) untuk mengevaluasi
pelaksanaan pelayanan kebidanan komunitas
5) Melakukan seminar hasil sebagai laporan pelaksanaan kegiatan
praktek komunitas di Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung

3. Waktu Dan Tempat Praktek Komunitas


Praktek komunitas dilaksanakan selama 2 minggu, dengan lokasi yang telah
ditentukan Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung

4. Peserta Praktek Komunitas


Mahasiswa D3 Kebidanan Universitas Tulungagung yang telah lulus mata
kuliah maupun praktek pada semester V

Modul Praktek Kebidanan Komunitas Prodi D3 Kebidanan Universitas Tulungagung 3|P a g e


5. Pembimbing Praktek Komunitas
Pembimbing lahan ditunjuk dan ditetapkan dengan latar belakang minimal
pendidikan D3 dan berpengalaman di klinik minimal 2 tahun. Sedangkan
pembimbing dari institusi adalah semua dosen Prodi D3 Kebidanan
Universitas Tulungagung dengan latar belakang pendidikan S2.

TUGAS MAHASISWA
1. Individu
Membuat laporan kegiatan individu meliputi; laporan manajemen
kebidanan pada keluarga yang terdapat kejadian kasus/masalah kebidanan
(kehamilan, persalinan, nifas, BBL, KB, gangguan reproduksi, kesehatan
remaja dan lansia).
Ketentuan pembuatan laporan askeb keluarga:
a. Diharapkan satu keluarga terdapat kasus/kejadian kebidanan, sehingga
laporan yang disusun cukup satu keluarga. Apabila tidak memungkinkan
satu keluarga, maka laporan yang dibuat juga berdasarkan jumlah
keluarga yang dibina. Penentuan KK intensif harus persetujuan dosen
pembimbing masing-masing
b. Laporan diketik dengan jarak baris 2 spasi pada kertas HVS ukuran A4 dan
dijilid dengan sampul warna biru muda
c. Sistematika laporan harus sesuai dengan ketentuan (terlampir)
d. Laporan dilampiri:
1) Denah rumah
2) Genogram
3) Satuan Acara Penyuluhan
2. Kelompok
Membuat laporan kegiatan asuhan kebidanan komunitas meliputi:
a. Laporan RW
b. Laporan Desa
c. Laporan PWS-KIA

Modul Praktek Kebidanan Komunitas Prodi D3 Kebidanan Universitas Tulungagung 4|P a g e


d. Laporan disusun berdasarkan kelompok masing-masing dan dalam bentuk
ketikan jarak baris 2 spasi pada kertas HVS A4 dengan sampul warna biru
tua. Isi laporan meliputi:
1) Proses askeb komunitas
2) Dilampiri dengan:
(1) Format pengkajian
(2) Satuan acara penyuluhan (SAP) setiap kegiatan
(3) Plan of Action (POA) yang disusun denganmengikutsertakan
masyarakat
(4) Peta atau denah wilayah
(5) Jadwal kegiatan kelompok
(6) Daftar hadir kegiatan
(7) Daftar pengorganisasian mahasiswa
Laporan kelompok harus sudah diserahkan pada pembimbing masing-masing
paling lambat 3 hari sebelum praktek selesai. Sedangkan Laporan Desa harus
sudah selesai 2 hari sebelum MMD dilaksanakan dan akan diseminarkan di
hari terakhir pelaksanaan praktek komunitas di Dinas Kesehatan Kab.
Tulungagung.

PENILAIAN MAHASISWA
Penilaian dilakukan meliputi:
1. Pengetahuan
Penilaian dilakukan melalui:
a. Laporan individu (askeb keluarga)dan laporan kelompok
b. Responsi laporan individu oleh pembimbing istitusi
2. Sikap
Penilaian dilakukan melalui observasi secara langsung oleh pembimbing di
lapangan.

Modul Praktek Kebidanan Komunitas Prodi D3 Kebidanan Universitas Tulungagung 5|P a g e


TATA TERTIB
1. Semua mahasiswa diwajibkan untuk menetap di lokasi yang telah ditentuan
selama pelaksanaan kegiatan
2. Semua mahasiswa wajib mengikuti dan berpartisipasi dalam setiap kegiatan
yang dilakukan baik individu maupun kelompok ditunjukkan dengan daftar
kehadiran, kecuali mahasiswa yang sakit dengan surat keterangan dokter
diperbolahkan meninggalkan kegiatan
3. Mahasiswa mengenakan jas almamater pada saat melaksanakan kegiatan
pembinaan/asuhan/pelayanan
4. Mahasiswa tidak boleh mengenakan rok atau celana dari bahan jeans/kaos.
5. Mahasiswa tidak diperkenakan memakai make up dan perhiasan yang
berlebihan
6. Apabila terjadi pelanggaran diberi sanksi menurut berat ringannya
pelanggaran
7. Ketentuan lain yang belum diatur dalam tata tertib ini akan ditentukan
kemudian

Modul Praktek Kebidanan Komunitas Prodi D3 Kebidanan Universitas Tulungagung 6|P a g e


Pengumpulan, Pencatatan Dan
Kegiatan
Pengolahan Data
Belajar 1

Waktu 60 menit (1jam)

Sekarang kita masuki kegiatan Belajar I. Dalam kegiatan Belajar I ini Anda
akan mempelajari tentang pengumpulan, pencatatan dan pengolahan data KIA.
Dalam upaya penurunan angka kematian ibu dan anak di Indonesia, system
pencatatan dan pelaporan merupakan komponen yang sangat penting. Selain
sebagai alat untuk memantau kesehatan ibu hamil bayi baru lahir, bayi dan
balita juga untuk menilai sejauh mana keberhasilan program serta sebagai
bahan untuk membuat perencanaan di tahun tahun berikutnya.
Sistem pencatatan dan pelaporan dimulai dengan mencatat seluruh ibu
hamil, bayi baru lahir, bayi dan Balita yang ada di suatu desa. Secara berjenjang,
hasil pencatatan tersebut dilaporkan oleh Bidan di Desa ke Puskesmas.
Puskesmas ke Dinas Kabupaten /Kota, Dinkes Kabupaten /kota ke Dinkes
Propinsi dan Dinkes Propinsi ke Depkes.
Pada tingkat Puskesmas dan Kabupaten, analisis yang dilakukan adalah
menilai hasil cakupan kunjungan ibu hamil, persalinan oleh tenaga kesehatan,
kunjungan nifas, penanganan komplikasi obstetric dan neonatal, cakupan
pelayanan KB, kunjungan neonatal, kunjungan bayi dan kunjungan balita.
Termasuk dalam analisis tersebut adalah menentukan prioritas masalah dan
penyelesaiannya. Hasil dari keseluruhan proses tersebut disampaikan pada
sector-sektor terkait untuk tindak lanjut sesuai dengan tingkat pelayanan di
desa, kecamatan dan kabupaten / kota.

Modul Praktek Kebidanan Komunitas Prodi D3 Kebidanan Universitas Tulungagung 7|P a g e


Tujuan Pembelajaran Umum

Setelah menyelesaikan Unit kegiatan belajar 1 diharapkan Anda mampu


untuk pengumpulan, pencatatan dan pengolahan data KIA.

Tujuan Pembelajaran Khusus

Di akhir kegiatan belajar satu, Anda diharapkan mampu untuk :


1. Menjelaskan pengertian PWS-KIA
2. Menjelaskan cara mengumpulkan data PWS-KIA
3. Menjelaskan mekanisme pencatatan data PWS-KIA
4. Mengolah Data / Membuat Grafik PWS-KIA

Pokok- pokok Materi

Untuk dapat membuat laporan PWS-KIA, berikut materi yang harus Anda
pelajari :
1. Pengertian PWS-KIA
2. Pengumpulan Data PWS-KIA
3. Pencatatan Data PWS-KIA
4. Pengolahan Data / Pembuatan Grafik PWS-KIA

Modul Praktek Kebidanan Komunitas Prodi D3 Kebidanan Universitas Tulungagung 8|P a g e


Uraian Materi

Waktu 60 menit (1 Jam)

Masih ingatkah Anda tentang pengertian PWS-KIA? Apa saja jenis data
yang diperlukan dalam pembuatannya? Bagaimana menuangkannya dalam
bentuk catatan? Untuk menyegarkan kembali ingatan Anda, berikut akan kita
bahas kembali sedikit materi tentang PWS-KIA.
A. Pengertian PWS-KIA
PWS-KIA mungkin bukan merupakan istilah yang asing di telinga Anda.
Materi ini juga pernah kita bahas dalam modul 3 teori yang telah lalu. Mari
kita ulang sedikit tentang pengertian PWS-KIA.

APA YANG DIMAKSUD

PWS-KIA adalah alat manajemen program KIA untuk memantau cakupan


pelayanan KIA di suatu wilayah kerja secara terus menerus. Hal tersebut
dimaksudkan agar dapat dilakukan tindak lanjut yang cepat dan tepat
terhadap wilayah kerja yang cakupan pelayanan KIA nya masih rendah
ataupun wilayah yang membutuhkan penanganan atau tindaka lanjut
secara khusus.

Definisi dan kegiatan PWS tersebut sama dengan definisi Surveilens.


Menurut WHO, Surveilens adalah suatu kegiatan sistematis
berkesinambungan, mulai dari kegiatan mengumpulkan, menganalisis dan
menginpterpretasikan data yang untuk selanjutnya dijadikan landasan yang
esensial dalam membuat rencana, implementasi dan evaluasi suatu kebijakan
kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, pelaksanaan surveilens dalam
kesehatan ibu dan anak adalah dengan melaksanakan PWS KIA.

Modul Praktek Kebidanan Komunitas Prodi D3 Kebidanan Universitas Tulungagung 9|P a g e


Dengan PWS KIA diharapkan cakupan pelayanan dapat ditingkatkan
dengan menjangkau seluruh sasaran di suatu wilayah kerja. Dengan
terjangkaunya seluruh sasaran maka diharapkan seluruh kasus dengan factor
risiko atau komplikasi dapat ditemukan sedini mungkin agar dapat
memperoleh penanganan yang memadai.
Penyajian PWS KIA juga dapat dipakai sebagai alat advokasi, informasi
dan komunikasi kepada sector terkait, khususnya aparat setempat yang
berperan dalam pendataan dan penggerakan sasaran. Dengan demikian PWS
KIA akan lebih bermakna bila ditindaklanjuti dengan upaya perbaikan dalam
pelaksanaan pelayanan KIA intensifikasi manajemen program, penggerakan
sasaran dan sumber daya yang diperlukan dalam rangka meningkatkan
jangkauan dan mutu pelayanan KIA. Hasil analisis PWS KIA ditingkat
Puskesmas dan Kabupaten / kota dapat digunakan untuk menentukan
Puskesmas dan desa / kelurahan yang rawan. Demikian pula hasil analisis
PWS KIA di tingkat propinsi dapat digunakan untuk menentukan kabupaten/
kota yang rawan.

B. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dan pengelolaan data merupakan kegiatan pokok
dari PWS KIA. Data yang dicatat per desa/kelurahan dan kemudian
dikumpulkan di tingkat Puskesmas akan dilaporkan sesuai jenjang
administrasi. Data yang diperlukan dalam PWS KIA adalah Data Sasaran dan
Data Pelayanan. Proses pengumpulan data sasaran sebagai berikut :
1. Jenis data
Data yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan PWS KIA
adalah :
a. Data Sasaran :
 Jumlah seluruh ibu hamil
 Jumlah seluruh ibu bersalin
 Jumlah ibu nifas
 Jumlah seluruh bayi

Modul Praktek Kebidanan Komunitas Prodi D3 Kebidanan Universitas Tulungagung 10 | P a g e


 Jumlah seluruh anak balita
 Jumlah seluruh PUS
b. Data pelayanan :
 Jumlah K1
 Jumlah K4
 Jumlah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan
 Jumlah ibu nifas yang dilayani 3 kali (KF 3) oleh tenaga kesehatan
 Jumlah neonatus yang mendapatkan pelayanan kesehatan pada
umur 6.- 48 jam
 Jumlah neonatus yang mendapatkan pelayanan kesehatan
lengkap (KN lengkap).
 Jumlah ibu hamil, bersalin dan nifas dengan factor risiko
komplikasi yang dideteksi oleh masyarakat.
 Jumlah kasus komplikasi obstetri yang ditangani
 Jumlah neonatus dengan komplikasi yang ditangani
 Jumlah bayi 29 hari 12 bulan yang mendapatkan pelayanan
kesehatan sedikitnya 4 kali.
 Jumlah anak balita (12 59 bulan) yang mendapatkan pelayanan
kesehatan sedikitnya 8 kali.
 Jumlah anak balita sakit mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar
 Jumlah peserta KB aktif.

2. Sumber data
Data sasaran berasal dari perkiraan jumlah sasaran (proyeksi)
yang dihitung berdasarakan rumus yang diuraikan dalam BAB III.
Berdasarkan data tersebut, Bidan di Desa bersama dukun bersalin / bayi
dna kader melakukan pendataan dan pencatatan sasaran diwilayah
kerjanya. Data pelayanan pada umumnya berasal dari :

Modul Praktek Kebidanan Komunitas Prodi D3 Kebidanan Universitas Tulungagung 11 | P a g e


 Register kohort ibu
 Register kohort bayi
 Register kohort anak balita
 Register kohort KB

C. Pencatatan Data
1. Data Sasaran
Data sasaran diperoleh sejak saat Bidan memulai pekerjaan di desa
/ kelurahan. Seorang Bidan di desa/ kelurahan di Bantu para kader dan
dukun bersalin/bayi, membuat peta wilayah kerjanya yang mencakup
denah jalan, rumah serta setiap waktu memperbaiki peta tersebut
dengan data baru tentang adanya ibu yang hamil, neonatus dan anak
balita.
Data sasaran diperoleh bidan di desa/ kelurahan dari para kader dan
dukun bayi yang melakukan pendataan ibu hamil, bersalin, nifas, bayi
baru lahir, bayi dan anak balita dimana sasaran tersebut diberikan buku
KIA dan bagi ibu hamil di pasang stiker P4K di depan rumahnya. Selain
itu data sasaran juga dapat diperoleh dengan mengumpulkan data
sasaran yang berasal dari lintas program dan fasilitas pelayanan lain
yang ada diwilayah kerjanya.
2. Data Pelayanan
Bidan didesa / kelurahan mencatat semua detail pelayanan KIA di
dalam kartu ibu, kohort ibu, kartu bayi, kohort anak balita. Kohort KB,
dan buku KIA . Pencatatan harus dilakukan segera setelh bidan
melakukan pelayanan.
Pencatatan tersebut diperlukan untuk memantau secara intensif dan
terus menerus kondisi dan permasalahan yang ditemukan pada para ibu,
bayi dan anak di desa / kelurahan tersebut, antara lain nama dan alamat
ibu yang tidak datang memeriksakan dirinya pada jadwal yang
seharusnya, imunisasi yang belum diterima para ibu, penimbangan anak
dan lain-lain.

Modul Praktek Kebidanan Komunitas Prodi D3 Kebidanan Universitas Tulungagung 12 | P a g e


Selain hal tersebutr bidan di desa juga mengumpulkan data
pelayanan yang berasal dari lintas program dan fasilitas pelayanan lain
yang ada di wilayah kerjanya.

3. Pengolahan Data
Setiap bulan Bidan di desa mengolah data yang tercantum dalam buku
kohort dan dijadikan sebagai bahan laporan bulanan KIA. Bidan Koordinator
di Puskesmas menerima laporan bulanan tersebut dari semua BdD dan
mengolahnya menjadi laporan dan informasi kemajuan pelayanan KIA
bulanan yang disebut PWS KIA. Informasi per desa / Kelurahan dan per
kecamatan tersebut disajikan dalam bentuk grafik PWS KIA yang harus
dibuat oleh tiap Bidan Koordinator.
Langkah pengolahan data adalah : Pembersihan data, Validasi dan
Pengelompokan
a. Pembersihan data : melihat kelengkapan dan kebenaran pengisian
formulir
yang tersedia.
b. Validasi : melihat kebenaran dan ketepatan data.
c. Pengelompokan : sesuai dengan kebutuhan data yang harus dilaporkan.

Contoh :
* Pembersihan data : Melakukan koreksi terhadap laporan yang
masuk dari Bidan di desa / kelurahan mengenai duplikasi nama,
duplikasi alamat, catatan ibu langsung di K4 tanpa melewati K1.
* Validasi : Mencocokkan apabila ternyata K4 dan K1 lebih besar
dari pada jumlah ibu hamil, jumlah ibu bersalin lebih besar dari
pada ibu hamil.
* Pengelompokan : Mengelompokkan ibu hamil anemi
berdasarkan desa kelurahan untuk persiapan intervensi, ibu
hamil dengan KEK untuk persiapan intervensi.

Modul Praktek Kebidanan Komunitas Prodi D3 Kebidanan Universitas Tulungagung 13 | P a g e


Hasil pengolahan data dapat disajikan dalam bentuk : Narasi, Tabulasi,
Grafik dan Peta. Pada umumnya hasil PWS – KIA ditampilkan dalam
bentuk grafik.

D. Pengolahan Data / Pembuatan Grafik PWS-KIA


PWS-KIA disajikan dalam bentuk grafik dari tiap indicator yang dipakai,
yang juga menggambarkan pencapaian tiap desa / kelurahan dalam tiap
bulan. Dengan demikian tiap bulannya dibuat 13 grafik , yaitu :

1. Grafik cakupan kunjungan antenatal ke-1 (K1)


Cara menghitung cakupan K1 :

{𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑏𝑢 ℎ𝑎𝑚𝑖𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑎 𝑘𝑎𝑙𝑖 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛𝑎𝑛


𝑎𝑛𝑡𝑒𝑛𝑎𝑡𝑎𝑙 𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑡𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎 𝑘𝑒𝑠𝑒ℎ𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑑𝑖 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎
𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑘𝑢𝑟𝑢𝑛 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢}
𝑥 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑖𝑏𝑢 ℎ𝑎𝑚𝑖𝑙 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

2. Grafik cakupan kunjungan antenatal ke-4 (K4)


Cara menghitung cakupan K4 :

{𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑏𝑢 ℎ𝑎𝑚𝑖𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑎𝑛𝑡𝑒𝑛𝑎𝑡𝑎𝑙 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙


4 𝑘𝑎𝑙𝑖 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑡𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎 𝑘𝑒𝑠𝑒ℎ𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑑𝑖 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢
𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑘𝑢𝑟𝑢𝑛 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢}
𝑥 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑖𝑏𝑢 ℎ𝑎𝑚𝑖𝑙 𝑑𝑖 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

3. Grafik cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan (Pn)


Cara menghitung cakupan Pn :

{𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑎𝑙𝑖𝑛𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑜𝑛𝑔 𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑡𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎 𝑘𝑒𝑠𝑒ℎ𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑒𝑡𝑒𝑛


𝑑𝑖 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑘𝑢𝑟𝑢𝑛 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢}
𝑥 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑖𝑏𝑢 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑎𝑙𝑖𝑛 𝑑𝑖 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

{jumlah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan kompeten


di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu}
𝑥 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑖𝑏𝑢 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑎𝑙𝑖𝑛 𝑑𝑖 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Modul Praktek Kebidanan Komunitas Prodi D3 Kebidanan Universitas Tulungagung 14 | P a g e
4. Grafik cakupan kunjungan nifas (KF)
Cara menghitung cakupan KF:

{𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑏𝑢 𝑛𝑖𝑓𝑎𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑒𝑚𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 3 𝑘𝑎𝑙𝑖 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑛𝑖𝑓𝑎𝑠


𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑡𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎 𝑘𝑒𝑠𝑒ℎ𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎
𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑘𝑢𝑟𝑢𝑛 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢}
𝑥 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑖𝑏𝑢 𝑛𝑖𝑓𝑎𝑠 𝑑𝑖 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

5. Grafik deteksi factor risiko / komplikasi oleh masyarakat


Cara menghitung deteksi faktor risiko oleh masyarakat:

{𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑏𝑢 ℎ𝑎𝑚𝑖𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑖𝑠𝑖𝑘𝑜 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑚𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑑𝑒𝑟 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑑𝑢𝑘𝑢𝑛
𝑏𝑎𝑦𝑖 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑚𝑎𝑠𝑦𝑎𝑟𝑎𝑘𝑎𝑡 𝑑𝑖 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑖 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎
𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑘𝑢𝑟𝑢𝑛 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢}
𝑥 100%
20% 𝑥 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑖𝑏𝑢 ℎ𝑎𝑚𝑖𝑙 𝑑𝑖 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

6. Grafik penanganan komplikasi obsetrik (PK)


Cara menghitung cakupan PK :

{𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑙𝑖𝑘𝑎𝑠𝑖 𝑘𝑒𝑏𝑖𝑑𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛𝑎𝑛


𝑑𝑒𝑓𝑖𝑛𝑖𝑡𝑖𝑓 𝑑𝑖 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎
𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑘𝑢𝑟𝑢𝑛 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢}
𝑥 100%
20% 𝑥 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑖𝑏𝑢 ℎ𝑎𝑚𝑖𝑙 𝑑𝑖 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

7. Grafik cakupan kunjungan neonatal pertama (KN1)


Cara menghitung cakupan KN :

{𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑒𝑜𝑛𝑎𝑡𝑢𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟


𝑝𝑎𝑑𝑎 6 − 48 𝑗𝑎𝑚 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑎ℎ𝑖𝑟 𝑑𝑖 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎
𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑘𝑢𝑟𝑢𝑛 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢}
𝑥 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑦𝑖 𝑑𝑖 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

Modul Praktek Kebidanan Komunitas Prodi D3 Kebidanan Universitas Tulungagung 15 | P a g e


8. Grafik cakupan kunjungan neonatal lengkap (KNL)
Cara menghitung cakupan KNL :

{𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑛𝑒𝑜𝑛𝑎𝑡𝑢𝑠 {0 − 28 ℎ𝑎𝑟𝑖}𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑒𝑚𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 3 𝑘𝑎𝑙𝑖


𝑝𝑒𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑘𝑢𝑛𝑗𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑛𝑒𝑜𝑛𝑎𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 {1𝑥𝑝𝑎𝑑𝑎
6 − 48 𝑗𝑎𝑚, 1𝑥 𝑝𝑎𝑑𝑎 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒 3 − 7, 1𝑥 𝑝𝑎𝑑𝑎 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒 8 − 28}
𝑑𝑖 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑘𝑢𝑟𝑢𝑛 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢
𝑥 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑦𝑖 𝑑𝑖 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

9. Grafik penanganan komplikasi neonatal (NK)


Cara menghitung cakupan NI :

{𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑒𝑜𝑛𝑎𝑡𝑢𝑠 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑙𝑖𝑘𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛


𝑑𝑒𝑓𝑖𝑛𝑡𝑖𝑓 𝑑𝑖 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑘𝑢𝑟𝑢𝑛
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢}
𝑥 100%
15% 𝑥 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑦𝑖 𝑑𝑖 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

10. Grafik cakupan kunjungan bayi (KBy)


Cara menghitung KBy :

{𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑦𝑖 {29 ℎ𝑟 − 12 𝑏𝑙}𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑒𝑚𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 4 𝑘𝑎𝑙𝑖


𝑝𝑒𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑠𝑒ℎ𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑑𝑖 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑑𝑎
𝑘𝑢𝑟𝑢𝑛 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢}
𝑥 100%
15% 𝑥 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑦𝑖 𝑑𝑖 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

11. Grafik cakupan pelayanan anak balita (KBal)


Cara menghitung cakupan KBal:

{𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑎𝑛𝑎𝑘 𝑏𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎 𝑢𝑠𝑖𝑎 {12 − 15 𝑏𝑙}𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑒𝑚𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


𝑝𝑒𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛 @ 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑑𝑖 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑝𝑎𝑑𝑎
𝑘𝑢𝑟𝑢𝑛 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢}
𝑥100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑎𝑛𝑎𝑘 𝑏𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎 𝑑𝑖 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

Modul Praktek Kebidanan Komunitas Prodi D3 Kebidanan Universitas Tulungagung 16 | P a g e


12. Grafik cakupan pelayanan anak balita sakit (BS)
Cara menghitung cakupan BS:

{𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑛𝑎𝑘 𝑏𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎 𝑠𝑎𝑘𝑖𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛


𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖 𝑡𝑎𝑡𝑎𝑙𝑎𝑘𝑠𝑎𝑛𝑎 𝑀𝑇𝐵𝑆 𝑃𝑢𝑠𝑘𝑒𝑠𝑚𝑎𝑠 𝑑𝑖𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎
𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑘𝑢𝑟𝑢𝑛 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢}
𝑥 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑎𝑛𝑎𝑘 𝑏𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎 𝑠𝑎𝑘𝑖𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑘𝑢𝑛𝑗𝑢𝑛𝑔 𝑘𝑒 𝑃𝑢𝑠𝑘𝑒𝑠𝑚𝑎𝑠
𝑑𝑖 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

13. Grafik cakupan pelayanan KB (CPR)


Cara menghitung cakupan CPR :

{𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝐾𝐵 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓


𝑑𝑖 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑘𝑢𝑟𝑢𝑛 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢}
𝑥 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑃𝑈𝑆 𝑑𝑖 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

Semuanya itu dipakai untuk alat pemantauan program KIA, sedangkan


grafik cakupan K4, PN, KF/KN, PK, NK, KBy, KBal dan grafik cakupan
pelayanan KB (CPR) dapat dimanfaatkan juga untuk alat advokasi dan
komunikasi lintas sektor.
Di bawah ini dijabarkan cara membuat grafik PWS KIA untuk tingkat
puskesmas, yang dilakukan tiap bulan, untuk semua desa/kelurahan. Bagi
bidan di desa akan sangat penting apabila dapat membuat grafik cakupan
dari PWS KIA di atas ditingkat Poskesdes / Polindes yang diuptade setiap
bulannya. Sedangkan untuk Puskesmas, penyajian ke 13 cakupan dalam
bentuk grafik maupun angka akan sangat berguna untuk keperluan analisa
PWS lebih lanjut.

Modul Praktek Kebidanan Komunitas Prodi D3 Kebidanan Universitas Tulungagung 17 | P a g e


Membuat Grafik PWS KIA

1. Siapkan data yang diperlukan


Data yang diperlukan untuk membuat grafik dari tiap indicator
diperoleh dari catatan kartu ibu, buku KIA, register kohort ibu, kartu bayi,
kohort bayi serta kohort anak balita per desa / kelurahan, catatan posyandu,
laporan dari perawat / bidan / dokter praktek swasta, rumah sakit bersalin
dan sebagainya.
a. Untuk grafik antar wilayah. Data yang diperlukan adalah data cakupan
per desa / kelurahan dalam kurun waktu yang sama.
b. Misalnya : untuk membuat grafik cakupan K4 bulan Juni di wilayah
Puskesmas X, maka diperlukan data cakupan K4 desa / kelurahan A,
desa/ kelurahan B, desa / kelurahan C, dst pada bulan Juni.
c. Untuk grafik antar waktu, data yang perlu disiapkan adalah data
cakupan per bulan.
d. Untuk grafik antar variabel diperlukan data variabel yang mempunyai
korelasi misalnya : K1, K4 dan Pn.
2. Tentukan target rata-rata per bulan untuk menggambarkan skala pada
garis vertical (Sumbu Y) .
Misalnya : target cakupan ibu hamil baru (cakupan K1) dalam 1 tahun
ditentukan 90 %, maka sasaran rata-rata setiap bulan adalah :
90%
𝑥 100
12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
Dengan demikian, maka sasaran pencapaian kumulatif sampai dengan
bulan Juni adalah (6 X 7,5 %) = 45,0 %
3. Hasil perhitungan pencapaian kumulatif cakupan K1 per desa/kelurahan
sampai dengan bulan Juni dimasukkan ke dalam jalur % kumulatif secara
berurutan sesuai peringkat. Pencapaian tertinggi di sebelah kiri dan
terendah di sebelah kanan, sedangkan pencapaian untuk Puskesmas
dimasukkan ke dalam kolom terakhir (lihat contoh grafik).

Modul Praktek Kebidanan Komunitas Prodi D3 Kebidanan Universitas Tulungagung 18 | P a g e


4. Nama desa / kelurahan bersangkutan dituliskan pada lajur desa/lkelurahan
(sumbu X) sesuai dengan cakupan kumulatif masing-masing desa/kelurahan
yang dituliskan pada butir diatas.
5. Hasil perhitungan pencapaian pada bulan ini (Juni) dan bulan lalu (Mei)
untuk tiap desa/kelurahan dimasukkan ke dalam lajur masing-masing.
6. Gambar anak panah dipergunakan untuk mengisi lajur tren. Bila pencapaian
cakupan bulan ini lebih besar dari bulan lalu, maka digambar anak panah
yang menunjuk ke atas. Sebaliknya, untuk cakupan bulan ini yang lebih
rendah dari cakupan bulan lalu, digambarkan anak panah yang menunjukkan
ke bawah, sedangkan untuk cakupan yang tetap / sama gambarkan dengan
tanda (-).

Modul Praktek Kebidanan Komunitas Prodi D3 Kebidanan Universitas Tulungagung 19 | P a g e


Kegiatan Pembuatan Balok
Belajar 2 SKDN

Waktu 60 menit (1 jam)

Sekarang kita masuki Kegiatan Belajar 2. Dalam Kegiatan Belajar ini Anda
akan mempelajari tentang bagaimana mengevaluasi sebuah posyandu. Dalam
materi askeb komunitas Anda sudah diperkenalkan posyandu sebagai wujud
salah satu pelaksanaan program pemerintah dalam pelayanan bidang komunitas.
Kali ini kita akan membahas bagaimana menata sebuah posyandu.
Untuk menggerakkan masyarakat dalam keterpaduan digunakan
pendekatan melalui pembangunan kesehatan masyarakat desa (PKMD), yang kita
pelaksanaannya secara operasional dibentukklah pos pelayanan terpadu
(posyandu). Pos pelayanan terpadu ini merupakan wadah titik temu antara
pelayanan professional dari petugas kesehatan dan peran serta masyarakat
dalam menanggulangi masalah kesehatan masyrakat, terutama dalam
penurunan angka kematian bayi dan angka kelahiran. Posyandu merupakan
wadah pelayanan dasar terutama dalam bidang kesehatan dan keluarga
berencana yang dikelola oleh masyarakat. Penyelenggaraanya dilakukan oleh
kader yang telah dilatih dibidang kesehatan dan KB, dimana anggotanya berasal
dari PKK, tokoh masyarakat dan pemuda.

Tujuan Pembelajaran Umum

Setelah menyelesaikan Unit kegiatan belajar2 diharapkan Anda mampu


untuk mengevaluasi dan membuat laporan pelaksanaan sebuah posyandu

Modul Praktek Kebidanan Komunitas Prodi D3 Kebidanan Universitas Tulungagung 20 | P a g e


Tujuan Pembelajaran Khusus

Di akhir kegiatan belajar 2, Anda diharapkan mempu untuk :


1. Menjelaskan tentang system pencatatan dan pelaporan posyandu
2. Membuat balok SKDN

Tujuan Pembelajaran Khusus

Untuk dapat membuat balok SKDN sebagai bagian dari pencatatan dan
pelaporan kegiatan posyandu, materi yang harus dipelajari adalah :
1. Pengertian SKDN
2. Indikator SKDN

Modul Praktek Kebidanan Komunitas Prodi D3 Kebidanan Universitas Tulungagung 21 | P a g e


Uraian Materi

Pada materi kali ini kita akan mempelajari bagaimana cara mengevaluais
kegiatan posyandu,Berhasilkah?Atau Gagalkah? Posyandu bagaimana yang
dikatakn berhasil? Posyandu bagaimana yang dikatakan gagal? Berikut akan kita
bahas cara menilai program posyandu melalui Balok SKDN

A. Pengertian SKDN
Apakah SKDN itu? Mari kita lihat bersama

APA YANG DIMAKSUD

SKDN adalah sebuah indicator untuk menilai sebuah Posyandu. SKDN adalah
singkatan dari kata-katanya yaitu:
S adalah Seluruh balita yang ada di wilayah kerja
K adalah jumlah balita yang terdaftar dan memiliki KMS atau buku KIA
D adalah jumlah seluruh balita yang ditimbang
N adalah balita yang ditimbang 2 bulan berturut-turut dan garis
pertumbuhan pada KMS naik

SKDN merupakan penilaian posyandu berdasarkan jumlah balita yang


ditimbang. Pemantauan SKDN dilakukan setiap berakhirnya suatu kegiatan
posyandu. SKDN ini yang kemudian dilaporkan pada tingkata keluarahan
sebagai laporan status kesehatan anak sekaligus untuk melihat keberhasilan
posyandu.
Indikator SKDN

B. Indikator SKDN
Setelah data dari komponen terkumpul, selanjutnya data tersebut akan
diolah dan dianalisis untuk menilai keberhasilan suatu posyandu. Analisis
yang dapat dilakukan adalah:

Modul Praktek Kebidanan Komunitas Prodi D3 Kebidanan Universitas Tulungagung 22 | P a g e


1. Cakupan Program (K/S)
Untuk menilai cakupan program yang telah dicapai oleh sebuah
Posyandu dihitung dengan rumus

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑝𝑢𝑛𝑦𝑎𝑖 𝐾𝑀𝑆 (𝐾)


𝑥 100 %
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑏𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎 (𝑆)

Hasil yang didapat harus 100%. Alasanya balita-balita yang telah


mempunyai KMS mempunyai alat instrument untuk memantau berat
badanya dan data pelayanan kesehatan lainnya. Apabila tidak
digunakan atau tidak adapat KMS pada dasarnya program Posyandu
tersebut mempunyai liputan yang sangat rendah atau bisa juga
adikatakan balita yang seharusnya mempunyai KMS karena memang
mereka (Balita) masih dalam fase pertumbuhan ini telah kehilangan
kesempatan untuk mendapatkan pelayanan sebagaimana yang terdapat
dalam KMS tersebut. Khusus untuk tingkat khilangan kesempatan ini
menggunakan rumus:

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝐵𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎 (𝑆) − 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐵𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑃𝑢𝑛𝑦𝑎 𝐾𝑀𝑆


𝑥 100 %
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑏𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎 (𝑆)

Semakin tinggi Presentasi Kehilangan Kesempatan, maka semakin


rendah kemauannya orang tua balita untuk dapat memanfaatkan KMS.
Padahal KMS sangat baik untuk memantau pertumbuhan berat badan
balita atau juga pola pertumbuhan berat badan balita.

Modul Praktek Kebidanan Komunitas Prodi D3 Kebidanan Universitas Tulungagung 23 | P a g e


2. Pencapaian Program (N/S)
Untuk menilai pencapaian program sebuah Posyandu dapat
dihhitung dengan rumus:

𝐵𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑁𝑎𝑖𝑘 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐵𝑎𝑑𝑎𝑛𝑛𝑦𝑎 𝑆𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖 𝐺𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑃𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 (𝑁)


𝑥 100 %
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑏𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎 (𝑆)

3. Kesinambungan Program (N/D)


Kesinambungan sebuah program dinilai jika peserta yang datang
terus berkunjung untuk mendapatkan pelayanan. Kesinambungan
program posyandu dapat dinilai dengan rumus :

Jumlah Seluruh Balita yang Ditimbang (D)


x 100 %
jumlah Balita yang Mempunyai KMS (K)

4. Keberhasilan Program (N/D)


Keberhasilan program suatu Posyandu dapat dihitung dengan
rumus:

Balita yang Naik Berat Badannya Sesuai Garis Pertumbuhan (N)


x 100 %
jumlah balita yang ditimbang(S)

Modul Praktek Kebidanan Komunitas Prodi D3 Kebidanan Universitas Tulungagung 24 | P a g e


Contoh kasus
Dari Laporan kegiatan Posyandu Arjuna pada bulan Januari 2017 didapat
sebagai laporan berikut: tercatat jumlah seluruh balita yang ada dalam wilayah
Posyandu adalah 87 balita yang telah mempunyai KMS sebanyak 80 balita.
Sementara itu sebanyak 80 balita ditimbang berat badanya, sedangkan balita
yang naik berat badanya adalah 70 anak. Analisis data tersebut :
Jawab:
Diketahui :
S : 87 balita
K : 80 balita
D : 80 balita
N : 70 balita
Maka Analisis data menggunakan indicator SKDN tersebut adalah:
Cakupan Program :
𝑁 80
𝑥 100% = 𝑥 100% = 92%
𝑆 87
Pencapaian Program
𝑁 70
𝑥 100% = 𝑥 100% = 80,5%
𝑆 80
Partisipasi Masyarakat
𝐷 80
𝑥 100% = 𝑥 100% = 92%
𝑆 87
Kesinambungan Program
𝐷 80
𝑥 100% = 𝑥 100% = 100%
𝐾 80
Keberhasilan Program
𝑁 70
𝑥 100% = 𝑥 100% = 87,5%
𝐷 80

C. Balok SKDN
Untuk memudahkan dalam menyajikan data SKDN dibuatlah balok
SKDN. Balok SKDN berupa diagram batang yang menampilkan proporsi
komponen SKDN diikuti dengan analisis SKDN. Beriut contohnya

Modul Praktek Kebidanan Komunitas Prodi D3 Kebidanan Universitas Tulungagung 25 | P a g e


Contoh Tabel Balok SKDN

Modul Praktek Kebidanan Komunitas Prodi D3 Kebidanan Universitas Tulungagung 26 | P a g e


Penyusunan Asuhan Kebidanan
Kegiatan Keluarga
Belajar 3

Waktu 120 menit (2jam)

Pada kegiatan belajar 3 ini Anda akan diajak untuk mempelajari bagaimana
cara menyusun asuhan kebidanan keluarga. Sesuai perannya di komunitas bidan
mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan, tidak
hanya kepada perempuan, tetapi juga kepada keluarga dan masyarakat.
Bidan sebagai pelaksana utama yang memberikan pelayanan kebidanan,
diharapkan mampu memberikan pelayanan yang bermutu dan terjangkau oleh
masyarakat. Bidan juga tinggal didalam suatu masyarakat dikomunitas tertentu
oleh karena itu dalam memberikan pelayanan tidak hanya memandang ibu dan
anak sebagai individu tetapi juga mempertimbangkan factor lingkungan dimana
ibu tinggal. Lingkungan ini dapat berupa social, politik, dan keadaan ekonomi.
Disini terlihat jelas bahwa kebidanan komunitas sangat diperlukan, agar bidan
dapat mengenal kehidupan social dari ibu dan anak yang dapat mempengaruhi
status kesehatannya.

Tujuan Pembelajaran Umum

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 3 diharapkan Anda mampu untuk


membuat askeb keluarga.

Tujuan Pembelajaran Khusus

Di akhir kebiatan belajar Anda diharapkan mampu untuk :


1. Menjelaskan konsep dasar asuhan kebidanan

Modul Praktek Kebidanan Komunitas Prodi D3 Kebidanan Universitas Tulungagung 27 | P a g e


2. Menjelaskan konsep manajemen asuhan kebidanan
3. Menjelaskan langkah pendokumentasian asuhan kebidanan keluarga

Pokok – pokok Materi

Untuk dapat membuat pendokumentasian asuhan keluarga berikut materi


yang harus Anda pelajari:

1. Konsep dasar asuhan kebidanan


2. Konsep manajemen asuhan kebidanan
3. Pendokumentasian asuhan kebidanan keluarga

Modul Praktek Kebidanan Komunitas Prodi D3 Kebidanan Universitas Tulungagung 28 | P a g e


Uraian Materi

A. Konsep Asuhan Kebidanan

Asuhan kebidanan adalah proses pengambilan keputusan dan tindakan


yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup
praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan

Asuhan kebidanan adalah penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi


tanggung jawab dalam memberikan pelayanan kepada klien yang
mempunyai kebutuhan/masalah dalam bidang kesehatan ibu masa hamil,
masa persalinan, nifas, bayi setelah lahir serta keluarga berencana.

B. Konsep Manajemen Kebidana

Manajemen Asuhan Kebidanan adalah pendekatan dan kerangka pikir


yang digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah
secara sistematis mulai dari pengumpulan data, analisa data, diagnosa
kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

C. Penyusunan Asuhan Kebidanan Keluarga


a. Pengkajian
Norma yang digunakan untuk menentukan status kesehatan keluarga.
1. Keadaan kesehatan
2. Rumah dan keluarga
Data yang diperoleh dari pengkajian, meliputi:
1. Struktur keluarga
2. Faktor ekonomi, sosial dan budaya
3. Faktor rumah dan keluarga
4. Riwayat kesehatan keluarga

Modul Praktek Kebidanan Komunitas Prodi D3 Kebidanan Universitas Tulungagung 29 | P a g e


5. Persepsi tanggapan keluarga terhadap masalah
b. Analisa Data
1. Kesehatan ibu, dan anggota keluarga
2. Keadaan rumah dan sanitasi lingkungan
3. Karakteristik keluarga
c. Perumusan Masalah
Perumusan masalah mengacu pada tipologi masalah kesehatan dari
berbagai alasan dan ketidakmampuan dalam melaksanakan kesehatan
keluarga.
d. Prioritas Masalah
Untuk menentukan masalah subyektif ada empat kriteria dalam
menentukan prioritas masalah dari masalah-masalah kesehatan yang
ada. Hal-hal yang perlu diperhatikan:
1. Tidak mungkin masalah kesehatan dan kebidanan dapat
diatasi sekaligus
2. Perlu mempertimbangkan masalah yang dapat mengancam
kehidupan keluarga seperti masalah penyakit
3. Perlu mempertimbangkan respon dan perhatian keluarga
terhadap asuhan kebidanan yang diberikan
4. Sumber daya keluarga yang menunjang pemecahan masalah
Skala untuk menentukan prioritas asuhan keluarga (Bailon dan Maglaya,
1989)
NO KRITERIA SCORE BOBOT
1 Sifat Masalah
Skala:
 Tidak / kurang sehat 3 1
 Ancaman kesehatan 2
 Keadaan sejahtera/kritis 1
2 Kemungkinan masalah dapat
diubah
Slaka:
 Mudah 2 2
 Sebagian 1
0

Modul Praktek Kebidanan Komunitas Prodi D3 Kebidanan Universitas Tulungagung 30 | P a g e


 Tidak ada
3 Potensial masalah dapat dicegah
Skala:
 Tinggi 3 1
 Cukup 2
 Rendah 1
4 Menonjolnya masalah
Skala:
 Masalah berat harus segera ditangani 2 1
 Ada masalah tapi tidak perlu ditangani 1
 Masalah dapat dirasakan 0
Cara scoring:
a. Menentukan score untuk tiap kriteria
b. Score dibagi angka tertinggi dikalikan dengan bobot
c. Jumlahkan score untuk semua kriteria. Score tertinggi adalah sama
dengan seluruh bobot
e. Perencanaan
Setelah diprioritaskan masalahnya kemudian merencanakan intervensi
apa yang akan dilakukan dengan masalah-masalah yang ada.
f. Pelaksanaan
Pelaksanaan/tindakan asuhan keluarga mencakup hal-hal dibawah ini:
1. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan mengenai masalah dan
kebutuhan kesehatan, dengan cara; memberikan informasi,
mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah
2. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara asuhan yang tepat,
dengan cara; mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan,
mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga, mendiskusikan
tentang tindakan
3. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang
bermasalah, dengan cara; mendemontrasikan cara perawatan,
menggunakan alat dan fasilitas yang ada dirumah, mengawasi
keluarga melakukan perawatan
4. Membantu keluarga untuk menentukan cara bagaiman membuat
lingkungan menjadi sehat, dengan cara; menentukan sumber-sumber

Modul Praktek Kebidanan Komunitas Prodi D3 Kebidanan Universitas Tulungagung 31 | P a g e


yang dapat digunakan, melakukan perubahan lingkungan keluarga
seoptimal mungkin
5. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada
g. Evaluasi (Catatan Perkembangan)
Evaluasi selalu berkaitan dengan tujuan, apabila dalam penilaian tujuan
tidak tercapai, maka perlu dicari penyebabnya. Evaluasi disusun dengan
menggunakan SOAP secara optimal.
S : subyektif, data berupa pernyataan keluarga
O : obyektif, data yang dapat diukur
A : assessment, sejauh mana kita dapat mengatasi masalah
P : pelaksanaan

Modul Praktek Kebidanan Komunitas Prodi D3 Kebidanan Universitas Tulungagung 32 | P a g e


Modul Praktek Kebidanan Komunitas Prodi D3 Kebidanan Universitas Tulungagung 33 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, Eny Retna. 2009. Asuhana Kebidanan Yogyakarta: Nuha Medika

Handajani, Sutjiati Dwi. 2012 Kebidanan Komunitas. Konsep dan Manajemen


Asuhana. Jakarta: EGC

Karwati. 2011. Asuhan Kebidanan V (Kebidanan Komunitas). Jakarta: Trans Info


Medika

Kementerian Kesehatan RI Pusata Promosi Kesehatan. 2012. Buku Pegangan


Kader Posyandu. Ayo Ke Posyandu Setiap Bulan. Jakarta: Bhakti Husada

Melani, Niken. 2013. Kebidanan Komunitas.Yogyakarta: Fitramaya

Pudjiastuti, Ratna Dewi. 2011. Buku Ajara Kebidanan Komunitas. Yogyakarta:


Nuha Medika

Runjati. 2011. Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta: EGC

Zulkifli. 2003. Posyandu dan Kader Kesehatan. USU Digital Library

Modul Praktek Kebidanan Komunitas Prodi D3 Kebidanan Universitas Tulungagung 34 | P a g e


Lampiran 1: Pengkajian Data Masyarakat

FORMAT PENGKAJIAN DATA MASYARAKAT

DATA UMUM DESA


Nama Desa :...................................
Type Desa :...................................
Kecamatan :...................................
Kabupaten :...................................
Propinsi :...................................
Nama Kepala Desa :...................................

DATA GEOGRAFI
Luas Wilayah :.............................................
Jumlah Penduduk :............ Jiwa, Laki-laki: .........Jiwa
Perempuan ..............Jiwa
Jumlah RW :....................................
Jumlah RT :....................................
Jumlah KK :....................................
Keadaan Geografi : Daratan ........Ha, Perbukitan ..........Ha
Perkebunan ............Ha
Ketinggian :.......................M dari permukaan laut
Produktifitas tanah : Daratan Tinggi ....................
Daratan rendah ....................
Batas Wilayah : Utara : ....................................
: Barat : ....................................
: Selatan: ...................................
: Timur : ....................................

DISTRIBUSI PENDUDUK MENURUT KELOMPOK UMUR DAN JENIS KELAMIN

Modul Praktek Kebidanan Komunitas Prodi D3 Kebidanan Universitas Tulungagung 35 | P a g e


No Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah %
1 0 – 12 bulan
2 1 – 5 tahun
3 6 – 15 tahun
4 16 – 25 tahun
5 26 – 45 tahun
6 46 – 59 tahun
7 60 tahun keatas
Jumlah

DISTRIBUSI PENDUDUK BERDASAR TINGKAT PENDIDIKAN


No Tingkat Pendidikan Jumlah %
1 Tidak pernah sekolah
2 Belum sekolah (usia 1-5
tahun)
3 Tidak/belum tamat SD
4 Tamat SD/sederajat
5 Tamat SLTP/sederajat
6 Tamat SLTA/sederajat
7 Perguruan Tinggi/sederajat
Jumlah

DISTRIBUSI PENDUDUK MENURUT MATA PENCAHARIAN


No Mata Pencaharian Jumlah %
1 Petani
2 Pekerja buruh/pabrik
3 Pedagang
4 PNS/ABRI
5 Karyawan Swasta
6 Wiraswasta

Modul Praktek Kebidanan Komunitas Prodi D3 Kebidanan Universitas Tulungagung 36 | P a g e


DISTRIBUSI PENDUDUK MENURUT AGAMA
No Agama Jumlah %
1 Islam
2 Protestan
3 Katolik
4 Hindu
5 Budha
Jumlah

LEMBAGA/ORGANISASI MASYARAKAT YANG ADA


No Jenis Organisasi Ada Tidak ada Keterangan
1 LKMD
2 PKK
3 Dasa Wisma
4 Kejar Paket A
5 Kejar Paket B
6 Pramuka
7 Taruna Karya & Organisasi
8 Kelompok Akseptor
9 Kelompok Arisan
10 Kelompok Remaja Masjid
11 Kelompok Pengajian
12 Kelompok Organisasi Agama
13 Dana Sehat
14 KP. KIA
15 BKB
16 NKL
17 ................................
18 ................................

Modul Praktek Kebidanan Komunitas Prodi D3 Kebidanan Universitas Tulungagung 37 | P a g e


LETAK TERHADAP PUSAT FASILITAS KOTA
Kota Kecamatan : ...........Km, .PP ditempuh ± ..........Jam
Puskesmas Terdekat : ...........Km, .PP ditempuh ± ..........Jam
RSU Terdekat : ...........Km, .PP ditempuh ± ..........Jam
Jenis Transportasi : ...........Km, .PP ditempuh ± ..........Jam
Jalan Utama Desa : ...........Km, .PP ditempuh ± ..........Jam

DATA SUMBER DAYA


Sarana Pendidikan Formal :
Jumlah TK : ..................
Jumlah SD : ..................
Jumlah SLTP/Sederajat : ..................
Jumlah SLTA/Sederajat : ..................
Jumlah Madrasah Ibtidaiyah :.........Tsanawiyah ......Aliyah....

DATA FASILITAS KESEHATAN YANG ADA DI MASYARAKAT


Puskesmas Induk : ....................
Puskesmas Pembantu : ....................
Puskesmas Keliling : .....................
Dokter Praktek : .....................
Bidan Praktek : .....................
Balai Pengobatan : .....................
Polindes/PSI : .....................
Pengobatan Tradisional : .....................
Posyandu : .....................
Pos Obat Desa (POD) : .....................
Tanaman obat keluarga (TOGA) : .....................
DATA TENAGA KESEHATAN YANG ADA DI MASYARAKAT
Dokter : .................. orang
Bidan : .................. orang

Modul Praktek Kebidanan Komunitas Prodi D3 Kebidanan Universitas Tulungagung 38 | P a g e


Perawat/Mantri : .................. orang
Petugas Gizi : .................. orang
Kader Kesehatan : .................. orang
Dukun Paraji : .................. orang
Guru UKS : .................. orang
PLKB : .................. orang

ANGKA KEMATIAN DALAM 1 TAHUN TERAKHIR


Umum : ................Penyebab kematian terbanyak: ............
Bayi : ................Penyebab kematian terbanyak: ............
Balita : ................Penyebab kematian terbanyak: ............
Ibu : ................Penyebab kematian terbanyak: ............

DATA KELAHIRAN MULAI FEBRUARI S/D JANUARI


Kelahiran Hidup : Jumlah .................bayi
Kelahiran Mati : Jumlah .................bayi

JUMLAH BALITA KURANG GIZI


Jumlah Keseluruhan : ............................bayi

Modul Praktek Kebidanan Komunitas Prodi D3 Kebidanan Universitas Tulungagung 39 | P a g e


Lampiran 2: Contoh Cover Laporan Individu

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS


PADA KELUARGA BAPAK ….RT…. RW….
KELURAHAN ………

Laporan Individu Praktek Kerja Lapangan

Disusun Oleh
Mahasiswa

PROGRAM STUDI D-3 KEBIDANAN


UNIVERSITAS TULUNGAGUNG
2017/2018

Modul Praktek Kebidanan Komunitas Prodi D3 Kebidanan Universitas Tulungagung 40 | P a g e


Lampiran 3: Contoh Cover Laporan PWS KIA

PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT (PWS) KIA


DESA ……………… KECAMATAN …………….

Laporan Praktek Kerja Lapangan

PROGRAM STUDI D-3 KEBIDANAN


UNIVERSITAS TULUNGAGUNG
2017/2018

Modul Praktek Kebidanan Komunitas Prodi D3 Kebidanan Universitas Tulungagung 41 | P a g e


Lampiran 4: Contoh Lembar Pengesahan

LEMBAR PENGESAHAN
PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT KIA
DESA ……………….

Laporan Kelompok Praktek Kerja Lapangan


Telah Memenuhi Persyaratan dan Disetujui
Tanggal ………

Menyetujui dan Mengesahkan

Koordinator PKL Pembimbing

Ernik Rustiana, S.ST., M.Keb. ………..……………………..

Mengetahui
Ka. Prodi D3 Kebidanan

Siti Suciati, S.SiT, M.Keb

Modul Praktek Kebidanan Komunitas Prodi D3 Kebidanan Universitas Tulungagung 42 | P a g e


Lampiran 5: Susunan Pembuatan Manajemen Keluarga

MANAJEMEN KEBIDANAN DALAM LEMBAR PENGESAHAN


KELUARGA
ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS
PADA KELUARGA BAPAK…
Manajemen kebidanan adalah pendekatan yang dilakukan oleh bidan dalam
RT…RW…. DESA ……………….
memberikan asuhan kebidanan dengan menggunakan pemecahan masalah
(Effendy. N, 1998). Manajemen kebidanan memberikan asuhan yang
berkomprehensif yaitu dari pengkajian sampai evaluasi.
Laporan Kelompok Praktek Kerja Lapangan
Telah Memenuhi Persyaratan dan Disetujui
Pengkajian Tanggal ………

Norma yang digunakan untuk menentukan status kesehatan keluarga.


Keadaan kesehatan
Rumah dan keluarga
Menyetujui dan Mengesahkan
Sifat keluarga
Data yang diperoleh dari pengkajian, meliputi:
Struktur dan sifat keluarga
Faktor ekonomi, sosial dan budaya
Faktor rumah dan keluarga
Mengetahui
Riwayat kesehatan keluarga
Ka. Prodi DIII Kebidanan Pembimbing
Persepsi tanggapan keluarga terhadap masalah

Analisa Data Siti Suciati, S.Si.T, M.Keb ………………………………….


Norma kesehatan ibu, keluarga yang normal dari setiap anggota keluarga
Keadaan rumah dan sanitasi lingkungan
Karakteristik keluarga

Perumusan Masalah

Modul Praktek Kebidanan Komunitas Prodi D3 Kebidanan Universitas Tulungagung 43 | P a g e


Lampiran 6 : Format Asuhan Kebidanan Keluarga

IDENTITAS KELUARGA
1. Biodata
Nama Kepala Keluarga :...................................
Jenis kelamin :...................................
Umur :...................................
Agama :...................................
Suku bangsa :...................................
Pendidikan :...................................

Pekerjaan :...................................
Alamat :RT........RW...........No.....Desa :.............

2. Anggota Keluarga
jenis kelamin Hub.dg Keadaan
No Nama Umur Pendidikan Pekerjaan
LK PR keluarga saat ini

Gonogram
(Berupa bagan silsilah keluarga dalam beberapa generasi)

3. Pengambilan Keputusan Dalam Keluarga :

4. Hubungan Dalam Keluarga

5. Keadaan Psikologis dan Spiritual

Modul Praktek Kebidanan Komunitas Prodi D3 Kebidanan Universitas Tulungagung 44 | P a g e


6. Sosial Kultural
a. Kebiasaan tidur :

b. Kebiasaan makan :

c. Pola Eliminasi :

d. Kebersihan Perorangan/personal hygiene :

e. Pola kebiasaan :

f. Penggunaan waktu senggang :

g. Rekreasi keluarga :

h. Keadaan social ekonomi :

7. Data Lingkungan
Rumah:
(Gambar Denah Rumah)

a. Ventilasi : ( ) Baik ( ) Cukup ( ) Kurang


b. Lantai rumah: ( ) Tanah ( ) Ubin ( ) Semen
( ) Kayu/Papan ( ) Sumber Air Bersih
( ) Sumur/Pompa ( ) Mata air ( ) sungai
( ) Lain-lain
c. Kondisi air : ( ) Memenuhi syarat kesehatan
( ) Tidak memenuhi syarat kesehatan
d. SPAL :
( ) Selokan/Got ( ) Empang ( ) Sembarangan

Modul Praktek Kebidanan Komunitas Prodi D3 Kebidanan Universitas Tulungagung 45 | P a g e


e. Pembuangan Tinja :
( ) Septik tank ( ) Cubluk ( ) Cemplung
( ) Sungai/selokan ( ) Sembarangan tempat
f. Kandang : Ada/tidak Jenis binatang ........................
g. Pemanfaatan Pekarangan………………………..
h. Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan…………………………….
i. Fasilitas/Sarana Kesehatan
Apakah Di Desa Ini Ada Dana Sehat ?( ) Ada ( ) Tidak ada
Jika Ada Apakah Keluarga Ikut Serta.
( ) Ya ( ) Tidak, alasan ...........................................
Apakah Di Desa Ini Ada Polindes? Ada/tidak ada
Jika Ada, Apakah Keluarga Memanfaatkan
( ) Ya, ( ) Tidak, alasan ..........................................
Jarak Rumah Dengan Fasilitas Kesehatan :..........................Km
Jenis Trasnportasi Yang Digunakan Ke Pelayanan Kesehatan, (PilihSalah
Satu)
( ) Angkutan kota ( ) Ojek
( ) Jalan kaki ( ) Lain-lain (sebutkan) ..............
8. Keadaan Kesehatan Keluarga
a. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu
Anak
Suami Ke Kehamilan Persalinan Bayi Nifas KB
Usia Penyulit Jenis Penyakit Tempat Penolong L/P BB/PB Keadaan Penyulit Laktasi

Modul Praktek Kebidanan Komunitas Prodi D3 Kebidanan Universitas Tulungagung 46 | P a g e


b. Status Kesehatan Keluarga 6 Bulan Terakhir (Semua Jenis Penyakit)
No Nama Umur Sex Jenis Tempat
Penyakit berobat

a. Pengumpulan Data
1. Ayah
DS :
DO :
Analisa :
2. Ibu :
DS :
DO :
Analisa :
3. Anak:
DS :
DO :
Analisa :
4. Dll (Kalau ada keluarga lain)

b. Prioritas Masalah
(Bisa lebih dari 1)

Kriteria Nilai Bobot Skor Keterangan

Sifata Masalah

Kemungkinan masalah dapat diubah

Modul Praktek Kebidanan Komunitas Prodi D3 Kebidanan Universitas Tulungagung 47 | P a g e


Potensi masalah untuk di ubah

Menonjolnya masalah

Jumlah

c. Pelaksanaan
1) …
2) ….
3) ….
4) Dst
Catatan Perkembangan

No Tgl / Jam SOAP


S:

D:

A:

P:

S:

D:

A:

P:

S:

D:

A:

P:

Dst……………….

Modul Praktek Kebidanan Komunitas Prodi D3 Kebidanan Universitas Tulungagung 48 | P a g e


Modul Praktek Kebidanan Komunitas Prodi D3 Kebidanan Universitas Tulungagung 49 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai