Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

PEMBAHASAN

Dalam pembahasan ini, penulis akan menelah kesenjangan yang terdapat teori dan
yang terjadi pada saat memberikan asuhan kebidanan pada Ny.A 30 tahun G3P2AO Gravida
23 minggu dengan suspec IUFD di Bpm Ny. I Ciabtu Kabupaten Garut. Pembahasan ini
dibuat berdasarkan teori dan asuhan yang nyata dengan proses pendekatan manajemen
asuhan kebidanan.

4.4.1 Langkah I : Pengumpulan data dasar

A. SUBJEKTIF
Pada pengumpulan data subjektif ini, peneliti melakukan wawancara dengan
klien. Peneliti menemukan beberapa hal dalam data subjektif ini, diantaranya :

1) Biodata
Usia reproduksi sehat pada perempuan untuk siap hamil adalah usia 20-35
tahun. Usia lanjut pada seorang perempuan merupakan salah satu faktot
penyebab IUFD (Hanifa, 1999)
Pada kasus Ny.A usia ibu 28 tahun ini tidak termasuk pada usia resiko dan
salah satu satu faktor penyebab IUFD, sehingga terdapat ketidaksesuaian
antara teori dan kasus.

2) Keluhan utama
Dari hasil pengkajian pada Ny. A 30 tahun G3P2A0 gravida 23 minggu
dengan suspect IUFD di Bpm Ny. I Cibatu Kabupaten Garut dilakukan
anamnesis dengan keluhan ibu mengatakan keluar darah dari jalan lahir.
Berdasarkan hasil pengkajian data bahwa keluhan klien menurut teori salah
satu tanda kematian janin atau IUFD yaitu keluhan ibu adanya keluar darah
dari jalan lahir.
Sesuai dengan data diatas kasus Ny. A ini termasuk kedalam tanda-tanda
kematian janin atau IUFD (Intra Uterine Fetal Death). Karena Ny.A
mengalami tanda-tanda dari kematian anin atau IUFD. Maka data tersebut
yang ditemukan dilapangan sudah sesuai dengan teori dan tidak ada
kesenjangan.

3) Riwayat Penyakit
Ibu dengan riwayat hipertensi mengakibatkan faktor resiko tinggi terhadap
kehamilan dan persalinan salah satunya IUFD. Dari hasil pengkajian pada
riwayat kesehatan ibu didapat bahwa ibu memiliki riwayat hipertensi.
Dalam teori disebutkan bahwa faktor maternal 5-10 % yang mempengaruhi
kematian janin adalah riwayat hipertensi. Apabila dilihat dari kasus Ny. A
antara teori dan kasus tidak terdapat kesenjangan karena ibu memiliki riwayat
hipertensi sehingga salah satu faktor menyebabkan kematian pada janinnya.

4) Aktivitas Sehari-hari
Pada pengkajian Ny. A diketahui bahwa ibu melakukan pekerjaan rumah
tangga seperti menyapu dan mencuci piring. Tidak melakukan perkejaan lain
karena ibu sering dibantu oleh keluarganya.
Menurut teori beban kegiatan ibu yang terlalu berat akan mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan janin. Hal ini terjadi bila ibu melakukan
pekerjaan berat akan mengganggu pertumbuhan pada janin dan bisa
menyebabkan kematian janin.
Sehingga pada kasus Ny. A dapat disimpulkan terdapat kesenjangan antara
teori dan kasus yang ditemukan karena ibu tidak melakukan pekerjaan berat.

B. OBJEKTIF

1) Pemeriksaan Tanda-tanda vital


Pada pengkaian Ny. A diketahui pada pemeriksaan tanda-tanda vital yaitu
tekanan darah ibu didapatkan tekanan darah 180/150 mmHg dengan usia
kehamilan 23 minggu.
Tekanan darah lebih dari 120/80 mmHg termasuk berresiko pada kehamilan
dan persalinan, tekanan darah yang ideal yaitu 120/80 mmHg. Menurut teori
disebutkan bahwa salah satu faktor etiologi dari IUFD yaitu tekanan darah ibu
yang tinggi.
Sehingga apabila dibandingkan dari kasus Ny. A dengan teori yang ada tidak
terdapat kesenjangan.

2) Pemeriksaan Antropometri
Pada pengkajian Ny. A diketahui pada pemeriksaan antropometri yaitu bahwa
tinggi badan ibu 158 cm dan berat badan ibu sebelum hamil 48 kg dan saat
hamil mengalami kenaikan 6 kg dengan usia kehamilan 23 minggu.
Tinggi badan kurang dari 145 cm termasuk berresiko pada kehamilan dan
persalinan, tinggi badan yang ideal yaitu apabila lebih dari 145 cm. Sementara
untuk kenaikan berat badan selama kehamilan yaitu 12 kg. Menurut teori
disebutkan bahwa salah satu faktor prediposisi dari IUFD yaitu tinggi dan
berat badan ibu proposional.
Sehingga apabila dibandingkan dari kasus Ny. A dengan teori yang ada tidak
terdapat kesenjangan bahwa tinggi badan ibu 158 cm dan kebaikan berat
badan 6 kg.

4.4.2 Melakukan dan Menganalisa Interprestasi Dasar

Data dasar subjektif

Ibu mengatakan adanya keluar darah dari jalan lahir.


Menurut teori tanda dari kematian janin atau IUFD yaitu keluhan ibu dengan adanya
keluar darah dari jalan lahir.

Setelah dilakukan pengkajian maka terdapat kesesuaian antara teori dengan kasus
yang ditemukan yaitu adanya keluar darah dari jalan lahir.

Data dasar objektif

Pemeriksaan tekanan darah : 180/150 mmHg

Pemeriksaan abdomen DJJ : tidak terdengar

Menurut teori salah satu dari kematian janin atau IUFD yaitu keluhan ibu adanya
keluar darah dari jalan lahir, djj tidak terdengar dan tekanan darah tinggi.

Setelah dilakukan pengkajian maka terdapat kesesuaian antara teori dan kasus yang
ditemukan dilapangan yaitu adanya keluar darah dari jalan lahir, djj tidak terdengar
dan tekanan darah tinggi.

4.4.3 Melakukan dan menganalisa interpretasi diagnose atau masalah potensial

Setelah melakukan pengkajian didapatkan bahwa diagnose kebidanan G3P2A0


gravida 23 minggu dengan suspect IUFD

Masalah : adanya keluar darah dari jalan lahir, tekanan darah tinggi dan djj tidak
terdengar.

Masalah potensial pada Ny. A yaitu terjadinya eklamsia.

Pada pengkajian yang dilakukan pada Ny. A masalah potensial yang dapat terjadi
adalah eklamsia.

Menurut teori salah satu etiologi dari kematian janin yaitu preeklamsia dan eklamsia.

Pada kasus diatas diagnose potensial yang mungkin akan terjadi yaitu eklamsia.

4.4.4 Melakukan dan menganalisa identifikasi dan penetapan kebutuhan yang


memerlukan penanganan segera

Setelah melakukan pengkaian pada data subjektif, objektif, dan juga telah menentukan
analisa maka penyusunan kebutuhan yang memerlukan penanganan segara dengan
permasalahan yang muncul yaitu melakukan rujukan ke tenaga kesehatan ( puskesmas).

Berdasarkan teori diatas dari kasus yang ditemukan dilapangan tindakan yang dilakukan telah
sesuai dan tidak terdapat kesejangan.
4.4.5 Perencanaan

Dari data hasil melakukan pengkajian dari data subjektif dan objektif, kemudian
menentukan analisa, dibuat penatalaksanaan dari permasalahan yang ditemukan sehingga
diharapkan mampu mengatasi permasalahan. Perencanaan asuhan yang akan dilakukan :

1. Melakukan observasi tanda-tanda vital, keadaan umum dan keadaan emosional


ibu.
2. Memberikan support/dukungan kepada ibu dengan melibatkan keluarga.
3. Melakukan rujukan.

Menurut teori mengenali dan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah
pada kehamilan dan mengenal tanda serta gejala pre-eklamsia lainnya serta
mengambil tindakan yang tepat dan merujuknya.

Berdasakan pengkaian pada Ny. A penanganan kasus dilapangan dan teori terdapat
kesesuaian.

4.4.6 Penatalaksanaan

1. Inform consent
2. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga yaitu :
Tekanan Darah: 180/150 mmHg,nadi: 80x/menit, Respirasi: 20x/menit, suhu:
36,80C, DJJ : tidak terdengar.
3. Melakukan konseling kepada ibu dan keluarga bahwa bila keadaan fisik ibu sangat
tidak stabil dan meminta persetujuan kepada ibu dan keluarga bahwa ini harus
dilakukan rujukan ke puskemas
4. Memberikan dukungan/ support kepada ibu dengan melibatkan keluarga
5. mempersiapkan rujukan dan mendampingi ibu ke tenaga kesehatan terdekat
(puskesmas).
6. Pendokumetasian

4.4.7 Evaluasi

Setelah melakukan pengkajian pada Ny. A ibu mendapatkan perawatan dan


penanganan yang memadai dan tepat.

Menurut teori ibu hamil dengan tanda preeklamsia mendapat perawatan yang
memadai dan tepat waktu, penurunan angka kesakitan dan kematian akibat eklamsia.

Setelah melakukan pengkajian akhinya ibu bisa mendapatkan penanganan dan perawatan
yang memadai dan tepat.
4.4.8 Pendokumentasian SOAP

Dalam melakukan pengkajian pada Ny. A penulis menggunakan bentuk


pendokumentasian SOAP. Langkah-langkah asuhan kebidanan tersebut ditulis dengan
menggunakan SOAP sebagai berikut :

S = Data informasi subjektif (mencatat hasil anamnesa)

0 = Data informasi objektif (hasil pemeriksaan,observasi)

A = Mencatat hasil analisa (diagnose dan masalah kebidanan)

P = Mencatat seluruh pelaksanaan yang dilakukan (tindakan antisipasi, tindakan segera,


tidakan rutin, penyuluhan, support, kolaborasi, rujukan, dan evaluasi/follow up)

Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat kesenjangan antara kasus dan teori.

Anda mungkin juga menyukai