Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KERJA UPAYA KESEHATAN KERJA

PUSKESMAS SINUNUKAN

I. PENDAHULUAN

Indonesia sehat 2010 merupakan visi pembangunan nasional yang ingin dicapai
melalui pembangunan kesehatan dengan tujuan meningkatkan kualitas sumber daya
manusia yang dilakukan secara berkelanjutan. Dalam upaya mencapai visi tersebut
di tetapkan program-program unggulan, salah satunya program kesehatan dan
keselamatan kerja. Puskesmas sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan dasar
merupakan ujung tombak terdepan dalam pelayanan kesehatan kerja.
Puskesmas berfungsi sebagai pusat pembangunan wilayah berwawasan
kesehatan, pusat pelayanan kesehatan perorangan primer, pusat pelayanan
kesehatan masyarakat primer dan pusat pemberdayaan masyarakat, sebagai unit
pelayanan kesehatan memiliki berbagai potensi bahaya yang berpengaruh buruk
pada tenaga kesehatan dan non kesehatan yang bekerja di Puskesmas, pasien,
pengunjung dan masyarakat sekitar. Potensi bahaya tersebut meliputi golongan fisik,
kimia, biologi, ergonomik, dan psikososia, khususnya golongan bologi merupakan
bahaya potensi yang paling sering menyebakan gangguan kesehatan di Puskesmas.
Menyadari kesehatan, keselamatan, kemampuan kerja dan kehidupan yang layak
bagi setiap pekerja merupakan kunci utama pembangunan sosial ekonomi tiap
Negara, maka kesehatan kerja merupakan strategi yang penting bukan hanya untuk
memastikan kesehatan bagi masyarakat pekerja, tetapi jugaakan memberikan
kontribusi nilai positif bagi ekonomi nasional dengan meningkatkan produktivitas,
kualitas produk, motivasi kerja, kepuasan kerja yang pada akhirnya memberikan
kontribusi bagi kualitas kehidupan pekerja secara menyeluruh, oleh karena itu
pencapaian tujuan kesehatan kerja bagi semua membutuhkan strategi dalam
mengamankan kondisi kerja yang dapat melindungi dan mempromosikan kesehatan
kerja, terutama pada kelompok berisiko seperti pekerja wanita, pekerja anak,
pekerja usia lanjut, dan pekerja yang terpandang bahaya.

II. LATAR BELAKANG

Dengan meningkatnya pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan oleh


masyarakat maka tuntutan pengelolaan program Kesehatan dan Keselamatan Kerja
di Puskesmas semakin tinggi karena Sumber Daya Manusia (SDM) Puskesmas,
pengunjung/pengantar pasien, pasien dan masyarakat sekitar Puskesmas dan
tempat usaha mikro kecil yang dilakukan oleh perorangan atau rumah tangga,
maupun suatu badan yang ingin mendapatkan perlindungan dari gangguan
kesehatan dan keselamatan kerja, baik sebagai dampak proses kegiatanpemberian
pelayana maupun karena kondisi sarana dan prasarana yang ada di Puskesmas dan
tempat kerja usaha kecil dan menengah (UMKM) yang tidak memenuhi standar.
Di dunia internasional, program K3 telah lama diterapkan di berbagai sektor
industri (akhir abad 18), kecuali di sektor kesehatan. Perkembangan K3 tertinggi
dikarenakan fokus pada kegiatan kuratif, bukan preventif. Fokus pada kualitas
pelayanan bagi pasien, tenaga professional di bidang K3 masih terbatas, organisasi
kesehatan yang dianggap pasti telah melindungi diri dalam bekerja.
Puskesmas sebagai institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan
karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan
kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang
harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau
oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Selain
dituntut mampu memberikan pelayanan dan pengobatan yang bermutu, Puskesmas
juga dituntut harus melaksanakan dan mengembangkan program K3 di Puskesmas
dan usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Dalam Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, khususnya pasal
165 : “Pengelola tempat kerja wajib melakukan segala bentuk upaya kesehatan
melalui upaya pencegahan, peningkatan, pengobatan dan pemulihan bagi tenaga
kerja”. Berdasarkan pasal diatas maka penelola tempat kerja di Puskesmas
mempunyai kewajiban untuk menyehatkan para tenaga kerjanya. Puskesmas harus
menjamin kesehatan dan keselamatan kerja baik terhadap pasien, penyedia layanan
atau pekerja maupun masyarakat sekitar dari berbagai potensi bahaya di Puskesmas.
Oleh karena itu, Puskesmas dituntut untuk melaksanakan Upaya Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) yang dilaksanakan secara terintegrasi dan menyeluruh
sehingga resiko terjadinya Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan Akibat Kerja
(KAK) di Puskesmas dan di tempat usaha mikro kecil (UMKM) dapat dihindari.
K3 merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan
Puskesmas, khususnya dalam hal kesehatan dan keselamatan bagi SDM Puskesmas,
pasien, pengunjung/pengantar pasien, masyarakat sekitar Puskesmas dan di usaha
mikro kecil dan menengah (UMKM).
Selain itu, peran-peran para pengadil (Pemerintah Daerah, Dinas Perindustrian,
Dinas Tenaga Kerja, Dinas Keselamatan yang terdiri dari lintas program yang terkait,
Pengusaha, Serikat Pekerja) sangat diperlukan pelaksanaan pelayanan kesehatan
kerja.

III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS

1. Tujuan Umum
a. Untuk peningkatan pengetahuan sehingga diharapkan adanya perubahan
perilaku.
b. Menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat dan produktif untuk petugas
Puskesmas, pasien, pengunjung/pengantar pasien, masyarakat dan
lingkungan sekitar Puskesmas dan tempat Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) sehingga proses pelayanan Puskesmas dan Perusaan berjalan baik
dan lancer.
2. Tujuan Khusus
a. Mempunyai pengetahuan, kemauan dan kemampuan untuk memelihara,
meningkatkan dan melindungi kesehatannya.
b. Terbentuknya kelompok kerja atau tim sebagai penanggung jawab kegiatan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas/Perusahaan.
c. Teridentifikasi potensi bahaya/resiko dan cara pengendaliannya.
d. Terlaksananya pelayanan kesehatan kerja yang berkualitas.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


1. Kegiatan UKK/K3 di Dalam  Kepatuhan Pelaksanaan K3 di
Gedung Puskesmas
 Kepatuhan pemakaian APD
2. Kegiatan UKK/K3 di Luar Gedung  Penyuluhan Pekerja informal
(Konseling)
 Pembinaan pekerja informal

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Cara
No Kegiatan Sasaran Indikator Keberhasilan
Pelaksanaan
Kegiatan UKK/K3 Petugas, pasien, Penyediaan Kepatuhan standar
Dalam Gedung pengantar sarana dan a. Mencuci tangan
pasien, dukungan b. Menggunakan sarung
pengunjung K3 (APAR, tangan atau alat
APD, pelindung lainnya
1 Sterilisasi, c. Pengelolaan jarum
Autoelaf, suntik dan alat-alat
basah, tajam
kering, dll), d. Kepatuhan penilaian
antiseptik bahaya untuk mapping
bahaya di Puskesmas
Kegiatan UKK/K3
Luar Gedung
a. Pendataan Pekerja formal Di data oleh Diperolehnya dan pekerja
dan pekerja kader formal dan informal
informal kesehatan
2 b. Menyiapkan Bahan Mengutip Materi terkumpul
materi penyuluhan dari sumber
penyuluhan materi
c. Membuat Alamat surat Menulis Sasaran atau jadwal
surat surat dan penyuluhan
undangan mengirim
sesuai sesuai
sasaran dan jadwal
jadwal
kegiatan
d. Penyuluhan SOP Peningkatan pengetahuan
Luar Gedung
1. Penyuluh Pekerja informal
an
pekerja
informal
2. Penyuluh Pekerja formal Memberikan Peningkatan pengetahuan
an penyuluhan
pekerja PHBS dan
formal penyuluhan
K3

VI. SASARAN

1. Kegiatan UKK/K3 Dalam Gedung


- Petugas Puskesmas
- Pasien
- Pengantar pasien
- Pengunjung
- Masyarakat di sekitar

2. Kegiatan UKK/K3 Luar Gedung


- Pekerja informal di wilayah Puskesmas Sinunukan

VII. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN

Pencatatan kegiatan dilaksanakan oleh petugas UKK. Pelaporan disampaikan


oleh petugas UKK kepada Kepala Puskesmas Sinunukan setiap bulan. Evaluasi
dilaksanakan berdasarkan rencana kegiatan yang dibuat dan dievaluasi setiap bulan
pada saat rapat rutin Puskesmas.

Mengetahui Penanggung Jawab


Kepala Puskesmas Sinunukan UKP Puskesmas Sinunukan

dr. ISA ANSHORI NST, M.KM dr. HASMA SALEH


NIP. 19810316 2009 04 1 001 NIP.

Anda mungkin juga menyukai