Anda di halaman 1dari 9

CONTOH PEMILIHAN TRANSFORMATOR

Untuk menentukan kapasitas daya dari trafo kita harus mengetahui jumlah beban
total dari suatu perencanaan. Pada perencanaan instalasi gardu induk industri ini
diketahui total beban yang dibagi menjadi tiga bagian pada panel utama yaitu:
1) Beban kelompok 1 : 400 KVA
2) Beban kelompok 2 : 300 KVA
3) Beban kelompok 3 : 400 KVA+
Beban total : 1100KVA
Pada keadaan tersebut kerja dari belitan trafo dianggap hanya 80%, karena trafo
di Negara asal pembuatnya dirancang atau didesain dengan kondisi 4 musim sedangkan
di Indonesia hanya terdapat 2 musim yang menyebabkan pendinginan trafo tidak merata.
Selain itu factor kebutuhan beban juga diperhitungkan.
Hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan kapasitas daya dari trafo yaitu:
1. Load factor : yaitu perbandingan antara beban
rata-rata dalam suatu jangka waktu tertentu dengan beban maksimum dalam jangka
waktu tersebut, yaitu:
beban max( Pav )
Load factor(f l ) :
bebanrata − rata ( P max)

2) Diversity Factor (F D )
Diversity atau ke tak serempakan merupakan perbandingan antara jumlah seluruh
beban maksimum dari setiap bagian system dengan beban max dari seluruh system
sebagai suatu kelompok beban
JumlahSeluruhBebanMaxDaribagian − BagianSistem
Diversity Factor :
BebanMaxDariSeluruhSistem
3) Coincidence Factor :
Yaitu factor keserempakan beban yang nilainya dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut:
1
Coincidence Factor (F C ):
FD
4) Demand Factor :
Demand factor atau factor kebetuhan didefinisikan sebagai perbandingan
antara daya terpakai maksimum dengan daya yang disambung, yaitu:
P max
fD = x 100%
Pinst
dimana
• fD = Demand Factor (factor kebutuhan).
• Pmax = Daya terpakai maksimum.
• Pinst = daya tersambung.
Selain itu kita harus memperhitungkan pertumbuhan beban atau melonjakknya
kebutuhan tenaga listrik, dan pada umumnya di Indonesia kita harus meramalkan hal
tersebut sampai 5 tahun mendatang, untuk konsumen komersil dalam hal ini kalangan
industri, peramalan kebutuhan beban didapat menurut permintaan dari konsumen
industri tersebut.
Dalam perencanaan ini perhitungan pemakaian beban ditentukan dengan cara
memakai metode demand factor, dan untuk nilai daya terpakai maksimum nilai tersebut
dalam latihan perencanaan ini ditentukan dengan cara dimisalkan, yaitu:
1) Beban kelompok 1
Pinst = 360 KVA
Pmax= 400 KVA
2) Beban kelompok 2
Pinst = 270 KVA
Pmax = 300 KVA
3) Beban kelompok 1
Pmax = 400 KVA
Pinst = 360 KVA
Sedangkan untuk peramalan pertumbuhan beban atau melonjakknya kebutuhan
tenaga listrik dalam 5 tahun mendatang, dalam tugas ini dimisalkan 20 % dari total daya
maksimum yang dibutuhkan, sehingga kapasitas daya trafo dapat dihitung:
360 + 270 + 360 KVA
fD = x 100% = 90 % sehingga
1100
990KVA
In = x 100% = 90 %
1100 KVA
Sehingga daya trafo yang dipilih adalah ditambah dengan 20 % dari jumlah total daya
maksimum yang dibutuhkan, yaitu sebagai berikut:
20
1) Toleransi : x 1100 = 220 KVA
100
2) Daya trafo : Toleransi + Daya yang dibutuhkan
: 220 KVA + 1100 KVA = 1320 KVA

Karena dipasaran trafo dengan daya sebesar 1320 KVA tidak tersedia dipasaran
sehingga daya trafo yang dipilih mempunyai daya di atas daya trafo yang dibutuhkan,
sehingga daya trafo yang dipilih adalah 1600 KVA.
Berdasarkan peraturan yang ada dengan daya trafo diatas 200 KVA adalah trafo
milik pelanggan, sehingga trafo yang digunakan adalah trafo milik pelanggan karena
rugi-rugi trafo ditanggung oleh pelanggan.
Trafo distribusi di Indonesia pada umumnya pada sisi tegangan tinggi
menggunakan 20KV sedangkan disisi tegangan rendah menggunakan 220/380 Volt, Pada
trafo tenaga variasi tegangan yang diperbolehkan adalah 5%. Untuk memperoleh variasi
tegangan 5% maka pada trafo harus dilengkapi dengan tap changer. Sedangkan untuk
pemilihan kelas isolasi, Kelas isolasi yang dipilih adalah 24 kV. Hal ini dimaksudkan
agar trafo tetap aman saat surja datang dari saluran trafo yang serentak tiga fasa. Karena
transformator dengan titik netral yang ditanahkan dimungkinkan mengalami tekanan
yang berbahaya. Oleh karena itu kelas isolasi yang dipilih berdasar tegangan nominal
primer trafo yaitu 20kV dengan BIL 150 KV. sehingga trafo yang dipilih memiliki
spesifikasi sebagai berikut:
1) Spesifikasi Umum trafo distribusi menurut SLI
• Daya Trafo : 1600 KVA
• Jumlah fase : Tiga
• Frekuensi pengenal : 50 HZ
• Teg primer pengenal : 20KV
• Teg sekunder pengenal
(beban nol) : 0,4 KV
• Kelompok vector : Dy5
• Tegangan uji impuls : 125 KV
• Tegangan uji terapan : 50 KV
• Kelas isolasi : 24 KV
• Penyadapan primer : ± 5%
• Impedansi : 4%
Untuk keterangan lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran spesifikasi
trafo distribusi (SLI).
Setelah melihat data-data diatas maka dipilih trafo dengan spesifikasi sebagai
berikut:
 Electrical design
o Rating daya dan pendinginan
Rating daya ditunjukkan dala satuan daya KVA atau MVA, untuk
pendinginan mengunakan system ONAN atau ONAF.
o Temperature rise.
 65 K, suhu rata-rata lilitan
 60 K, suhu minyak tertinggi
Standar temperature rise untuk trafo siemens
 100 K (kelas isolasi F) pada lilitan sisi primer dan sekuder.
Dimana standar suhu sekitar yaitu:
 40 0 C suhu maksimum
 50 0 C suhu rata-rata setiap satu hari
 20 0 C suhu rata-rata setiap satu tahun
 50 0 C suhu rata-rata setiap hari
 -25 0 C suhu terendah diluar ruangan
 -5 0 C suhu terendah didalam ruangan
o Ketinggian pemasangan trafo terhadap permukaan air laut.
Trafo tersebut cocok digunakan pada pemasangan trafo pada daerah yang
mempunyai ketinggian sampai 1000 m dari permukaan laut.
o Vector grup dan hubungan trafo.
Untuk trafo distribusi, pada sisi sekunder dihubungka star dan pada sisi
primer dihubungka delta, dengan vector grup Dy1, Dy5, Dy11.
o Untuk keterangan lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran trafo tentang
electrical design.

 Mechanical design
Secara umum desain secara mekanik-nya adalah
 Inti besi terbuat dari “grain-oriented electrical sheet steel insulated on
both sides, tipe inti.
 Dilengkapi dengan roda untuk memindah trafo.
 Didinginkan engan menggunakan minyak trafo.
 Untuk aplikasi indoor menggunakan lapisan standar untuk tangki trafo.
 Untuk aplikasi outdoor menggunakan lapisan khusus untuk tangki trafo.
 Untuk keterangan lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran trafo tentang
mechanical design.

 Aksesori dan peralatan pengaman.


Trafo tersebut dapat dipasang peralatan sebagai berikut:
 Bucholz relay dengan dilengkapi dua pelampung.
 Thermometer
 Oil level indicator.
 Pressure relief device
 Bushing current transformer
 Dehydrating breather
 Dan peralatan tambahan lainnya
 Untuk keterangan lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran trafo tentang
accecories and protective design.
 Connection system
Untuk trafo distribusi
HV LV
Cable box Cable box
Cable box Flange/throat
Flange Cable box
Flange Flange/throat
Elbow connector Cable box
Elbow connector Flange/throat

 Spesifikasi umum trafo merk SIEMENS-Tumetic dan Tunorma


• Standard : DIN 42500
• Rated power : 50-2500 KVA
• Rate frequensi : 50 HZ
• HV rating : Up to 36 KV
• Taps On HV side : 2,5% or 2.2,5 %
• LV rating : 400 – 720
• Connection : HV winding
HV winding ( up to 100 KVA zigzag )
• Impedance voltage
At rated current : 4% ( only up to HV rating 24 KV and ≤ 630 Kva
) or 6% ( with rate power ≥630 Kva or with HV
rating > 24 KV )
• Coolling : ONAN
• Protection class : IPOO
• Final coating : RAL 7033 ( other colours are available )

 Spesikasi khusus
• Rated power : 250 KVA
• Max rated volt.
On HV side : 24 KV
• Impedance voltage : 4%
• Type : TUMETIC 4HB-3LA
• Combination of
losses : B-A
• No load losses : 650 watt
• Load losses : 4200 watt
• Sound pressure
level 1m tolerance
3 Db : 49Db
• Sound power level : 65 watt
• Total weight : 900 kg
• Length : 1340 mm
• Width : 760 mm
• Height : 1450
• Dist. Between
Wheel center : 520 mm
DIMENSI TRAFO

Dimensi trafo dengan kapasitas 1600 kVA yang dipilih mempunyai


dimensi sebagai berikut :
Panjang (L) : 1835 mm (A1)
Lebar (W) : 1175mm (B1)
Tinggi (H) : 2175 mm (H1)
Berat total : 3410 kg
Jarak sumbu
Roda : 820 mm (E), pada sisi lebar trafo.

Niali dimensi trafo di atas nantinya akan digunakan dalam perhitungan


sangkar faraday dan perhitungan panjang kabel dari trafo menuju MDP. Dan
perencanaan rel trafo.

Anda mungkin juga menyukai