Pada umumnya, darah di area pencabutan gigi akan membeku sehingga menutup dan
melindungi saraf dan tulang di di bawahnya. Darah beku tersebut juga membantu
pertumbuhan tulang baru dan jaringan lunak di sekitarnya. Pada saat bekuan darah ini copot
atau terlepas sebelum luka pulih, maka akan meninggalkan rongga kosong di tempat
pencabutan. Inilah yang disebut dengan dry socket. Tulang dan saraf yang tidak terlindungi
dapat mengakibatkan rasa sakit di gigi hingga saraf terkait pada wajah.
Terdapat berbagai macam kondisi yang diduga dapat menyebabkan dry socket, di antaranya
adalah:
Merokok juga merupakan salah satu penyebab dry socket. Kandungan nikotin dalam rokok
diduga dapat menurunkan aliran darah di area mulut, sehingga proses pembentukan bekuan
darah pun akan terhambat. Selain itu, gerakan menyedot pada saat merokok juga dapat
menyebabkan pergeseran gumpalan darah, sehingga gumpalan darah akan lepas sebelum
waktunya.
Risiko terkena komplikasi ini pun meningkat saat seseorang tidak menjaga kesehatan giginya
dengan tepat, memiliki infeksi di sekitar rongga, hingga penggunaan obat-obatan jenis
kortikostreoid saat pemulihan.
Wanita kerap lebih rentan terserang komplikasi dry socket dikarenakan perubahan hormon
yang dialami, namun tidak menutup kemungkinan pria mengalami kondisi yang sama.
Rasa sakit setelah pencabutan gigi adalah wajar. Namun, seseorang mungkin mengalami dry
socket jika mengalami gejala seperti:
Segera temui dokter jika mengalami salah satu dari gejala dry socket atau hal yang tidak biasa
agar dapat ditangani secara dini.
Untuk menegakkan diagnosis dry socket, dokter biasanya memerlukan beberapa tahapan
guna menentukan penyebab utama dari komplikasi tersebut. Dokter mungkin akan
menanyakan beberapa hal seperti:
Pengobatan untuk dry socket terutama bertujuan meredakan rasa sakit mencegah komplikasi
lebih lanjut. Beberapa langkah yang umumnya dilakukan dokter meliputi:
Membersihkan rongga dari sisa makanan yang tertinggal dan dibalut dengan salep
khusus berbahan dasar analgesik untuk meredakan rasa sakit dan melindungi tulang
juga saraf yang terbuka. Salep ini biasanya harus diganti dalam kurun waktu yang
ditentukan dokter. Tambahan salep dengan kandungan eugenol mungkin akan
diberikan sebagai pereda rasa sakit, dan diolesi diatas balutan salep awal.
Dokter mungkin akan memberikan serangkaian obat-obatan untuk meredakan gejala
dry socket yang dialami, seperti Obat Antiinflamasi NonSteroid (OAINS),
hydrocodone, acetaminophen, hingga antibiotik untuk mengatasi infeksi.
Selain itu, dokter mungkin akan menyarankan untuk melakukan pembersihan rongga lanjutan
di rumah dengan menggunakan jarum suntik plastik berujung melengkung untuk
menyuntikan air, air garam, atau obat pembersih dari dokter. Hal ini biasa dilakukan hingga
tidak ada serpihan yang tersisa pada rongga yang terluka.
Untuk memaksimalkan pengobatan, terdapat serangkaian cara yang bisa dilakukan seperti
tidak merokok atau mengkonsumsi tembakau, minum air putih yang cukup, kumur dengan air
garam hangat secara rutin namun tidak berlebihan, dan menggosok gigi dengan lembut,
khususnya pada rongga yang terluka. Pastikan untuk rutin berkonsultasi dengan dokter agar
dapat dimonitor dengan baik. Biasanya, gejala atau kondisi dry socket dapat pulih dalam
waktu 7-10 hari pengobatan, dengan bertumbuhnya jaringan lunak baru. Segera temui dokter
apabila kondisi tidak membaik.
Kondisi dry socket dapat dicegah sebelum dan sesudah pencabutan gigi. Sebelum pencabutan
gigi, biasanya dokter akan menyarankan untuk berhenti merokok dan menjaga kebersihan
mulut dengan berkumur menggunakan obat kumur antibakteri. Terkadang, dokter juga akan
menanyakan mengenai obat-obatan yang sedang dikonsumsi agar dapat disesuaikan.
Setelah pencabutan, terdapat beberapa langkah pencegahan dry socket yang dianjurkan,
seperti:
Menghindari aktivitas atau olahraga berat selama seminggu agar terhindar dari
pencopotan pembekuan darah dari rongga.
Mengonsumsi air putih lebih dari biasanya. Hindari minuman yang mengandung
alkohol, kafein, berkarbonasi, atau minuman panas selama 24 jam setelah operasi
dilakukan.
Menghindari makanan keras, panas, pedas dan sulit untuk dikunyah untuk beberapa
waktu. Disarankan untuk mengkonsumsi yogurt dan makanan lembut lainnya,
khususnya di hari pertama.
Membersihkan mulut dengan larutan air garam hangat setiap 2 jam dan setelah makan
selama seminggu. Sikat gigi diperbolehkan, namun hindari bagian pencabutan agar
tidak melukainya.
Menghindari merokok atau mengonsumi tembakau selama 48 jam hingga seminggu
ke depan untuk menghindari komplikasi.
Untuk menghindari pembengkakan dan mengurangi rasa sakit, dokter mungkin akan
menyarankan untuk mengompres air dingin di wajah terutama di daerah yang nyeri selama 48
jam pertama, dan dilanjutkan dengan kompres air panas setelahnya. Selain itu, dokter
mungkin akan memberikan beberapa pengobatan seperti antibiotik, salep antiseptik ,dan
balutan medis setelah operasi sesuai dengan kebutuhan pasien.
Penelitan mengatakan bahwa waktu yang terbaik untuk wanita melakukan operasi pencabutan
gigi adalah saat menstruasi. Rekomendasi ini diberikan untuk mengurangi risiko terkena dry
socket yang disebabkan oleh perubahan hormon. Bicarakan dengan dokter untuk mengetahui
waktu yang tepat untuk Anda.