PENDAHULUAN
Latar Belakang ................................................................................................ 1
Kegunaan Penulisan ........................................................................................ 2
TINJAUAN PUSTAKA
Ikan Nila .......................................................................................................... 3
Ikan Gurami ..................................................................................................... 4
Lahan Padi Pasang Surut ................................................................................ 5
Teknologi Budidaya Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) dan Gurami
(Osphronemus Gouramy) Di Lahan Padi Pasang Surut………………… 6
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Barat sejak satu abad yang lalu. Minapadi merupakan salah satu subsistem
antardaerah, bergantung pada ketersediaan air irigasi, curah hujan, benih ikan,
pasar dan status sosial ekonomi masyarakat umumnya, sehingga masih terbuka
Budi daya ikan bersama padi berbeda dengan system kolam atau air deras.
Budi daya ikan pada sistem tersebut umumnya lebih dari satu jenis, sedangkan
pada mina padi umumnya satu jenis ikan. Jenis ikan yang umum dibudidayakan
dalam sistem minapadi adalah ikan mas (Cyprinus carpio), tawes (Puntius
volume air, ketersediaan benih, pakan, pasar, dan kebiasaan petani. Pada
minapadi, ketinggian air genangan tanaman padi terbatas antara 10-15 cm, dan
bersama padi atau memelihara ikan di sela-sela tanaman padi (Balai Informasi
Pertanian Irian Jaya, 1992).Hal ini dimaksudkan agar keuntungan yang didapatkan
dari cara ini, bersasaran hasil ganda, yaitu: dari padinya itu sendiri dan dari ikan
disisi lain (Anonim, 1995). ada manfaat lain yang didapat melalui pemeliharaan
ikan di sawah, yakni dapat meningkatkan kesuburan tanah, serta dapat
Menurut Ditjen Perikanan Budidaya KKP (2012) Sistim usaha tani mina
padi ini, dapat difungsikan sebagai: 1) sebagai penyelang diantara dua musim
tanam padi, atau bersama-sama atau budidaya ikan bersama padi, dan 3)sebagai
pengganti palawija di persawahan. Jenis ikan yang paling baik dipelihara di sawah
karena dapat tumbuh dengan baik meskipun di air dangkaldan lebih tahan
terhadap sinar Matahari, adalah ikan Mas, ikan Nila, ikan Mujahir, ikan Bawal air
tawar.
Kegunaan Penulisan
Ikan Nila
Ikan nila merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan bentuk tubuh
memanjang dan pipih kesamping dan warna putih kehitaman. Ikan nila berasal
dari Sungal Nil dan danau-danau sekitarnya. Sekarang ikan ini telah tersebar ke
wilayah yang beriklim dingin, ikan nila tidak dapat hidup baik Ikan nila disukai
oleh berbagai bangsa karena dagingnya enak dan tebal seperti daging ikan kakap
Penelitian Perikanan Air Tawar pada tahun 1969. Setelah melalui masa
seluruh Indonesia. Nila adalah nama khas Indonesia yang diberikan oleh
Kelas : Osteichthyes
Sub-kelas : Acanthoptherigii
Crdo : Percomorphi
Sub-ordo : Percoidea
Famili : Cichlidae
Genus : Oreochromis
Spesies : Oreochromis niloticus.
Terdapat 3 jenis nila yang dikenal, yaitu: nila biasa, nila merah (nirah) dan
nila albino
Kualitas air untuk pemeliharaan ikan nila harus bersih, tidak terlalu
disebabkan oleh adanya plankton. Air yang kaya plankton dapat berwarna
dapat diukur dengan alat yang disebut piring secchi (secchi disc). Untuk di
kolam dan tambak, angka kecerahan yang baik antara 20-35 cm (Kantor
Ikan Gurami
komoditas budidaya air tawar yang tergolong dalam famili ikan labirin
(Anabantidae). Ikan ini tersebar di kawasan tropis mulai dari India sampai
produksi ikan gurami di Indonesia tahun 1998, 1999 dan 2000 adalah
9.004 ton, 9.327 ton dan 13.339 ton. Produksi ikan gurami mengalami
pening-katan setiap tahunnya, namun belum dapat memenuhi permintaan
pasar.
pemeliharaan benih ikan gurami yang dilakukan selama ini belum intensif
kualitas air, pakan dan ukuran ikan. Pada keadaan lingkungan yang baik
Salah satu areal alternatif yang memiliki prospek besar dari segi potensi
luas maupun daya dukung agronomis untuk dijadikan sebagai areal produksi padi
adalah lahan pasang surut. Di Indonesia luas areal pasang surut sekitar 20,1 juta
hektar di tiga pulau besar, yaitu Sumatera, Kalimantan dan Irian Jaya,
diperkirakan lebih dari 9 juta hektar berpotensi untuk dijadikan areal produksi
1992 dan Ismail, dkk, 1993).Lahan pasang surut memiliki karakteristik yang khas,
yaitu sistem pengairan yang mengandalkan pasang dan surutnya air sungai,
tanahnya bereaksi masam sampai sangat masam, mempunyai lapisan pirit (FeS2)
yang merupakan sumber racun besi bagi tanaman, tanahnya miskin hara dengan
heterogenitas yang sangat tinggi sehingga bervariasi dari satu lokasi ke lokasi
lainnya.
dicirikan oleh : (1). pH tanah rendah, (2). Genangan yang dalam, (3). Akumulasi
zat-zat beracun ( besi dan aluminium), (4). Salinitas tinggi, kekurangan unsur
hara, (5). Serangan hama dan penyakit, serta (6). Tumbuhnya gulma yang
dominan.
perikanan yang pada tahap awal ditujukan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
tani. Pada lahan rawa pasang surut, pengembangan ikan terutama pada lahan yang
terluapi pasang. Usaha tani ikan di lahan lebak dapat dilakukan dengan sistem
kolam ataupun mina-padi (ikan-padi) khususnya untuk lebak dangkal dan lebak
dengan sistem shelter, hempang atau pen. Jenis ikan yang mampu hidup dengan
baik di lahan rawa pasang surut adalah nila dan jelawat (ikan budi daya) serta
betok (ikan liar), sedangkan yang dapat dikembangkan di lahan rawa lebak adalah
sepat silam, jelawat, patin, lampan, dan tawes (Ismail et al. 1993).
Sistim usaha tani memelihara ikan bersama padi di sawah atau Minapadi
telah dikembangkan di Indonesia sejak satu abad yang lalu (Ardiwinata, 1987)
dan merupakan salah satu tipe budidaya ikan di sawah, dimana ikan dan padi
1992).Sedangkan sawah yang sesuai untuk usaha tani ini adalah sawah yang
penyelang diantara dua musim tanaman padi dan atau pemeliharaan ikan sebagai
dengan pupuk organik dan meningkatkan produksi plankton yang menjadi sumber
makan ikan, dan itulah sumbangsih ikan pada usaha tani terpadu ini (Simanjuntak,
2013). Bahkan menurut Montazeri (2012) minapadi adalah salah satu teknologi
anomali iklim, karena minapadi ini adalah budidaya terpadu yang dapat
pupuk 30%); juga dapat mengurangi hama penyakit Wereng Coklat pada tanaman
padi.
dilakukan untuk pendederan benih ikan (ukuran 1-3 cm) dengantujuan: setelah
umur 20-30 hari, hasil dederan berubah menjadi anak ikan yang siap ditebarkan di
(mulai terbentuk), bahkan sampai pengeringan. Hasil panenan dapat berupa ikan
Kesimpulan
Saran
Balai Informasi Pertanian Irian Jaya, 1992. LIPTAN no 11/ 1992. Nopember 1992
Hepher, B., dan Y. Pruginin. 1981. Commercial fish farming with special
reference to fish culture in Israel. John Willey and Sons, New York. 261
hal.
Hickling, C.F. 1971. Fish culture. Faber and Faber, London. 348 hal.
Ismail, I.G.; Alihamsyah; Widjaja Adhi, I.P.G.; Suwarno; Herawaty, T.; Thahir, R
dan Sianturi, D.E. 1993. Sewindu Penelitian Pertanian di Lahan Rawa :
Konstribusi dan Prospek Pengembangan. Proyek Swamps II. Puslitbang
Tanaman Pangan. Bogor.
Manwan, I., Ismail, I.G., Alihamsyah, T., dan Partohardjono. 1992. Teknologi
Pengembangan Pertanian Lahan Rawa Pasang Surut. Dalam : Prosiding
Pertemuan Nasional Pengembangan Teknologi Pertanian Lahan Rawa
Pasang Surut dan Lebak, Cisarua 7 – 9 Maret 1992.
Widjaya Adhi I.P.G; K. Nugraha; D.S. Ardi dan A.S. Karama, 1992. Sumberdaya
Lahan Pasang Surut, Rawa, dan Pantai : Potensi, Keterbatasan, dan
Pemanfaatan. Prosiding Pertemuan Nasional Pengembangan Lahan
Pertanian Pasang Surut dan Rawa. Cisarua, 3 – 4 Maret 1992.