Anda di halaman 1dari 10

PROVIDER

Provider adalah seseorang yang memberi advokasi. Dan berperan sebagai :

1. Advocator : - Tugas mandiri


- Tugas kolaborasi
- Tugas merujuk
2. Pengelola
3. Pendidik
4. Peneliti

Berikut merupakan pengertian dan contohnya:

1. Advocator
Peran bidan sebagai advokator adalah melakukan advokasi terhadap pengambil
keputusan dari kategori program ataupun sektor yang terkait dengan kesehatan
maternal dan neonatal. Melakukan advokasi berarti melakukan upaya-upaya agar
pembuat keputusan atau penentu kebijakan tersebut mencapai kebijakan tersebut
mempercayai dan meyakini bahwa program yang ditawarkan perlu mendapat
dukungan melalui kebijakan-kebijakan atau keputusan-keputusan politik.

Tugas Bidan sebagai Advocator


a. Mempromosikan dan melindungi kepentingan orang-orang dalam pelayanan
kebidanan, yang mungkin rentan dan tidak mampu melindungi kepentingan
mereka sendiri.
b. Membantu masyarakat untuk mengakses kesehatan yang relevan dan informasi
kesehatan dan memberikan dukungan sosial.
c. Melakukan kegiatan advokasi kepada para pengambil keputusan, berbagai
program dan sektor yang terkait dengan kesehatan.
d. Melakukan upaya agar para pengambil keputusan tersebut meyakini atau
mempercayai bahwa program kesehatan yang ditawarkan perlu didukung melalui
kebijakan atau keputusan politik dalam bentuk peraturan, Undang-Undang,
instruksi yang menguntungkan kesehatan public dengan sasaran yaitu pejabat
legislatif dan eksekutif, para pemimpin pengusaha, organisasi politik dan
organisasi masyarakat baik tingkat pusat, propinsi, kabupaten, keccamatan desa
kelurahan.

1
Sebagai Advocator bidan memiliki tiga kategori tugas yaitu tugas mandiri, tugas
kolaborasi, dan tugas rujukan.

1. Tugas Mandiri/ Primer

Tugas mandiri bidan yaitu tugas yang menjadi tanggung jawab bidan sesuai
kewenangannya, meliputi:

a. Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang


diberikan
b. Memberi pelayanan dasar pra nikah pada remaja dengan melibatkan mereka
sebagai klien.
c. Memberi asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal
d. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan dengan
melibatkan klien /keluarga
e. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
f. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa nifas
dengan melibatkan klien /keluarga
g. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan
pelayanan KB.
h. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan sistem
reproduksi dan wanita dalam masa klimakretium dan nifas.

2. Tugas Kolaborasi

Merupakan tugas yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota tim yang
kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu urutan dari proses
kegiatan pelayanan kesehatan.

a. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai fungsi


kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga
b. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan
pertolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi

2
c. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan resiko
tinggi dan keadaan kegawatan yang memerlukan pertolongan pertama dengan
tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga
d. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan resiko tinggi
dan pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan
tindakan kolaborasi dengan klien dan keluarga
e. Memberikan asuhan pada BBL dengan resiko tinggi dan yang mengalami
komplikasi serta kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan
pertama dengan tindakan kolaborasi dengan meliatkan klien dan keluarga
f. Memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tinggi dan yang
mengalami komplikasi serta kegawatdaruratan yang memerlukan
tindakan kolaborasi dengan melibatkan keluarga

3. Tugas Merujuk

a. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai


dengan fungsi rujukan keterlibatan klien dan keluarga
b. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu hamil
dengan resiko tinggi dan kegawat daruratan
c. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada
masa persalinan dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga
d. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu dalam
masa nifas dengan penyulit tertentu dengan kegawatdaruratan dengan
melibatkan klien dan keluarga
e. Memberikan asuhan kebidanan pada BBL dengan kelainan tertentu dan
kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan
keluarga
f. Memberikan asuhan kebidanan pada anak balita dengan kelainan tertentu dan
kegawatan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan

Langkah yang diperlukan dalam melakukan peran sebagai pelaksana:

1. Mengkaji status kesehatan untuk memenuhi kebutuhan asuhan klien


2. Menentukan diagnosa / masalah
3. Menyusun rencana tindakan sesuai dengan masalah yang dihadapi

3
4. Melaksanakan tindakan sesuai rencana yang telah disusun
5. Mengevaluasi tindakan yang telah diberikan
6. Membuat rencana tindak lanjut tindakan
7. Membuat dokumentasi kegiatan klien dan keluarga

2. Pengelola
Memimpin, mengkoordinasikan unsur-unsur dan kegiatan praktek kebidanan
untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga, masyarakat didaereh yang
menjadi tanggung jawabnya. Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi,
pendidikan kesehatan yang tanggap terhadap budaya dan pelayanan menyeluruh
dimasyarakatdalam rangka untuk meningkatkan kehidupan keluarga yang sehat,
perencanaan kehamilan dan kesiapan menjadi orangtua
Sebagai pengelola bidan memiliki 2 tugas yaitu tugas pengembangan pelayanan
dasar kesehatan dan tugas partisipasi dalam tim.

A. Pengembangan Pelayanan Dasar Kesehatan


Bidan bertugas mengembangkan pelayanan dasar kesehatan terutama pelayanan
kebidanan untuk individu, keluarga kelompok khusus dan masyarakat di wilayah
kerja dengan melibatkan masyarakat atau klien meliputi :
a) Mengkaji kebutuhan terutama yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan
anak untuk meningkatkan serta mengembangkan program pelayanan kesehatan
di wilayah kerjanya bersama tim kesehatan dan pemuka masyarakat.
b) Menyusun rencana kerja sesuai dengan hasil kajian bersama masyarakat.
c) Mengelola kegiatan pelayanan kesehatan khususnya KIAatauKB sesuai dengan
rencana.
d) Mengkoordinir, mengawasi dan membimbing kader dan dukun atau petugas
kesehatan lain dalam melaksanakan program/ kegiatan pelayanan KIAatauKB
e) Mengembangkan strategi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya
KIA KB termasuk pemanfaatan sumber yang ada pada program dan sektor
terkait.
f) Menggerakkan dan mengembangkan kemampuan masyarakat serta memelihara
kesehatannya dengan memanfaatkan potensi yang ada

4
g) Mempertahankan dan meningkatkan mutu serta keamanan praktik profesional
melalui pendidikan, pelatihan, magang, dan kegiatan dalam kelompok profesi
h) Mendokumentasikan seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan.

B. Berpartisipasi Dalam Tim


Bidan berpartisi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan dan sektor lain
melalui peningkatan kemampuan dukun bayi, kader, dan tenaga kesehatan lain yang
berada di wilayah kerjanya, meliputi :
a) Bekerjasama dengan Puskesmas, institusi lain sebagai anggota tim dalam
memberi asuhan kepada klien bentuk konsultasi, rujukan dan tindak lanjut.
b) Membina hubungan baik dengan dukun bayi, kader kesehatan, PLKB dan
masyarakat.
c) Melaksanakan pelatihan serta membimbing dukun bayi, kader dan petugas
kesehatan lain.
d) Memberikan asuhan kepada klien rujukan dari dukun bayi.
e) Membina kegiatan yang ada di masyarakat yang berkaitan dengan kesehatan.

B. Fungsi pengelola
1) Mengembangkan konsep kegiatan pelayanan kebidanan bagi individu,
keluarga, kelompok masyarakat sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
masyarakat setempat yang didukung oleh partisipasi masyarakat.
2) Menyusun rencana pelaksanaan pelayanan kebidanan di lingkungan unit
kerjanya.
3) Memimpin koordinasi kegiatan pelayanan kebidanan.
4) Melakukan kerja sama serta komunikasi inter dan antar sektor yang terkait
dengan pelayanan kebidanan.
5) Memimpin evaluasi hasil kegiatan tim atau unit pelayanan kebidanan.

5
3. Pendidik

Sebagai pendidik bidan mempunyai 2 tugas, yaitu sebagai pendidik dan


penyuluh kesehatan bagi klien serta pelatih dan pembimbing kader.

1. Memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada individu keluarga


kelompok dan masyarakat tentang penanggulangan masalah kesehatan khususnya
yang berhubungan dengan pihak terkait kesehatan ibu, anak, dan keluarga
berencana, mencakup :
a. Bersama klien mengkaji kebutuhan akan pendidikan dan penyuluhan kesehatan
masyarakat khususnya dalam bidang kesehatan ibu, anak, dan keluarga
berencana.
b. Bersama klien pihak terkait menyusun rencana penyuluhan kesehatan
masyarakat sesuai dengan kebutuhan yang telah dikaji, baik untuk jangka
pendek maupun jangka panjang.
c. Menyiapkan alat dan bahan pendidikan dan penyuluhan sesuai dengan rencana
yang telah disusun.
d. Melaksanakan program atau rencana pendidikan dan penyuluhan kesehatan
masyarakat sesuai dengan rencana jangka pendek dan jangka panjang
melibatkan unsur-unsur terkait termasuk masyarakat.
e. Bersama klien mengevaluasi hasil pendidikan atau penyuluhan kesehatan
masyarakat dan menggunakannya untuk memperbaiki dan meningkatkan
program dimasa yang akan datang.
f. Mendokumentasikan semua kegiatan dan hasil pendidikan atau penyuluhan
kesehatan masyarakat secara lengkap dan sistematis.

2. Melatih dan membimbing kader termasuk siswa bidan dan keperawatan serta
membina dukun diwilayah atau tempat kerjanya, mencakup :
a. Mengkaji kebutuhan latihan dan bimbingan kader, dukun, dan siswa.
b. Menyusun rencana latihan dan bimbingan sesuai dengan hasil pengkajian.
c. Menyiapkan alat, AVA, dan bahan untuk keperluan latihan bimbingan peserta
latih sesuai dengan rencana yang telah disusun.
d. Melaksanakan pelatihan dukun dan kader sesuai dengan rencana yang telah
disusun dengan melibatkan unsur-unsur terkait.
e. Membimbing siswa bidan dan siswa keperawatan dalam lingkup kerjanya.

6
f. Menilai hasil latihan dan bimbingan yang telah diberikan.
g. Menggunakan hasil evaluasi untuk meningkatkan program bimbingan.
h. Mendokumentasikan semua kegiatan termasuk hasil evaluasi pelatihan dan
bimbingan secara sistematis.

B. Fungsi Pendidik
1) Memberi penyuluhan kepada individu, keluarga, dan kelompok masyarakat
terkait dengan pelayanan kebidanan dalam lingkup kesehatan serta keluarga
berencana.
2) Membimbing dan melatih dukun bayi serta kader kesehatan sesuai dengan
bidang tanggung jawab bidan.
3) Memberi bimbingan kepada para peserta didik bidan dalam kegiatan praktik di
klinik dan dimasyarakat.
4) Mendidik peserta didik bidan atau tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan
bidang keahliannya.

Langkah-langkah dalam memberikan pendidikan dan penyuluhan yaitu :

1) mengkaji kebutuhan akan pendidikan dan penyuluhan kesehatan

2) menyusun rencana jangka pendek dan jangka panjang untuk penyuluhan

3) menyiapkan alat dan bahan pendidikan dan penyuluhan

4) melaksanakan program/rencana pendidikan dan penyuluhan

5) mengevaluasi hasil pendidikan dan penyuluhan

6) Menggunakan hasil evaluasi untuk meningkatkan program bimbingan

7) mendokumentasikan kegiatan

Contoh-contoh kasus peran bidan sebagai pendidik

1. Bidan pendidik pada calon pengantin : memberi pendidikan mengenai reproduksi


persiapan pernikahan

7
2. Bidan pendidik dalam masa kehamilan:
a. Memberikan pendidikan cara kebersihan diri
b. Memberikan pendidikan mengenai nutrisi yang baik bagi ibu hamil
c. Memberikan pendidikan tentang istirahat yang cukup pada ibu hamil
d. Memberikan pendidikan senam ibu hamil diatas 5 bulan
3. Bidan pendidik dalam masa persalinan:
a. Memberikan pendidikan tentang fisiologi persalinan
b. Memberikan pendidikan tentang tanda-tanda persalinan
4. Bidan pendidik dalam masa nifas :
a. Memberikan pendidikan tentang perawatan payudara dan kebersihan diri
b. Memberikan pendidikan tentang cara menyusui bayinya
c. Memberikan pendidikan tentang nutrisi yang baik
d. Memberikan pendidikan tentang tanda bahaya dalam masa nifas
5. Bidan pendidik dalam bidang kesehatan anak:
a. Selalu menyarankan supaya anak dibawa keposyandu sesuai jadwal

4. Peneliti
Melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidang kesehatan baik
secara mandiri maupun secara kelompok:
1. Mengindentifikasi kebutuhan investigasi yang akan di lakukan
2. Menyusun rencana kerja pelatihan.
3. Melaksanakan investigasi sesuai dengan rencana.
4. Mengolah dan menginterpretasikan data hasil investigasi
5. Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut.
6. Memanfaatkan hasil investigasi untuk meningkatkan dan mengembangkan
program kerja atau pelayanan kesehatan.

B. Fungsi Bidan sebagi Peneliti


1. Melakukan evaluasi, pengkajian, survei, dan penelitian yang di lakukan
sendiri atau berkelompok dalam lingkup pelayanan kebidanan.
2. Melakukan penelitian kesehatan,keluarga dan keluarga berencana.

8
C. Objek Penelitian Bidan sebagai Peneliti
Seorang bidan dalam fungsinya jika dia sudah terjun dalam masyarakat dan
diterima di dalamnya maka seorang bidan melakukan penelitian di lingkuangan
sekitar yang mencakup seorang ibu dalam masa antenatal atau pun pascanatal,
menopause, bayi, balita, anak-anak, bapak-bapak.

a. Ibu
Dalam antenatal dan pascanatal bidan disini meneliti apakah ada kelainan saat ibu
mengandung dan meneliti bagaimana tingkat kesejahteraan seorang ibu di
pascanatal.

b. Bayi, balita dan anak-anak


Seorang bidan meneliti bagaimana perkembangan janin dalam rahim ibu sampai saat
melahirkan dan setalah melahirkan tersebut seorang bayi mendapatkan
kesejahteraan dan haknya sampai dia menjadi balita, anak-anak, remaja dan dewasa.

c. Menopause
Seorang bidan meneliti perjalanan ibu yang sudah mencapai masa tersebut sehingga
bidan bisa memberikan pelayanan yang baik terhadap masa- masa tersebut.

d. Bapak-bapak
Meneliti apakah seorang bapak tersebut mampu menjadi seorang kepala rumah
tangga dan memberikan kasih sayang kepada ibu dan anaknya. Jika seorang bapak
tersebut masih merasa kesulitan maka seorang bidan harus memberikan dukungan
kepada bapak tersebut.

e. Lingkungan
Seorang bidan meneliti apakah lingkunagn tersebut bersih dari sumber penyakit
yang dapat membayakan masyarakat di sekitarnya. Jika lingkungan tersebut kurang
baik seorang bidan wajib melakukan tindakan seperti seorang bidan mendatangi
kepala desa agar kepala desa tersebut memberitahukan kepada masyarakat untuk
bergotong royong membersihkan lingkuangn setempat agar tercipat lingkungan
yang sehat.

9
D. Contoh Kasus
Seorang bidan yang sudah membuka praktek pasti banyak mengalami kasus
diantara lain :
a. Meninggalnya ibu pada saat melahirkan seorang bayi yang tidak bisa
menangis setelah dilahirkan
b. Adanya kelainan pada tubuh bayi contoh tidak lengkap organ tubuhnya si bayi
c. Kurang sadarnya ibu pentingnya imunisasi pada bayi kehamilan dini
d. Umur kehamilan lebih dari umur kehamilan normal.

10

Anda mungkin juga menyukai

  • Ayam Petelur
    Ayam Petelur
    Dokumen11 halaman
    Ayam Petelur
    Nichole Bams
    Belum ada peringkat
  • Apra
    Apra
    Dokumen10 halaman
    Apra
    Nichole Bams
    Belum ada peringkat
  • PKN
    PKN
    Dokumen6 halaman
    PKN
    Nichole Bams
    Belum ada peringkat
  • Laporan Bio Fotosintesis
    Laporan Bio Fotosintesis
    Dokumen5 halaman
    Laporan Bio Fotosintesis
    Nichole Bams
    Belum ada peringkat
  • A
    A
    Dokumen33 halaman
    A
    Nichole Bams
    Belum ada peringkat