Anda di halaman 1dari 19

BAGIAN KELIMA PEMBELAJARAN KARAKTER SECARA KOMPREHENSIF

MEMBANGUN PEMEBELAJARAN BERBASIS KARAKTER

Berikut adalah tahapan-tahapan pembelajaran berbasis karakter :

1. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan yang mula-mula dilakukan adalah analisis KI/KD, pengembangan
silabus berkarakter, penyusunan RPP berkarakter. Analisis RPP berkarakter, dan penyiapan
bahan ajar berkarakter. Analisis KI/KD dilakukan untuk mengidentifikasi nilai-nilai karakter yang
secara substansi dapat diintegrasikan pada KI/KD yang bersangkutan
Sebagaimana langkah-langkah pengembangan silabus, penyusunan RPP dalam rangka
pendidikan karakter yang terintegrasi dalam pembelajaran juga dilakukan dengan cara merevisi
RPP yang telah ada. Revisi RPP dilakukan dengan langkah-langkah :
a. Rumusan tujuan pembelajaran direvisi hingga satu atau lebih tujuan pembelajaran tidak
hanya mengembangkan kemampuan kognitif dan psikomotorik, tetapi juga efektif
(karakter), dan ditambah tujuan pembelajaran yang khusus dirumuskan untuk karakter.
b. Pendekatan atau metode pembelajaran juga disesuaikan tidak memfasilitasi peserta didik
mencapai pengetahuan dan keterampilan saja tapi juga ditargetkan untuk pengembangan
karakter.
c. Langkah-langkah pembelajaran juga direvisi. Kegiatan – kegiatan pembelajaran dalam setiap
langkah/tahap pembelajaran (pendahuluan, inti dan penutup), direvisi atau ditambah agar
sebagian atau seluruh kegiatan pembelajaran pada setiap tahap-tahapan memfasilitasi
peserta didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang ditargetkan dan
mengembangkan karakter.
Berikut beberapa contoh pendekatan pembelajaran yang sesuai dan cocok untuk
pengembangan pembelajaran tentang pendidikan karakter; diantaranya adalah (contextual
Teaching and Learning), pembelajaran kooperatif (Cooperatif Learning), dan pembelajaran
aktif (misal : PAIKEM/Pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan).
d. Bagian penilaian direvisi
Teknik-teknik penilaian dipilih sehingga secara keseluruhan teknik-teknik tersebut mengukur
pencapaian peserta didik peserta didik dalam kompetensi dan karakter. Diantara teknik-
teknik penilaian yang dapat dipakai untuk mengetahui perkembangan karakter adalah
observasi, penilaian kinerja penilaian antar teman, dan penilaian diri sendiri. Nilai karakter
sebaiknya tidak dinyatakan secara kuantitatif, tetapi secara kualitatif, misalnya :
 BT : belum terlihat, apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda awal
perilaku atau karakter yang dinyatakan dalam indikator.
 MT : Mulai Terlihat, apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda –
tanda perilaku atau karakter yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten.
 MB : Mulai Berkembang, apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda
perilaku atau karakter yang dinyatakan dalam indikator mulai konsisten.
 MK : Menjadi Kebiasaan atau membudaya, apabila peserta didik terus menerus
memperlihatkan perilaku/karakter yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten
(Dit. PSMP Kemdiknas, 2010).

Bahan ajar yang biasanya diambil dari buku ajar (buku teks) perlu disiapkan dengan merevisi
atau menambahkan nilai-nilai karakter ke dalam pembahasan materi yang ada didalamnya.
Buku-buku yang ada selama ini meskipun telah memenuhi sejumlah kriteria kelayakan buku
ajar, yaitu kelayakan isi, penyajian, bahasa,dan grafika, akan tetapi materinya masih belum
secara memadai mengintegrasikan pendidikan karakter didalamnya.

2. Pelaksanaan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dari tahapan kegiatan pendahulukan, inti, dan penutup dipilih dan
dilaksanakan agar peserta didik mempraktikkan nilai-nilai karakter yang ditargetkan.
a. Pendahuluan
Berdasarkan Standar Proses, kegiatan pendahuluan, guru :
 Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran
 Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan
materi yang akan dipelajari.
 Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai.
 Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.

Ada sejumlah cara yang dapat dilakukan untuk mengenalkan nilai, membangun kepedulian
akan nilaim dan membantu internalisasi nilai atau karakter pada tahap pembelajaran ini.
Berikut adalah beberapa contoh.
 Guru datang tepat waktu (contoh nilai yang ditanamkan : disiplin)
 Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada siswa ketika memasuki ruang
kelas (contoh nilai yang ditanamkan : santun, peduli)
 Berdoa sebelum membuka pelajaran (contoh nilai yang ditanamkan : religius)
 Mengecek kehadiran siswa (contoh nilai yang ditanamkan : disiplin, rajin)
 Mendoakan yang tidak hadir karena sakit atau karena halangan lainnya (contoh
nilai yang ditanamkan : religius, peduli)
 Memastikan bahwa setiap siswa datang tepat waktu (contoh nilai yang
ditanamkan : disiplin)
 Menegur siswa yang terlambat dengan sopan (contoh nilai yang ditanamkan :
disiplin, santun, peduli)
b. Kegiatan Inti
Kegiatan ini merupakan tahap penyampaian pelajaran. Tahap pelaksanaan tugas bagi
seorang guru dalam menyalurkan ilmu pengetahuan agar tujuan yang ingin dicapai dapat
diraih. Kegiatan ini mestinya dilakukan oleh guru dengan cara-cara yang bersifat interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi, siswa agar dengan cara yang aktif siswa
dapat menjadi seorang pencari informasi, serta dapat memberikan kesempatan yang
memadai bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis siswa.
Kegiatan inti pembelajaran antara lain mencakup penyampaian informasi, membahas materi
standar untuk membentuk kompetensi dan karakter siswa, serta melakukan tukar
pengalaman dan pendapat dalam membahas materi standar atau memecahkan masalah
yang dihadapi bersama.
Dalam pembentukan karakter dan kompetensi perlu diusahakan untuk melibatkan siswa
seoptimalkan mungkin sehingga antarsiswa maupun siswa dan guru dapat saling bertukar
informasi mengenai topik yang dibahas, untuk mencapai kesepakatan, kesamaan, kecocokan
dan keselarasan pikiran mengenai apa yang akan dipelajari. Dalam kegiatan inti ini guru,
menggunakan model, metode, media, dan sumber belajar yang disesuaikan dengan
karakteristik guru dan mata pelajaran.
Pelaksanaan pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yang harus dialami
oleh peserta didik, yaitu : mengamati; menanyakan; mengumpulkan informasi;
mengasosiasi; dan mengkomunikasikan. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 tentang standar proses pendidikan
dasar dan menengah menjelaskan bahwa dalam kegiatan inti, terdapat beberapa
karakteristik kompetensi yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pembelajaran,
diantaranya sebagai berikut :
 Sikap, sesuai dengan karakteristik sikap, maka salah satu alternatif yang dipilih adalah
proses afeksi mulai dari menerima, menjalankan, menghargai, menghayati hingga
mengamalkan. Seluruh aktivitas pembelajaran berorientasi pada tahapan kompetensi
yang mendorong siswa untuk melakukan aktivitas tersebut. Penilaian sikap meliputi
kedisiplinan, kerjasama dan tanggungjawab.
 Pengetahuan, pengetahuan dimiliki melalui aktivitas mengetahui, memahami,
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, hingga mencipta. Untuk memperkuat
pendekatan saintifik, tematik terpadu, dan tematik sangat disarankan untuk
menerapkan belajar berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning).
Untuk mendorong siswa menghasilkan karya kreatif dan kontekstual, baik individual
maupun kelompok, disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang
menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (Project based learning). Penilaian
pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis pada akhir pelatihan.
 Keterampilan, keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba,
menalar, menyaji, dan mencipta. Seluruh isi materi (topik dan subtopik) mata pelajaran
yang diturunkan dari keterampilan harus mendorong siswa untuk melakukan proses
pengamatan hingga penciptaan. Untuk mewujudkan keterampilan tersebut perlu
melakukan pembelajaran yang menerapkan modus belajar berbasis penyingkapan atau
penelitian (Discovery atau inquirylearning) dan pembelajaran yang menghasilkan karya
berbasis pemecahan masalah ( project based learning). Penilian keterampilan meliputi
proses dan produk.

Dalam proses ini guru bisa menginternalisasikan proses –proses pembelajaran yang bisa
membangun karakter siswa, diantaranya adalah :

 Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik atau
tema materi yang dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan
belajar dari aneka sumber ( contoh nilai yang ditanamkan : mandiri, berfikir logis,
kerjasama).
 Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber
belajar lain (contoh nilai yang ditanamkan : kreatif, kerja keras)
 Menfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan
guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya (contoh nilai yang ditanamkan : kerjasama,
saling menghargai, peduli lingkungan).
 Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran (contoh nilai
yang ditanamkan : rasa percaya diri, mandiri)
 Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan
(contoh nilai yang ditanamkan : mandiri, kerjasama, kerja keras).

Guru juga bisa membuat elaborasi atau penjabaran yang baik agar dipahami siswa dengan
utuh, hal-hal yang dapat dilakukan adalah :

 Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas
tertentu yang bermakna (contoh nilai yang ditanamkan : cinta ilmu, kreatif, logis)
 Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk
memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis (contoh nilai-nilai yang
ditanamkan : kreatif, percaya diri, kritis, saling menghargai, santun)
 Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan
bertindak tanpa rasa takut (contoh nilai yang ditanamkan : kreatif, percaya diri, kritis)
 Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolabaratif (contoh nilai
yang ditanamkan : kerjasama, saling menghargai, tanggung jawab).
 Memfasilitasi peserta didik berkompetensi secara sehat untuk meningkatkan prestasi
belajar (contoh nilai yang ditanamkan : jujur, disiplin, kerja keras, menghargai)
 Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan
maupun tertulis, secara individual maupun kelompok (contoh nilai yang ditanamkan :
jujur, bertanggung jawab, percaya diri, saling menghargai, mandiri, kerjasama).
 Memfasilitasi pesert didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok
(contoh nilai yang ditanamkan : percaya diri, saling menghargai, mandiri, kerjasama)
 Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang
dihasilkan (contoh nilai yang ditanamkan : percaya diri, saling menghargai, mandiri,
kerjasama)
 Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan
rasa percaya diri peserta didik (contoh nilai yang ditanamkan : percaya diri, saling
menghargai, mandiri, kerjasama)

Langkah koprehensif lainnya adalah melakukan kerja sama yang baik dengan siswa dengan
cara :

 Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat,
maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik (contoh nilai yang ditanamkan :
saling menghargai, percaya diri, santun, kritis, logis)
 Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui
berbagai sumber (contoh nilai yang ditanamkan : percaya diri, logis, kritis)
 Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar
yang telah dilakukan (contoh nilai yang ditanamkan : memahami kelebihan dan
kekurangan)
 Memfasilitasi peserta didik untuk lebih jauh/dalam/luas memperoleh pengetahuan,
keterampilan, dan sikap, antara lain dengan guru :
 Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik
yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar (contoh
nilai yang ditanamkan : peduli, santun);
 Membantu menyelesaikan masalah (contoh nilai yang ditanamkan : ditanamkan : peduli)
 Memberikan acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi
(contoh nilai yang ditanamkan : kritis):
 Memberikan informasi untuk bereksplorasi lebih jauh (contoh nilai yang ditanamkan :
cinta ilmu): dan
 Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif
(contoh nilai yang ditanamkan : peduli, percaya diri).

Penutup

Dalam kegiatan penutup , disarankan agar guru :

 Bersama –sama dengan peserta didik dan /atau sendiri membuat rangkuman atau
simpulan pelajaran (contoh nilai yang ditanamkan : mandiri, kerjasama, kritis, logis) :
 Melakukan penilaian dan /atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram (contoh nilai yang ditanamkan : jujur, mengetahui
kelebihan dan kekurangan)
 Memberikan umpan balik terhadap hasil pembelajaran (contoh nilai yang ditanamkan :
saling menghargai, percaya diri, santun, kritis, logis):
 Merencakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program
pengayaan, layanan konseling/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik; dan
 Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Ada beberapa hal lain yang dilakukan oleh guru untuk mendorong dipraktikkannya nilai-nilai
diantaranya :

a. Guru harus merupakan seorang model dalam karakter. Dari awal hingga akhir pelajaran,
tutur kata, sikap, dan perbuatan guru harus merupakan cermin dari nilai-nilai karakter
yang hendak ditanamkannya.
b. Pemberian reward kepada siswa yang menunjukkan karakter yang dikehendaki dan
pemberian punisment kepada mereka yang berperilaku dengan karakter yang tidak
dikehendaki. Reward dan punisment yang dimaksud dapat berupa ungkapan verbal dan
non verbal, kartu ucapan selamat ( misalnya classroom award) atau catatan peringatan,
dan sebagainya. Untuk itu guru harus menjadi pengamat yang baik bagi setiap siswanya
selama proses pembelajaran.
c. Harus dihindari olok-olok ketika ada siswa yang akan datang terlambat atau menjawab
pertanyaan dan /atau berpendapat kurang tepat/relevan.

3. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi atau penilaian merupakan bagian yang sangat penting dalam proses pendidikan.
Penilaian karakter lebih mementingkan pencapaian afektif dan psikomotorik peserta didik
dibandingkan pencapaian kognitifnya. Agar hasil penilaian yang dilakukan guru bisa benar dan
objektif, guru harus memahami prinsip-prinsip penilaian yang benar sesuai dengan standar
penilaian yang sudah ditetapkan oleh para ahli penilaian.
Dalam implementasi kurikulum 2013, pendidikan karakter dapat diintegrasikan dalam seluruh
pembelajaran pada setiap bidang studi yang terdapat dalam kurikulum. Materi yang berkaitan
dengan norma atau nilai-nilai pada setiap bidang studi perlu dikembangkan, dieksplisitkan,
dihubungkan dengan konteks kehidupan sehari-hari. Pendidikan karakter mengarah pada
pembentukan budaya sekolah/madrasah, yaitu nilai-nilai yang melandasi perilaku, tradisi,
kebiasaan sehari-hari serta simbol –simbol yang dipraktikkan oleh semua warga
sekolah/madrasah, dan masyarakat sekitarnya.
Pada umumnya pendidikan karakter menekankan pada keteladanan, penciptaan lingkungan dan
pembiasaan melalui berbagai tugas keilmuan dan kegiatan kondusif. Dengan demikian, apa yang
dilihat, didengar, dirasakan dan dikerjakan oleh peserta didik dapat membentuk karakter
mereka. Selain menjadikan keteladanan dan pembiasaan sebagai metode pendidikan utama.
Penciptaan iklim dan budaya serta lingkungan yang kondusif juga sangat penting, dan turut
membentuk karakter peserta didik.
NILAI –NILAI PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA DALAM PEMBELAJARAN DI
SEKOLAH.

Nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa diidentifikasi dari
sumber-sumber berikut ini (Kemendiknas, 2010:8):
1. Agama : masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama. Oleh karena itu, kehidupan
individu, masyarakat, dan bangsa selalu didasari pada ajaran agama dan kepercayaan.
Secara politis, kehidupan kenegaraan pun didasari pada nilai-nilai yang berasal dari agama.
Atas dasar pertimbangan itu, maka nilai –nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa harus
didasarkan pada nilai-nilai dan kaidah yang berasal dari agama.
2. Pancasila : negara kesatuan Republik Indonesia ditegakkan atas prinsip-prinsip kehidupan
kebangsaan dan kenegaraan yang disebut Pancasila. Pancasila terdapat pada pembukaan
UUD 1945 dan dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal yang terdapat dalam UUD 1945.
Artinya, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi nilai-nilai yang mengatur
kehidupan politik, hukum, ekonomi, kemasyarakatan, budaya, dan seni. Pendidikan budaya
dan karakter bangsa bertujuan mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang
lebih baik. Yaitu warga negara yang memiliki kemampuan, kemauan, dan menerapkan nilai-
nilai Pancasila dalam kehidupannya sebagai warga negara.
3. Budaya : sebagai suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang hidup bermasyarakat yang
tidak didasari oleh nilai-nilai budaya yang diakui masyarakat itu. Nilai-nilai budaya itu
dijadikan dasar dalam pemberian makna terhadap suatu konsep dan arti dalam komunikasi
antaranggota masyarakat itu. Posisi budaya yang demikian penting dalam kehidupan
masyarakat mengharuskan budaya menjadi sumber nilai dalam pendidikan budaya dan
karakter bangsa.
4. Tujuan Pendidikan Nasional : sebagai rumusan kualitas yang harus dimiliki setiap warga negara
Indonesia, dikembangkan oleh berbagai satuan pendidikan di berbagai jenjang dan jalur. Tujuan
pendidikan nasional memuat berbagai nilai kemanusiaan yang harus dimiliki warga negara
Indonesia. Oleh karena itu, tujuan pendidikan nasional adalah sumber yang paling operasional
dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa.

Ada 18 (delapan belas) nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa
(Kemendiknas, 2019:9-10), sebagaimana dalam tabel berikut :
NILAI DESKRIPSI
1. Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran
yang dianutnya toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama
lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain
2. Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya
sebagai oang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan,
tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku,
etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda
dari dirinya.
4. Disiplin Tindakan yang menunjukan perilaku tertib dan patuh pada
berbagai ketentuan dan peraturan.
5. Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam
mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas serta
menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
6. Kreatif Berpikir untuk melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara
atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang
lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis Cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak
dan kewajiban dirinya dan orang lain.
9. Rasa ingin Tahun Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui
lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya,
dilihat, dan didengar.
10. Semangat Kebangsaaan Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan
kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan
kelompoknya.
11. Cinta Tanah Air Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan
kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap
bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik
bangsa.
12. Menghargai Prestasi Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan
mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
13. Bersahabat/komunikatif Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara,
bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.
14. Cinta Damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain
merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.
15. Gemar Embaca Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai
bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
16. Peduli Lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan
pada lingkungan alam disekitarnya, dan mengembangkan
upaya –upaya memperbaiki kerusakan alam yang sudah
terjadi.
17. Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada
orang lain dan masyarakat yang membutuhkan
18. Tanggung Jawab Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan
kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap dirinya
sendiri, ,masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya),
negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

Indikator keberhasilan sekolah dan kelas dalam pengembangan pendidikan berkarakter.

INDIKATOR
NILAI Deskripsi INDIKATOR
SEKOLAH
1. Religius Sikap dan perilaku yang  Merayakan hari-hari  Berdoa sebelum dan
patuh dalam besar keagamaan. sesudah pelajaran
melaksanakan ajaran  Memiliki fasilitas yang  Memberikan
agama yang dianutnya, dapat dipergunakan kesempatan kepada
toleran terhadap untuk beribadah. semua peserta didik
pelaksanaan ibadah  Memberikan untuk melaksanakan
agama lain, serta hidup kesempatan kepada ibadah.
rukun dengan pemeluk semua peserta didik
agama lain untuk melaksanakan
ibadah.
INDIKATOR
NILAI Deskripsi INDIKATOR KELAS
SEKOLAH
2. Jujur Perilaku yang didasarkan  Menyediakan fasilitas  Menyediakan
pada upaya menjadikan tempat temuan barang fasilitas tempat
dirinya sebagai orang yang hilang. temuan barang
selalu dapat dipercaya  Transparansi laporan hilang.
dalam perkataan, keuangan dan penilaian  Tempat
tindakan, dan pekerjaan. sekolah secara berkala. pengumuman
 Menyediakan kantin barang temuan atau
kejujuran hilang
 Menyediakan kotak  Transparansi
saran dan pengaduan. laporan keuangan
 Larangan membawa dan penilaian kelas
fasilitas komunikasi secara berkala.
pada saat ulangan atau  Larangan
ujian. menyontek.
3. Toleransi Sikap dan tindakan yang  Menghargai dan  Memberikan
menghargai perbedaan memberikan perlakuan pelayanan yang
agama, suku, etnis, yang sama terhadap sama terhadap
pendapat, sikap, dan seluruh warga sekolah seluruh warga kelas
tindakan orang lain yang tanpa membedakan tanpa membedakan
berbeda dari dirinya. suku, agama, ras, suku, agama, ras,
golongan, status golongan, status
ekonomi, dan ekonomi.
kemampuan khas.  Memberikan
 Memberikan perlakuan pelayanan terhadap
yang sama terhadap anak berkebutuhan
stake-holder tanpa khusus.
membedakan suku,  Bekerja dalam
agama, ras, golongan, kelompok yang
status ekonomi. berbeda
4. Disiplin Tindakan yang  Memiliki catatan  Membiasakan hadir
menunjukkan perilaku kehadiran tepat waktu.
tertib dan patuh pada  Memberikan  Membiasakan
berbagai ketentuan dan penghargaan kepada mematuhi aturan
peraturan warga sekolah yang  Menggunakan
disiplin. pakaian praktik
 Memiliki tata tertib sesuai dengan
sekolah program studi
 Membiasakan warga keahliannya (SMK)
sekolah untuk  Penyimpanan dan
berdisiplin. pengeluaran alat
 Menegakkan aturan dan bahan (Sesuai
dengan memberikan program studi
sanksi secara adil bagi keahlian) (SMK).
pelanggar tata tertib
sekolah
 Menyediakan peralatan
praktik sesuai program
studi keahlian (SMK)
5. Kerja Keras Perilaku yang  Menciptakan suasana  Menciptakan
menunjukkan upaya kompetisi yang sehat. suasana kompetisi
sungguh-sungguh dalam  Menciptakan suasana yang sehat.
mengatasi berbagai sekolah yang  Menciptakan kondisi
hambatan belajar, tugas menantang dan etos kerja, pantang
dan menyelesaikan tugas memacu untuk bekerja menyerah, dan daya
dengan sebaik-baiknya. keras. tahan belajar.
 Memiliki pajangan  Menciptakan
tentang slogan atau suasana belajar yang
motto tentang kerja. memacu dayatahan
kerja, pantang
menyerah, dan
dayatahan kerja.
 Memiliki pajangan
tentang slogan atau
motto tentang giat
bekerja dan belajar.
INDIKATOR
NILAI Deskripsi INDIKATOR KELAS
SEKOLAH
6. Kreatif Berpikir dan melakukan  Menciptakan situasi  Menciptakan situasi
sesuatu untuk yang menumbuhkan belajar yang bisa
menghasilkan cara atau daya berpikir dan menumbuhkan daya
hasil baru dari sesuatu bertindak kreatif. pikir dan bertindak
yang telah dimiliki. kreatif.
 Pemberian tugas yang
menantang
munculnya karya-
karya baru baik yang
autentik maupun
modifikasi.
7. Mandiri Sikap dan perilaku yang  Menciptakan situasi  Menciptakan suasana
tidak mudah tergantung sekolah yang kelas yang
pada orang lain dalam membangun memberikan
menyelesaikan tugas- kemandirian peserta kesempatan kepada
tugas. didik . peserta didik untuk
bekerja mandiri.
8. Demokrasi Cara berpikir, bersikap,  Melibatkan warga  Mengambil keputusan
dan bertindak yang sekolah dalam setiap kelas secara bersama
menilai sama hak dan pengambilan melalui musyawarah
kewajiban dirinya dan keputusan. dan mufakat.
orang lain  Menciptakan suasana  Pemilihan
sekolah yang kepengurusan kelas
menerima perbedaan. secara terbuka.
 Pemilihan  Seluruh produk
kepengurusan OSIS kebijakan melalui
secara terbuka. musyawarah dan
mufakat.
 Mengimplementasikan
model-model
pembelajaran yang
dialogis dan interaktif.
INDIKATOR
NILAI Deskripsi INDIKATOR KELAS
SEKOLAH
9. Rasa Ingin Sikap dan tindakan yang  Menyediakan media  Menciptakan
tahu selalu berupaya untuk komukasi atau suasana kelas yang
mengetahui lebih informasi (media cetak mengundang rasa
mendalam dan meluas atau media elektronik) ingin tahu.
dari sesuatu yang untuk berekspresi bagi  Eksplorasi media
dipelajari, dilihat, dan warga sekolah. komunikasi atau
didengar.  Memfasilitasii warga informasi (media
sekolah untuk cetak atau media
bereksplorasi dalam elektronik)
pendidikan, ilmu
pengetahuan,
teknologi, dan budaya.
10. Semangat Cara berpikir, bertindak  Melakukan upacara  Bekerja sama
Kebangsaan dan berwawasan yang rutin sekolah dengan teman
menempatkan  Melakukan upacara sekelas yang
kepentingan bangsa dan hari-hari besar nasional berbeda suku, etnis,
negara diatas kepentingan  Menyelenggarakan status sosial-
diri dan pribadi. peringatan hari ekonomi.
kepahlawanan.  Mendiskualifikasikan
 Memiliki program hari-hari besar
melakukan kunjungan nasional.
ketempat bersejarah
11. Cinta Tanah Cara berpikir, bersikap,  Menggunakan produk  Memajangkan foto
Air dan berbuat yang buatan dalam negeri presiden dan wakil
menunjukkan kesetiaan.  Menggunakan bahasa presiden, bendera
Kepedulian dan indonesia yang baik dan negara, lambang
penghargaan yang tinggi benar. negaara, peta
terhadap bahasa,  Menyediakan informasi indonesia, gambar
lingkungan fisik, sosial, (dari sumber cetak, kehidupan
budaya, ekonomi dan elektronik) tentang masyarakat
politik kekayaan alam dan indonesia.
budaya indonesia.  Menggunakan
produk buatan
dalam negeri
12. Menghargai Sikap dan tindakan yang  Memberikan  Memberikan
prestasi mendorong dirinya untuk penghargaan atas hasil penghargaan atas
menghasilkan sesuatu prestasi kepada warga hasil karya peserta
yang berguna bagi sekolah didik.
masyarakat mengakui,  Memajang tanda-tanda  Memajang tanda-
dan menghormati penghargaan prestasi tanda penghargaan
keberhasilan orang lain prestasi.
 Menciptakan
suasana
pembelajaran untuk
memotivasi peserta
didik berprestasi
13. Bersahabat/ Tindakan yang  Suasana sekolah yang  Pengaturan kelas
Komunikatif memperlihatkan rasa memudahkan yang memudahkan
senang berbicara bergaul, terjadinya interaksi terjadinya interaksi
dan bekerja sama dengan antarwarga sekolah peserta didik
orang lain.  Berkomunikasi dengan  Pembelajaran yang
bahasa yang santun. dialogis.
 Saling menghargai dan  Guru mendengarkan
menjaga kehormatan keluhan –keluhan
 Pergaulan dengan cinta peserta didik.
kasih dan rela  Dalam
berkorban. berkomunikasi guru
tidak menjaga jarak
dengan peserta
didik.
14. Cinta Damai Sikap, perkataan, dan  Menciptakan suasana  Menciptakan
tindakan yang sekolah dan bekerja suasana kelas yang
menyebabkan orang lain yang nyaman, tentram damai.
merasa senang dan aman dan harmonis.  Membiasakan
atas kehadiran dirinya.  Membiasakan perilaku perilaku warga
warga sekolah yang sekolah yang anti
tidak bias gender. kekerasan.
 Perilaku seluruh warga  Membiasakan
sekolah yang penuh perilaku warga
kasih sayang. sekolah yang anti
kekerasan
 Pembelajaran yang
tidak bias gender.
 Kekerabatan di kelas
yang penuh kasih
sayang
15. Gemar Kebiasaan menyediakan  Program wajib baca  Daftar buku atau
Membaca waktu untuk membaca  Frekuensi kunjungan tulisan yang dibaca
berbagai bacaan yang perpustakaan. peserta didik.
memberikan kebajikan  Menyediakan fasilitas  Frekuensi kunjungan
bagi dirinya. dan suasana perpustakaan
menyenangkan untuk  Saling tukar bacaan
membaca  Pembelajaran yang
memotivasi anak
menggunakan
referensi.
16. Peduli Sikap dan tindakan yang  Pembiasaan  Memelihara
Lingkungan selalu berupaya mencegah memelihara lingkungan kelas
kerusakan pada keberhasilan dari  Tersedia tempat
lingkungan alam di kelestarian lingkungan pembuangan
sekitarnya dan sekolah sampah didalam
mengembangkan upaya –  Tersedia tempat kelas
upaya untuk memperbaiki pembuangan sampah  Pembiasaan hemat
kerusakan alam yang dan tempat cuci tangan energi
sudah terjadinya.  Menyediakan kamar  Memasang stiker
mandi dan air bersih perintah mematikan
 Pembiasaan hemat lampu dan menutup
energi kran air pada setiap
 Membuat biopori di ruangan apabila
area sekolah selesai digunakan
 Membangun saluran (SMK)
pembuangan air limbah
dengan baik
 Melakukan pembiasaan
memisahkan jenis
sampah organik dan
anorganik.
 Penugasan pembuatan
kompos dari sampah
organik
 Penanganan limbah
hasil praktik (SMK)
 Menyediakan peralatan
kebersihan
 Membuat tandon
penyimpangan air
 Memprogramkan cinta
bersih lingkungan.
17. Peduli Sikap dan tindakan yang  Memfasilitasi kegiatan  Berempat kepada
Sosial selalu ingin memberi bersifat sosial sesama teman kelas.
bantuan pada orang lain  Melakukan aksi sosial  Melakukan aksi
dan masyarakat yang  Menyediakan fasilitas sosial
membutuhkan. untuk menyumbang  Membangun
kerukunan warga
kelas
18. Tanggung Sikap dan perilaku  Membuat laporan  Pelaksanaan tugas
Jawab seseorang untuk setiap kegiatan yang piket secara teratur
melaksanakan tugas dan dilakukan dalam bentuk  Peran serta aktif
kewajibannya yang lisan maupun tertulis. dalam kegiatan
seharusnya dia lakukan  Melakukan tugas tanpa sekolah
terhadap diri sendiri, disuruh.  Mengajukan usul
masyarakat, lingkungan,  Menunjukkan prakarsa
(alam, sosial, dan budaya). untuk mengatasi
Negara dan Tuhan Yang masalah dalam lingkup
Maha Esa terdekat.
 Menghindarkan
kecurangan dalam
pelaksanaan tugas.

CONTOH KARAKTER –KARAKTER BAIK YANG SESUAI DENGAN BERBUDAYA DAN BERKARAKTER
BANGSA DALAM KEHIDUPAN KESEHARIAN SISWA DI SEKOLAH

Berikut ini disajikan berbagai macam contoh sikap/perilaku yang dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari disekolah.

1. Konsisten melaksanakan ajaran agama


2. Konsisten menyebut nama Tuhan
3. Bersedia memberi dan menerima nasehat.
4. Memperlakukan lingkungan dengan benar dan menjaga ekosistem
5. Menggunakan air bersih secukupnya
6. Melaksanakan prinsip hidup untuk berbuat baik kepada sesama dan selalu berbuat baik
7. Bersikap adil pada saat memimpin
8. Tidak berjudi, menyalahgunaan narkoba, pergaulan bebas maupun tawuran.
9. Menegur siswa/warga sekolah yang tidak taat terhadap aturan sekolah
10. Membersihkan dan merawat tempat sampah
11. Bersahabat dengan siswa, guru dan warga sekolah lainnya yang berbeda agama, suku
maupun budayanya
12. Memberi salam dan menerima salam dengan santun saat bertemu dengan sesama
guru/warga sekolah, siswa maupun orang tua siswa.

Anda mungkin juga menyukai