Perancangan Fixture Proses Freis Untuk Produksi Komponen Sambungan Karburator
Perancangan Fixture Proses Freis Untuk Produksi Komponen Sambungan Karburator
Abstract
The tools are designed to assist and simplify the machining process, and increase the
number of products that can be manufactured with quality maintained. The tools
aredesigned to use in the manufacture of the carburetor connection with the Freis.
Freisprocess here to cut the work piece that originally shaped like a rectangle into a
rhombus.The tool is made by using the principle of supporting and supported by the
use ofclamping. Supporting made with a flat surface so that the entire supporting
surface is assumed to touch the entire workpiece. Meanwhile, the use of bolt clamping
aims to unifyworkpieces with supporting so that the workpiece can not be separated
and do not moveduring the machining process takes place. This is evidenced by the
equation forcesgenerated by the clamping, the force generated is positive so that the
proper tool to use.With this tool, production time becomes shorter and the resulting
product is also more precise so that the quality and quantity of product is assured.
Production costs necessaryto complete the carburetor connection is also cheaper than
without using tools.
GAMBAR 1.
`
1. Alat bantu yang dirancang dapat drill diasumsikan sebagai lubang
membantu dalam proses pemesinan yang mempunyai ulir.
sehingga dapat mempercepat waktu 4. Pemotongan keempat sisi pada
produksi. material awal menggunakan proses
2. Alat bantu yang dirancang dapat freis.
meningkatkan kualitas dari produk
yang dibuat.
3. Alat bantu yang dirancang dapat 2. TINJAUAN PUSTAKA
menurunkan biaya produksi.
2.1 Bahan Teknik Produksi
4. Alat bantu yang dirancang dapat
meningkatkan jumlah barang yang Karburator memiliki fungsi yang
diproduksi. menyebabkannya harus selalu bekerja
1.3 Batasan Perancangan dilingkungan yang panas. Selain itu
sebuah karburator yang baik juga harus
Batasan perancangan dari memiliki ketangguhan yang tinggi
pembuatan alat bantu yang akan sehingga menyebabkannya mempunyai
digunakan untuk pembuatan sifat mekanik tahan aus yang baik.
sambungan karburator ini adalah Untuk menciptakan karburator yang
sebagai berikut : memiliki karakteristik tahan panas dan
1. Alat bantu yang dirancang hanya tahan aus sehingga memiliki kualitas
untuk komponen sambungan yang baik ini, maka material yang
karburator. dipilih adalah baja paduan (alloy steel).
2. Alat bantu yang dirancang untuk
2.2 Proses Produksi
proses freis pada keempat sisi bahan
baku. Proses produksi yang dilakukan
3. Pembuatan alat bantu menggunakan pada komponen berikut adalah :
prinsip supporting dan didukung 1. Proses freis (milling) I
dengan penggunaan clamping, Proses ini dilakukan untuk
dalam rancangan in menggunakan mengurangi ketebalan atau dimensi dari
baut. komponen. Proses freis ini dilakukan
4. Tidak ada sewa mesin untuk mesin dengan menggunakan mesin freis yang
freis yang digunakan. pahat potongnya bermata jamak dengan
5. Tidak ada pembatasan biaya dalam melakukan gerak potong berupa putaran
perancangan alat bantu. dan benda kerja bergerak transiasi yang
1.4 Asumsi-Asumsi merupakan gerak makan. Proses ini
dilakukan dengan 3 kali proses freis yang
Asumsi-asumsi dalam perancangan dilakukan pada sisi tinggi, lebar, dan
dari pembuatan alat bantu yang akan panjang komponen.
digunakan untuk pembuatan Untuk lebih jelasnya akan
sambungan karburator ini adalah dijelaskan sebagai berikut :
sebagai berikut : a. Proses freis pada sisi 1
1. Komponen berasal dari baja paduan
yang mempunyai ketahanan yang
tinggi terhadap panas dan aus
karena fungsi karburator yang
dituntut untuk mampu bekerja pada
suhu yang tinggi ketika mesin
sedang berjalan, sehingga material
yang digunakan juga harus tahan GAMBAR 3. Proses Freis pada Sisi 1
panas.
2. Bentuk awal komponen sebelum b. Proses freis pada sisi 2 (sisi ler)
dilakukan proses pemesinan berupa
balok dengan ukuran panjang 70
mm, lebar 45 mm, dan tinggi 15
mm. Komponen ini akan dipotong
pada keempat sisinya sehingga
akhirnya berbentuk seperti belah
ketupat.
3. Lubang yang terdapat pada
komponen setelah dilakukan proses GAMBAR 4. Proses Freis pada Sisi 2
GAMBAR 8.
GAMBAR 6.
Pembuatan Lubang
di Sisi
GAMBAR 5. Proses Freis pada Sisi 3 Tepi Komponen
b. Proses drilling pembuatan 1
2. Proses drilling lubang ditengah komponen
Proses yang selanjutnya dilakukan Lubang yang akan dibuat
adalah proses drilling. berdiameter 25 mm. Untuk
Lubang yang dibuat sebanyak 3 itu
buah dengan 2 buah lubang kecil proses pembuatan
berdiameter 6 mm yang terletak di sisi
kanan dan sisi kiri komponen dan 1 lubang di
buah lubang besar di tengah-tengah tengah komponen
komponen. Untuk lebih jelasnya akan sambungan karburator ini
dijelaskan sebagai berikut : dilakukan dengan 2 tahap.
a. Proses drilling pembuatan 2 lubang Tahap pertama pembuatan
di sisi tepi komponen lubang (drilling) dengan
mata pahat berdiameter
sebesar 5 mm. Kemudian
dilanjutkan dengan proses
pelebaran lubang (boring) dengan 3. Proses freis II
mata pahat yang digunakan Sama halnya dengan proses freis
berdiameter 25 mm. pada sisi panjang dan lebar
komponen, pada pemotongan pada
4 sisi sudut komponen juga
menggunakan freis sisi (side
milling). Pemotongan 4 sisi sudut
ini bertujuan untuk mendapatkan
bentuk dasar komponen
sambungan karburator.
Pemotongan dilakukan pada sisi
GAMBAR 7. Pembuatan Lubang di Tengah panjang dan sisi lebar komponen
Komponen dengan potongan berbentuk
segitiga berukuran 27 mm
(panjang komponen) dan 15 mm
(lebar komponen.
`
memperhatikan beberapa hal, antara
lain adalah sebagai berikut :
1. Locator sebisa mungkin harus
selalu bersentuhan dengan
permukaan benda kerja selama
proses pemesinan untuk
menghasilkan penempatan yang
akurat dan menjamin pengulangan
(repeability).
2. Repeability adalah kemampuan
tool untuk menghasilkan hasil
proses pemesinan yang seragam
pada n buah part (dalam batas
toleransi yang diizinkan).
3. Jarak antar locator didesain
sedemikian sehingga memberikan
jumlah locator yang minimum dan
menjamin kontak dengan seluruh
permukaan benda kerja.
4. Peletakkan locator harus menjamin
bebasnya benda kerja dari
gangguan geram dan benda lain.
Jika peletakkan locator tidak bisa
menjamin hal ini maka locator
dipasang menonjol atau berelief
atau berlekuk (relieved).
Penempatan locator harus
disesuaikan dengan jenis permukaan
benda kerja yang akan ditopang atau
dipegang. Lokator pada permukaan
datar menggunakan prinsip 3-2-1
sehingga mampu menghalangi 9 arah
gerakan (derajat kebebasan).
GAMBAR 9. OPC Alat Bantu Pada perancangan alat bantu untuk
pembuatan sambungan karburator ini
tidak menggunakan prinsip locator 3-2-
3. METODOLOGI PENELITIAN
1. Karena apabila locator digunakan,
3.1 Pemilihan Jenis Locator dan maka tidak seluruh bagian locator yang
Penempatannya menyentuh benda kerja, selain itu
penggunaan locator dapat mengganggu
Locator yaitu sebuah fixture yang proses produksi yang akan dilakukan.
digunakan untuk menopang atau Hal ini bertentangan dengan syarat-
menahan benda kerja sehingga tidak syarat penggunaan locator. Sebagai
terjadi pergeseran benda kerja ketika pengganti locator, maka digunakan
proses pemesinan berlangsung. supporting sebagai penahan benda
Locator memiliki beberapa kerja.
peranan penting dalam proses Karena pada alat bantu tidak
pembuatan sebuah komponen. menggunakan prinsip locator, maka
Berdasarkan peranannya tersebut, pada saat perhitungan gaya yang
locator dapat dibedakan menjadi dua dihasilkan oleh clamping akan
macam, yaitu sebagai berikut : menggunakan locator imajiner.
1. Locator yang berfungsi untuk Penggunaan dari locator imajiner ini
menahan beban benda kerja dan disebabkan karena ketentuan yang
menjamin penopang yang kaku berlaku, berikut ini adalah penentuan
disebut support (penopang). matriks pada locator imajiner untuk
2. Locator yang berfungsi untuk nantinya digunakan pada perhitungan
menghasilkan titik atau bidang clamping.
referensi pada sisi benda kerja
(edge) disebut stopper.
Penempatan locator dalam proses
pembuatan sebuah benda kerja, perlu
3.2 Pemilihan Jenis Clamping dan metoda pembuatan tool body sangat
Penempatannya dipengaruhi oleh biaya, kekakuan yang
dibutuhkan, akurasi, dan umur yang
Selain menggunakan locator, untuk diinginkan. Material yang biasa
menjamin hasil yang presisi digunakan digunakan untuk membuat tool body
juga clamping. Clamping adalah bagian adalah baja, besi, aluminium,
jig/fixture yang berfungsi mencekam magnesium, resin dan kayu.
benda kerja sehingga posisi benda kerja
Tool body dapat dibuat dengan tiga
tidak berubah selama proses
cara yaitu :
pemesinan.
a. Casting ( cast tool bodies)
Kondisi yang harus dipenuhi dalam b. Welding (welded tool bodies)
clamping adalah sebagai berikut.
c. Built-up ( built up tool bodies)
1. Cukup kuat untuk memegang benda 2. Drill Bushing
kerja dan menahan pergeseran
Jenis bushing yang umum digunakan
benda kerja
adalah:
2. Tidak merusak/mendeformasi benda a. Renewable Bushing
kerja
Renewable Bushing dibagi dalam
3. Menjamin loading dan unloading
dua kelompok yaitu Slip-
benda kerja dengan cepat Clamping
Renewable Bushing untuk kondisi
yang digunakan adalah
lebih dari satu operasi pada satu
sejenis baut yang nantinya akan
titik seperti drilling dan reaming
dipasang untuk menyatukan benda dan Fixed-Renewable Bushing
kerja dan fixture. Penggunaan baut ini untuk operasi tunggal.
didukung karena pada benda kerja
sudah ada lubang sehingga bisa
digunakan untuk pemasangan baut.
Karena tidak menggunakan locator,
alat bantu ini dirancang dengan
menggunakan prinsip supporting.
Perancangan supporting ini sesuai
dengan syarat-syarat yang harus
terpenuhi apabila sebuah alat bantu
menggunakan supporting. Supporting
dirancang agar seluruh permukaan GAMBAR 10. Renewable Bushing
benda kerja bersentuhan langsung b. Press-fit Bushing
dengan supporting. Benda kerja yang Press-fit bushing dibuat dalam
awalnya berbentuk persegi panjang dua bentuk yaitu head atau
dengan dimensi 67 mm x 40 mm akan headless yang digunakan untuk
difreis pada keempat sisinya sehingga produksi terbatas dan tidak
dimensi benda kerja menjadi seperti memerlukan pergantian bushing.
gambar 57, oleh karena itu, bentuk
supporting yang dirancang disesuaikan
dengan benda kerja yang telah selesai
dilakukan proses pemesinan.
Permukaan supporting diasumsikan rata
atau datar, sehingga seluruh
permukaanya bersentuhan langsung
GAMBAR 11. Press Fit Bushing
dengan benda kerja.
c. Liner Bushing
3.3 Konstruksi Fixture Keseluruhan Liner Bushing dibuat dalam dua
bentuk head atau headless dan di
Secara umum konstruksi dasar dari hardened untuk mengurangi
alat bantu terdiri atas 4 bagian yaitu keausan. Liner Bushing dipasang
sebagai berikut:
ke jig plate dengan cara ditekan
1. Tool Body yang berfungsi sebagai komponen
Tool body berfungsi sebagai landasan perantara antara jig plate dan
yang rigid untuk meletakkan locator, bushing.
support, clamp, dan bagian lain yang
dibutuhkan. Ukuran dan bentuk tool
body ditentukan oleh ukuran benda
kerja dan proses pemesinan yang akan
dilakukan pada benda kerja. Bahan dan
`
3.5 ESTIMASI WAKTU MANUFAKTUR PROSES
4.1. Tabel
4.2. Gambar
Pada perancangan alat bantu ini
menggunakan Fastening Device sebagai
GAMBAR 19. Alat Batu Tampak Atas
alat penahan agar benda kerja tidak
bergerak selama proses pemesinan
berlangsung. Alat bantu yang dirancang dalam
proses freis untuk komponen
sambungan karburator ke mesin ini
dibuat dengan menggunakan bahan
dasar baja tahan aus dengan
menggunakan komponenen-komponen
sebagai berikut :
a. Komponen 1, yaitu tool body
berbentuk belah ketupat dengan
empat sisi sebanyak satu buah
terbuat dari baja tahan aus.
b. Komponen 2, yaitu alat bantu berupa
GAMBAR 15. Landasan bushing yang digunakan adalah baut
sebanyak dua buah di sisi atas alat
bantu yang disesuaikan dengan
lobang yang sudah ada pada benda
kerja karena proses produksi
sebelumnya.
c. Komponen 3, yaitu landasan yang
akan menempatkan alat bantu pada
mesin.
`
1. Alat bantu yang dirancang dapat DAFTAR PUSTAKA
membantu dalam proses pemesinan
[1] W. D. Callister. Material science &
sehingga dapat mempercepat waktu
Engineering an Introduction, 1991.
produksi. Waktu operasi yang
[2] H. N. Sugiarto dan G. T. Sato.
dibutuhkan tanpa menggunakan alat
Menggambar Mesin. Pradnya
bantu adalah 0,0188 jam, sedangkan
Paramita: Jakarta, 1991.
waktu yang diperlukan untuk proses
produksi dengan menggunakan alat [3] T. Rochim. Teori dan Teknologi
Proses Pemesinan. ITB: Bandung,
bantu adalah 0,0078 jam. Ini berarti
1993.
penggunaan alat bantu dapat
menghemat waktu produksi selama
0,011 jam.
2. Alat bantu yang dirancang dapat
meningkatkan kualitas dan kuantitas
dari produk yang dibuat karena
waktu produksi yang diperlukan
untuk memproduksi komponen
tersebut lebih sedikit apabila
menggunakan alat bantu yang
dirancang.
3. Alat bantu yang dirancang dapat
menurunkan biaya produksi. Biaya
operasi yang dibutuhkan tanpa
menggunakan alat bantu adalah,
sedangkan biaya yang diperlukan
untuk proses produksi dengan
menggunakan alat bantu adalah
0,0078 jam. Ini berarti penggunaan
alat bantu dapat menghemat biaya
produksi sebanyak 0,011 jam.
4. Penghematan yang bisa dilakukan
apabila menggunakan alat bantu
adalah sebesar Rp 633.810,-.
5.2 Rekomendasi