I. Pendahuluan
Pemberdayaan masyarakat adalah sebagai subjek sekaligus objek dari
sistem kesehatan dalam dimensi kesehatan, pemberdayaan merupakan proses
yang dilakukan oleh masyarakat (dengan atau tampa campur tangan pihak luar)
untuk memperbaiki kondisi lingkungan, sanitasi dan aspek lainnya yang secara
langsung maupun tidak langsung berpengaruh dalam kesehatan masyarakat.
Program pemberdayaan yang akan mempengaruhi kualitas hidup adalah
pemberdayaan masyarakat miskin. Faktor ini akan mampu memutuskan
ketinggalan rakyat baik dari segi pendidikan, ekonomi maupun kesehatan. Fektor
lain yang akan menjamin penguatan daya tawar dan akses guna mendukung
masyarakat untuk memperolah dan memamfaatkan input sumber daya yang dapat
meningkatkan kegiatan ekonomi adalah melakukan penguatan lembaga dan
organisasi masyarakat.
Pembangunan merupakan proses perubahan menuju peningkatan taraf hidup
dan kesejahteaan masyarakat. Seberapa jauh proses pembangunan tersebut telah
mampu menghasilkan perubahan-perubahan yang membawa dampak pada
peningkatan taraf hidup dan kesejahtraan masyarakat, diukur dengan indikator-
indikator yang umum bersifat ekonomi.
Rendahnya tingkat perubahan kondisi kehidupan masyarakat melalui
kebijakan pemerataan melahirkan paradigma pembangunan yang berpusat pada
manusia. Implementasinya tercerminpada pogram-pogram yang secara lansung
ditujukan kepada masyarakat lapisan bawah seperti pemenuhan kebutuhan dasar
masyarakat (pangan, sandang, papan, kesehatan, pandidikan) maupun pogram
penanggulangan kemiskinan.
Kebijakan paradigma pembangunan yang berpusat pada manusia
implementasinya cukup berhasil, namun secara proses terlihat lambat akibat masih
adanya intervensi kekuasaan pemerintahan dalam menetapkan prioritas pogram
yang diperuntukkan bagi kepentinagn masyarakat dan menguatnya dominasi
kekuasaan pemerintah dalam pengololaan paradigma pemberdayaan masyarakat.
KERANGKA ACUAN KERJA
Nomor : B/V(P2P)/KAK/ / 1 /2017
Terbit : 01
No.Revisi : 00
Mulai berlaku : 30 Januari 2017
Halaman : 2/4
III. Tujuan
A. Tujuan Umum
Terlaksananya pencegahan dan pengendalian faktor risiko PTM berbasis peran
serta masyarakat secara terpadu, rutin dan periodik.
B. Tujuan Khusus
1. Terlaksananya deteksi dini faktor risiko PTM
2. Terlaksananya monitoring faktor risiko PTM
3. Terlaksananya tindak lanjut dini
IV. Tata Nilai Program
Pelaksanaan Kegiatan harus sesuai dengan tata nilai Puskesmas Purwodiningratan
: KOMPAK
- K komunikasi dan Koordinasi
- O organisir semua kegiatan
- M Melayani pelanggan internal dan eksternal
- P professional
- A Akuntabel
- K Kreasi dan Inovasi
V. Kegiatan
A. Pokok
1. Pendaftaran
2. Pengukuran fisik
3. Pemeriksaan biomedik
4. Konseling gizi dan Kesehatan
5. Pelaporan
KERANGKA ACUAN KERJA
Nomor : B/V(P2P)/KAK/ / 1 /2017
Terbit : 01
No.Revisi : 00
Mulai berlaku : 30 Januari 2017
Halaman : 3/4
B. Rincian Kegiatan
1. Meja I
Pendaftaran dan pendataan
Wawancara mengenai factor resiko kebiasaan makan lemak jenuh, jelantah,
bahan pengawet, konsumsi buah sayur, olah raga dan merokok.
2. Meja II
Pengukuran TB, BB, IMT, Analisis Bodyfet, Lingkar perut, gangguan indra,
gangguan jiwa
3. Meja III
Pengukuran biomedik, berupa kolesterol dan Gula darah
4. Meja IV
Konseling dan rujukan
5. Meja V
Pelaporan dalam buku register Posbindu
VII. Sasaran
Anggota Posbindu Cempaka usia 15 s/d 59 tahun
VIII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Posbindu Cempaka Kelurahan Sudiroprajan
Jan Feb Mrt Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1. Posbindu Cempaka v v v v
3. Posbindu Purwobakti v v v v
Mengetahui Petugas