Oleh :
SURYA HANDAYANI
11780223628
Oleh :
SURYA HANDAYANI
11780223628
Menyetujui,
Pembimbing,
Mengetahui:
Dekan Ketua
Fakultas Pertanian dan Peternakan Program Studi Agroteknologi
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapang ini
dengan judul “Teknik Perbanyakan Vegetatif Jambu Biji Kristal (Psidium
guajava L.) dengan Metode Cangkok di Balai Pelatihan dan Pengembangan
Masyarakat PT. Arara Abadi”. Salawat dan salam tak lupa penulis haturkan
kepada Nabi Muhammad SAW yang mana berkat rahmat beliau kita dapat
merasakan dunia yang penuh dengan ilmu pengetahuan ini.
Terima kasih penulis ucapkan kepada:
1. Ayahanda Hazmi dan Ibunda Eni Marlis yang telah memberikan dukungan
moril maupun materil dalam penulisan laporan ini.
2. Bapak Tahrir Aulawi, S.Pt., M.Si selaku pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, nasehat, pengarahan serta dukungan lainnya dalam
penulisan laporan ini.
3. Bapak Dr. Syukria Ikhsan Zam, M.Si selaku Ketua Program Studi
Agroteknologi.
4. Bapak Ir. Achmad Syafruddin selaku Koordinator di BPPM, yang telah
memberikan ilmu serta bimbingannya selama PKL
5. Seluruh karyawan yang berada di BPPM, yang telah bersedia bekerja sama
dengan penulis.
6. Serta teman – teman Seperjuangan.
Penulis berharap memperoleh manfaat secara pribadi. Semoga laporan
praktek kerja lapang ini bermanfaat bagi kita semua baik masa kini maupun untuk
masa yang akan datang.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... iv
DAFTAR SINGKATAN ............................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. vi
I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2. Tujuan ................................................................................................ 3
1.3. Manfaat ............................................................................................. 3
V. PENUTUP ................................................................................................ 22
5.1. Kesimpulan ....................................................................................... 22
5.2. Saran ................................................................................................. 22
ii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1. Jadwal Kerja Lapangan Mahasiswa PKL di BPPM ............................. 25
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Morfologi Tanaman Jambu Biji Kristal ................................................ 5
iv
DAFTAR SINGKATAN
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Kegiatan Praktek Kerja Lapang .............................................................. 23
vi
I. PENDAHULUAN
1
jeruk (80 mg vitamin C dalam 100 g buah), mengandung vitamin A yang cukup
tinggi dan jambu biji merupakan sumber pektin yang baik (Joseph, 2011).
Cangkok merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara
menumbuhkan perakaran diranting atau cabang pohon sehingga menjadi bibit
tanaman atau tanaman baru. Cangkok dapat diaplikasikan pada tanaman berkayu,
bercabang, dan memiliki kambium, yang secara umum termasuk dalam kategori
tanaman dikotil. Tanaman buah yang dapat dicangkok diantaranya mangga,
jambu air, jambu biji, rambutan, durian, dan jeruk (Suhartanto, dan Gunawan ,
2012).
Ranting cabang yang akan dicangkok harus memenuhi syarat sebagai
ranting atau cabang yang produktif, sudah berbuah 2-3 kali, dalam keadaan sehat,
dan ranting atau cabang berdiameter 1-1,6 cm (Suhartanto, dan Gunawan , 2012).
Keunggulan cangkok ialah mudah dilakukan, tingkat keberhasilannya tinggi dan
tanaman yang dihasilkan dapat mewarisi 100% sifat pohon induknya. Namun,
tanaman hasil cangkokan memiliki kelemahan yaitu percabangannya tidak lebat
dan tidak kompak serta produktifitas buahnya terbatas. Selain itu memiliki sistem
perakaran yang tidak kuat karena memiliki akar serabut, dan akarnya juga tidak
rimbun yang menyebabkan tanaman mudah roboh saat tertiup angin kencang, dan
tidak kuat menghadapi kekeringan saat musim kemarau.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa
program studi Agroteknologi adalah dengan kegiatan Praktek Kerja Lapangan
(PKL). Praktek kerja lapangan adalah suatu kegiatan untuk menambah
pengalaman kerja dan keterampilan mahasiswa yang sesuai dengan bidang
studinya dan kemampuan analisis mahasiswa berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah.
Dengan dilaksanakan kegiatan PKL ini tentunya akan membantu mahasiswa
dalam mendalami keterampilannya.
Tempat pelaksanaan Praktek Kerja Lapang adalah di Balai Pelatihan dan
Pengembangan Masyarakat (BPPM) PT. Arara Abadi. Lokasi ini dipilih karena
Balai Pelatihan dan Pengembangan Masyarakat (BPPM) PT. Arara Abadi dikenal
sebagai perintis kegiatan pelatihan dan pengembangan budidaya tanaman
hortikultura serta penggerak utama di daerah Pinang Sebatang, Kecamatan
Tualang, Kabupaten Siak. Salah satu kegiatannya adalah perbanyakan vegetatif
2
tanaman jambu biji kristal dengan metode cangkok, sehingga penulis tertarik
untuk mempelajarinya. Melalui Praktek Kerja Lapang (PKL) ini, diharapkan
mahasiswa memperoleh gambaran nyata tentang teknik perbanyakan secara
vegetatif khususnya perbanyakan dengan cangkok pada tanaman jambu biji kristal
di Balai Pelatihan dan Pengembangan Masyarakat (BPPM) PT.Arara Abadi.
1.2. Tujuan
Tujuan praktek kerja lapang untuk mengetahui teknik perbanyakan
tanaman jambu biji kristal dengan metode cangkok kerat.
1.3. Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari Praktek Kerja Lapang ini akan meningkatkan
pengetahuan dan pengalaman mahasiswa Praktek Kerja Lapang mengenai
beberapa cara perbanyakan vegetatif yang diterapkan di BPPM PT.Arara Abadi
terutama perbanyakan vegetatif pada tanaman jambu biji kristal dengan metode
cangkok.
3
II. TINJAUAN PUSTAKA
4
2.2. Morfologi Jambu Biji Kristal
Jambu biji kristal termasuk spesies Psidium guajava L., Kingdom Plantae,
Divisi Spermatophyta, Kelas Angiospermae, Ordo Myrtales, Famili Myrtaceae,
Genus Psidium.
Secara morfologi jambu biji kristal memiliki akar tunggang. Tanaman
jambu biji kristal dapat tumbuh dan berkembang pada tanah gembur, subur,
mudah menyerap air, dan kedalamannya cukup dalam. Batang tanaman jambu biji
kristal berkayu keras sehingga tidak mudah patah, batang tumbuh tegak dan
memiliki percabangan serta ranting-ranting, percabangannya banyak ditumbuhi
mata tunas dan setiap mata tunas tersebut tumbuh menjadi cabang-cabang yang
menghasilkan buah. Daun tanaman jambu biji termasuk daun tunggal, berbentuk
bulat panjang dan langsing dengan bagian ujungnya tumpul atau lancip, berwarna
hijau terang atau hijau kekuning-kuningan, tata letak daun saling berhadapan, dan
helaian daun kaku dan tebal. Bunga tanaman jambu biji kristal termasuk bunga
sempurna (hermaphrodite), yaitu dalam satu bunga terdapat alat kelamin jantan
dan betina. Pembuahannya dapat melalui penyerbukan atau tanpa penyerbukan.
Buah jambu biji kristal berbentuk bulat, ukuran buah besar, warna daging buah
putih, kulit buah tipis dan permukaan halus, daging buah renyah, dan rasanya
manis (Cahyono, 2010)
A B C
D E F
Gambar 2.1. Morfologi Tanaman Jambu biji kristal; (a) Akar ; (b) Batang;
(c) Daun; (d) Bunga; (e) Buah; (f) Biji.
5
2.3. Teknik Perbanyakan Vegetatif Dengan Metode Cangkok
Cangkok merupakan teknik perbanyakan tanaman secara vegetatif dengan
cara menginduksi atau menumbuhkan perakaran di cabang atau ranting pohon
sehingga menjadi bibit tanaman atau tanaman baru. Cangkok cocok dilakukan
untuk tanaman yang sulit diperbanyak secara stek, okulasi dan sambung
(Gunawan, 2014).
Cangkok dilakukan untuk mendapatkan tanaman yang berbuah lebih cepat
daripada tanaman yang berasal dari biji dan buah yang dihasilkan serupa buah dari
tanaman induknya, perbanyakan vegetatif melalui cangkok merupakan salah satu
alternatif. Mencangkok merupakan salah satu teknik perbanyakan vegetatif
dengan cara pelukaan atau pengeratan cabang pohon induk dan dibungkus media
tanam untuk merangsang terbentuknya akar. Teknik ini sudah lama dikenal oleh
petani. Pada cara mencangkok akar tumbuh ketika cabang yang dicangkoknya
masih berada di pohon induk (Kuswandi, 2013).
Perbanyakan jambu biji kristal dengan cara mencangkok memiliki
kelebihan dan kekurangan. Kelebihan cara mencangkok dari jambu biji kristal
adalah bibit yang diperoleh memiliki sifat yang sama dengan induknya, tanaman
cepat besar, cepat berbuah, teknik pelaksanaannya mudah dan sederhana, dan
tingkat keberhasilannya cukup tinggi. Kekurangannya adalah tanaman
mempunyai akar serabut sehingga mudah tumbang.(Gunawan, 2014).
Persentase cangkok hidup dapat dijadikan sebagai ukuran keberhasilan
dalam perbanyakan vegetatif dengan metode cangkok. Persentase keberhasilan
cangkok hidup adalah sebesar 90%. Teknik ini lebih dominan dilakukan karena
selain sifat yang diturunkan sama dengan induknya, waktu yang diperoleh juga
relative singkat jika dibandingkan dengan teknik perbanyakan sambung dan
okulasi.
Tanaman yang dihasilkan dari cangkok biasanya memiliki persamaan
dalam umur, tinggi, dan ketahanan terhadap penyakit. Selain itu kita juga bisa
memperoleh tanaman yang sempurna dalam waktu yang relatif singkat. Teknik
cangkok banyak dipilih karena prosedur pelaksanaanya yang sangat mudah dan
tidak memerlukan teknik yang rumit, sehingga dapat dilakukan oleh siapa saja.
Adapun jenis tanaman yang bisa di cangkok adalah semua tanaman dikotil, hal ini
6
dikarenakan pada tumbuhan dikotil memiliki kambium. Namun keberhasilan dari
teknik perbanyakan ini tergantung pada bagaimana cara yang dilakukan di
lapangan ( Rukmana,1997).
Keberhasilan pencangkokan tanaman dipengaruhi oleh banyak faktor
antara lain umur dan ukuran batang, sifat media tanaman, suhu, kelembaban, air,
dan ZPT.Makin besar diameter batang, akar yang terbentuk juga lebih banyak, hal
ini karena permukaan bidang perakaran yang lebih luas. Umur batang sebaiknya
tidak terlalu tua (berwarna coklat atau coklat muda) (Kuswandi, 2013).
7
III. METODE PELAKSANAAN
3.3. Metodologi
Metode yang digunakan dalam penyusunan laporan hasil Praktek Kerja
Lapang adalah sebagai berikut:
1. Observasi
Mahasiswa melakukan pengamatan secara langsung kepada objek yang
diteliti, baik teknik mencangkok maupun keadaan tempat Praktik Kerja Lapang.
2. Metode praktik
Praktik adalah kegiatan dimana mahasiswa terjun secara langsung dalam
kegiatan yang dilakukan oleh pihak Balai Pelatihan dan Pengembangan
Masyarakat (BPPM) PT. Arara Abadi. Metode ini bertujuan agar mahasiswa
memahami dan mendapatkan ilmu serta pengalaman secara langsung dalam
bidang yang dilaksanakan.
3. Studi pustaka
Penulis mencari referensi untuk melengkapi data-data agar memperoleh
hubungan antara teori dan aplikasinya dilapangan tempat penulis melaksanakan
praktik kerja lapang. Data tersebut berupa buku, arsip, jurnal, internet, dan lain
sebagainya yang bersifat informatif dan relevan.
8
3.4. Pengamatan
Kegiatan pengamatan pada pencangkokan jambu biji kristal adalah
mengamati secara langsung bagian tanaman yang akan dicangkok dengan kriteria
batang berukuran 1 – 1,5 cm, tidak terlalu tua dan terlalu muda serta terhindar dari
hama dan penyakit. Mengamati panjang batang yang akan disayat dan mengamati
media yang digunakan, dengan kriteria hitam dan berhumus.
9
hingga pukul 11.30 WIB dan pada 11.30 – 13.30 WIB adalah waktu istirahat,
dilanjutkan pada pukul 13.30 – waktu Ashar tiba merupakan pemberian materi di
pendopo. Kegiatan bekerja dilakukan mulai Senin sampai dengan Jumat,
sedangkan Sabtu dan Minggu, mahasiswa praktek kerja lapang mengisi waktunya
dengan olahraga dan kegiatan lainnya.
Selain kegiatan magang di lapangan, terdapat kegiatan magang berupa
belajar (teori) di pendopo yang diajarkan langsung oleh pembimbing yaitu Bapak
Ir. Achmad Syafruddin, Bapak Ir. Harsono dan Gegana Agung Putra, S.I., Kom..
Waktu pemberian materi dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 3.2. Jadwal Pemberian Materi Mahasiswa PKL di BPPM
Hari Mulai Selesai
Senin – Kamis Pukul 13.30 WIB Pukul 15.30 WIB
Jum’at Pukul 14.00 WIB Pukul 15.30 WIB
Teori yang disampaikan pembimbing antara lain tentang perbanyakan
tanaman secara vegetatif, teknik pembuatan kompos, Analisa Usaha Tani (AUT),
pemupukan, dan motivasi pengembangan diri.
Pemberian materi kepada mahasiswa praktek kerja lapang dilakukan setiap
Hari Senin sampai dengan Jum’at, setelah jam istirahat. Pada Hari Senin sampai
Kamis, pemberian materi dimulai pada pukul 13.30 WIB dan selesai pukul 15.30
WIB atau sampai memasuki waktu sholat Ashar. Sedangkan pada Hari Jum’at
dimulai dengan waktu yang lebih lama yaitu, pukul 14.00 WIB dan selesai pada
pukul 15.30 WIB atau sampai memasuki waktu sholat Ashar.
10
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
11
Untuk mensukseskan program Riau berbuah maka BPPM memperbanyak
tanaman bibit unggul dan bantuan bibit unggul kemasyarakat khususnya desa-
desa yang berdekatan dengan PT. Arara Abadi Sinarmas Forestry. Adapun bibit
yang telah disalurkan sebagai bantuan kepada masyarakat antara lain : Jambu Air,
Jambu Biji Getas, Jambu Biji Bangkok, Durian, Buah Naga, Mangga dan lainnya.
Dengan pola bantuan one village one product yaitu suatu kawasan atau
hamparan satu jenis buah tujuanya untuk mempermudah monitoring serta
menghasilkan bibit yang mudah dalam pendistribusian. Untuk mendukung
keberhasilan program CD dibidang pertanian dan perkebunan, BPPM
memproduksi jenis bibit unggul, antara lain: Jambu Air, Jambu Biji Getas, Jambu
Biji Bangkok, Durian, Buah Naga, Mangga dan lain-lain.
Upaya penyedian bibit unggul mempunyai peran strategi karena hasil
tanaman sangat bergantung kualitas bibit yang digunakan masyarakat. Selama ini
masyarakat masih sangat kesulitan memperoleh bibit baik dengan alas an biaya
maupun ketersediaan bibit unggul. Dalam pelatihan masyarakat juga disampaikan
materi-materi untuk menanamkan sikap rasa cinta lingkungan. Selain itu, di
BPPM sebagai fasilitas sarana belajar mulai dari tingkat TK (Taman Kanak-
kanak) sampai dengan mahasiswa sebagai generasi bangsa untuk mengenal
Pertanian, Perkebunan serta Kehutanan.
Tanaman buah yang sudah menghasilkan di BPPM antara lain: Lengkeng,
Jambu Air jenis Citra, King Rose Apple, Semarang, Cincalo Merah dan Cincalo
Hijau, Belimbing Dewa, Dewi, dan Demak. Serta jenis jambu biji Bangkok dan
Getas kemudian buah lain seperti Buah Naga, Nangka Mini, Jeruk Sunday dan
Jeruk Nipis.
12
Gambar 4.1. Peta wilayah BPPM
Balai Pelatihan dan Pengembangan Masyarakat ini merupakan unit kerja
dari PT. Arara Abadi (Sinarmas Foresty). Memiliki total luas areal keseluruhan
yaitu 20,8 ha. Areal tersebut terbagi atas beberapa lahan yang digunakan untuk
kebun tanaman dan untuk bangunan.
Pada kebun tanaman, Jambu Biji memiliki luas 1,2 Ha, Tanaman
Kehutanan 3,5 Ha, Jambu air 0,5 Ha, Durian 0,9 Ha, Mangga 1,2 Ha, Manggis 1,0
Ha, Tanaman asli Riau 0,4 Ha, Sukun 0,4 Ha, Tanaman langka 0,4 Ha, Tanaman
Exotic 0,6 Ha, Alpukat 0,3 Ha, Buah naga 0,1 Ha, Nursery sebagai tempat hasil
tanaman yang telah diperbanyak, serta tanaman lainnya yang dibudidayakan
disini. Fasilitas yang ada berupa Mess, Aula, Kantor, Pendopo, Rak Kompos,
Gudang Peralatan, Musholla dan Ruang TV terletak di bagian tengah areal.
Semua fasilitas yang ada dapat diakses dan digunakan oleh mahasiswa praktek
kerja lapang.
13
Sedangkan misi yang ada pada Balai Pelatihan dan Pengembangan Masyarakat
(BPPM) ini adalah: 1) Pusat pelatihan agroteknologi dan agribisnis (education),
2) Pusat produksi tanaman buah unggul, 3) Kerjasama dengan stakeholder dalam
pengembangan pertanian.
KEPALA BPPM
Undang Nurzihad
KOORDINATOR BPPM
Ir, Achmad Syafruddin J.
14
BPPM memiliki tugas mengawasi segala kegiatan yang ada di BPPM dan juga
sebagai pemberi materi tentang perbanyakan tanaman kepada mahasiswa PKL.
15
Gambar 4.3. Alat dan Bahan
Alat alat harus dipastikan dalam keadaan bersih dan tidak ada bahan yang
akan membuat kontaminasi bahan cangkokan. Bahan yang digunakan harus bersih
dan tidak ada kotoran yang mampu membuat kegagalan cangkok, seperti gulma
tanaman, serangga dan lainnya.
16
coklat muda) karena batang yang sudah tua umumnya lebih sulit dan lambat
membentuk akar.
17
dilakukan sampai batang berwarna putih. Pembersihan kambium dapat dilihat
pada Gambar 4.6.
18
Menurut Hendrata dan Sutardi (2010) Salah satu faktor yang perlu
diperhatikan dalam pencangkokan adalah media cangkok. Media yang baik harus
mempunyai sifat mudah menyerap air, menahan air dalam waktu lama,
kelembabannya tinggi tetapi aerasinya baik dan beratnya ringan. Media cangkok
tidak boleh terlalu basah dan tidak mengandung jamur yang dapat menyebabkan
kerusakan dan kematian bibit.
19
aerasinya baik dan beratnya ringan. Media cangkok tidak boleh terlalu basah dan
tidak mengandung jamur yang dapat menyebabkan kerusakan dan kematian bibit.
Selain itu juga harus rutin memonitori cangkokan untuk melihat kelembapannya,
jika tanah mulai kering sebaiknya segera lakukan penyiraman terhadap media
cangkok, terutama apabila kita mencangkok tanaman dimusim kemarau.
Christiani, (2011) Salah satu faktor keberhasilan mencangkok adalah kelembaban
media cangkok tersebut, kelembaban media cangkok biasa dihubungkan dengan
banyak sedikitnya pemberian air.
Hasil yang diperoleh dari cangkok setalah 2 minggu dapat diketahui bahwa
panjang sayatan yang berbeda tidak berpengaruh nyata pada tingkat keberhasilan
cangkok pada tanaman jambu biji kristal. Cangkok yang mati disebabkan oleh
beberapa faktor seperti faktor lingkungan, kelembapan, genetik, dan Organisme
Pengganggu Tanaman (OPT). Pengamatan dilakukan dengan pembukaan media
cangkok untuk mengetahui adanya kalus dan akar pada daerah cangkok,
pembukaan media mempengaruhi kondisi lingkungan cangkok sehingga jaringan
yang luka pada sayatan belum mampu memperbaiki luka atau terkontaminasi
(Wibisono, 2011).
Jumlah akar yang dihasilkan pada perlakuan sayatan 5 cm memiliki jumlah
akar yang lebih banyak dibandingkan dengan perlakuan sayatan 1 cm dan 3 cm.
Hal ini dikarenakan luas permukaan yang lebih panjang sehingga akar yang
dihasilkan juga lebih banyak.Faktor lingkungan yang mempengaruhi
pembentukan akar cangkok diantaranya kelembapan, suhu, cahaya, dan media
yang digunakan untuk cangkok (Nursyiva,2015).
20
Menurut Prameswari (2014) keberhasilan pencangkokan tanaman
dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain : umur dan ukuran batang, media,
waktu pencangkokan dan jenis tanaman. Makin besar diameter batang , akar yang
terbentuk juga akan menjadi lebih banyak, hal ini disebabkan karena permukaan
bidang perakaran menjadi lebih luas, Umur batang sebaiknya masih cukup muda
(berwarna coklat atau coklat muda) karena batang yang sudah tua umumnya lebih
sulit dan lambat membentuk akar.
21
V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diberikan dalam Praktek Kerja Lapang untuk
perbanyakan tanaman jambu biji kristal dengan teknik cangok kerat adalah teknik
perbanyakan tanaman jambu biji kristal di BPPM PT. Arara Abadi dengan metode
cangkok meliputi : persiapan alat dan bahan, pemilihan ranting atau batang,
Mengupas/menyayat kulit kayu, membersihkan kambium, penempelan media
cangkok, dan pembungkusan dengan plastik bening.
Panjang sayatan cangkok akan mempengaruhi tingkat keberhasilan dan
jumlah akar pada cangkok pada tanaman jambu biji kristal.Ukuran sayatan 5 cm
lebih cepat menghasilkan akar, jumlah akar yang dihasilkan lebih banyak dan
memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi.
5.2. Saran
Penulis menyarankan untuk melakukan perbanyakan jambu kristal dengan
cara cangkok, hal ini untuk mendapatkan bibit jambu kristal yang berkualitas
sehingga jambu kristal dapat dinikmati oleh masyarakat banyak. Untuk proses
pencangkokannya membutuhkan ketelitian dan kehati – hatian sehingga proses
pencangkokan dapat berjalan dengan baik, serta memperoleh tingkat keberhasilan
cangkok yang tinggi.
22
DAFTAR PUSTAKA
Cahyono. 2010. Manfaat Tanaman Jambu biji kristal (Psidium guajava L.).
Yogyakarta: Kanisius.
Christiani, C.A. 2011. Perbanyakan Tanaman Melinjo (Gnetum gnemon) Dengan
Teknik Cangkok di Kebun Benih Hortikultura Tejomantri Wonorejo
Polokarto Sukoharjo.Skripsi. Pertanian. Sebelas Maret. Surakarta.
Elizabeth, 2015. Kajian Tekhnik Mencangkok Perbanyakan Jambu Kristal
(Psidium guava). Agrica Ekstensia, 9 (2): 27-30.
Gunawan. E. 2014. Perbanyakan Tanaman Dengan Cara Praktis dan Popular.
Jakarta: Agromedia Pustaka.
Hendrata, R dan Sutardi. 2010. Evaluasi Media dan Frekuensi Penyiraman
terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma cacao L). Jurnal
Agrovigor, 3(1): 10-18.
Joseph, Baby. 2011. Review on Nutritional,Medicinal,and Pharmalogical
Properties of Psidium Guajava Linn.Internasional Journal of Phara and
Bio Science,2(1) : 53-69.
Kurniawan, D. 2017. Mengenal Jambu Kristal. Direktorat Jenderal Hortikultura.
http://hortikultura.pertanian.go.id/?p=354. Diakses tanggal 10 Agustus
2019.
Kurniawati.A.,Manu.R.,Lutfiana .2008. Formulasi Gel Antioksidan Jambu Biji
Kristal (Psidium guajava L.) Dengan Menggunakan Aquaper HV-505.
Jurusan FMIPA Unand.
Kuswandi. 2013. http://balitbu.litbang.deptan.go.id/ind/index.php. Diakses 10
Agustus 2019.
Murniati.E. 2010. Jambu Biji Tanaman Idola. Surabaya: SIC.
Nursyiva.I.2015.Pengaruh Ukuran Diameter Cabang yang Dicangkok Terhadap
Pertubuhan Bibit Jambu Biji (Psidium guajava L.) Kristal. Skripsi.
Institut Pertanian Bogor.Bogor.
Parimin.E. 2007. Jambu Biji: Budidaya dan Ragam Pemanfaatannya.
Jakarta:Penebar Swadaya.
23
Rahman.R.2011. Penyimpanan Jambu Biji Kristal Terolah Minimal dan Berlapis
Edible dala Kemasan Atosfer Termodifikasi.Skripsi.IPB.Bogor.
Prameswari, Z. K., S. Trisnowati danS. Waluyo. 2014. Pengaruh Macam Media
dan Zat Pengatur Tumbuh terhadap Keberhasilan Cangkok Sawo
(Manilkara zapota (L.) Van Royen) pada Musim Penghujan. Jurnal
Vegetalika, 3(4): 107-118.
Rukmana, R. 1997. Jambu Air. Yogyakarta:Kanisius.
Setiawan. 2012. Cangkok Jambu Biji. http://agusetia28./2012/05/cangkok-jambu-
biji.html. Diakses pada 10 Agustus 2019.
Suhartanto.M.,Gunawan.E.2012.Untung Besar Dari Bisnis Bibit Tanaman
Buah.Jakarta:Agromedia Pustaka.
Susilo.2012.Sukses Bertanam Jambu Biji dan Jambu Air Diperkarangan Rumah
dan Kebun.Yogyakarta: Pustaka Baru Press
Wang, TH. 2011. Taiwan Guava Production Manual. Horticulture Crop Training
and Demonstration Centre. Technical Mission of the Republic of China,
Taiwan.
Wibisono.R.2011.Perbanyakan Belimbing Manis ( Averrhoa carambola L.)
Varietas Dewi Secara Vegetatif dengan Metode Cangkok.
Skripsi.Universitas Sebelas Maret.Surakarta.
24
LAMPIRAN
25
13 Sabtu / Senam
20 Juli 2019 Outbond bersama
Gotong royong
14 Minggu/ Mengerjakan laporan kelompok
21 Juli 2019 Gotong royong
15 Senin / Penyemprotan pestisida pada tanaman naga
22 Juli 2019 Menggunting batang yang busuk
Pemberian materi
16 Selasa / Memupuk tanaman jambu biji,sawo dan jambu air
23 Juli 2019 Memangkas tanaman yang terlalu rindang
Memanen manggis
Penyemprotan herbisida di sekitar pot
Pemberian materi
17 Rabu / Mengumpulkan daun kering untuk kompos
24 Juli 2019 Pemberian materi
18 Kamis / Menggiling daun kering untuk bahan kompos
25 Juli 2019 Membersihkan lingkungan rumah kompos
Pemberian materi
19 Jumat/ Kunjungan ke RnD
26 Juli 2019 Kunjungan ke pabrik kertas PT.INDAH KIAT
20 Sabtu / Pertandingan Volly
27 Juli 2019 Gotong royong
21 Minggu/ Mengerjakan laporan kelompok
28 Juli 2019 Gotong royong
22 Senin / Panen cangkok tanaman jambu air citra dan cincalo
29 Juli 2019 Menanam hasil cangkok ke nursery
Pemberian materi
23 Selasa / Panen cangkok lemon Sunday,kelengkeng.dan jeruk
30 Juli 2019 nipis
Panen manggis
Memanen kelengkeng
Ujian
24 Rabu / Membersihkan kantor
31 Juli 2019 Menyiapkan hidangan untuk tamu
Membersihkan lingkungan BPPM
Pemberian materi
25 Kamis / Membersihkan lingkungan BPPM
1 Agust 2019 Pemberian materi
Foto sertifikat
26 Jumat/ Latihan presentasi dibimbing pak udin
2 Agust 2019 Mengerjakan laporan
27 Sabtu / Persiapan malam perpisahan
3 Agust 2019 Gotong royong
Acara malam perpisahan
28 Minggu/ Outbond akbar
4 Agust 2019
26
Gotong royong
29 Senin / Gotong royong
5 Agust 2019 Latihan presentasi dibimbing pak udin
Mengerjakan laporan
30 Selasa / Gotong royong
6 Agust 2019 Latihan presentasi dibimbing pak udin
31 Rabu / Presentasi kelompok
7 Agust 2019 Keberangkatan pulang dari BPPM ke Pekanbaru.
27
Lampiran 2. Dokumentasi Praktek Kerja Lapang
Pembersihan batang naga yang busuk Memangkas daun yang terlalu rindang
28
Penanaman hasil cangkok Pemanennan hasil cangkok
29
30