Anda di halaman 1dari 2

RAMPAK BEDUG

Rampak bedug pertama kali dimaksudkan untuk menyambut bulan suci


Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, persis seperti seni ngabedug atau ngadulag.
Tapi karena merupakan suatu kreasi seni yang genial dan mengundang
perhatian penonton, maka seni rampak bedug ini berubah menjadi suatu seni
yang layak jual, sama dengan seni-seni musik komersial lainnya. Walau para
pencetus dan pemainnya lebih didasari oleh motivasi religi, tapi masyarakat
seniman dan pencipta seni memandang seni rampak bedug sebagai sebuah
karya seni yang patut dihargai.

SATE BANDENG

Ikan bandeng selama ini paling banyak diolah dengan cara digoreng dan dibakar
utuh-utuh. Tapi pernahkah kamu mencoba makanan dengan bahan dasar ikan
bandeng yang diolah dengan cara berbeda? Di Banten, khususnya di daerah
Serang, kamu bisa menemukan makanan semacam itu. Makanan tersebut
adalah sate bandeng. Sate bandeng pertama kali diperkenalkan oleh juru masak
kerajaan Banten Girang pada abad ke 16.

Sate bandeng bisa menjadi solusi untuk kamu yang ingin makan bandeng tapi
tidak ingin dibuat ribet oleh durinya.
RABEG

Jika kamu bukan orang Banten, tentu tidak kenal dengan makanan bernama
rabeg ini. Apakah rabeg itu? Rabeg adalah hidangan khas Banten yang
merupakan hasil adaptasi dari kuliner Arab. Bahan utama pembuatan rabeg
adalah daging dan jeroan kambing. Rabeg termasuk makanan berat yang
umumnya dihidangkan dengan nasi hangat.

EMPING

Emping melinjo biasa dibeli sebagai buah tangan oleh pengunjung dari luar
Banten yang kebetulan mampir atau sedang menjalankan tugas di kota
(Pandeglang). Panganan ini adalah makanan ringan yang terbuat dari olahan
buah melinjo. Emping melinjo atau keripik melinjo mempunyai cita rasa yang
khas, ada pahit-pahitnya gitu.
GIPANG

Gipang merupakan makanan ringan yang menjadi salah satu panganan khas
orang Banten yang banyak dijual sebagai oleh-oleh. Gipang terbuat dari ketan
yang dicampur ke dalam air gula.

Gipang mempunyai cita rasa yang manis dengan tekstur yang renyah dan sedikit
lengket. Kue khas Banten ini bisa dibuat dari beras ketan merah atau ketan
putih. Saat ini kue gipang telah dimodifikasi hingga memilik cukup banyak rasa,
seperti rasa pandan dan gula merah. Selain itu, ada juga yang dipoles dengan
selai kacang untuk memberikan rasa yang lebih menggoda selera.
KETAN BINTUL

Makanan khas Banten yang konon menjadi kesukaan para sultan Banten ini
sangat terkenal di kota Serang dan sekitarnya. Biasanya para sultan menjadikan
ketan bintul untuk hidangan di waktu berbuka.

Selain berbuka dengan kue apem, orang Banten juga biasa menyantap ketan
bintul sebagai panganan untuk berbuka puasa. Ketan bintul sangat cocok
menjadi santapan berbuka karena terbuat dari olahan ketan sehingga bisa
membuat perut terisi setelah seharian kosong karena berpuasa. Untuk
penyajiannya, biasanya ketan bintul dimakan dengan taburan serundeng
sehingga rasanya menjadi semakin gurih.

BONTENG SURI
Minuman ini terbuat dari buah bonteng (timun suri). Buah bonteng dikupas, lalu
dipotong kecil-kecil dan dicampur dengan es dan sirop (gula pasir). Jadilah minuman
yang nikmat dan menyegarkan.

NASI SUMSUM

di kota Serang, kamu bisa menemukan makanan khas Banten yakni nasi bakar
sumsum. Nasi sumsum sendiri adalah nasi biasa yang dicampur dengan
sumsum tulang untuk kemudian dibakar. Nasi bakar sumsum pertama kali hadir
pada tahun 1941. Meskipun tergolong makanan lama, namun popularitas yang
dimiliki oleh nasi sumsum hingga kini masih kian menyala.

Anda mungkin juga menyukai