Anda di halaman 1dari 12

EPIDEMIOLOGI DEKSKRIPTIF 3 PENYAKIT TERBANYAK

DI RUMAH SAKIT Rsud dr Slamet GARUT

Dibuat untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah


Epidemiologi

OLEH :

Dian
Gian
M. Arif
Sani
Yadi

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


KARSA HUSADA GARUT
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penelitian adalah suatu upaya untuk memahami dan memecahkan masalah secara
ilmiah, sistematis, dan logis. Istilah ilmiah disini diartikan kebenaran pengetahuan yang
didasarkan pada fakta yang diperoleh dari penyelidikan secara berhati-hati dan bersifat
objektif. Dengan perkataan lain, kebenaran pengetahuan tersebut diperoleh bukan dari ide
pribadi atau duga-dugaan, tetapi berdasarkan fakta. Oleh sebab itu, kegiatan penelitian ilmiah
memerlukan dan menempuh tahap-tahap yang sistematis, dalam arti menurut aturan tertentu,
dan logis dalam arti sesuai dengan penalaran. Metode penelitian adalah sebagai suatu cara
untuk memperoleh kebenaran ilmu pengetahuan atau pemecahan suatu masalah, pada
dasarnya menggunakan metode ilmiah.
Salah satu metode ilmiah yang digunakan untuk memecahkan dan mengetahui
kebenaran suatu masalah adalah dengan studi penelitian deksriptif. Penelitian deksriptif
dalam bidang kesehatan menggambarkan distribusi penyakit menurut variabel tempat, orang
dan waktu. Dalam penelitian deskriptif peneliti mengadakan eksplorasi fenomena tanpa
berusaha mencari hubungan antar-variabel di dalam fenomena tersebut.
a. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan epidemiologi deskriptif?
2. Apa ciri-ciri epidemiologi deskriptif?
3. Apa tujuan epidemiologi deskriptif?
4. Apa jenis-jenis epidemiologi deskriptif?
5. Apa langkah-langkah epidemiologi deskriptif?
6. Apa contoh penelitian deskriptif?
b. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui definisi epidemilogi deskriptif.
2. Mengetahui ciri-ciri epidemiologi deskriptrif.
3. Mengetahui tujuan epidemiologi deskriptif.
4. Mengetahui jenis-jenis epidemiologi deskriptif.
5. Mengetahui langkah-langkah epidemiologi deskriptif.
6. Mengetahui contoh epidemiologi deskriptif.
BAB II
KAJIAN TEORI

B. Pengertian Epidemiologi Deskriptif


Menurut Dyan Khunti Nugrahaeni, SKM, MKM. Penelitian deskriptif adalah
penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan mengenai fenomena yang ditemukan, baik
berupa faktor risiko (paparan) maupun efek (penyakit/masalah kesehatan).
Penelitian deskriptif digunakan untuk menentukan jumlah atau frekuensi dan
distribusi masalah kesehatan disuatu daerah berdasarkan variabel orang, tempat dan waktu.
Penelitian deskriptif umumnya dilaksanakan jika tersedia sedikit informasi mengenai
kejadian riwayat alamiah dan faktor yang berhubungan dengan masalah kesehatan.
Studi deskriptif memberikan pengetahuan, data, dan informasi tentang perjalanan atau
pola penyakit, kondisi, cedera, ketidakmampuan, dan kematian dalam kelompok atau
populasi.Infomasi dapat berasal dari data yang dikumpulkan secara rutin berdasarkan
karakteristik seperti, usia, jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan, status sosial
ekonomi, pekerjaan, wilayah geografis, dan berdasarkan periode waktu.
Menurut Sulistyaningsih didalam bukunya yang berjudul Epidemiologi dan Praktek
Kebidanan, epidemilogi deskriptif mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran suatu
masalah kesehatan, tanpa mencari jawaban terhadap faktor-faktor penyebab yang menjadi
frekuensi, penyebaran dan atau munculnya masalah kesehatan tersebut. Epidemiologi
deskriptif merupakan dasar berpijak dalam proses berpkir deduktif guna menyusun hipotesis
mengenai hubungan kausal yang akan dibuktikan pada fase berikutnya.
Epidemilogi deskriptif akan menjawab pertanyaan berikut ini :
a. What, yaitu masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat dan berapa besarnya masalah
kesehatan masyarakat, maka jawabannya akan menyusun masalah kesehatan.
b. Who, yaitu siapa yang terkena masalah kesehatan.
Tentunya yang terkena masalah kesehatan masyarakat adalah masyarakat atau sekelompok
manusia yang menjadi host penyakit. Manusia yang akan dibahas adalah karakteristiknya,
meliputi jenis kelamin, usia, paritas, agama, ras, genetika, tingkat, pendidikan, penghasilan,
jenis pekerjaan, jumlah keluarga, dan lain-lain.
c. When, yaitu kapan masyarakat terkena masalah kesehatan. Jawabannya adalah menjelaskan
waktu ( time ) dengan karakteristik periode penyakit/gangguan kesehatan jangka pendek
(ukuranya detik, menit, jam, hari, minggu), jangka panjang (bulan, tahun), perode musiman
dll.
d. Where, yaitu dimana masyarakat terkena masalah kesehatan. Jawabannya adalah
menjelaskan tempat (place) dengan karakteristik tempat tinggal, batas geografis,desa-kota,
batas administratif dll.
Metode yang digunakan untuk mempelajari epidemiologi deskriptif adalah surveilans
epidemiologi, screening, studi prevalensi, penelitian deskriptif, penyelidikan wabah.
Surveilans epidemiologi adalah pengamatan yang dilakukan secara terus menerus untuk
menentukan tindakan terhadap masalah yang diemukan. Screening adalah kegiatan untuk
mendeteksi dini suatu penyakit/masalah kesehatan yang secara klinis belum ditegakkan
diagnosisnya. Penilitian deskriptif adalah studi epidemiologi yang bertujuan menggambarkan
masalah kesehatan (pola distribusi penyakit) berdasarkan variabel orang, tempat dan waktu
tanpa mencari faktor-faktor penyebabnya. Indikator yang digunakan mencakup faktor-faktor
sosio-demografi (umur, jenis kelamin, ras, status perkawinan, pekerjaan), gaya hidup
(pola/jenis makanan, pemakaian obat-obatan, perilaku seksual),dll.

Penyelidikan epidemiologi adalah kegiatan untuk memastikan adanya suatu kejadian


luar biasa (KLB) atau wabah terhadap peningkatan kasus penyakit/kematian disuatu daerah
pada waktu tertentu.

Ciri-Ciri Epidemiologi Deskriptif


Epidemiologi deskriptif memiliki ciri-ciri yaitu sebagai berikut :
a. Pemaparan peristiwa dilakukan secara sistematik dan lebih menekankan pada data faktual
daripada penyimpulan/ berhubungan dengan keadaan yang terjadi saat itu.
b. Fenomena disajikan secara apa adanya tanpa manipulasi/ tidak ada perlakuan terhadap
variabel dan peneliti tidak mencoba menganalisis bagaimana dan mengapa fenomena tersebut
bisa terjadi.
c. Tidak perlu adanya hipotesis.
d. Menguraikan satu variabel saja. Jika ada beberapa variabel yang diuraikan, dilakukan satu
persatu.
e. Hasil penelitian deskriptif sering digunakan atau dilanjutkan dengan melakukan penelitian
analitik.
f. Hubungan antara variabel diidentifikasi untuk menggambarkan secara keseluruhan suatu
peristiwa yang diteliti, tetapi pengujian mengenai tipe dan tingkat hubungan bukan
merupakan tujuan utama dari satu penelitian deskriptif.

Tujuan Epidemiologi Deskriptif


Tujuan dari epidemiologi deskriptif adalah sebagai berikut :
a. Untuk menggambarkan distribusi keadaan masalah kesehatan sehingga dapat diduga
kelompok mana di masyarakat yang paling banyak terserang.
b. Untuk memperkirakan besarnya masalah kesehatan pada berbagai kelompok.
c. Untuk mengidentifikasi dugaan adanya faktor yang mungkin berhubungan terhadap masalah
kesehatan (menjadi dasar suatu formulasi hipotesis).

Jenis-Jenis Penelitian Deskriptif


a. Studi kasus, adalah suatu penyelidikan intensif tentang individu, dan atau unit sosial yang
dilakukan secara mendalam dengan menemukan semua variabel penting tentang
perkembangan individu atau unit sosial yang diteliti. Dalam penelitian ini dimungkinkan
ditemukannya hal-hal yang tak teduga kemudian dapat digunakan untuk membuat hipotesis.
b. Survei, adalah studi jenis ini merupakan studi pengumpulan data yang relatif terbatas dari
kasus-kasus yang relatif besar jumlahnya. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan informasi
tentang variabel dan bukan tentang individu.
c. Studi perkembangan, studi ini merupakan penelitian yang dilakukan untuk memperoleh
informasi yang dapat dipercaya.
d. Studi tindak lanjut, studi yang menyelediki perkembangan subjek setelah diberi perlakuan
atau mengalami kondisi tertentu.
e. Analisis kecenderungan, yaitu analisis yang digunakan untuk meramalakan keadaan di masa
yang akan datang dengan memperhatikan kecenderungan-kecenderungan yang terjadi.
f. Analisis dokumenter, studi ini sering juga disebut analisis isi yang juga dapat digunakan
untuk menyelidiki variabel sosiologis dan paikologis.
g. Studi kolerasi, yaitu jenis penelitian deskriptif yang bertujuan menetapkan besarnya
hubungan antar variabel yang diteliti.
Langkah-Langkah Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif mempunyai langkah-langkah penting sebagai berikut :
a. Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan melalui model
deskriptif.
b. Membatasi dan merumuskan permasalahan secara jelas.
c. Menentukan tujuan dan manfaat penelitian.
d. Melakukan studi pustaka pustaka yang berkaitan dengan permasalahan.
e. Menentukan kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian dan atau hipotesis penelitian.
f. Mendesain metode penelitian yang hendak digunakan termasuk dalam hal ini menentukan
populasi, sampel,teknik sampling, menentukan instrumen pengumpul data, dan menganalisis
data.
g. Mengumpulkan, mengorganisasi, dan menganalisis data dengan menggunakan menggunakan
teknik statistika yang relevan.
h. Membuat laporan penelitian.

Keunikan Penelitian deskriptif


a. Penelitian deskriptif menggunakan kuesioner dan wawancara, seringkali memperoleh
responden yang sangat sedikit, akibatnya bias dalam membuat kesimpulan.
b. Penelitian deskriptif yang menggunakan observasi. Kadangkala dalam pengumpulan data
tidak memperoleh data yang tidak memadai.
c. Penelitian deskriptif juga memerlukan permasalahan yang harus diidentifikasi dan
dirumuskan secara jelas, agar dilapangan peneliti tidak mengalami kesulitan dalam menjaring
data yang diperlukan.

BAB III
EPIDEMIOLOGI DEKSKRIPTIF 3 PENYAKIT TERBANYAK

DI RUMAH SAKIT INTAN HUSADA

1. Variabel Orang

Tabel 3.1

Deskriptif Penyakit Chf, Diare, Pnemonia

no Nama penyakit 0- 7-28 28-1 1-4th 5-14 15- 25- 45- > jumlah

6 hari <bln th 24 th 44 th 64 th 65

1 CHP 9 33 71 45 158

2 Diare 5 33 27 2 11 11 21 11 121

3 Pnemonia 3 45 28 8 2 7 6 99

2. Variabel Tempat

Tabel 3.2

Deskriptif Penyakit Chf, Diare, Pnemonia

no Nama penyakit LK PR JUMLAH

1 CHF 93 65 158

2 Diare 59 62 121

3 Pnemonia 59 40 99

3. Variabel Waktu
Kasus : CHF

Tempat : Rsud dr Slamet

No Waktu Jumlah Kasus

1. Januari 158

2. Februari 158

3. Maret 174

4. April 153

5. Mei 183

6. Juni 156

7. Juli 118

8. Agustus 119

9. September 124

10. Oktober

11. November

12. Desember

Kasus : Diare

Tempat : Rsud dr Slamet

No Waktu Jumlah Kasus

1. Januari 121

2. Februari 121

3. Maret -

4. April 103

5. Mei 106

6. Juni
7. Juli

8. Agustus

9. September

10. Oktober

11. November

12. Desember

Kasus : Pnemonia

Tempat : Rsud dr Slamet

No Waktu Jumlah Kasus

1. Januari 99

2. Februari 99

3. Maret

4. April

5. Mei

6. Juni

7. Juli

8. Agustus

9. September

10. Oktober

11. November

12. Desember

ANALISA EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF PENYAKIT Congestive Heart Failure (CHF)


Definisi Gagal jantung dapat didefinisikan sebagai abnormalitas dari fungsi

struktural jantung atau sebagai kegagalan jantung dalam mendistribusikan oksigen

sesuai dengan yang dibutuhkan pada metabolisme jaringan, meskipun tekanan

pengisian normal atau adanya peningkatan tekanan pengisian (Mc Murray et al., 2012).

Gagal jantung kongestif adalah sindrom klinis progresif yang disebabkan oleh

ketidakmampuan jantung dalam memompa darah untuk memenuhi kebutuhan

metabolisme tubuh .

Epidemiologi Angka kejadian gagal jantung di Amerika Serikat mempunyai

insidensi yang besar tetapi tetap stabil selama beberapa dekade terakhir yaitu >650.000

pada kasus baru setiap tahunnya. Meskipun angka bertahan hidup telah mengalami

peningkatan, sekitar 50% pasien gagal jantung dalam waktu 5 tahun memiliki angka

kematian yang mutlak.

Faktor Resiko a. Faktor resiko mayor meliputi usia, jenis kelamin, hipertensi,

hipertrofi pada LV, infark miokard, obesitas, diabetes. 7 b. Faktor resiko minor meliputi

merokok, dislipidemia, gagal ginjal kronik, albuminuria, anemia, stress, lifestyle yang

buruk. c. Sistem imun, yaitu adanya hipersensitifitas. d. Infeksi yang disebabkan oleh

virus, parasit, bakteri. e. Toksik yang disebabkan karena pemberian agen kemoterapi

(antrasiklin, siklofosfamid, 5 FU), terapi target kanker (transtuzumab, tyrosine kinase

inhibitor), NSAID, kokain, alkohol. f. Faktor genetik seperti riwayat dari keluarga.

BAB IV

PENUTUP
A. kesimpulan

Epidemiologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran

masalah kesehatan pada sekelompok manusia serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Secara sederhana, studi epidemiologi dapat dibagi menjadi dua kelompok sebagai berikut :

1. Epidemiologi deskriptif, yaitu Cross Sectional Study/studi potong lintang/studi prevalensi

atau survei.

2. Epidemiologi analitik terdiri dari :

Non eksperimental

Eksperimental.

Pada saat ini epidemiologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang frekwensi dan

penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok menusia serta faktor-faktor yang

mempengaruhinya. Dari batasan yang seperti ini, segera terlihat bahwa dalam pengertian

epidemiologi terdapat tiga hal yang bersifat pokok yakni:

a) Frekuensi masalah kesehatan

b) Penyebaran masalah kesehatan

c) Faktor-faktor yang memepengaruhi

Ada beberapa peranan epidemiolog dalam kesehatan masyarakat, diantaranya adalah:

1. Mencari / mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi timbulnya gangguan kesehatan atau

penyakit dalam suatu masyarakat tertentu dalam usaha mencari data untuk penanggulangan

serta cara pencegahannya.

2. Menyiapkan data / informasi untuk keperluan program kesehatan dengan menilai status

kesehatan dalam masyarakat serta memberikan gambaran tentang kelompok penduduk yang

terancam.

3. Membantu menilai beberapa hasil program kesehatan.


4. Mengembangkan metodologi dalam menganalisis penyakit serta cara mengatasinya, baik

penyakit perorangan ( tetapi dianalisis dalam kelompok ) maupun kejadian luar biasa ( KLB )

/ wabah dalam masyarakat.

Epidemiologi juga memiliki manfaat penting dalam menyelesaikan masalah kesehatan

masyarakat yaitu:

1. memberikan gambaran (deskripsi) tentang penyebaran (distribusi), besar dan luasnya

masalah kesehatan dan lainnya.

2. menjelaskan interaksi faktor-faktor agent, host and environment.

3. menguraikan kelompok Penduduk yang dalam risiko dan risiko tinggi terhadap kelompok

Penduduk yang tidak mempunyai Risiko.

4. mengevaluasi efektivitas dan efisiensi serta keberhasilan kegiatan.

5. membantu pekerjaan administratif kesehatan yaitu planning (perencanaan) ,monitoring

(pengamatan) ,dan evaluation (evaluasi).

6. menerangkan penyebab masalah kesehatan sehingga dapat disusun langkah-langkah

penanggulangannya.

7. Dapat menerangkan perkembangan alamiah suatu penyakit.

8. Dapat menerangkan keadaan suatu masalah kesehatan yaitu: Epidemi, Pandemi, Endemi, dan

Sporadik.
DAFTAR PUSTAKA

a. Buku Ilmiah
Sulistyaningsih. 2011. Epidemiologi dalam Praktek kebidanan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Nugrahaeni, Dyan Khunti. 2010. Konsep Dasar Epidemiologi. Jakarta : Buku Kedokteran
ECG.

b. Website
Pramono, Dibyo. Rancangan Penelitian di Bidang Kesehatan.
dibyopramono@gadjahmada.edu (Di akses tanggal 24 Juli 2015, pukul 14.30)
Abidin, Zainal. Macam-macam
penelitian.http://bahankuliahkesehatan.blogspot.com/2011/04/makalah-epidemiologi-
deskriptif.html. (Di akses tanggal 24 Juli 2015, pukul 15:45)

Anda mungkin juga menyukai