SKRIPSI
Oleh :
Florensia Febrianasari
NIM : 141434020
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
Oleh :
Florensia Febrianasari
NIM : 141434020
YOGYAKARTA
2018
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
Oleh :
Florensia Febrianasari
NIM : 141434020
Pembimbing
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KIRINYU
( Chromolaena odorata ) TERHADAP Staphylococcus aureus
Susunan Panitia
Nama Lengkap : Tanda Tangan
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
“ Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa
depan.”
“Amsal 19 : 20”
Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa membimbing dan menyertai setiap langkah hidup
saya
Bunda Maria atas segala kasihnya
Ibu sebagai tanda Terimakasihku atas segala dukungan dan kasih sayang yang tak
pernah padam
Mas dan mbak yang selalu mensupport dan menyemangati
Semua keluarga besar yang selelu memberikan dukungan
Teman-teman Rempongers yang selalu membantu dan memberikan semangat
Keluarga Besar Pendidikan Biologi 2014
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“ Bekerja keraslah dan bersikap baiklah. Hal luar biasa akan terjadi”
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat
karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebut dalam kutipan dan daftar
Penulis
Florensia Febrianasari
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta :
Nama : Florensia Febrianasari
NIM : 141434020
Demi kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KIRINYU
( Chromolaena odorata ) TERHADAP Staphylococcus aureus
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak
untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk
pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet
atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Yogyakarta
Pada Tanggal : 24 Juli 2018
Yang menyatakan,
Florensia Febrianasari
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Florensia Febrianasari
Universitas Sanata Dharma
2018
ABSTRAK
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Florensia Febrianasari
Universitas Sanata Dharma
2018
ABSTRACT
Plant have many chemical components. There are many treatments using
natural ingredients that can be selected as a solution to cope with the disease. One of
the many herbs used as a traditional medicine is the kirinyu plant (Chromolaena
odorata). This plant can be used for the treatment of infectious disease. This research
aims to examine the presence of antibacterial activity in kirinyu leaf extract to
Staphylococcus aureus, to know the difference of antibacterial activity at various
concentrations, and to know the Minimum Inhibitory Consentration of the extract.
The antibacterial activity test was performed by agar well diffusion method.
Antibacterial activity is characterized by the formation of a clear zone around the
hole of the well which called an inhibitory zone. This research used 5 consentration
treatments, this is 15%, 30%, 45%, 60%, 100%, Eritromycin as positive control and
sterile distilled as negative control.
Based on the results of One Way ANOVA test, there is an antibacterial activity
on Staphylococcus aureus with significance value (α < 0.05). This shows that there ar
significant differences in the use of various consentrations of the kirinyu leaf extract
in inhibiting the growth of Staphylococcus aureus bacteria. The consentration of
100% extract is the best consentration in forming the inhibition zone that is with the
diameter of 7.47 mm. Minimum Inhibitory Consentration of kirinyu leaf extract still
can not be determined because based on result of MIC test of kirinyu leaf extract
there are still bacterial colonies growing on the media.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terimakasih penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus
dan Bunda Maria yang telah membimbing, memberkati, dan melimpahkan kasih
karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “UJI
AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KIRINYU (Chromolaena
odorata) TERHADAP Staphylococcus aureus”
Penyusunan skripsi ini dapat selesai karena berbagai bantuan dari orang-
orang disekitar yang selalu mendukung, memotivasi dan selalu mendoakan. Oelh
karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelasaikan skripsi ini. Ucapan
terimakasih penulis ucapkan kepada :
1. Ibu Retno Herrani, M.Biotech. selaku dosen pembimbing yang
memberikan masukan, saran, bimbingan, serta selalu memberikan
motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
2. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, M.Si selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan yang telah menyetujui dan mengesahkan skripsi
ini.
3. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd. selaku Ketua Jurusan
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang telah
menyetujui dan mengesahkan skripsi ini.
4. Bapak Drs. Antonius Tri Priantoro, M.For.Sc. selaku Ketua Program
Studi Pendidikan Biologi.
5. Dosen-dosen penguji skripsi yang telah banyak memberikan masukan
dalam penyempurnaan naskah skripsi.
6. Dosen Program Studi Pendidikan Biologi (Bu Retno, Bu Nia, Bu
Ratna, Bu Maslichah, Bu Ika, Bu Indri, Romo Wir, Pak Tri, Pak Sulis,
Pak Kris) yang telah memberi dukungan dan memberi bekal selama
perkuliahan hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
7. Ibu Y.M. Lauda Feroniasanti, M.Si. selaku Kepala Laboratorium
Pendidikan Biologi yang telah memberi ijin sehingga penulis dapat
melakukan penelitian di Laboratorium.
8. Pak Agus dan Pak Marsono selaku laboran yang selalu membantu
menyediakan alat yang digunakan penulis dalam penelitian skripsi.
9. Ibu yang selalu mendukung, memberikan kasih sayang, memenuhi semua
kebutuhan penulis dan mendoakan sehingga penulis dapat berkuliah dan
memperoleh gelar sarjana.
10. Mas Bimo Ariwibowo dan mbak Yohanita Andriyani yang selalu
mendukung dan memberikan semangat serta keluarga besar yang selalu
memberikan motivasi.
11. Teman-teman Rempongers (Monic, Sekar, Krista, Anggra, dan Maria)
yang selalu memberikan semangat dan membantu dalam proses
mengerjakan skripsi.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(Florensia Febrianasari)
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………....i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING………………………...ii
HALAMAN
PENGESAHAN………………………………………………………………….iii
HALAMAN
PERSEMBAHAN………………………………………………………………...iv
MOTTO…………………………………………………………………………...v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………………………vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS……………………………...vii
ABSTRAK……………………………………………………………………...viii
ABSTRACT……………………………………………………………………….ix
KATA PENGANTAR…………………………………………………………....x
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….xii
DAFTAR TABEL………………………………………………………………..xv
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………xvi
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………...xvii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Bakteri ........................................................................................................... 10
1. Definisi....................................................................................................... 10
2. Morfologi ................................................................................................... 19
3. Karakteristik............................................................................................... 20
D. Antibakteri .................................................................................................... 21
G. Hipotesis ....................................................................................................... 31
1. Alat............................................................................................................. 35
2. Bahan ......................................................................................................... 35
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. Kesimpulan ................................................................................................... 56
B. Saran ............................................................................................................. 56
LAMPIRAN ......................................................................................................... 62
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Kirinyu………………………………………………………………63
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
tertinggi ke-2 di dunia setelah Brazil. Sebanyak 40.000 jenis flora yang ada di
dunia, terdapat 30.000 jenis dapat dijumpai di Indonesia dan 940 jenis diketahui
tersebut sekitar 90% dari jumlah tumbuhan obat yang terdapat di Asia (Masyhud,
dengan bahan alam yang dapat dipilih sebagai solusi mengatasi penyakit yang
salah satunya ialah penggunaan ramuan obat berbahan herbal (Kardinan dan
Kusuma, 2004).
Salah satu dari sekian banyak tumbuhan yang digunakan sebagai obat
dan antibakteri. Daun tersebut telah digunakan untuk membantu pembekuan darah
akibat luka bisul atau borok (Hadiroseyani, dkk, 2005). Selain itu dapat juga
digunakan sebagai obat luka baru, demam, batuk, dan menghentikan pendarahan
Indonesia karena tanaman ini dianggap sebagai tanaman pengganggu yang sulit
diberantas.
penelitian yang dilakukan oleh Benjamin dalam Hasnawati dan Prawita (2010)
tannin, fenol, flavonoid, saponin, dan steroid. Selain itu Rungnapa (2003) juga
oleh Irobi ( 1997 ), ekstrak etanol dari daun Kirinyu menunjukkan aktivitas
gram negatif.
Penyakit infeksi merupakan salah satu penyakit yang pada saat ini masih
serius untuk ditangani. Hal ini dikarenakan penyakit infeksi yang dapat menular
kepada orang lain sehingga harus segera ditangani ( Rostinawati, 2009 ). Salah
impetigo, paronikia, abses, selulitis, dan infeksi kulit. Pada tulang dan sendi dapat
B. Rumusan Masalah
3. Konsentrasi berapakah yang memiliki zona hambat yang paling besar dalam
C. Tujuan Penelitian
aureus.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Pendidikan
Eubacteria.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembelajaran praktikum.
3. Bagi Masyarakat
tambahan bahwa daun Kirinyu memiliki kandungan anti bakteri yang dapat
Staphylococcus aureus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Klasifikasi Kirinyu
barat dan Afrika Selatan. Hal ini terjadi kemungkinan karena invasinya di
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Asterale
Famili : Asteraceae
Genus : Chromolaena
2010)
nama bebanjaran atau kirinyu, di Jawa Tengah dikenal dengan krinyo atau
kirinyu, dan di Flores dengan nama sensus (Pradana, 2015). Daun kirinyu
ini digunakan sebagai obat luka baru, demam, batuk, dan menghentikan
memiliki batang yang lurus dan rapuh serta bercabang banyak (Omokhua,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan lebarnya 3-6 cm. Tepi daun bergerigi dan susunan daun berhadap-
terdiri dari 20-35 bunga. Warna bunga pada saat muda kebiru-biruan
dewasa dapat menghasilkan 80.000 biji pada satu musim. Pada awal
pada bagian ujung atau pada tunas aksilar yang tidak rusak. Sementara biji
Selatan (SAB) dan varietas Asia dan Afrika Barat (AWAB). Kedua
varietas ini memiliki sedikit perbedaan pada morfologi, seperti pada warna
daun muda, ukuran daun, warna batang, ukuran batang, warna bunga, dan
4. Fitokimia Kirinyu
didapatkan bahwa ekstrak daun kirinyu baik pada varietas Southern Africa
10
mengandung flavonoid, fenol, dan saponin. Hal ini dibuktikan dari hasil
Alkaloid + -
Saponin ++ ++
Tanin + ++
B. Bakteri
1. Definisi
materi genetik tidak diselubungi oleh selaput inti. Bakteri memiliki bentuk
dan ukuran yang sangat beragam. Sebagian besar bakteri memiliki diameter
0,2-2 μm dan panjang 2-8 μm. Secara umum, sel bakteri terdiri atas beberapa
bentuk, yaitu basil atau batang, bulat, dan spiral. Dinding sel bakteri
Bakteri umumnya bereproduksi dengan cara membelah diri menjadi dua sel
yang berukuran sama. Ini disebut dengan pembelahan biner. Untuk nutrisi,
secara alami dari organisme hidup atau organisme yang sudah mati. Beberapa
11
beberapa bakteri yang lain memperoleh nutrisi dari substansi organik ( Radji,
2011).
dibandingkan dengan sel eukariot. Sel prokariot adalah sel yang tidak
memiliki membran inti sel. Ciri-ciri sel prokariot, yaitu materi genetik (DNA)
sel ini tidak terstruktur dalam bentuk nukleus, tetapi dalam bentuk nukleoid
Menurut Radji ( 2011 ), struktur sel terdiri atas tiga bagian penting, yaitu:
a. Suhu
12
1) Bakteri Psikrofil
dingin. Bakteri psikorofil terdiri dari dua jenis yaitu bakteri psikrofil
tumbuh pada suhu 0o C dengan suhu optimum 15o C dan tidak tumbuh
pada suhu kamar (25o C). Bakteri ini sering di temukan di laut dalam
pengawetan makanan.
20-30o C dan tidak tumbuh pada suhu lebih dari 40o C. bakteri ini
2) Bakteri Mesofil
13
3) Bakteri Termofil
suhu tinggi. Sebagian besar bakteri ini dapat tumbuh pada suhu 50-
matahari dan dalam sumber air panas. Bakteri termofil tidak dapat
b. pH
tumbuh pada pH asam (di bawah pH 4). Hal inilah yang menyebabkan
14
nutrisi.
c. Tekanan Osmotik
garam tinggi, tetapi dapat tumbuh dalam larutan garam 2%. Pada
pertumbuhannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
d. Faktor Kimia
CO2.
materi seluler, yaitu nitrogen dan sulfur untuk sintesis protein, nitrogen
dan fosfor untuk sintesis DNA, RNA, dan ATP. Molekul ATP sangat
amino berupa asam amino dan protein. Sulfur digunakan untuk sintesis
seperti K, Mg, Ca, Fe, Cu, Zn, dan Mo. Unsur mineral ini digunakan
16
e. Oksigen
lebih banyak energi dari nutrien yang diperoleh daripada mikroba yang
dalam media dan air di lingkungan bakteri tersebut. Oleh sebab itu,
akan mati bila ada oksigen. Contoh bakteri anaerob obligat adalah
17
3. Peranan Bakteri
jenis antibiotik baru telah ditemukan dan diproduksi. Saat ini sebagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
bakteri patogen dibagi dalam kelompok bakteri gram positif dan gram
19
Kindom : Eubacteria
Filum : Firmicutes
Classis : Bacilli
Ordo : Bacillales
Family : Staphylococcaceae
Genus : Staphylococcus
2. Morfologi
(Anonim, 2018)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
berarti anggur dan coccus berarti bulat atau bola. Salah satu spesies
berarti emas, seperti matahari). Bakteri ini dapat tumbuh dengan atau
3. Karakteristik
mikron, tidak bergerak, dan tidak berspora (Radji, 2011). Bakteri ini
merupakan bakteri gram positif yang memiliki dinding sel luar yang tebal
gram positif memiliki lapisan kandungan lipid yang rendah yaitu hanya
adalah 350 C. St. aureus membentuk koloni besar berwarna agak kuning
dalam media yang baik. St.aureus bersifat anaerob fakultatif dan dapat
spora, St. aureus termasuk bakteri yang memiliki daya tahan paling kuat
(Radji, 2011).
21
selulitis, dan infeksi kulit. Pada tulang dan sendi dapat menyebabkan
Bakteri ini juga dapat menyebabkan penyakit kulit yang dapat menyerang
bayi yang baru lahir hingga orang dewasa. Beberapa antibiotik antibiotik
(Tirta, 2010).
D. Antibakteri
1. Pengertian Antibakteri
22
sampai infeksi berat bahkan kematian. Oleh karena itu, pengendalian yang
(Radji, 2011).
berikut :
d. Tetap stabil saat disimpan baik dalam bentuk padatan maupun cair
e. Bertahan pada jaringan khusus pada tubuh dalam waktu yang cukup
tanpa merugikan inang. Oleh karena itu, antibakteri harus menyasar pada
proses metabolisme atau struktur yang dimiliki oleh patogen tapi tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
struktur sel bakteri. Oleh karena itu, zat yang dapat merusak dinding
dan struktur sel, yang pada akhirnya dapat membunuh sel bakteri
tersebut.
sel bakteri.
24
protein.
Suatu zat aktif dikatakan memiliki potensi yang tinggi sebagai antibakteri
jika pada konsentrasi rendah memiliki daya hambat yang besar. Menurut
sebagai berikut:
25
Zat aktif ini memiliki aktivitas antibakteri dengan spektrum yang luas.
Hal ini telah dibuktikan di dalam banyak penelitian yang telah dilakukan
negatif. Hal ini diduga terjadi karena membran luar yang dimiliki oleh bakteri
bakteri gram positif hanya memiliki lapisan luar petidoglikan yang mana
2016).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
9,5 mm dan 7,2 mm. Dalam penelitian ini, ekstraksi dilakukan dengan
27
digunakan untuk melakukan uji KHM dan KBM yaitu dari 0 mg/mL
Hasnawati dan Prawita (2010) menyatakan Hanphakphoom dkk (2016) menyatakan bahwa :
bahwa :
Ekstrak tumbuhan kirinyu baik akar, batang,
Ekstrak washbenzen + metanol daun kirinyu dan daun memiliki aktivitas antibakteri pada
memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri gram positif maupun bakteri gram
Staphylococcus aureus dan Escherichia coli negatif dengan konsentrasi 100 mg/mL.
dengan berbagai konsentrasi yaitu 1000, 500,
dan 250 μg Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi
dan menggunakan pelarut campuran antara
Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan metanol 96% dan akuades steril
metode Soxhlet bertingkat
Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi dan menggunakan pelarut metanol 96% +
akuades steril dengan perbandingan 2 : 3
Ekstrak daun kirinyu memiliki konsentrasi 15%, 30%, 45%, 60%, dan 100%
Kontrol positif yang digunakan adalah eritromycin 500 mg dan kontrol negatif menggunakan
akuades steril
Pengujian Kadar Hambat Minimal (KHM) dilakukan dengan metode pour plate
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
F. Kerangka Berpikir
infeksi kulit seperti bisul, kurap, kadas, dan infeksi kulit lainnya.
kandungan flavonoid dan fenol yang terdapat dalam daun kirinyu dapat
terlarut secara maksimal. Flavonoid dan fenol yang terdapat dalam ekstrak
ini dapat disusun suatu kerangka berfikir yang disajian dalam bentuk
30
Uji Antibakteri
Zona hambat
Kadar Hambat
Minimal (KHM)
31
G. Hipotesis
konsentrasi ekstrak yaitu 15%, 30%, 45%, 60%, dan 100% terhadap
4. Kadar Hambat Minimum (KHM) zat anti bakteri ekstrak daun kirinyu
konsentrasi 15%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Mustafidah, 2011)
Sampel yang digunakan ialah daun tumbuhan kirinyu yang dipetik dari
dibuat dari daun kirinyu sehingga dihasilkan ekstrak daun kirinyu. Metode
dahulu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
C. Variabel Penelitian
odorata )
inkubasi.
D. Batasan Penelitian
1. Daun kirinyu yang digunakan untuk membuat ekstrak adalah daun yang
berwarna hijau, utuh dan tidak berlubang, tidak ada bagian yang busuk, usia
yaitu 15%, 30%, 45%, 60%, dan 100% dengan waktu inkubasi yang sama
3. Media yang digunakan yakni media Mueller-Hilton Agar dalam cawan petri
34
E. Desain Penelitian
Setiap perlakuan dilakukan tiga kali pengulangan dan pada setiap unit
perlakuan terdiri dari tiga lubang sumuran. Konsentrasi yang dipilih mulai
15% hingga 100% bertujuan untuk mengetahui kadar hambat dari ekstrak
35
1. Alat
waterbath, autoklaf, inkubator, cawan petri, tabung reaksi, rak tabung reaksi,
jarum ose, pipet volum, gelas ukur, hot plate, bunsen, wadah, jangka sorong,
vortex stirrer, corong kaca, gelas kimia, magnetic stirrer, batang pengaduk,
palu sumuran, mikropipet, yellow tip, Mc. Farland Standart 108 CFU.
2. Bahan
(MHA), alkohol 70%, alumunium foil, kertas saring, kapas, kain kasa, ketas
36
tahap persiapan, tahap pelaksanaan, yang terdiri dari pembuatan ekstrak daun
(MHA), sterilisasi alat dan media, penyiapan mikroorganisme uji, dan tahap
perlakuan yang terdiri dari uji aktivitas antibakteri, dan uji Kadar Hambat
1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini peneliti mendata alat dan bahan yang digunakan
24 jam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
2. Tahap Pelaksanaan
bagian-bagian yang tidak diperlukan seperti batang dan tangkai daun, dan
utuh dan tidak ada bagian yang busuk, lalu daun dicuci menggunakan air
alumunium dan dioven pada suhu 600 C hingga kering. Setelah kering
daun diblender namun tidak terlalu halus. Serbuk daun ini kemudian di
38
terbuat dari kaca seperti tabung reaksi, Erlenmeyer, dan cawan petri.
Sedangkan alat yang lain dapat disterilisasi dengan dipijarkan pada lampu
39
direkultur terlebih dahulu di dalam tabung reaksi. Hal ini bertujuan untuk
digoreskan secara zig-zag dalam agar miring MHA lalu diinkubasi selama
cawan petri secara streak plate, hal ini bertujuan untuk memperoleh koloni
dengan larutan Mc. Farland Standart dengan tingat kepadatan 108 CFU.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
3. Tahap Perlakuan
Parameter dari metode ini adalah dengan mengukur zona hambat yang
petri. Setiap cawan petri berisi 10mL MHA. Setelah agar menjendal,
gambar berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
PƟ PO PƟ
PO PƟ PO
100% 100%
100%
dihambat oleh ekstrak tersebut. Daerah hambat akan terlihat lebih bening
42
digunakan lalu dituang media yang masih panas dengan suhu sekitar
jam. Penentuan nilai KHM dilihat dari konsentrasi terendah yang tidak
ditumbuhi bakteri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
I. Analisis Data
(Anova) dengan Program SPSS versi 20. Data diuji terlebih dahulu dengan
tidak. Normalitas dipenuhi jika hasil uji signifikan dengan taraf signifikansi
(α = 0,05). Apabila nilai signifikan lebih besar dari α, maka data tersebut
varian dari beberapa populasi menunjukkan sama atau tidak. Apabila nilai
signifikan pada uji homogenitasnya lebih kecil dari α, maka varian dari dua
atau lebih kelompok populasi data adalah tidak sama. Kebalikannya, apabila
nilai signifikan lebih besar dari α, maka varian dari dua atau lebih kelompok
44
BAB IV
karena itu sebelum digunakan untuk membuat ekstrak harus terlebih dahulu
sehingga secara umum digunakan dalam isolasi senyawa organik bahan alam.
45
Tabel 4.1. Diameter zona hambat aktivitas antibakteri ekstrak daun kiriyu
terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus
Bakteri Konsentrasi Diameter Kriteria
Ekstrak (mm) Kekuatan
Antibakteri
Staphylococcus 15% 0 Tidak ada zona
aureus hambat
30% 0.42 Lemah
45% 2.13 Lemah
60% 6.78 Sedang
100% 7.47 Sedang
Kontrol positif 39.38 Sangat kuat
Kontrol negatif 0 Tidak ada zona
hambat
Pada tabel 4.1 dapat dilihat bahwa zona hambat yang dihasilkan dari
berbagai konsentrasi ekstrak daun kirinyu yaitu 15%, 30%, 45%, 60%, dan
berbeda pula. Ada yang berkekuatan lemah dan sedang, karena rentang zona
sedang.
Hasil dari penelitian ini cukup berbeda jika dibandingkan dengan hasil
bakteri S. aureus sangat kuat karena diameter zona hambat yang terbentuk >20
46
senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada daun kirinyu yang digunakan
usia tumbuhan saat dipanen, dan usia daun yang digunakan untuk membuat
ekstrak.
(Ergina, dkk). Oleh karena itu, lingkungan tempat tumbuh tumbuhan sangat
berbagai kondisi stress pada tanaman, salah satunya yang sering terjadi yaitu
senyawa fenolik secara drastis ditingkatkan pada tanaman yang tumbuh dalam
unsur hara yang terdapat dalam tanah juga berpengaruh terhadap kandungan
metabolit sekunder pada tanaman. Salim, dkk (2016) menyatakan bahwa unsur
linear dengan pembentukan metabolit sekunder pada tumbuhan. Hal ini berarti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
semakin banyak unsur hara yang terkadung dalam tanah akan menyebabkan
tumbuhan memiliki kualitas metabolit sekunder yang lebih baik dan kuantitas
metabolit sekunder yang lebih banyak. Usia tumbuhan dan usia daun juga
Sedangkan pada daun, kandungan metabolit sekunder pada daun yang sudah
tua akan lebih banyak jika dibandingkan dengan daun yang masih muda
karena jumlah metabolit sekunder yang ditimbun pada daun yang sudah tua
faktor lingkungan dan faktor dalam tumbuhan itu sendiri. Tingkat usia dan
secara maksimal dalam tanaman. Rahayu dkk (2006) menyatakan bahwa usia
dalam kadar maksimum (Tunjung, 2013). Selain itu, faktor stress lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
dan kecukupan unsur hara dalam tanah juga dapat mempengaruhi tingkat
digunakan dalam penelitian ini memiliki daya hambat yang lemah. Pada saat
berwarna kekuningan, namun daun yang berwarna kuning tidak ikut dipanen.
Hal ini menunjukkan bahwa kemungkinan besar kandungan unsur hara dalam
yang cukup. Selain itu pemanenan juga dilakukan secara random, sehingga
tidak diketahui usia tumbuhan yang dipanen dan tidak dilakukan pemisahan
49
sel. Selain itu tanin juga menyerang polipeptida dinding sel sehingga
pembentukan dinding sel menjadi kurang sempurna. Hal ini menyebabkan sel
bakteri menjadi lisis karena tekanan osmotik dan tekanan fisik sehingga sel
membran luar dan dinding sel yang rentan, lalu mengikat membran sitoplasma
dan mengganggu kestabilan sel. Hal ini menyebabkan sitoplasma bocor keluar
bakteri.
memiliki nilai diameter zona hambat yang paling besar yaitu pada konsentrasi
ekstrak 100% dengan diameter zona hambat 7,47 mm, sedangkan rata-rata
zona hambat terkecil yang terbentuk yaitu dengan diameter 0,42 mm pada
ekstrak konsetrasi 30%. Hal ini sesuai dengan hipotesis yang menyatakan
bahwa semakin besar atau tinggi konsentrasi ekstrak maka zona hambat yang
50
ekstrak daun kirinyu terhadap pertumbuhan bakteri S. aureus dapat dilihat pada
Gambar 4.1.
Pengujian statistik yang dilakukan ialah uji One Way ANOVA. Uji One Way
ANOVA dipilih karena hanya ada satu variabel penguji yang akan diuji yaitu
konsentrasi ekstrak daun kirinyu. Syarat dalam uji One Way ANOVA data
yang akan diuji harus berdistribusi normal serta data memiliki varian yang
sama (homogen). Oleh karena itu sebelum dilakukan pengujian dengan uji
51
normal. Hal ini dibuktikan nilai signifikansi 0.057 > 0.05 sehingga terbukti
yang tidak sama, karena nilai signifikansi 0.001 < 0.05 sehingga terbukti
bahwa data tidak homogen. Setelah dilakukan uji normalitas dan homogenitas,
kemudian dilakukan uji One Way ANOVA. Dari pengujian One Way ANOVA
diperoleh nilai signifikansi 0.000 < 0.05 sehingga hasilnya signifikan.Hal ini
dipilih sebagai uji pembanding karena uji ini hampir mirip dengan uji Anova,
namun data yang diuji tidak harus memiliki variansi yang sama (homogen).
Dari pengujian Kruskal-Wallis diperoleh nilai signifikansi 0.007 < 0.05 yang
berbagai konsentrasi ekstrak daun kirinyu. Output data uji statistik aktivitas
lampiran 4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
yaitu konsentrasi 43%, 41%, 39%, dan 37%. Hasil pengujian Kadar Hambat
Tabel 4.2. Hasil uji Kadar Hambat Minimum (KHM) terhadap bakteri
Staphylococcus aureus
53
yang digunakan untuk melakukan uji Kadar Hambat Minimum (KHM) belum
kemungkinan karena daya hambat ekstrak yang lemah. Daya hambat ekstrak
yang lemah dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kurangnya unsur hara yang
dipanen, dan tidak dilakukan pemisahan antara daun yang tua dan yang muda.
menjadi lemah.
KHM ini, yaitu volume suspensi bakteri, volume ekstrak, dan homogenisasi
ekstrak dan suspensi bakteri. Pada pengujian KHM yang telah dilakukan
setiap cawan petri mendapat perlakuan yang sama. Namun dapat terjadi
seperti kurangnya ketelitian pada saat mengambil suspensi bakteri dan ekstrak
sehingga volume suspensi bakteri atau ekstrak tidak sesuai dengan takaran
54
C. Keterbatasan Penelitian
penelitian ini dilakukan secara random, sehingga tidak diketahui usia dari
4. Pada penelitian ini belum dilakukan pengujian Kadar Bunuh Minimal (KBM)
karena dari hasil pengujian Kadar Hambat Minimal (KHM) dari berbagai
55
BAB V
SEKOLAH
ini dapat diterapkan dalam proses pembelajaran di sekolah. Aplikasi dalam dunia
pada materi Archaebacteria dan Eubacteria. Materi yang dapat disampaikan pada
Dasar (KD) 3.5 yang berbunyi “Menganalisis struktur dan cara hidup bakteri
Dsar 4.5 yang berbunyi “Menyajikan data tentang ciri-ciri dan peran bakteri
dalam kehidupan berdasarkan hasil studi literature dalam bentuk laporan tertulis”.
diharapkan dapat mengamati secara langsung struktur morfologi koloni dan sel
56
BAB VI
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik beberapa
Staphylococcus aureus
2. Berbagai konsentrasi ekstrak yang digunakan 15%, 30%, 45%, 60%, dan
Staphylococcus aureus
Staphlococcus aureus
B. Saran
57
Staphylococcus aureus.
58
DAFTAR PUSTAKA
59
60
61
Selmar, D., dan Kleinwachter, M., 2013, Stress Enhances the Synthesis of
Secondary Plant Products : The Impact of Stress- Related Over- Reduction
on the Accumulation of Natural Products, Journal of Plant and Cell
Physiology Oxford University Press
Taniredja,T., dan Mustatidah, Hi, 2011, Penelitian Kuantitatif. Alfabeta :
Bandung
Tirta, R., 2010, Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etil Asetat Kelopak Rosella
(Hibiscus sabdariffa Linn) terhadap Propionibacterium acne, S. aureus, dan
Escherichia coli serta Uji Bioautografi, Skripsi, Fakultas Farmasi
Universitas Muhammadiyah: Surakarta
Tunjung, W.A.S., 2013, Obat Tradisional (Herbal) dan Metabolit Sekunder,
diunduh dari http://majalah1000guru.net/2013/08/obat-tradisional-metabolit-
sekunder/, diakses pada tanggal 6 Junin 2018
Wikipedia, 2018, Chromolaena odorata, diunduh dari
https://en.wikipedia.org/wiki/Chromolaena_odorata , diakses pada tanggal
25 Maret 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Lampiran 1
Gambar 7.1. Hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak daun kirinyu terhadap bakteri
Staphylococcus aureus pada konsentrasi 15%, 30%, dan kontrol negatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Gambar 7.2. Hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak daun kirinyu terhadap
Staphylococcus aureus pada konsentrasi 45%, 60%, dan kontrol
positif
Gambar 7.9. Hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak daun kirinyu terhadap
Staphylococcus aureus pada konsentrasi 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Lampiran 2
Staphylococcus aureus
37%
%
39%
41% 43%
Gambar 7.4. Hasil Uji Kadar Hambat Minimum (KHM) pada konsentrasi 43%,
41%, 39%, dan 31% terhadap bakteri Staphylococcus aureus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Lampiran 3
Staphylococcus aureus
Tabel 7.1. Diameter Daerah Hambat Ekstrak Antibakteri dari Daun Kirinyu
(Chromolaena odorata) terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus
15% 0 0 0 0
K- 0 0 0 0
(Akuades steril)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Lampiran 4
Tabel 7.3. Hasil Uji Homogenitas Levene Test terhadap Diameter Zona Hambat
Aktivitas Antibakteri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Tabel 7.4. Hasil Uji One Way Anova Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Kirinyu
(Chromolaena odorata) terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus
Tabel 7.5. Hasil Uji Kruskal-Wallis Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Kirinyu
(Chromolaena odorata) terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Tabel 7.6. Hasil Uji Duncan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Kirinyu
(Chromolaena odorata) terhadap Staphylococcus aureus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 5
Kompetensi Inti :
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradabanterkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pertemuan Ketiga
-Ulangan Harian
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Lampiran 6
( RPP )
A. Kompetensi Inti
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
77
KI-4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
78
kelas/ laboratorium
4.5 Menyajikan data tentang ciri- 4.5.1 Menyajikan data dalam bentuk
ciri dan peran bakteri dalam laporan tertulis tentang pengaruh
kehidupan berdasarkan hasil antibakteri terhadap pertumbuhan
studi literature dalam bentuk bakteri
laporan tertulis
4.5.2 Mempresentasikan data hasil
diskusi peranan bakteri dalam
kehidupan sehari-hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
C. Tujuan Pembelajaran
benar
1.1.3.1 Siswa dapat memiliki rasa perduli terhadap lingkungan sekitar dan
baik
2.1.1.2 Siswa dapat menunjukkan perilaku rasa ingin tahu saat melaporkan
80
dengan tepat
4.5.1.1 Siswa dapat menyajikan data dalam bentuk laporan tertulis tentang
dengan jelas
D. Materi Pembelajaran
3. Perkembangbiakan bakteri
81
- Model : Saintifik 5M
ceramah
1. Media
- Power point
2. Sumber Belajar
82
83
Motivasi
Mencoba ( bereksperimen )
Menalar
Mengkomunikasikan
84
85
- Perkembangbiakan bakteri
Mencoba ( bereksperimen )
86
Menalar
Mengkomunikasikan
87
88
ingin dicapai
Guru mengelompokkan siswa menjadi beberapa
kelompok
Inti Mengamati 110
menit
Guru menampilkan gambar beberapa hasil
pembiakan bakteri pada cawan petri dan hasil uji
aktivitas antibakteri
Mencoba ( bereksperimen )
Menalar
Mengkomunikasikan
89
I. Lampiran
2. Instrumen Penilaian
Florensia Febrianasari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Lampiran 7
Pewarnaan Negatif
Tujuan :
3. Akuades 8. Bunsen
4. Alkohol 9. Mikroskop
Cara Kerja :
2. Ambil satu tetes sampel (air nasi basi dan larutan yeast) menggunakan
3. Kemudian teteskan tinta cina pada ujung kaca benda yang berisi sampel!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
menggunakan kaca benda yang lainnya. Dibuat apusan dengan sudut 450
1000x!
Hasil Pengamatan :
2 Larutan yeast
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Pertanyaan Diskusi!
Kesimpulan :
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Nama Anggota Kelompok :
1. …………………………………..
2. …………………………………..
3. …………………………………..
4. …………………………………..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Lampiran 8
Tujuan :
1. Alat tulis
2. Sumber referensi
Cara Kerja :
1. Bacalah artikel tentang “ Bakteri dan Usus Manusia” dan “ Jenis Bakteri
94
kelompokmu!
1 Positif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
2 Negatif
B. Siapakah aku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Pertanyaan Diskusi :
Kesimpulan
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Lampiran 9
Bakteri
Tujuan :
pertumbuhan bakteri
a. Alat :
98
b. Bahan
1. Kertas payung
3. Akuades steril
5. Antibiotik Eritromycin
7. Alkohol 70%
Cara Kerja :
lakukan hal yang sama untuk larutan antibiotik dan akuades steril (NB:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
setiap akan mengambil larutan yang berbeda pipet ukur harus dibilas
6. Setelah suhu media MHA menjadi hangat (sekitar 450 C), tuang media ke
7. Tuang campuran suspensi bakteri dan ekstrak daun kirinyu pada cawan
Lakukan hal yang sama pada campuran suspensi bakteri dengan larutan
selama 24 jam
100
Hasil Pengamatan :
Pertanyaan Diskusi :
pertumbuhan bakteri?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Kesimpulan :
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
1. …………………………………..
2. …………………………………..
3. …………………………………..
4. …………………………………..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Lampiran 10
INSTRUMEN PENILAIAN
Indikator :
praktikum
103
Rubrik Penilaian
Sikap 3 ( Baik ) 2 ( Cukup ) 1 ( Kurang )
Teliti Semua langkah- Ada langkah- Lebih dari
langkah praktikum langkah separuh langkah-
dilakukan tepat praktikum yang langkah
kurang tepat praktikum yang
kurang tepat
Rasa Memenuhi ketiga Hanya dua Hanya satu
ingin indikator indikator yang indikator yang
tahu : terpenuhi terpenuhi
-kritis
bertanya
-antusias
-mencari
sumber
lain
yang
relevan
104
Rubrik Penilaian
B. Penilaian Pengetahuan
Indikator :
105
Teknik Penilaian :
Latihan Soal
Instrumen Penilaian :
a. Portofolio
Bakteri
A. Acara Praktikum
- Judul :
- Hari, Tanggal :
- Waktu :
- Tempat :
B. Tujuan
C. Dasar Teori
E. Cara Kerja
G. Pembahasan
H. Kesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
I. Daftar Pustaka
J. Lampiran
Nama :
Kelas :
Berilah tanda √ pada kolom yang sesuai untuk menilai kelengkapan dan
1 2 3 4
Jumlah Skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
2 indikator terpenuhi 3
1 indikator tepenuhi 2
2 indikator terpenuhi 3
1 indikator terpenuhi 2
3 indikator terpenuhi 3
1 indikator terpenuhi 2
2 indikator terpenuhi 3
1 indikator terpenuhi 2
108
setelah inkubasi
2 indikator terpenuhi 3
1 indikator terpenuhi 2
2 indikator terpenuhi 3
1 indikator terpenuhi 2
2 indikator terpenuhi 3
1 indikator terpenuhi 2
2 indikator terpenuhi 3
1 indikator terpenuhi 2
Terlambat 2 hari 2
Terlambat 3 hari 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Nilai siswa = X 10
Kriteria Penilaian :
Nilai Kriteria
X ≥ 80 A ( Baik Sekali )
66 ≤ X ≤ 79 B ( Baik )
56 ≤ X ≤ 65 C ( Cukup )
50 ≤ X ≤ 55 D ( Kurang )
X < 50 E ( Kurang Sekali )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kelas/Semester : X/ I
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
A) Pilihan Ganda
114
A. 1 streptobasilus, 2 streptokokus
B. 1 streptokokus, 2 streptobasilus
C. 1 stafilokokus, 2 streptobasilus
D. 1 stafilokokus, 2 streptokokus
E. 1stafilokokus, 2 diplobasilus
115
116
B) Soal Uraian
A B C
117
A) Pilihan Ganda
1. D 6. E 11. A
2. E 7. A 12. E
3. A 8. C 13. B
4. B 9. C 14. A
5. B 10. D 15. D
B) Soal Uraian
118
dari luar ke sel bakteri penerima. Dalam proses ini tidak terjadi
a. Peran menguntungkan :
coco
119
b. Peran merugikan :
5. Hasil analisis
120
Panduan Skoring
1 Menyebutkan peran
menguntungkan dan peran
merugikan namun kurang
tepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
A B C
Nilai siswa = X 10
Kriteria Penilaian :
Nilai Kriteria
X ≥ 80 A ( Baik Sekali )
66 ≤ X ≤ 79 B ( Baik )
56 ≤ X ≤ 65 C ( Cukup )
50 ≤ X ≤ 55 D ( Kurang )
X < 50 E ( Kurang Sekali )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
C. Penilaian Keterampilan
Indikator :
sehari-hari
123
Rubrik Penilaian :