Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH TEKNOLOGI FARMASI

“Formulasi Sediaan Hair Tonic Infusa Timun”

DOSEN PEMBIMBING
Gilang Ananda Intan Permata Sari, S.Farm., Apt
Disusun oleh :
Kelompok C Meja 3
Dimas Salindra Pangestu 10116034
Dhea Anatasya Suharno 10116035
Dhicky Pradita Candra W 10116036
Dwi Fitrianingsih 10116040

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


FAKULTAS FARMASI
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI
2018
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena berkat
dan limpahan rahmat-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Berikut ini kami persembahkan sebuah makalah tentang “Sediaan Emulsi” yang
menurut kami dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari materi
tersebut.

Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Dan Formulasi
Sediaan Semisolid Dan Likuid. Melalui kata pengantar ini kami lebih dahulu meminta maaf
dan memohon permakluman bila dalam isi makalah ini ada kekurangan dan tulisan yang
kurang tepat. Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan dan kelemahan,
oleh karena itu kritik dan saran para pembaca akan kami terima dengan senang hati demi
penyempurnaan makalah ini di masa yang akan datang.

Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan
semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.

Kediri, Januari 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..........................................................................................

Daftar Isi .....................................................................................................

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang..............................................................................

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................

1.3 Tujuan ...........................................................................................

1.4 Manfaat .........................................................................................

Bab II Pembahasan

2.1 Dasar Teori

2.1.1 Pengertian Rambut

2.1.2 Faktor-faktor Yang Berperan Dalam dalam Pertumbuhan Rambut

2.1.3 Kandungan Kimia Rambut

2.1.4 Pengertian Hair Tonic

2.1.5 Peran Hair Tonic Dalam Permasalahan Rambut

2.1.6 Cara Pembuatan Hair Tonic

2.1.7 Evaluasi Mutu Sediaan Hair Tonic

2.2 Tinjauan Bahan

2.2.1 Sayuran Buah Mentimun

2.2.2 Kandungan Kimia Mentimun

2.3 Monografi Bahan

2.3.1 Etanol 96%

2.3.2 Menthol

iii
2.3.3 Propilenglikol

2.3.4 Metil Paraben

2.3.5 Natrium Metabisulfit

Bab III Metodologi

3.1 Alat

3.2 Bahan

3.3 Formulasi

3.4 Penimbangan Bahan

3.5 Prosedur Kerja

Bab IV Hasil dan Pembahasan

4.1 Hasil

4.2 Pembahasan

Bab V Penutup

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

Daftar Pustaka

Lampiran

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rambut adalah sesuatu yang keluar dari dalam kulit dan kulit kepala, rambut tidak
mempunyai syaraf perasa, sehingga rambut tidak terasa sakit jika dipangkas. Dengan
adanya rambut, selain berfungsi sebagai mahkota, juga berfungsi sebagai pelindung kepala
dari panas terik matahari, cuaca dingin. Rambut membutuhkan penataan dan perawatan
secara teratur supaya rambut tetap sehat, indah, dan berkilau.

Dalam menggunakan kosmetika rambut dibutuhkan suatu ketelitian agar rambut tetap
sehat indah dan indah. Setiap ahli kecantikan, harus teliti dan tepat dalam menentukan
analisa dan diagnosa tentang keadaan kulit kepala dan rambut serta kelainan yang ada
pada kulit dan rambut tersebut. Oleh sebab itu seorang ahli kecantikan sangat perlu
mempelajari ilmu tentang kulit, kulit kepala dan rambut ( Trycology ). Dengan
mempelajari ilmu tentang kulit, kulit kepala dan rambut, kita akan dapat memberikan
analisa yang tepat dan dapat memberikan nasehat-nasehat bagi langganan kita bila
diperlukan untuk perbaikan dan perhatian dalam pemeliharan serta perawatan agar rambut
tetap sehat dan indah. Rambut yang kurang perawatan, akan mudah mengalami kerusakan
seperti rambut kusam, patah rontok bahkan dapat menimbulkan kebotakan. Beberapa
faktor penyebab rambut bermasalah diantaranya adalah kurang asupan nutrisi, infeksi kulit
kepala, masa pertumbuhan, perawatan rambut yang salah serta karena pengaruh obat-
obatan tertentu.

Penyebab rambut rontok secara umum :

 Folikel rambut sangat sensitif terhadap lingkungan.


 Kondisi rambut kita sangat terpengaruh oleh lingkungan yang terpolusi seperti
sekarang.
 Rambut yang rontok juga dapat disebabkan oleh stres, tegang, diet, sedang menjalani
pengobatan, sirkulasi darah yang buruk dan sakit fisik.
 Lebih jauh, pemakaian bahan kimia yang berlebih pada rambut akan berdampak
buruk bagi rambut.

1
Dengan situasi seperti ini, cara paling efektif adalah memberi nutrisi yang terus
menerus pada rambut dan kulit kepala. Perawatan rambut secara teratur, seperti:

a. Massage Rambut (Creambath)

b. Keramas Rambut (Shampoo)

c. Membilas Rambut (Conditioner)

d. Pemberian Tonic Rambut (Hair Tonic).

Dalam hal ini kelompok kami mengetengahkan tentang hair tonic.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan rambut?
2. Faktor- faktor yang berperan dalam pertumbuhan rambut
3. Kandungan kimia rambut
4. Apa yang dimaksud dengan Hair Tonik
5. Peran Hair Tonic dalam permasalahan rambut
6. Bagaimana cara pembuatan sediaan Hair Tonic
7. Apa saja dan bagaimana evaluasi mutu sediaan Hair Tonic
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan rambut
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang berperan dalam pertumbuhan rambut
3. Untuk mengetahui kandungan kimia rambut
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud hair tonic
5. Untuk mengetahui peran hair tonic dalam permasalahan rambut
6. Untuk mengetahui cara pembuatan hair tonic
7. Untuk mengetahui evaluasi mutu sediaan hair tonic

1.4 Manfaat
1. Pembaca dapat mengetahui pengertian rambut
2. Pembaca dapat mengetahui faktor-faktor yang berperan dalam pertumbuhan rambut
3. Pembaca dapat mengetahui kandungan kimia rambut
4. Pembaca dapat mengetahui pengertian hair tonic

2
5. Pembaca dapat mengetahui peran hair tonik dalam permasalahan rambut
6. Pembaca dapat mengetahui cara pembuatan hair tonic
7. Pembaca dapat mengetahui evaluasi mutu sediaan hair tonic

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori

2.1.1 Pengertian Rambut

Rambut merupakan adneksa kulit yang tumbuh pada hampir seluruh permukaan
kulit manusia kecuali telapak tangan dan telapak kaki. Berbeda dengan binatang yang
berbulu, pertumbuhan rambut di beberapa bagian kulit manusia tidak sama lebar dan
panjangnya, ada yang tumbuh terus sampai panjang misalnya pada kepala dan ada pula
yang hanya terbatas pada kepanjangan tertentu misalnya badan.

Ada berbagai jenis rambut yang tumbuh di kepla dan tubuh kita, yaitu :

a. Rambut yang panjang dan kasar di kepala.


b. Rambut yang kasar tetapi pendek berupa alis di atas mata
c. Rambut yang agak kasar tapi tidak sepanjang rambut di kepala, yaitu pada ketiak dan
sekeliling alat kelamin.
d. Rambut yang halus pada pipi, hidung, dahi, serta bagian tubuh lainnya.

Ilmu tentang rambut (trichologi) membagi rambut manusia menjadi rambut


terminal, yang umumnya kasar (misalnya rambut kepala, alis, rambut ketiak dan rambut
kelamin), rambut vellus, yang berupa rambut halus paada pipi, dahi, punggung dan
lengan.

2.1.2 Faktor-Faktor Yang Berperan Pada Pertumbuhan Rambut

1. Faktor Intrinsik
Faktor ini meliputi sirkulasi darah ke folikel dan hormon. Rambut tidak akan
tumbuh tanpa adanya suplai darah yang cukup untuk mengisi folikel rambut dengan
metabolit yang diperlukan. Hormon seksual mempunyai peran penting pada
pertumbuhan, distribusi dan pigmentasi rambut manusia, terutama pada masa
pubertas dimana hormon ini memicu pertumbuhan rambut sekunder.

4
Estrogen memperlambat pertumbuhan rambut selama fase anagen, tetapi
memperpanjang durasi fase anagen. Tirosin mempercepat aktivitas anagen dan
kortison justru memperlambat aktivitas anagen.
Androgen dapatmeningkatkan kecepatan pertumbuhan rambut dan juga ukuran
diameter rambut, namun pada kulit kepala yang memiliki alopesia androgenetik,
androgen justru menurunkan diameter batang rambut, keceptan pertumbuhan rambut
dan durasi fase anagen
Perubahan hormon testosteron menjadi DHT pada folikel rambut bergantung
pada keberadaan enzim tersebut. DHT berikatan dengan reseptor dlam sel,
ditransportasi ke dalam nukleus kemudian akan mengaktifkan gen spesifik yang
menginduksi produksi protein tipe tertentu, kemudian protein ini akan menghambat
pertumbuhan rambut.

2. Faktor Ekstrinsik

Kondisi lingkungan yang dapat mempengaruhi kulit kepala merupakan faktor


ekstrinsik pertumbuhan rambut. Faktor lingkungan tersebut meliputi perubahan
cuaca ekstrim, paparan ultraviolet, sinar-X, radioaktif, iritasi zat kimia atau
penuutupan dan penekanan rambut serta kulit kepala. Apabila faktor lingkungan ini
terjadi terus meneru, maka kulit kepala adapat mengalami degenerasi kronik pada
sel-sel epidermis yang menyebabkkan kulit kepala menjadi kasar, terjadi
depigmentasi, gangguan keratinisasi dan kerontokan rambut. Selain kondisi
lingkungan, faktor nutrisi juga berperan pada pertumbuhan rambut. Faktor nutrisi
tersebut meliputi protein, vitamin A, vitamin E, vitamin B kompleks, vitamin C,
yodium, zat besi dan sistein.

2.1.3 Kandungan Kimia Rambut

Kandungan utama dalam rambut adalah protein sedangkan kandungan lainnya


adalah pigmen melanin, elemen kecil dan lemak.

a. Asam amino rambut  komponen protein utama dalam rambut adalah keratin
yang terdiri dari 18 jenis sam amino. Pada keratin rmbut, sistein merupakan asam
amino dengan jumlah terbesar.
b. Pigmen Melanin  jumlah pigmen melanin dalam rambut manusia berkisar 3%
dari total.

5
c. Elemen kecil  pada rambut terdapat elemen kecil seperti besi, mangan, kalsium,
magnesium, seng dan tembaga. Selain itu terdapat komponen anorganik seperti
fosfor dan silikon.
d. Lemak  lemak dalam rambut bervariasi pada tiap individu, berkisar dari 1%
hingga 9%. Contoh lemak yang erdapat dalam rambut yaitu squalane,
monogliserida, digliserida, trigliserida, asam lemak bebas, kolesterol, ester
kolesterol dan ester lemak.

2.1.4 Pengertian Hair Tonic

Sediaan perangsang pertumbuhan rambut adalah sediaan kosmetik yang


digunakan untuk melebatkan pertumbuhan rambut atau merangsang pertumbuhan
rambut pada kebotakan dan rambut rontok. Bahan utama yang terdapat dalam sediaan
tonik rambut ada dua, yaitu zat pelarut dan zat khasiat. Zat pelarut yang umum
digunakan untuk sediaan bentuk larutan adalah air, alkohol dan gliserin

2.1.5 Peran Hair Tonik Dalam Permasalahan Rambut

Setiap orang pasti ingin berambut sehat dan kuat tanpa memiliki masalah
kerontokan. Sayangnya, sebagian wanita memiliki masalah rambut tersebut. Seperti
hasil survei wolipop baru-baru ini mengungkapkan, sebanyak 50% partisipan dari 140
responden menjawab bahwa mereka memiliki masalah rambut rontok (Oktaviani,
2012).

Perawatan rambut tidak cukup hanya dengan menggunakan shampo dan


condisioner saja, karena rambut merupakan sel yang hidup maka perlu dipelihara,
dirawat dan diberi pupuk sehingga dapat hidup sehat dan indah. Salah satu caranya
adalah dengan menggunakan hair tonic (Wasitaatmadja, 1997).

Rambut rontok bisa diatasi dengan berbagai macam perawatan dari dalam dan
luar. Perawatan dari dalam seperti mengonsumsi suplemen atau makanan yang
mengandung vitamin E, fungsinya untuk menguatkan akar dan menyuburkan rambut
(Oktaviani, 2012).

Sedangkan perawatan rambutnya sendiri bisa menggunakan hair tonic. Hair


tonic adalah ramuan penyubur rambut “ajaib” yang berfungsi untuk menjaga agar
rambut selalu tetap indah dan sehat. Ada baiknya pemakaian tonic saat rambut dalam

6
kondisi lembab usai keramas. Hair tonic merupakan obat penyubur rambut berupa
cairan perangsang penumbuh rambut yang biasanya berbahan dasar alami dari tumbuh
– tumbuhan, seperti ekstrak gingseng atau biji – bijian seperti biji bunga matahari dan
daun mint. Hair tonic merupakan obat penyubur rambut yang digunakan untuk
memperkuat akar rambut, merangsang tumbuhnya rambut, menghilangkan kotoran
pada kulit kepala dan rambut, memperlancar peredaran darah serta membantu melumasi
rambut (Prasetyo, 2013).

Pemakaian hair tonic cukup dengan meneteskan tiga sampai empat tetes pada
titik – titik kulit kepala dan pada daerah kulit kepala yang riskan mengalami kebotakan.
Kemudian pijat perlahan dengan lembut pada kulit kepala agar hair tonic mudah
meresap dan langsung bekerja. Pijatan – pijatan lembut ini akan merangsang stimulasi
pertumbuhan rambut. Mekanisme kinerja hair tonic sebagai obat penyubur rambut
adalah mampu merangsang pertumbuhan bagian dasar rambut atau akar rambut yang
mengandung sel – sel melanosit yang cukup untuk menghasilkan melanin. Melanin
tersebut berfungsi sebagai pembentuk zat warna rambut atau pigmen. Sehingga rambut
akan tampak lebih berkilau dan subur (Prasetyo, 2013).

Ada baiknya pemakaian hair tonic dilakukan dua kali sehari yaitu pagi dan
malam hari. Pemakaian malam hari sebaiknya dilakukan menjelang tidur agar kinerja
hair tonic lebih maksimal. Pada saat pemijatan perhatikan kuku jari tangan anda. Jika
anda memiliki kuku yang panjang pastikan kuku jari tangan anda tidak melukai kulit
kepala anda. Atau kuku jari tangan anda dipotong akan lebih baik. Selalu perhatikan
untuk memperlakukan rambut anda selembut mungkin (Prasetyo, 2013).

Hair tonik pada prinsipnya adalah memberi kesuburan pada akar rambut.
Namun bila akar rambut tidak ada maka hair tonic tidak ada gunanya. Hal ini bukan
karena kesalahan dari kulit kepala yang membandel atau hair tonicnya yang tidak
ampuh, melainkan pada hormon testosteron. Hormon pria ini sebenarnya membantu
proses produksi sperma. Tetapi akibat bereaksi dengan enzim 5-alpha-reductase,
hormon ini berubah bentuk menjadi dehydrotertosteron (DHT). Rangsangan DHT
membuat kantung rambut mengecil sehingga rambut menjadi rontok dan terjadilah
kebotakan. Itulah sebabnya pria lebih banyak botak daripada perempuan (Poeradisastra,
2004).

7
Semakin tinggi kadar DHT, proses kebotakan kepala semakin cepat. Pria yang
dilahirkan dengan kadar DHT yang rendah, jarang mengalami kerontokan rambut.
Untuk mencegah kebotakan rambut biasanya digunakan obat yang mengandung
minoxidil, tetapi obat ini hanya ampuh pada 40 % pasiennya saja. Kemudian pasien
beralih pada obat finasteride yang terbukti mampu mengatasi kebotakan pada 83 %
pasien. Finastidine sebenarnya obat yang berfungsi untuk penderita kelenjar prostat
yang membesar atau benign prostatic hyperplasia (BPH) (Poeradisastra, 2004).

Salah satu akibat dari BPH ini adalah meningkatnya enzim 5-alpha-reductase
dan DHT melebihi batas normal. Kelebihan kedua zat ini membuat pria mengalami
banyak kebotakan. Dengan dihambatnya BPH maka produksi 5-alpha-reductase dan
DHT akan menurun sehingga kebotakan dapat diatasi (Poeradisastra, 2004).

Kerontokan rambut yang berlebihan juga bisa berawal dari akar rambut yang
kering dan telah mati, beberapa penyebab di antaranya infeksi kulit kepala serta akar
rambut yang kurang gizi, kurang darah, ketombe, stress, polusi dll (Pesona, 2013).

Namun ada hal yang harus diperhatikan ketika akan perawatan dengan hair
tonic maupun serum rambut. Hal yang harus diperhatikan adalah keadaan rambut dan
masalah utama pemicu kerontokan. Misalnya, jika rambut rontok karena ketombe dan
berminyak, atasi dulu dua masalah tersebut. disarankan, sembuhkan terlebih dahulu
rambut yang berketombe dan berminyak itu (Oktaviani, 2012).

Hal-hal yang perlu di perhatikan untuk menjaga kesehatan rambut dan kulit kepala:

 Hindari pemakaian perawatan rambut yang memiliki kandungan yang keras dan
merusak dan merugikan kesuburan rambut.
 Kurangi makanan yang banyak mengandung lemak.
 Ubah kehidupan dengan hidup sehat olah raga rutin dan teratur.
 Gunakan shampoo 2 hingga 3 hari sekali agar kebersihan kulit kepala terjaga dengan
baik (Pesona, 2013).

2.1.6 Cara Pembuatan Hair Tonic


Pada umumnya, prosedur pembuatan sediaan sangat dipengaruhi oleh sifat
fisika dan kimia dari bahan-bahan yang digunakan. Kebanyakan hair tonic
menggunakan etanol dan air sebagai pelarut. Oleh karena itu, bahan-bahan dilarutkan

8
berdasarkan kelarutannya ke dalam 2 pelarut ini. Pada pembuatan hair tonic ini, bahan-
bahan seperti vitamin-vitamin, propilenglikol, resorcinol, menthol, gibberellin,
diphenhydramine hydrochloride, asam laktat (lactic acid), castor oil, tingtur cabe
(tincture of capsicum), gliserin (glycerin), bromelin dilarutkan dalam etanol. Bila
menggunakan papain yang merupakan enzim proteolitik dan praktis tidak larut dalam
alkohol, melainkan larut dalam air, maka papain terlebih dahulu dilarutkan dalam air
dan kemudian ditambahkan ke dalam campuran etanol dan bahan lainnya. Zat-zat
tersebut dilarutkan dalam pelarut yang sesuai, kemudian pewarna dan parfum
ditambahkan dan diaduk rata menjadi 1 campuran. Bila semua zat bisa larut dalam
etanol, maka pewarna, parfum dan air ditambah setelah zat-zat larut dalam etanol dan
diaduk rata menjadi 1 campuran.

2.1.7 Evaluasi Mutu Sediaan Hair Tonic

Pengujian mutu fisik sediaan merupakan pengujian pada sediaan yagn telah
dibuat untuk melihat suatu sediaan yang kita buat sudah layak atau memenuhi
standarnya. Berikut merupakan uji mutu fisik pada sediaan hair tonic yaitu :

a. Organoleptis atau penampilan fisik


Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengamati adanya perubahan fisik pada sediaan,
yaitu timbulnya bau, perubahan warna dan kemungkinan timbulnya endapan.
b. Viskositas
Pada viskositas ini yang diamati adalah sifat aliran dari sediaan. Menggunakan
viskometer Ostwald. Prinsip dari alat ini yaitu sejumlah tertentu cairan dimasukkan
dalam tabung B kemudian dihisap hingga cairan melewati bagian A dan melewati
batas “a”.Cairan kemudian dibiarkan mengalir dari batas “a” sampai batas “b” dan
waktu yang diperlukan untuk mengalir dihitung menggunakan stopwatch.
c. Pemeriksaan pH
Sediaan sebaiknya memiliki pH yang sesuai dengan pH sediaan kosmetik untuk kulit
kepala yaitu sekitar 3,9-9,5. pH sediaan harus disesuaikan agar tidak mengiritasi kulit
kepala.

9
2.2 Tinjauan Bahan
2.2.1 Sayuran Buah Mentimun (Cucumis sativus L.)

Mentimun termasuk tanaman semusim (annual) yang bersifat menjalar atau


memanjat dengan perantaraan pemegang yang berbentuk pilin (spiral). Batang mentimun
berupa batang lunak dan berair, berbentuk pipih, berambut halus, berbuku-buku, dan
berwarna hijau segar. Panjang atau tinggi tanaman dapat mencapai 50 ―250 cm,
bercabang dan bersulur yang tumbuh di sisi tangkai daun. Batang utama dapat
menumbuhkan cabang anakan, ruas batang atau buku-buku batang berukuran 7―10 cm
dan berdiameter 10―15 mm. Diameter cabang anakan lebih kecil dari batang utama,
pucuk batang aktif memanjang (Imdad dan Nawangsih, 2001).
Mentimun memiliki daun tunggal, letaknya berseling, bertangkai panjang dan
berwarna hijau. Bentuk daun bulat lebar, bersegi mirip jantung, dan bagian ujungnya
meruncing tepi bergerigi. Panjang 7―18 cm dan lebar 7―15 cm. Daun ini tumbuh
berselang-seking keluar dari buku-buku (ruas) batang.
Perakaran mentimun yaitu akar tunggang dan memiliki rambu-rambut akar,
tetapi daya tembus relatif dangkal, pada kedalaman sekitar 30―60 cm. Oleh karena itu,
tanaman mentimun termasuk peka terhadap kekurangan dan kelebihan air. Tanaman
mentimun membutuhkan banyak air, terutama waktu berbunga, tetapi tidak sampai
menggenang (Sunarjono, 2005).
Mentimun (Cucumis sativus L.) diklasifikasikan sebagai tanaman berumah
satu, dimana bunga jantan dan betina terdapat dalam satu tanaman. Pada dasarnya
tanaman mentimun berbunga sempurna (hermaphrodite), tetapi pada perkembangan
evolusinya salah satu jenis kelaminnya mengalami degenerasi, sehingga tinggal salah
satu jenis kelaminnya yang berkembang menjadi bunga secara normal.
Letak bunga jantan dan bunga betina terpisah tetapi masih dalam satu
tanaman (monoecious). Bunga mentimun mirip terompet dengan mahkota bunga
berwarna putih atau kuning cerah. Bunga jantan dicirikan tidak mempunyai bagian yang
membengkak di bawah mahkota bunga, jumlahnya lebih banyak dan keluarnya beberapa
hari lebih dulu dibandingkan bunga betina. Sedangkan bunga betina mempunyai bakal
buah yang membengkak terletak di bawah mahkota bunga dan umumnya baru muncul
pada ruas ke-6 setelah bunga jantan, bunga betina mampu berkembang menjadi buah.
Buah mentimun letaknya menggantung dari ketiak antara daun dan batang.
Bentuk dan ukurannya bermacam-macam, tetapi umumnya bulat panjang atau bulat

10
pendek. Kulit buah ada yang berbintil-bintil, ada pula yang halus. Warna kulit buah
antara hijau keputih-putihan, hijau muda, dan hijau gelap. Biji mentimun berjumlah
banyak dengan bentuk lonjong meruncing (pipih) atau putih kekuning-kuningan sampai
cokelat. Biji ini dapat digunakan sebagai alat perbanyakan tanaman.

Menurut Sharma (2002), tanaman mentimun dalam taksonomi tanaman,


dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Cucurbitales
Famili : Cucurbitaceae
Genus : Cucumis
Spesies : Cucumis sativus L.

2.2.2 Kandungan Kimia Mentimun


Mentimun adalah salah satu sayuran buah yang banyak dikonsumsi
masyarakat Indonesia dalam bentuk segar. Nilai gizi mentimun cukup baik karena
sayuran buah ini merupakan sumber mineral dan vitamin. Buah mentimun dipercaya
mengandung zat-zat saponin, protein, lemak, kalsium, fosfor, besi, belerang, vitamin A,
B1, dan C. Mentimun mentah bersifat menurunkan panas badan, juga meningkatkan
stamina. Kandungan 100 g mentimun terdiri dari 15 kalori, 0,8 g protein, 0,19 g pati, 3 g
karbohidrat, 30 mg fosfor, 0,5 mg besi, 0,02 g tianin, 0,05 g riboflavin, 14 mg asam
(Sumpena, 2001).

2.3 Monografi Bahan

11
12

Anda mungkin juga menyukai