DAN MIKROKONTROLER
SEMESTER GANJIL 2018/2019
DASAR GERBANG 1
Dibuat Oleh :
NOVY PRATIWI
321 17 039
2B D-3 TEKNIK LISTRIK
KELOMPOK 5
I. TUJUAN
Setelah percobaan praktikan diharapkan dapat :
a. Menerapkan fungsi gerbang AND, OR dan NOT
b. Merangkai gerbang-gerbang tersebut dengan rangkain tahanan, dioda
dan transistor
c. Membuat tabel kebenaran
d. Merangkai fungsi gerbang NAND dan NOR
Sebuah Gerbang logika adalah salah satu jenis komponen elektronika yang
berfungsi sebagai pengambil keputusan logika dari dua atau lebih kombinasi sinyal
logika digital yang masuk pada terminal masukkannya (input), dan hanya memiliki
satu buah terminal pada keluarannya (Output). Sebagai standar komersial
komponen gerbang logika digital dapat terbentuk dalam dua tipe yaitu :
1. TTL (Transistor-Transistor Logic). Biasanya di kodekan dengan Seri
7400.
2. CMOS (Colplementary Metal-Oxide-Silicon). Dikodekan dengan Seri
4000.
Notasi ini dari TTL atau CMOS mengacu pada teknologi logika yang
digunakan untuk memproduksi sirkuit terpadu, (IC) atau chip "" seperti yang lebih
umum disebut. Sebelum adanya IC, hampir seluruh peralatan elektronik dibuat dari
satuan-satuan komponen(individual) yang dihubungkan satu sama lainnya
menggunakan kawat atau kabel, sehingga tampak mempunyai ukuran besar serta
tidak praktis. Perkembangan teknologi elektronika terus semakin meningkat
dengan semakin lengkapnya jenis-jenis IC yang disediakan untuk rangkaian Linear
dan Digital, sehingga produk peralatan elektronik makin tahun makin tampak kecil
dan canggih.
IC telah digunakan secara luas diberbagai bidang, salah satunya dibidang
industri Dirgantara, dimana rangkaian kontrol elektroniknya akan semakin ringkas
dan kecil sehingga dapat mengurangi berat Satelit, Misil dan jenis-jenis pesawat
ruang angkasa lainnya. Desain komputer yang sangat kompleks dapat dipermudah,
sehingga banyaknya komponen dapat dikurangi dan ukuran motherboardnya dapat
diperkecil.
Integrated Circuit (IC) adalah suatu komponen elektronik yang dibuat dari
bahan semi conductor, dimana IC merupakan gabungan dari beberapa komponen
seperti Resistor, Kapasitor, Dioda dan Transistor yang telah terintegrasi menjadi
sebuah rangkaian berbentuk chip kecil, IC digunakan untuk beberapa keperluan
pembuatan peralatan elektronik agar mudah dirangkai menjadi peralatan yang
berukuran relatif kecil.
Sirkuit terpadu atau IC karena mereka lebih sering disebut, dapat
dikelompokkan bersama ke dalam keluarga sesuai dengan jumlah transistor atau
"gerbang" yang dikandungnya. Sebagai contoh, sebuah gerbang sederhana AND
hanya berisi beberapa transistor individu, adalah sebagai sebuah mikroprosesor
yang lebih kompleks mungkin berisi ribuan individu gerbang transistor. Terdapat
tiga gerbang logika dasar, yaitu : gerbang AND, gerbang OR, gerbang NOT. Ketiga
gerbang ini menghasilkan empat gerbang berikutnya, yaitu : gerbang NAND,
gerbang NOR, gerbang EXOR, gerbang EXNOR.
A. Logika Diode-Transistor
Logika dioda–transistor atau sering disebut (DTL) adalah sebuah keluarga
gerbang logika yang terdiri dari transistor dwikutub (BJT), dioda dan resistor, ini
adalah pendahulu dari logika transistor–transistor. Ini disebut logika dioda–
transistor karena fungsi penggerbangan dilakukan oleh jaringan diode dan fungsi
penguatan dilakukan oleh transistor.
Gambar 2.1 Skema Gerbang NAND DTL yang disederhanakan
Cara Kerja
Dengan sirkuit sederhana yang ditampilkan dalam gambar, tegangan panjar
pada basis diperlukan untuk mencegah ketakstabilan dan kesalahan operasi. Pada
versi sirkuit terintegrasi, dua diode menggantikan R3 untuk mencegah arus basis
apapun saat masukan pada keadaan rendah. Selain itu, untuk menambah sebaran
keluar (fan-out), dapat digunakan diode dan transistor tambahan. IBM
1401menggunakan sirkuit DTL yang hampir sama dengan sirkuit sederhana ini,
tetapi menggunakan gerbang NPN dan PNP pada tegangan catu yang berbeda untuk
menyelesaikan masalah panjar basis daripada menggunakan diode tambahan.
Kelebihan dan Kekurangan
Keuntungan utama DTL terhadap pendahulunya, logika resistor–
transistor adalah penambahan sebaran masuk (fan-in). Tetapi tundaan penyebaran
masih relatif tinggi. Ketika transistor jenuh ketika semua masukan tinggi, muatan
disimpan di daerah basis. Ketika keluar dari daerah jenuh (salah satu masukan
rendah), muatan ini harus dihilangkan terlebih dahulu, yang membutuhkan
beberapa saat. Salah satu cara untuk mempercepat adalah dengan menghubungkan
resistor dari basis transistor ke catu negatif yang akan membantu mengikangkan
pembawa minoritas pada basis. Masalah di atas telah diatasi TTL dengan mengganti
diode pada sirkuit DTL dengan transistor multi-emitor, yang juga mengurangi area
yang dibutuhkan tiap gerbang pada implementasi sirkuit terintegrasi.
Cara untuk mempercepat DTL adalah dengan menambahkan kondensator
membentangi R3, dan induktor kecil berderet dengan R2. Teknik yang digunakan
pada IBM 1401 ini disebut CTDL (complemented transistor diode logic).
B. Logika Resistor-Transistor
Logika resistor–transistor atau sering disebut dengan RTL adalah sebuah
keluarga sirkuit digital yang dibuat dari resistor sebagai jaringan masukan dan
transistor dwikutub (BJT) sebagai peranti sakelar. RTL adalah keluarga logika
digital bertransistor yang pertama, keluarga yang lain adalah logika diode–
transistor (DTL) dan logika transistor–transistor (TTL).
C. Logika Transistor-Transistor
Logika transistor–transistor (TTL) adalah salah satu jenis sirkuit digital
yang dibuat dari transistor dwikutub (BJT) dan resistor. Ini disebut logika
transistor-transistor karena baik fungsi penggerbangan logika maupun fungsi
penguatan dilakukan oleh transistor (berbeda dengan RTL dan DTL). TTL menjadi
IC yang banyak digunakan dalam berbagai penggunaan, seperti komputer, kontrol
industri, peralatan dan instrumentasi tes, dan lain-lain. Gelar TTL kadang-kadang
digunakan untuk menyebut taraf logika yang mirip dengan TTL, bahkan yang tidak
berhubungan dengan TTL, sebagai contohnya adalah sebagai etiket pada masukan
dan keluaran peranti elektronik.
Walaupun didesain untuk penggunaan taraf logika sinyal digital, sebuah
TTL dapat dipanjar untuk digunakan sebagai penguat analog. Penguat seperti ini
mungkin sangat berguna pada peranti yang harus mengubah sinyal analog km sinyal
digital, tetapi biasanya tidak digunakan ketika penguatan analog menjadi kegunaan
utama peranti.Pembalik TTL dapat juga digunakan pada osilator kristal karena
kemampuan penguatan analognya sangat berarti dalam analisis performansi
osilator.
Sebelum penemuan peranti integrasi skala sangat besar (VLSI), TTL
merupakan standar metode konstruksi untuk prosesor dasar,
seperti DEC VAX dan Data General Eclipse. Karena mikroprosesor menjadi lebih
berguna, peranti TTL menjadi penting untuk digunakan sebagai logika penempel,
seperti penggerak bus cepat pada motherboard, yang menyambungkan blok-blok
fungsi sehingga menjadi elemen VLSI.
Gambar a Gambar b
Gambar c
B. Rangkaian Gabungan
1. Menggabungkan rangkaian gambar A dan C, gambar B dan C
dengan rangkaian LED, lakukan percobaan seperti point A.
2. Mengisi hasil percobaan ke dalam lembar data.
V. HASIL PERCOBAAN
Percobaan 1
A B C
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1
Percobaan 2
A B C
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1
Percobaan 3
A B
1 0
0 1
Percobaan 4
A B C
0 0 1
1 0 1
0 1 1
1 1 0
Percobaan 5
A B C
0 0 1
1 0 0
0 1 0
1 1 0
Masukan Keluaran
A 0 0 C
A B C
B 0
0 0 0
Tabel 6.1 Kondisi 1 Percobaan 1
Saklar A terhubung dengan ground (logika 0) dan saklar B terhubung
dengan ground (logika 0). Saat itu arus mengalir melewati resistor menuju
dioda A dan dioda B yang mendapat bias forward karena dioda A dan B
merupakan dioda penyearah maka semua arus mengalir ke ground dan tidak
mengalir ke LED, sehingga kondisi lampu padam.
Kondisi 2
Masukan Keluaran
A B C A 0 0 C
B 1
0 1 0
Tabel 6.2 Kondisi 2 Percobaan 1
Saklar A terhubung dengan ground (logika 0), dan saklar B terhubung
dengan Vcc (logika 1). Saat dioda A mendapat bias forward dan dioda B
mendapat bias reverse, dimana arus hanya mengalir dari Vcc melewati
resistor dan dioda A menuju ground. Sedangkan dioda B tidak dialiri arus.
Kondisi ini menghasilkan tegangan yang terhubung paralel dengan dioda A,
sehingga dinyatakan dengan logika 0 dan kondisi lampu padam.
Kondisi 3
Masukan Keluaran
A B C A 1 0 C
B 0
1 0 0
Tabel 6.3 Kondisi 3 Percobaan 1
Saklar A terhubung dengan Vcc (logika 1) dan saklar B terhubung
dengan ground (logika 0). Saat dioda A mendapat bias reverse dan dioda B
mendapat bias forward, dimana arus hanya mengalir dari Vcc melewati
resistor dan dioda B menuju ground. Sedangkan dioda A tidak dialiri arus.
Kondisi ini menghasilkan tegangan yang terhubung paralel dengan dioda B,
sehingga dinyatakan dengan logika 0 dan kondisi lampu padam.
Kondisi 4
Masukan Keluaran
A B C A 1 1 C
B 1
1 1 1
B. Percobaan 2
Percobaan B (Gerbang OR)
Masukan Keluaran
A B C A 0 0 C
0 0 0 B 0
Kondisi 2
Masukan Keluaran
A B C A 0 1 C
0 1 1 B 1
Kondisi 3
Masukan Keluaran
A B C A 1 1 C
1 0 1 B 0
Kondisi 4
Masukan Keluaran
A B C A 1 1 C
1 1 1 B 1
C. Percobaan 3
Percobaan C (Gerbang NOT)
Masukan Keluaran
A C
1 0
Kondisi 2
Masukan Keluaran
A C
0 1
Masukan Keluaran
A B C
0 0
0 1 1
1 0
E. Percobaan 5
Percobaan A dan C (Gerbang NOR)
Masukan Keluaran
A B C
0 1
1 0 0
1 1
http://jokomazzeei.blogspot.co.id/2012/08/gerbang-logika.html
http://komponenelektronika.com/pengertian-gerbang-logika-dasar-simbol/
http://nizarshia.blogspot.co.id/2013/07/teori-dasar-gerbang-logika.html?m=1
http://teknikelektronika.org/transistor-sebagai-saklar.html