Pertumbuhan Dan Perkembangan Gigi PDF
Pertumbuhan Dan Perkembangan Gigi PDF
PENDAHULUAN
Dunia selalu mengalami perubahan sehingga menimbulkan pula perubahan
konsep/teori. Pada bidang kesehatan, terciptanya kesehatan yang optimal tidak terlepas dari
bidang biomolekuler yang lebih efektif untuk memecahkan masalah yang ada.
Mata kuliah biologi mulut bertujuan untuk mempelajari struktur, perkembangan dan
fungsi jaringan yang sating berhubungan satu dengan yang lain dan berkaitan dengan
sistem organ dalam keadan sehat maupun sakit. Bidang ilmu biologi mulut juga sebagai
jembatan antara ilmu kedokteran dasar dengan ilmu klinik khususnya pada rongga mulut.
Bidang ilmu biologi mulut merupakan integrasi disiplin ilmu kedokteran dasar yang relevan
dengan ilmu kedokteran gigi antara lain : anatomi rongga mulut, histologi rongga mulut,
embriologi rongga mulut, fisiologi rongga mulut, mikrobiologi rongga mulut, imunologi,
sekresi jaringan rongga mulut dan patologi rongga mulut. Adanya ilmu biologi mulut ini
diharapkan dapat digunakan sebagai deteksi penyakit lebih dini.
Pada fase bell stage, sel-sel epitel email luar berbentuk kuboid; sel-sel epitel
ektomesenkhimal berbentuk kolumner yang akan berfifferensiasi menjadi ameloblas.
Kalsifikasi email
Pada kalsifikasi email terjadi sekretori ameloblas; sel stratum intermedium :
mengambil dan melepaskan ion Ca; stelat reticulum terdesak ameloblas; Amelogenesis
selesai, ameloblas kontak dengan epithel email luar, kehilangan serabut Thoines (karena
sitodiferensasi).
Struktur email
Struktur email terdiri dari matriks organik dan anorganik. Matriks organik yang
merupakan protein email terdiri dari Enamelin dan Amelogenin yang mempunyai afinitas
besar terhadap hidroksi apatit. Pada matriks anorganik : Ca fosfat dalam bentuk
hidroksiapatit Ca10(PO4)6(OH)2, berbentuk kristal besar, datar, heksagonal. Pada dentino
enamel junction kandungan sodium magnesium dan karbonat lebih banyak, sedangkan
Prisma Email
Prima email berjalan dari dentino enamel junction ke permukaan luar dan tegak
lurus pada permukaan luar. Bentuk berkelok pada daerah tonjol sesuai dengan dentino
enamel junction. Aprismatik pada daerah dekat dentino enamel junction dan juga pada
permukaan luar karena tidak ada prosesus Tomes pada amelogenesis. Ukuran panjang
tergantung lokasi, daerah tonjol lebih panjang daripada servikal. Lebar rata-rata 4um,
bagian permukaan lebih lebar daripada dentin enamel junction. Pada potongan melintang,
bentuk seperti lubang kunci dengan bagian kepala kunci arah ke atas yaitu bagian oklusal
dan insisal. Bagian ekor kunci arah ke servikal. Antar lubang kurci tersusun rapi, ekor
terkunci antara 2 kepala. Bagian kepala dibentuk oleh satu ameloblas, bagian ekor oleh
tiga ameloblas yang berdekatan. Pada tonjol atau tepi insisal : prisma dapat berpilin
(gnarled email). Mudah patah kalau tidak didukung dentin, hal ini harus diperhatikan pada
saat melakukan preparasi. Antar prisma terdapat selubung prisma berukuran 0,1-0,2 μm.
Pada selubung prisma terdapat matriks email lebih banyak dan hidroksi apatit hampir tidak
ada. Pada prisma email terdapat hidroksi apatit lebih banyak dan matriks sedikit. Selubung
prisma terlihat disekeliling bagian kepala dan hampir hilang pada bagian ekor prisma.
Ukuran kristal hidroksiapatit lebih besar kira-kira 4 kali daripada kristal pada dentin dan
tulang. Arah kristal menunjukkan aksis panjang sejajar dengan bagian kepala dan tegak
lurus pada bagian ekor. Perubahan orientasi dimuiai pada bagian leher dari bentuk lubang
kunci. Gambaran prisma email sebagai berikut :
Pembentukan dentin :
Pada pembentukan dentin bagian tonjol lebih awal dibentuk. Terjadi sintesis,
sekresi matriks organik ekstrasei (kolagen tipe I, III) dengan protein non kolagen. Matriks
terjadi mineralisasi. Odontoblast bergerak menjauh, ada perpanjangan prosesus, berupa
kanal tubules dentinalis. Lapisan yang belum terkalsifikasi antara odontoblast dan lapisan
terkalsifikasi yaitu predentin, dentoid.
Dentin
Pembentukan, struktur, sifat fisik, biokimiawi dentin menyerupai tulang yaitu a)
Pertumbuhannya secara aposisi; b) Dimensi hidroksiapatit; c) Ada prosesus pada sistem
kanalikuli; d) Organiks matriks yaitu kolagen; e) Ada ketidaksamaan yaitu pada dentin
avaskuler.
Ada saling ketergantungan dari dentin dengan pulpa, sehingga diistilahkan dengan
dentin-pulpa kompleks karena pulpa mempertahankan dentin dan dentin melindungi pulpa.
Matriks organik berupa Kolagen tipe I pada dentino enamel junction dan orientasinya
ireguler substansi dasar yang amorf, terdiri dari glikosaminoglikans; Protein non kolagen
PULPA
Pulpa terdiri dari jaringan ikat longgar berisi sel yang banyak, matrisk fibrosa
jaringan ikat dan substansi dasar amorf, vaskularisasi tinggi. Ukuran pulpa relatif lebar.
Struktur pulpa ada 4 zone yaitu
1. zone odontoblasttik : mengandung odontoblast yang banyak
2. zone subodontoblasttik : sel-sel sedikit, zone bebas sel (Weil)
3. zone kaya dengan sel
4. zone jaringan ikat (sentral pulpa), pembuluh darah dan syaraf banyak
Sel-sel dalam pulpa terdiri dari sel tetap dan sel bebas. Sel tetap berupa
odontoblast, fibroblast, sel ektomesenkhimal yang tidak berdifferensiasi. Sel bebas berupa
makrofag, mast sel, limfosit, leukosit (sel lemak tidak didapatkan)
Fibroblas (dari sel ektomesenchimal yang tidak berdifferensiasi). Terdapat pada
zone 3. Bentuk pasif berupa fibrosit. Fibroblas berbentuk clips, inti sentral dan mempunyai
prosesus. Berfungsi untuk memproduksi kolagen (tipe I, III) serta sintesis dan sekresi
komponen substansi dasar (proteoglikan, glikosaminoglikan)
SEMENTUM
Sementum merupakan jaringan avaskuler, tidak ada remodeling dan pertumbuhan
secara aposisi. Sementum sebagai perlekatan serabut dari ligament periodontal dan
Universitas Gadjah Mada 12
penting dalam proses erupsi gigi. Terjadi deposisi pada daerah apikal yang berfungsi untuk
mempertahankan panjang gigi (kompensasi abrasi/erosi email). Merupakan kesatuan
antara sementum dengan tulang alveolar.
Pembentukan sementum terjadi pada waktu pembentukan akar dan periodontium
oleh sementoblas dari ektomesenkhim pada folikel gigi. Sel selubung akar membentuk
materi menyerupai email (enameloid) pada permukaan dentin akar yang Baru dibentuk.
Enameloid dibentuk sebelum sementum yang berfungsi sebagai pemicu dan melekatkan
sementum pada dentin (intermediet sementum I lapisan hialin). Matriks ekstraseluler terdiri
dari organik dan anorganik berupa kristal hidroksiapatit. Matriks organik berupa kolagen,
protein non kolagen, substansi dasar. Asal kolagen dari sementoblas dan fibroblast
ligamen periodontal
Pada sementoblas terjadi sintesis dan sekresi serabut kolagen intrinsik. Pada
fibroblast terdapat serabut kolagen ektrinsik dari ligament periodontal sebagai serabut
Sharpey yang berinsersi pada sementum.
Sementoblas
Struktur dan fungsi sementoblas menyerupai osteoblas. Lapisan pertama pada
permukaan dentin akar sementoblas membentuk sementoid kemudian sementum (pre
sementum). Kadang-kadang sementoblas dikelilingi oleh produk sekretorinya untuk terjadi
kalsifikasi (=sementosid). Bentuknya kuboid, sitoplasma basal, retikulum endoplasma
kasar, golgi apparatus lebih banyak menunjukkan gambaran sel aktif Pembentukan semen
aktif diikuti periode pasif (istirahat) sebagai incremental lines. Pembentukan sementoblas
secara aposisi. Terjadi sintesis dan sekresi serabut kolagen intrinsik. Terdiri dari protein
non kolagen dan tidak terkalsifikasi. Sel mengambil, menyimpan, melepaskan ion Ca dan
P. Kalsifikasi terjadi pada serabut kolagen intrinsik dan ektrinsik kecuali pada serabut
ektrinsik sebelah apikal. Kalsifikasi pertama karena ada penyebaran hidroksiapatit dari
dentin. Tidak ada remodeling, perbaikan. dengan aposisi sementum Baru. Perbedaan
sementum dengan tulang alveolar dapat dilihat pada gambar berikut: