Tujuan Pengujian
Pengujian sifat fisik batuan untuk mengetahui sifat – sifat fisik dari batuan. Cara ini
dapat digunakan terhadap batuan yang tidak mudah hancur, mengembang dan
melekat satu dengan yang lainnya, serta tidak meresap air bila dipanaskan
Landasan Teori
Sifat fisik batuan yang ditentukan untuk kepentingan penelitian geoteknik meliputi
bobot isi asli (natural density), bobot isi kering (dry density), bobot isi jenuh
(saturated density), berat jenis semu (apparent spesific gravity), berat jenis sejati
(true spesific gravity) kadar air asli (natural water content). Kadar air jenuh
(absorption), derajat kejenuhan, porositas (n), dan void ratio (e).
Alat
Desikator
Stopwatch
Container
Bahan
Bahan atau sampel yang digunakan untuk pengujian sifat fisik batuan adalah
pecahan dari bongkahan batuan.
Prosedur Pengujian
Pengujian sifat fisik batuan dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
Siapkan ± 2 – 3 sampel
Timbang berat container kosong dan berat container berisi sampel menggunakan
neraca Ohaus dengan ketelitian 0,01 gr
Tahap II : Lakukan pengisian air ½ tinggi sampel dalam container dan lakukan
pemvakuman selama 15 menit
Tahap III : Lakukan pengisian air setinggi sampel dalam container dan lakukan
pemvakuman selama 20 menit
Sampel dijenuhkan dalam tabung vacuum dengan daya isap kurang dari 0,008
kgf/cm² selama 24 jam
Tiriskan air dari container hasil penjenuhan secara perlahan agar butiran sampel
tidak ikut terbuang
Selanjutnya sampel dimasukkan kedalam oven dengan suhu 105° - 110°C selama
kurang lebih 24 jam
Lakukan penimbangan berat kering sampel yang telah didinginkan terlebih dahulu
Beberapa hal yang harus dilakukan untuk mendapatkan data guna menentukan sifat
fisik batuan adalah pengukuran terhadap :