RPP KD 3 3 Struktur Dan Jaringan Tumbuha
RPP KD 3 3 Struktur Dan Jaringan Tumbuha
A. Kompetensi Inti
B. Kompetensi Dasar
C. Materi Pembelajaran
Jenis-jenis jaringan pada tumbuhan
Sifat totipotensi dan kultur jaringan
Struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan
D. Kegiatan Pembelajaran
(b)
(c)
Gambar 2. (a) Meristem apical dan lateral (b) kambium pembuluh dan
kambium gabus (c) meristem interkalar
a. Siswa mengamati berbagai aktivitas jaringan meristem sekunder.
b. Siswa mengaitkan aktivitas meristem sekunder dengan gambar
pertumbuhan pohon (gambar 1) yang sudah ditampilkan di awal.
Siswa menuliskan hasil analisis mengenai ciri-ciri dan fungsi jaringan
tumbuhan di buku catatan pribadi berdasarkan hasil pengamatan pada gambar-
gambar yang telah ditampilkan.
Siswa berdiskusi (2-4 orang) mengenai jenis-jenis jaringan permanen (jaringan
epidermis, jaringan dasar/parenkim, jaringan penyokong, dan jaringan
pengangkut) pada tumbuhan dalam waktu 10 menit.
Siswa menyajikan hasil diskusi di depan kelas dengan slide presentasi guru
yang telah disediakan.
(a) (b)
(c) (d)
Gambar 3. Struktur sel berbagai jaringan tumbuhan (a) jaringan epidermis (b)
jaringan parenkim (c) jaringan penyokong (kolenkim, sklerenkim)
(d) jaringan pengangkut (xilem, floem)
a. Siswa yang lain menanggapi hasil kajian dari siswa lainnya berdasarkan
hasil diskusi maupun dari gambar yang ditampilkan.
b. Siswa mencatat tambahan data ataupun informasi dari hasil yang disajikan
oleh temannya.
(b) (c)
Gambar 4. Jaringan penyusun organ vegetatif (a) akar (b) batang (c) daun
a. Siswa mengamati gambar jaringan penyusun organ vegetatif yang belum
ditunjuk bagian-bagiannya pada slide presentasi.
b. Siswa berdiskusi (2 orang) untuk menunjukkan bagian-bagian pada
jaringan penyusun organ vegetatif yang ditampilkan.
c. Siswa mengelompokkan jaringan penyusun organ vegetatif ke dalam
jaringan pada tumbuhan (termasuk ke dalam) jaringan epidermis, jaringan
parenkim, jaringan penyokong, ataukah jaringan pembuluh berdasarkan
ciri-ciri yang ada.
d. 3 kelompok diskusi (6 orang) mewakilkan ke depan kelas untuk
menunjukkan bagian pada jaringan tumbuhan dan menyebutkan ciri-
cirinya. Siswa yang lainnya mencatat hasil diskusi sebagai data tambahan.
Ditampilkan gambar morfologi dan anatomi bunga, morfologi buah, dan
morfologi biji.
(a) (b)
(c)
Gambar 5. (a) morfologi dan anatomi bunga (b) morfologi buah (c) morfologi
biji
a. Siswa mengamati morfologi dan anatomi bunga, morfologi buah dan biji.
b. Siswa berdiskusi (2 orang) untuk menentukan morfologi yang ada pada
organ generatif tersebut.
c. 3 kelompok diskusi (6 orang) mewakilkan ke depan kelas untuk
menunjukkan morfologi tumbuhan yang terdapat pada organ generatif dan
menyebutkan ciri-cirinya. Siswa yang lainnya mencatat hasil diskusi
sebagai data tambahan.
Disajikan gambar jaringan penyusun organ vegetatif tumbuhan dikotil dan
monokotil secara berdampingan.
(a)
(b)
(c)
(c)
Gambar 5. Jaringan penyusun (a) akar (b) batang (c) daun
a. Siswa mengamati gambar jaringan penyusun akar, batang, daun.
b. Siswa membedakan gambar jaringan penyusun akar, batang, daun.
c. Siswa menuliskan perbedaan yang terdapat pada jaringan penyusun, akar,
batang, daun di papan tulis.
d. Siswa mencatat perbedaan yang terdapat pada jaringan penyusun, akar,
batang, daun di buku catatan masing-masing.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
Guru memberikan soal post-test (dikerjakan dalam waktu 5 menit)
Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pembelajaran tentang
jaringan penyusun pada organ tumbuhan, perbedaan tumbuhan dikotil dan
monokotil.
Guru memberikan apresiasi kepada siswa yang telah aktif dalam pembelajaran.
Siswa memberikan komentar dan saran sebagai refleksi tentang nilai-nilai yang
dapat diambil serta perbaikan untuk pertemuan yang akan datang (dikondisikan
dengan sisa waktu pelajaran).
Guru mengingatkan kembali mengenai tugas individu (menggambar jenis-jenis
jaringan tumbuhan) dikumpulkan sebagai tiket masuk praktikum.
Guru memotivasi siswa untuk mempelajari materi yang selanjutnya akan dibahas
dan memperdalam materi yang telah diajarkan.
Guru menutup dengan doa dan memberi salam.
Mengetahui,
Guru Pamong Mahasiswa PKM
Tujuan
Mengenal susunan jaringan pada tumbuhan.
Cara Kerja
1. Siapkan bahan yang akan dibuat preparat segar.
2. Irislah setipis mungkin bahan dengan menggunakan silet sehingga diperoleh selaput
epidermisnya.
3. Siapkan kaca objek yang telah diberi setetes air, kemudian tutuplah dengan
menggunakan kaca penutup.
4. Periksa di bawah mikroskop, dengan perbesaran lemah terlebih dahulu. Kemudian,
untuk mengamati bagian-bagian sel-selnya dapat menggunakan perbesaran kuat.
5. Gambarlah bagian-bagian penampang melintang jaringan yang ada dan beri
keterangan.
6. Apa yang dapat disimpulkan? Diskusikan hasil kelompokmu dan juga dengan
kelompok lain.
Lembar Pengamatan
1. Preparat awetan akar jagung (Zea mays)
Perbesaran :
Perbesaran :
Perbesaran :
4. Preparat tempurung kelapa
Perbesaran :
LAMPIRAN 2
NAMA : NAMA :
KELAS : KELAS :
SOAL PRE-TEST JARINGAN TUMBUHAN (soal SOAL PRE-TEST JARINGAN TUMBUHAN (soal tipe B)
tipe A)
Kemarin saya telah mempelajari jaringan pada
Hari ini saya akan praktikum mengenai jaringan tumbuhan. Jaringan tumbuhan terdiri dari
pada tumbuhan. Jaringan tumbuhan ada … jenis jaringan………………dan jaringan…………………Maka
yaitu jaringan……………..dan jaringan………….. Alat dari itu jaringan terbagi menjadi…...jenis. pada
bantu yang digunakan untuk mengamati praktikum kali ini saya akan mengamati jaringan
jaringan yaitu….……………dan saya membuat permanen yang diantarannya ada jaringan
preparat halus dengan………….., bahan yang saya epidermis, jaringan………………….., jaringan…………….,
bawa untuk praktikum kali ini dll. Bahan yang saya bawa
yaitu…………….…,………….…….,………………,dll. Saya diantaranya………………,………………….,……………….Mula-
akan mengamati jaringan permanen mula saya membuat preparat tipis
diantaranya jaringan epidermis, dengan………………kemudian akan saya amati dengan
jaringan……………………., jaringan………………….., alat bantu yaitu…………………..
dll.
LAMPIRAN 3
MATERI PELAJARAN
JARINGAN TUMBUHAN
1. Jaringan Embrional
Pada tumbuhan terdapat dua titik tumbuh, yaitu titik tumbuh akar dan titik tumbuh
batang. Pada kedua titik tumbuh tersebut terdapat sel-sel yang aktif membelah dan
bersifat meristematis. Daerah meristem terletak di belakang tudung akar. Meristem apikal
merupakan pusat pembelahan sehingga dihasilkan sel-sel meristem primer. Di belakang
sel-sel meristem terletak daerah pemanjangan yang berfungsi menyimpan cadangan
makanan dan berperan menekan ujung akar agar memanjang. Titik tumbuh batang
terletak pada ujung tanaman. Titik tumbuh batang disebut juga meristem apikal batang.
Meristem apikal batang dibentuk oleh sel-sel yang membelah pada ujung tunas.
2. Jaringan Permanen
a. Jaringan Epidermis
2. Jaringan Parenkim
Ukuran dan bentuk sel kolenkim cukup beragam. Pada umumnya, sel ini berbentuk
segienam. Pada potongan membujur, sel ini terlihat memanjang. Dinding sel kolenkim
telah mengalami penebalan oleh selulosa dan pektin. Penebalan yang terjadi tidak merata,
biasanya terjadi pada bagian sudut-sudut sel. Adanya penebalan selulosa dan pectin pada
jaringan kolenkim dapat meningkatkan kekuatan jaringan atau organ sehingga jaringan
kolenkim disebut juga jaringan penyokong. Selain itu, dengan adanya penebalan
selulosa dan pektin membuat tumbuhan menjadi lentur. Sehingga, tidak mudah patah
jika ada hembusan angin. Jaringan kolenkim adalah jaringan pertama hasil diferensiasi
jaringan parenkim.
3. Jaringan Kolenkim
Jaringan sklerenkim adalah jaringan yang tersusun atas sel-sel yang mengalami
penebalan dinding sekunder berupa lignin. Sel sklerenkim dapat berbeda bentuk, asal,
dan perkembangannya. Berdasarkan bentuk sel penyusunnya, sklerenkim dibedakan
menjadi dua macam, yaitu sklereid dan serabut (serat). Sklereid adalah jaringan
sklerenkim yang bentuk selnya membulat dengan penebalan dinding sel yang tebal. Pada
sebagian besar tumbuhan, sklereid terbentuk sebagai kumpulan sel yang padat di bagian
dalam jaringan parenkim yang lunak. Biasanya, sel ini sudah mati dan ditemukan pada sel-
sel penyusun tempurung kelapa (Cocos nucifera).
4. Jaringan Sklerenkim
5. Jaringan Pembuluh
a. Floem
Floem tersusun oleh kelompok sel yang memiliki bentuk, seperti piramid. Floem
tersusun atas parenkim floem, serabut floem, buluh floem (buluh tapis), dan sel
pengiring. Parenkim floem berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan
dan untuk memisahkan antara floem yang satu dengan floem yang lain. Serabut floem
merupakan jaringan sklerenkim yang berfungsi memperkuat pembuluh floem. Buluh
floem (buluh tapis), yaitu suatu saluran atau pembuluh yang berperan mengangkut
hasil fotosintetis dari daun ke seluruh tubuh tanaman. Sel pengiring (companion cell)
adalah sel yang terletak sepanjang tubuh floem. Sel ini berfungsi menyuplai makanan
ke sel-sel lain yang masih hidup.
b. Xilem
Berkas pembuluh xilem (pembuluh kayu) terdiri atas buluh kayu, trakeid dan
serabut xilem. Buluh kayu adalah sel mati yang bentuknya memanjang berupa saluran.
Saluran yang satu dengan saluran yang lain saling menyambung. Saluran ini berfungsi
untuk mengangkut air dan garam mineral dari akar ke seluruh tubuh tanaman. Trakeid
merupakan komponen penyusun berkas pembuluh xilem yang tersusun atas sel-sel
berbentuk lancip dan panjang dengan dinding sel yang berlubang-lubang. Dinding
trakeid memiliki pori untuk meneruskan air dan mineral ke sel di sekitarnya. Serabut
kayu atau serabut xilem berbentuk panjang dengan ujung-ujungnya saling berhimpit.
Serabut xylem ukurannya lebih kecil dan lebih lancip daripada trakeid.
6. Jaringan Gabus
Sel gabus memiliki bentuk memanjang dan dinding selnya bergabus. Sel gabus
banyak ditemukan di permukaan luar batang. Cabang dan akar lapisan gabus memiliki
pori-pori, seperti spons yang berfungsi untuk melindungi organ tanaman dari kekeringan.
Lapisan gabus yang tebal terdapat pada batang yang tua, sel-selnya sudah mati, dan
protoplasmanya sudah hilang sehingga diisi dengan udara. Hal ini menyebabkan gabus
menjadi ringan. Sel gabus memiliki fungsi melindungi organ dari gangguan mekanik.
Jaringan kambium merupakan jaringan dewasa yang bersifat meristimatis atau aktif
membelah. Pada tanaman terdapat kambium gabus atau felogen. Kambium gabus atau
felogen adalah kambium yang terletak di bawah epidermis batang dan akar yang tua.
Felogen yang bekerja ke arah luar membentuk zat gabus sehingga menutupi epidermis
yang dinamakan felem. Felogen yang aktivitasnya ke arah dalam dinamakan feloderm. Di
antara floem dan xilem atau antara kayu dan kulit kayu, terdapat kambium pembuluh atau
kambium fasis. Kambium fasis ke arah luar membentuk kulit kayu, sedangkan ke arah
dalam membentuk kayu. Pada masa pertumbuhan aktivitas cambium ke arah dalam lebih
aktif dibandingkan ke arah luar. Hal ini menyebabkan kulit kayu lebih tipis dari kayu.
Kambium interfasis adalah kambium yang terdapat di antara berkas pembuluh dan dapat
membentuk jari-jari empulur.
Organ tumbuhan terdiri atas daun, batang, akar, bunga, dan buah. Berikut ini akan
dibahas berbagai organ pada tumbuhan, kecuali buah tidak akan dibahas pada subbab ini.
Secara morfologis dan anatomi, daun merupakan organ tumbuhan yang paling bervariasi.
Daun dapat dibedakan, menjadi beberapa bagian, yaitu pangkal daun, tangkai daun, dan
helaian daun. Bentuk, struktur, dan ukuran daun pada tumbuhan berbeda-beda. Hal ini,
digunakan untuk klasifikasi tumbuhan. Daun tersusun atas tiga tipe sistem jaringan, yaitu
epidermis, mesofil, dan jaringan pembuluh.
LAMPIRAN 2
Instrumen Penilaian Psikomotorik
Kotak Penilaian
Nomor Skor yang diperoleh
1
2
3
4
5
Total
Skor Maksimal : 20
NILAI = Skor yang diperoleh x 100
Skor maksimal
Lembar Penilaian Psikomotorik
Kelas : XI MIA 1
Nomor
No. Nama Penilaian Skor Nilai Keterangan
1 2 3 4 5
1 AAYA FAIZAH 3 4 3 3 3 16 80
ABDILLAH DZULQORNAIN
2 Sakit
JALANIDI
3 ACHMAD FAUZI HIDAYAT 3 2 3 4 3 15 75
AHMAD ARDIANSYAH
4 3 2 16 80
RAMADHAN 3 4 4
5 AISYAH KHANSA HUMAIRA 3 3 3 4 3 16 80
6 AISYAH NOOR RAHMI 3 3 3 4 3 16 80
7 ALHAMDI ZUHRI 3 3 4 4 3 17 85
8 ALIF RAFI ATHALLAH 3 2 3 4 3 15 75
9 ARISTAWIDYA ALYANI 3 4 4 3 3 17 85
10 ARRAZZAQ ADRIAN 3 2 3 4 3 15 75
11 DEVIANA PUTRI SADIKIN 3 3 3 3 3 15 75
12 DIAN PINKAN ENIM TOREH 3 3 3 3 3 15 75
13 DIAN YUNITA 3 3 3 3 3 15 75
14 DZAKIYA INDRIANI PUTRI 3 4 4 4 3 18 90
15 ERLANGGA ALKAHFI 3 4 4 4 3 18 90
16 FATHI HILMY ARSADIPURA 3 3 4 3 3 16 80
17 FIRYAL KAMILIYA WASHFA 3 3 3 3 3 15 75
18 GHRISLANE RIBKASWARI 3 2 4 4 3 16 80
19 HANA HUMAIRA 3 2 3 4 3 15 75
20 HOTMAN DAVID NABABAN 3 1 4 4 3 15 75
21 JULIA AZIZAH 3 3 2 4 3 15 75
JULIEN ANDREW
22 3 1 12 60
PARLUHUTAN 2 3 3
23 LARAS PUTRI AZ ZAHRA 3 2 3 4 3 15 75
24 MUHAIMIN IQBAL 3 2 4 3 3 15 75
MUHAMMAD AZHAR
25 3 2 15 75
HASSANUDDIN 4 3 3
MUHAMMADA FARHAN
26 3 2 15 75
IRSYA 3 4 3
MUHAMMADA FATHAN
27 3 3 16 80
MAULANA 4 3 3
28 NAIFAH DEDDY ISKANDAR 3 2 3 4 3 15 75
29 NUGRAHA RAFI RAMADHAN 3 2 3 4 3 15 75
30 PUTRI ALIKA RAMADHINA 3 3 4 2 3 15 75
R. AMETHYST NALENDRA
31 3 2 15 75
HURISWARA 3 4 3
32 RAHMAT HAIKAL 3 2 4 4 3 16 80
33 SARA MAGDALENA 3 2 4 3 3 15 75
34 SAUSAN NABILAH SALMAA 3 2 3 4 3 15 75
35 SHADRINA IDZNI HANIFAH 3 2 3 4 3 15 75
SHAFIRA ADZRA
36 3 2 15 75
ERMINABILAH 4 3 3
Ket.
JUMLAH SISWA 36
LAKI-LAKI 17
PEREMPUAN 19