Anda di halaman 1dari 11

ORGANISASI KONTRAKTOR

DESEMBER 6, 2012

Pihak-pihak dari kontraktor yang biasanya terlibat dalam proyek adalah sebagai berikut:
– Kepala Proyek
– Site Operasional
– Site Engineer
– Quality & Quantity Engineer
– Pelaksana
– Logistik
– Surveyor
– Operator
Tugas dan Kewajiban Unsur-unsur Organisasi Kontraktor
1. Kepala Proyek
a. Tugas kepala proyek
1. Mengkoordinir bagian-bagian di bawahnya dan menjamin pelaksanaan pekerjaan
sesuai spesifikasi yang ditentukan oleh pihak pengguna jasa serta mengoreski bila
ada review design,
2. Mengkoordinir pelaksanaan penyelesaian keluhan pelanggan dan bertanggungjawab
terhadap pelaksanaan penyelesaian produk yang tidak sesuai,
3. Mendata perubahan-perubahan pelaksanaan terhadap kontrak,
4. Melakukan tindakan koreksi dan pencegahan yang telah direkomendasi pengendalian
sistem mutu,
5. Menghentikan pelaksanaan pekerjaan yang tidak memenuhi standar mutu yang telah
ditetapkan,
6. Membuat laporan-laporan yang telah ditetapkan perusahaan dan laporan-laporan lain
yang berhubungan dengan bidang tugasnya,
7. Berkoordinasi dengan pihak konsultan supervisi, aparat setempat, utamanya pihak
direksi PU serta menyelesaikan masalah-masalah teknis lapangan dengan pengawas,
8. Membantu bidang administrasi kontrak untuk memeriksa dan menyetujui tagihan
upah mandor, sub kontraktor, dan sewa alat yang berhubungan dengan prestasi fisik
lapangan serta mengajukan request ke direksi proyek sebelum pekerjaan dimulai
termasuk koordinasi dengan konsultan supervisi.
b. Tanggung Jawab
1. Menetapkan sasaran mutu,
2. Memimpin setiap pertemuan,
3. Melakukan komunikasi dengan pihak-pihak terkait dilokasi proyek,
4. Memberikan persetujuan atas permintaan kebutuhan proyek ke kantor pusat/ cabang
2. Site Engineer
Tugas dan kewajiban site engineer adalah sebagai berikut:
1. Menjamin bahwa semua isi dari kerangka acuan pekerjaan akan dipenuhi dengan baik
yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan,
2. Membantu pejabat pelaksana teknis kegiatan dalam penyelesaian administrasi
kemajuan proyek. Bantuan ini termasuk mengumpulkan data proyek seperti
kemajauan pekerjaan, kunjungan pekerjaan, kunjungan lapangan, rapat-rapat
koordinasi dilapangan, data pengukuran kuantitas, dan pembayaran kepada
kontraktor. Semuanya dikumpulkan dalam dalam bentuk laporan kemajuan bulanan
dan memberikan saran-saran untuk mempercepat pekerjaan serta memberikan
penyelesaian terhadap kesulitan yang timbul baik secara teknis maupun kontraktual
untuk menghindari keterlambatan pekerjaan,
3. Menjamin semua pelaksanaan detail teknis untuk pekerjaan mayor tidak akan
terlambat selama masa mobilisasi untuk masing-masing paket kontrak dalam
menentukan lokasi, tingkat serta jumlah dari jenis-jenis pekerjaan yang secara khusus
disebutkan dalam dokumen kontrak,
4. Membantu dan memberikan petunjuk kepada tim di lapangan dalam melaksanakan
pekerjaan pengawasan teknis segera setelah kontrak fisik ditandatangani, menyiapkan
rekomendasi secara terinci atas usulan desain, termasuk data pendukung yang
diperlukan, mengendalikan kegiatan-kegiatan kontraktor, termasuk pengendalian
pemenuhan waktu pelaksanaan pekerjaan, serta mencari pemecahan-pemecahan atas
permasalahan yang timbul baik sehubungan dengan teknis maupun permasalahan
kontrak,
5. Mengendalikan semua personil yang terlibat dalam pekerjaan penyelidikan
bahan/material baik di lapangan maupun laboratorium serta menyusun rencana
kerjanya,
6. Mengikuti petunjuk–petunjuk dan persyaratan yang telah ditentukan terutama
sehubungan dengan:
1. Inspeksi secara teratur ke paket-paket pekerjaan untuk
melakukan monitoring kondisi pekerjaan dan melakukan perbaikan-perbaikan
agar pekerjaan dapat direalisasikan sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang
telah ditentukan,
2. Pemahaman terhadap spesifikasi. Metode pelaksanaan untuk setiap jenis
pekerjaan yang disesuaikan dengan kondisi dilapangan,
3. Metode pengukuran volume pekerjaan yang benar sesuai dengan pasal-pasal
dalam Dokumen Kontrak tentang cara pengukuran dan pembayaran.
4. Melakukan pemantauan dengan ketat atas prestasi kontraktor segera melaporkan
kepada pejabat pelaksana teknis kegiatan apabila kemajuan pekerjaan ternyata
mengalami keterlambatan lebih dari 15% dari rencana, serta membuat saran-
saran penanggulangan dan perbaikan,
5. Melakukan pengecekan secara cermat semua pengukuran pekerjaan dan secara
khusus harus ikut serta dalam proses pengukuran akhir pekerjaan,
6. Menyusun laporan bulanan tentang progress fisik dan keuangan serta
menyerahkan kepada Pejabat pelaksana teknis kegiatan,
7. Menyusun Justifikasi teknis, termasuk gambar dan perhitungan, sehubungan
dengan usulan perubahan kontrak,
8. Mengecek dan menandatangani dokumen pembayaran bulanan (Monthly
Certificate),
9. Mengecek dan menandatangani dokumen-dokumen tentang pengendalian mutu
dan volume pekerjaan,
10. Memeriksa gambar kerja (shop drawing) yang diajukan oleh kontraktor dan
disetujui oleh Direksi Teknik,
11. Memeriksa gambar hasil terlaksana (as built drawing) yang diajukan oleh
kontraktor dan disetujui oleh Direksi Teknik. Gambar tersebut harus dibuat
secara bertahap setiap pekerjaan selesai dikerjakan.
3. Pelaksana
Tugas dan kewajibannya, antara lain:
1. Menyimpan gambar kerja dengan baik, tidak boleh merubah/mencoret tanpa seizin
atasan langsung,
2. Melaksanakan pekerjaan dengan konsisten sesuai dengan rencana mutu proyek
(instruksi kerja), speksifikasi teknis dari pelanggan, dan gambar kerja yang
diterimanya dengan mengarahkan tukang/sub kontraktor dan pekerjanya hingga
didapat pekerjaan yang bermutu, tepat waktu, dan biaya yang seefisien mungkin,
3. Melaksanakan tindakan koreksi dan pencegahan,
4. Membuat dan melaksanakan detail program kerja berdasarkan program
harian/mingguan/bulanan yang adan serta melaporkan prestasi kerja ke kepala
proyek,
5. Membuat opname prestasi pekerjaan bersama-sama kepala proyek dan sub kontraktor
(bila ada) yang bersangkutan untuk keperluan tagihan dan lain-lain,
6. Menyelenggarakan pencatatan-pencatatan atas tindakan yang telah dikerjakan baik
qualitatif maupun quantitatif untuk dapat membuat laporan mingguan mengenai:
1. Pemakaian bahan, mesin-mesin/alat-alat dalam pekerjaan yang sedang
dilaksanakan,
2. Penggunaan persekot karya yang dipercayakan kepadanya,
3. Ihktisar upah dan hari perkerjaan,
4. Kemajuan pekerjaan yang sedang dilaksanakan.
5. Mengumpulkan bukti-bukti penerimaan/pengeluaran tertulis akibat bahan/
material, alat, dan keperluan lainnya kepada kepala proyek sehingga
pertanggungjawaban akan terlihat di dalam cash flow perusahaan.
4. Quality Engineer
Tugas dan kewajibannya adalah sebagai berikut:
1. Membuat rencana berkala pelaksanaan pemeriksaan dan pengetesan sesuai RMP,
2. Melaksanakan pemeriksaan dan/atau pengetesan barang serat memberikan tanda
status pada pekerjaan barang yang telah diperiksa/dites,
3. Melakukan final inspection atau memastikan bahwa seluruh kegiatan pemeriksaan
dan pengetesan telah dilaksanakan semuanya serta melakukan tes terhadap material
yang masuk khususnya yang dominan untuk mutu,
4. Mengontrol barang/alat yang dipasok untuk pelanggan apakah sesuai
persyaratan/perjanjian atau tidak dan menjamin bahwa keluhan pelanggan atau
produk tidak sesuai ditangani (prosedur mutu yang berlaku),
5. Mengkoordinir pelaksanaan lapangan terhadap tindakan koreksi dan pencegahannya,
6. Bertanggung jawab penuh ke kepala proyek dan berkoordinasi ke konsultan supervisi
maupun direksi PU.
5. Quantity Engineer
Tugas dan kewajiban quantity engineer, antara lain:
1. Melakukan opname pekerjaan,
2. Memonitor pelaksanaan pekerjaan di lapangan,
3. Menyampaikan rencana pekerjaan (request) kepada pengguna jasa/pemilik proyek,
4. Membuat laporan kemajuan fisik proyek,
5. Membuat sertifikat bulanan dan data pendukungnya,
6. Membina, mengarahkan, dan mengkoordinasi bawahan,
7. Memastikan diimplementasikannya sistem manajemen mutu di bagian proyek,
8. Memenuhi sasaran mutu yang telah ditetapkan di bagian proyek,
9. Menyimpan arsip.
6. Logistik
Tugas dan tanggung jawabnya:
1. Melakukan pembelian barang langsung/alat, sesuai dengan tingkatan proyek dengan
mengambil pemasok yang sudah termasuk dalam daftar pemasok terseleksi dan atas
persetujuan direktur perusahaan,
2. Menyediakan tempat yang layak dan memelihara dengan baik barang langsung
maupun barang/alat yang dipasok pelanggan termasuk memberi label keterangan
setiap barang,
3. Bertanggung jawab terhadap cara penyimpanan barang dan mencatat keluar
masuknya barang-barang yang tersedia di penyimpanan/gudang,
4. Membuat/menyusun laporan yang telah ditetapkan perusahaan dan laporan lainnya
yang berhubungan dengan bidang tugasnya,
5. Membuat berita acara penerimaan/penolakan bahan/material setelah pengontrolan
kualitas (oleh quality control) dan kuantitas,
6. Selalu berkoordinasi dengan bagian teknik dan pelaksana dalam pengiriman
bahan/material termasuk berkoordinasi ke pihak direksi PU serta mengamankan
aktiva perusahaan berikut bukti-bukti kerjanya.
7. Surveyor
Tugas dan kewajiban surveyor adalah:
1. Melakukan pelaksanaan survei lapangan dan penyelidikan/pengukuran tempat-tempat
lokasi yang akan dikerjakan terutama untuk pekerjaan mayor item,
2. Mencatat dan mengevaluasi hasil pengukuran yang telah dilakukan sehingga dapat
meminimalisir kesalahan dan melakukan tindak koreksi dan pencegahannya,
3. Melaporkan dan bertanggung jawab hasil pekerjaan ke kepala proyek.
8. Operator
Tugas dan kewajiban operator, antara lain:
1. Mengoperasikan mesin/peralatan dengan benar,
2. Menjaga kebersihan, kondisi, dan keamanan mesin/peralatan,
3. Melaporkan ke atasan apabila mesin/peralatan rusak/perlu diperbaiki.
CIVIL MANAJEMEN PELAKSANA PROYEK 1 KOMENTAR
ORGANISASI KONSULTAN PENGAWAS
NOVEMBER 30, 2012

Pihak-pihak dari konsultan pengawas yang terlibat dalam proyek pembangunan jembatan
beton prategang ini adalah sebagai berikut:
– Team Leader
– Site Engineering
– Inspector
– Electrical
– Structure
Tugas dan Kewajiban Unsur-unsur Organisasi Konsultan Pengawas
Sementara tugas, kewajiban serta tanggung jawab dari unsur-unsur organisasi Konsultan
Pengawas pada proyek ini adalah sebagai berikut:
1. Team Leader
Tugasnya adalah memimpin dan mengkoordinasi pelaksanaan kegiatan kerja.
Bertanggungjawab terhadap pengawasan pekerjaan secara keseluruhan.
2. Site Engineer
Tugasnya adalah memimpin dan mengkoordinator inspector baik struktur maupun elektrikal
di lapangan. Bertanggungjawab langsung kepada team leader serta berkoordinasi dengan
pemilik proyek dan pelaksana pekerjaan.
3. Inspector
Tugasnya adalah mengawasi dan memberi penjelasan serta arahan tentang maksud dan tujuan
setiap jenis pekerjaan sebagaimana yang telah tercantum dalam rencana kerja baik kualitas,
kuantitas dan waktu.
4. Struktur Engineer
Tugasnya adalah melakukan pengawasan dan pengkoreksian terhadap keseluruhan konstruksi
bangunan yang dikerjakan, apakah sudah sesuai dengan rencana kerja dan syarat-syarat serta
gambar kerja.
5. Elektrikal Engineer
Tugasnya melakukan pengawasan dan koreksi terhadap pekerjaan elektrikal bangunan yang
dikerjakan, apakah sudah sesuai dengan rencana kerja dan syarat-syarat serta gambar kerja.
CIVIL MANAJEMEN PELAKSANA PROYEK 1 KOMENTAR

ORGANISASI PEMILIK PROYEK


NOVEMBER 29, 2012

Pihak-pihak dari owner yang terlibat dalam proyek adalah sebagai berikut:
– Pejabat Pembuat Komitmen
– Pemimpin Bagian Proyek
– Tata Usaha
– Bendaharawan
– Asisten Teknik
– Direksi Lapangan, serta
– Pengawas lapangan
Tugas dan Kewajiban Unsur-unsur Organisasi Pemilik Proyek (Owner)
Sementara tugas, kewajiban serta tanggung jawab dari unsur-unsur organisasi pemilik
proyek adalah sebagai berikut:
1. Pemimpin Proyek
a. Tugas
Memimpin dan melaksanakan kegiatan proyek.
b. Wewenang
Melakukan tindakan-tindakan yang berakibat terjadinya pengeluaran sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan.
c. Kewajiban
1. Menyiapkan laporan keuangan maupun fisik tiap bulan paling lambat 1 minggu
setelah berakhirnya bulan yang bersangkutan kepada pemilik proyek,
2. Meneliti dan menyetujui Laporan Keadaan Kredit Anggaran Pembangunan (LKKAP)
yang harus disampaikan pada Biro Keuangan Setda Propinsi Sumatera Selatan,
3. Meneliti dan menyetujui serta menandatangani Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
dan bukti-bukti pengeluaran yang sah,
4. Menyampaikan pertanggungjawaban penggunaan dana (UUDP) kepada Biro
Keuangan Setda Propinsi Sumatera Selatan dengan bukti pengeluaran yang sah sesuai
dengan ketentuan yang berlaku,
5. Meneliti kebenaran dan sahnya suatu tagihan,
6. Mengadakan pemeriksaan kas bendaharawan proyek sekurang-kurangnya tiap 3 (tiga)
bulan,
7. Menyerahkan proyek atau hasil pekerjaan yang telah selesai,
8. Melaksanakan tindak lanjut pemeriksaan Aparat Pengawalan Fungsional.
d. Tanggung jawab
1. Bertanggung jawab kepada pemilik proyek,
2. Bertanggung jawab atas laporan-laporan yang ditetapkan tepat pada waktunya pada
penjabat yang bersangkutan dan laporan lainnya yang ditetapkan penjabat atasan,
3. Bertanggung jawab untuk tidak mengadakan ikatan yang akan membawa akibat
melampaui batas yang tersedia dalam Daftar Isian Proyek (DIP) yang bersangkutan.
2. Pemimpin Bagian Proyek
Tugas dan kewajiban pemimpin bagian proyek, antara lain:
1. Memimpin dan mengatur pelaksanaan kegiatan atau tugas bagian proyek,
memberikan bimbingan serta pedoman kepada unsur pembantu dan unsur pelaksana
dalam menjalankan tugas,
2. Memimpin dan melaksanakan kegiatan bagian proyek di dalam mencapai sasaran
yang terdapat dalam DIP (Daftar Isian Proyek)/PO serta bertanggung jawab baik segi
fisik maupun segi keuangan atas pelaksanaan bagian proyek yang bersangkutan,
3. Mengambil tindakan akibat pengeluaran yang tidak sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan untuk masing-masing tolak ukur dan dalam batas-batas jenis pengeluaran,
uraian pengeluaran dan jumlah biaya yang tercantum dalam DIP/PO yang
bersangkutan serta pedoman pelaksanaan,
4. Mengadakan pembukuan atau pencatatan sedemikian rupa sehingga setiap saat dapat
diketahui:
1. bahwa ikatan atau komitmen yang telah dibuat tidak melampaui batas anggaran
yang telah tersedia dalam anggaran DIP yang bersangkutan,
2. jumlah uang atau anggaran yang masih tersedia,
3. keadaan dan perkembangan proyek, baik fisik maupun keuangan.
4. Membuat dan mengirim surat pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran
pembangunan secara berkala kepada pejabat yang membawahi bagian proyek,
5. Memberikan persetujuan atas surat permintaan pembayaran pembangunan dan
bukti pengeluaran sebelum diajukan oleh negara sebelum Kantor Pengawasan
Kas Negara (KPKN),
6. Bertanggungjawab atas penyelesaian bagian proyek tepat pada waktunya sesuai
dengan rencana waktu dan mutu yang sudah ditetapkan,
7. Bertanggungjawab kepada pemimpin proyek.
3. Bendaharawan Proyek
Mempunyai tugas dan kewajiban, antara lain:
1. Melaksanakan semua kegiatan yang berhubungan dengan pelaksanaan keuangan
proyek menerima, menyimpan, dan mengeluarkan serta bertanggung jawab atas
pemakaian dan perhitungan jumlah uang yang telah dititipkan proyek sesuai dengan
peraturan yang berlaku,
2. Dalam melaksanakan tugasnya bendaharawan proyek berkewajiban mengindahkan
dan mentaati ketentuan dan pedoman yang berlaku bagi pelaksanaan Keuangan
Negara dan Daerah,
3. Menyelenggarakan Buku Kas Umum (BKU) dengan buku-buku pembantunya
menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku,
4. Melaksanakan pembayaran serta mempersiapkan Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
Baik beban tetap maupun beban sementara,
5. Membuat Surat Penanggungjawab Pelaksanaan Anggaran Pembangunan (SPJP),
6. Menyelenggarakan data kas simpanan yang bersangkutan dengan bukti-bukti
pembakuannya.
7. Melakanakan tugas lain sesuai dengan penugasan dari pemimpin proyek,
8. Bertanggungjawab kepada pemimpin proyek atas kelancaran penyelesaian SPJ beban
tetap dan beban sementara,
9. Membuat Laporan Keuangan Proyek yang berkelalanjutan setiap akhir bulan.
4. Tata Usaha
Mempunyai tugas dan kewajiban, antara lain:
1. membantu pemimpin bagian proyek di dalam pengendalian ketatausahaan atau
administrasi baik umum maupun teknis,
2. Menyelenggarakan sistem administrasi umum dan teknis sehingga memperlancar
pengolahan bagian proyek,
3. Merencanakan, menyusun, dan menyiapkan dokumen kontrak atau surat perjanjian
yang dibuat oleh bagian-bagian proyek termasuk gambar dan perhitungan,
4. Mengkoordinir atau menyusun laporan-laporan yang berbeda, yaitu laporan harian,
laporan mingguan, laporan bulanan, dan lainnya yang sesuai dengan kebutuhan dan
ketentuan yang berlaku,
5. Menyusun rencana pengeluaran bagian proyek dan rencana perubahan atau revisi
DIP/PO yang diperlukan,
6. Mempersiapkan dan menyusun laporan inventaris kekayaan negara kepengurusan
kepegawaian, menyiapkan susunan organisasi atau personalia,
7. Bertanggungjawab kepada pemimpin bagian proyek mengenai pelaksanaan tugas,
wewenang, dan kewajiban.
5. Asisten Teknik
Tugas dan kewajiban asisten teknik adalah melaksanakan tugas bantuan (staffing) kepada
pimpinan proyek dan bertanggungjawab atas pengaturan penyelenggaraan penyusunan
anggaran/ gambar-gambar, syarat-syarat teknik (bestek) pelaksanaan pekerjaan, pengawasan
pelaksanaan dan pelaporan Progress Report Proyek.
6. Direksi Lapangan
Tugas dan kewajiban, antara lain:
1. Menyelenggarakan tugas proyek dibidang tugasnya,
2. Untuk menyelenggarakan kewajiban tersebut koordinator mempunyai tugas/
pekerjaan di bidang tugasnya sehingga pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai
dengan yang telah direncanakan,
3. Koordinator bertanggung jawab bagi segi fisik maupun segi keuangan untuk proyek
yang dipimpinnya,
4. Koodinator bidang konstruksi dan bidang swakelola berkoordinasi dengan asisten
teknik secara rutin,
5. Dalam melaksanakan tugasnya koordinator bertanggung jawab kepada pimpinan
proyek.
7. Pengawas lapangan
Tugas dan kewajiban pengawas lapangan, antara lain:
1. Melakukan instruksi pimpinan proyek,
2. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan pelaksana proyek agar kualitas dan
kuantitas bahan, jumlah personil, peralatan,
3. Menyelenggarakan administrasi lapangan,
4. Inventarisasi barang-barang di lapangan,
5. Membantu survei dan pengumpulan data lapangan,
6. Menjalin hubungan baik dengan instansi serta masyarakat yang berhubungan dengan
pekerjaan.
CIVIL MANAJEMEN PELAKSANA PROYEK 1 KOMENTAR

UNSUR ORGANISASI
PELAKSANA PROYEK
NOVEMBER 29, 2012

Dalam suatu proyek pasti memerlukan sistem koordinasi yang efektif dan efisien,
yang bertujuan untuk mewujudkan kelancaran dan lebih terjaminnya pelaksanaan suatu
proyek.
Struktur suatu organisasi juga merupakan bagian dari manajemen atau pengelolaan
suatu proyek, dimana manajemen itu sendiri adalah suatu cara pengelolaan suatu kegiatan
yang memiliki tujuan tertentu.
SISTEM HUBUNGAN KERJA PELAKSANA PROYEK

Sistem hubungan kerja pelaksana proyek dapat dijelaskan sebagai berikut:


1. Antara Pemilik Proyek dengan Konsultan Pengawas
Hubungan antara Pemilik Proyek dengan Konsultan Pengawas mempunyai ikatan kontrak.
Konsultan Pengawas bertanggung jawab wajib melaporkan kemajuan hasil pekerjaan kepada
pemberi tugas. Pemberi tugas memberi imbalan berupa fee atas jasa pengawasan yang
dilakukan oleh Konsultan Pengawas.
2. Antara Pemilik Proyek dengan Kontraktor Pelaksana
Hubungan antara Pemilik Proyek dengan Kontraktor Pelaksana mempunyai ikatan kerja
kontrak. Untuk melaksanakan pekerjaan sebagaimana yang disarankan oleh Pemilik Proyek,
kontraktor memerlukan biaya sesuai dengan perjanjian dalam kontrak yang telah disetujui
oleh kedua belah pihak. Biaya dapat diberikan oleh Pemberi Tugas dengan sistem
pembayaran sesuai dengan ketentuan yang termuat di dalam kontrak yang telah
ditandatangani.
3. Antara Pemilik Proyek dengan Konsultan Perencana
Hubungan antara Pemilik Proyek dengan Konsultan Perencana mempunyai ikatan kontrak.
Konsultan Perencana bertanggung jawab wajib merencanakan pekerjaan kepada pemberi
tugas. Pemberi tugas memberi imbalan atas jasa pengawasan yang dilakukan oleh Konsultan
Perencana.
4. Antara Konsultan Pengawas dan Kontraktor Pelaksana
Hubungan antara kedua belah pihak mempunyai ikatan kerja peraturan pelaksanaan
pekerjaan. Konsultan Pengawas mempunyai tugas untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan
yang dikerjakan oleh Kontraktor, sedangkan Kontraktor dapat mengkonsultasikan masalah-
masalah yang timbul di lapangan dengan Konsultan Pengawas.
TUGAS DAN KEWAJIBAN PELAKSANA PROYEK
1. Pemilik Proyek (Owner)
Pemilik proyek adalah perorangan atau badan usaha baik swasta maupun pemerintah yang
memiliki sumber dana untuk membuat suatu bangunan dan menyampaikan keinginannya
kepada ahli bangunan agar dapat dibuatkannya rancangan struktur dan rencana anggaran
biayanya. [more detail]
Adapun tugas-tugas dari owner atau pemilik adalah:
1. Menyediakan dana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan proyek,
2. Mengeluarkan surat perintah kerja kepada kontraktor mengenai pembangunan proyek
sesuai dengan dokumen kontrak,
3. Memerintahkan penambahan atau pengurangan pekerjaan suatu proyek,
4. Menyetujui atau menolak perubahan suatu pekerjaan,
5. Menerima suatu pekerjaan apabila telah memenuhi persyaratan.
2. Konsultan Perencana
Sebagaimana telah disebutkan di atas, ahli-ahli bangunan yang menerima pekerjaan dari
pemilik proyek pada umumnya adalah tenaga-tenaga yang dipimpin oleh arsitek atau insinyur
yang dalam hal ini disebut sebagai penasehat (konsultan) perencana.
Adapun tugas-tugas dari konsultan perencana secara umum adalah:
1. Membuat gambar kerja (bestek),
2. Membuat program kerja agar mudah dalam pelaksanaan pekerjaan,
3. Membuat semua persyaratan, administrasi, dan spesifikasi teknis,
4. Menganalisis semua permintaan owner untuk disesuaikan dengan skema rancangan
yang dibuat,
5. Menyediakan solusi untuk masalah yang terjadi dalam pelaksanaan proyek.
3. Konsultan Pengawas
Konsultan pengawas adalah perusahaan/badan hukum yang ditunjuk oleh owner untuk
melaksanakan pengawasan pekerjaan di lapangan, selama kegiatan pelaksanaan proyek
berlangsung. Tujuannya adalah agar pelaksanaan pekerjaan tidak menyimpang dari gambar
kerja/bestek yang telah ditetapkan. [more detail]
Adapun tugas-tugas dari konsultan pengawas adalah:
1. Mengawasi dan memeriksa mutu pekerjaan kontraktor agar memenuhi spesifikasi
yang telah ditetapkan,
2. Mengawasi dan menguji kualitas atau mutu bahan bangunan,
3. Menyiapkan dan menghitung kemungkinan terjadinya adanya pekerjaan tambahan
atau pekerjaan yang kurang,
4. Memberi teguran kepada kontraktor jika pelaksanaan pekerjaan di luar dari spesifikasi
gambar-gambar revisi,
5. Memeriksa gambar-gambar revisi,
6. Menyusun laporan harian, mingguan, dan bulanan terhadap hasil pekerjaan yang
dilakukan selama pengawasan.
4. Kontraktor
Kontraktor adalah rekanan peserta pelelangan yang berdasarkan hasil penelitian panitia
pelelangan dan pimpinan bagian proyek dianggap paling sesuai untuk melaksanakan
pekerjaan berdasarkan surat penunjukan dari pimpinan bagian proyek. [more detail]
Secara umum tugas-tugas dari kontraktor adalah:
1. Membuat metode kerja,
2. Menyiapkan tenaga kerja, peralatan bahan-bahan, dan segala sesuatu yang digunakan
untuk menunjang kelancaran pelaksanaan pekerjaan,
3. Melaksanakan pekerjaan berdasarkan keahlian dan pengalaman yang dimiliki sesuai
dengan gambar rencana yang dibuat oleh konsultan perencana dan tidak keluar dari
spesifikasi kerja yang telah disetujui,
4. Berkewajiban melaksanakan pekerjaan seperti yang telah diinstruksikan oleh owner,
5. Menyerahkan pekerjaan apabila pekerjaan telah selesai secara keseluruhan
kepada owner

Anda mungkin juga menyukai