Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
LAPORAN PKL
Disusun Oleh:
LAPORAN PKL
Disusun Oleh:
Disetujui Oleh :
ARDIZELI FD
Diketahui Oleh :
Pembimbing Instansi
6
HALAMAN PENGESAHAN
NBPT : 161324
Kompetsi Keahlian : Avionic Electrik
Program Studi Keahlian : Teknologi Pesawat Udara
Sekolah : SMKS Penerbangan Ketaping
Disetujui Oleh :
Kepala Sekolah SPN Ketaping Pembimbing Sekolah
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah swt., karena dengan rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan laporan PKL yang berjudul “Communication pada Pesawat
Terbang. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
bimbingan dan bantuan, antara lain:
1. Bpk. Rendy Eka Hartandi sebagai instruktur Pembimbing PKL pada PT.GMF
AeroAsia
2. Makmur T, M.Pd., sebagai Kepala Sekolah SMKS Penerbangan Nusantara
Ketaping.
3. Eddy Suryadi sabagai wakil ketarunaan
4. Afrilola, S.Pd., sebagai wakil kurikulum.
5. Majelis guru SMKS Penerbangan Nusantara Ketaping.
6. Orang tua dan keluarga yang selalu member motivasi, dan
7. Semua pihak yang ikut berpartisipasi dalam penyusunan laporan PKL ini.
Penulis menyadari laporan PKL ini masih terdapatkesalahan. Oleh sebab itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan laporan PKL ini. Atas kritik
dan sarannya, penulis mengucapkan terima kasih.
Penulis
6
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.............................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ...................................................................... 2
1.3. Tujuan Pembuatan Laporan ....................................................... 2
1.4. Manfaat Pembutan Laporan ........................................................ 2
BAB I
PENDAHULUAN
Teknologi modern sangat berpengaruh dalam kehidupan kita sekarang. Barang siapa
yang bisa memanfaatkannya dengan baik maka akan bisa hidup dengan mudah. Disini
kita akan mengetahui salah satu teknologi yang sampai saat ini masih terus
dikembangkan, yaitu pesawat terbang. Yang saat ini sangat membantu kita. Yaitu untuk
alat transportasi yang sangat penting dalam kehidupan sekarang. Karena pesawat
terbang, kita dapat menempuh jarak yang sangat jauh dengan begitu cepat. Secara umum
istilah pesawat terbang sering juga disebut dengan pesawat udara atau kapal terbang
6
dengan tujuan pendefenisian yang sama sebagai kendaraan yang mampu terbang di
atmosfir atau udara. Seiring perkembangan zaman bentuk dan mesin pesawat terbang
mulai disempurnakan dengan alternatif yang modern. Pada 1949, dibuatlah pesawat
komersial. Pesawat ini lebih besar dari pada pesawat – pesawat sebelumnya. Didalam
pesawat terbang tersebut terdapat banyak sistem, salah satunya sistem Communication.
Communicationadalahsalah satu unsur yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
manusia. Dalam dunia penerbangan, sistem komunikasi sangat diperlukan pilot pada saat
take off dan landing hingga selamat. Sedangkan telekomunikasi sangat diperlukan untuk
setiap pengeriman atau penerima tanda dan isyarat, dari setiap sifat dasar melalui radio,
sistem optik atau sistem elektromagnetik lainnya.
Communication eksternal diperlukan untuk hubungan komunikasi antara pesawat dengan
petugas didarat sedangkan communication internal diperlukan untuk komunikasih dalam
pesawat.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, rumusan masalah penelitian ini yaitu
bagaimanakah cara penerapan communication pada pesawat terbang ?
3. Tujuan Pembuatan Laporan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini yaitu
mendeskripsikancara penerapan communication pada pesawat terbang.
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
Jasa : Penerbangan
Sejalan dengan perkembangan bisnis yang terjadi saat ini maka sekitar tahun 1998
PT. Garuda Indonesia berusaha memaksimalkan setiap divisinya untuk membentuk
strategi dua kali bisnis unit yang diharapkan dapat menghasilkan laba dan mengurangi
biaya operasi perusahaan.Hal ini sudah dilakukan oleh perusahaan penerbangan asing,
maka untuk itu PT. Garuda Indonesia harus memisahkan atau melepas salah satu divisi
perbengkelan baik komponen maupun perawatan aircraft maka dibentuknya SBU GMF
(Strategi Bussines Unit Garuda Maintenance Facility).
Facility AeroAsia (GMFAA) ditandai dengan pendirian badan usaha pada tanggal 26
April 2002, Kemudian mulai beroperasi sejak 1 Agustus 2002.Hal tersebut merupakan
strategi jangka panjang Garuda Indonesia yang dikenal dengan istilah “Airline Business
Model”.Tujuannya adalah agar Garuda kembali ke “Core Business” dan memberi
peluang bisnis yang lebih luas dan fleksibel kepada PT.Garuda Maintenance Facility
AeroAsia.Tantangan untuk berusaha mandiri Garuda Maintenance Facility diawali
dengan pengalihan karyawan Garuda ke Garuda Maintenance Facility pada bulan Juli
2003, yang sudah barang tentu menimbulkan serangkaian resiko dan dampak psikologis
baik terhadap perusahaan maupun terhadap karyawan.
Dimulai pada tahun 1949, PT. Garuda Maintenance Facility AeroAsia berasal
sebagai Divisi Teknis Garuda Indonesia Airlines di Kemayoran dan Halim
Perdanakusuma bandara di Jakarta, Indonesia. Kembali pada tahun 1984, PT. Garuda
Maintenance Facility AeroAsia pindah ke Bandara Internasional Soekarno Hatta dan
namanya sendiri sebagai Divisi Maintenance & Engineering (M & E), yang berkembang
menjadi unit bisnis mandiri langsung. Selanjutnya, pada tahun 1998 Divisi Maintenance
& Engineering berubah menjadi Unit Bisnis Strategis (SBU-GMF), yang menangani
semua kegiatan pemeliharaan armada Garuda Indonesia, sehingga mengasah daya
saingnya. Akhirnya pada tahun 2002 SBU-GMF dipisahkan dari Garuda Indonesia, dan
resmi menjadi anak perusahaan independen di bawah nama PT Garuda Maintenance
Facility AeroAsia. Selanjutnya, PT. Garuda Maintenance Facility AeroAsia kini benar
dianggap sebagai salah satu yang terbaik dan terbesar perusahaan perawatan pesawat di
wilayah tersebut serta menjadi penyedia MRO pelanggan pilihan pada tahun 2015.
Kapasitas PT. Garuda Maintenance Facility AeroAsia di rancang untuk mengakomodir
perawatan pesawat sebanyak 123 pesawat dan dapat dikembangkan sampai dengan 200
pesawat per tahun dengan mengoptimalkan hangar yang ada. PT. Garuda Maintenance
Facility AeroAsia memiliki fasilitas perawatan yang cukup untuk mendukung domestic
airline.
2. GMF MISSION
“To provide integrated and reliable Aircraft maintenance solution
for a safer sky and secured quality of life of mankind”
Di PT. GMF AeroAsia, Tbk. selain memiliki visi dan misi PT.GMF AeroAsia memiliki
nilai-nilai inti GMF atau biasa disebut dengan GMF Values, yaitu :
3. Professional
Insan GMF harus piawai dan sungguh - sungguh dalam menuntaskan tugas sesuai standar
teknis, bisnis dan etika yang berlaku.
4. Teamwork
Insan GMF harus senantiasa bekerjasama secara kompak yang dilandasi oleh rasa saling
menghormati, saling memahami fungsi dan peran masing - masing agar dapat
menyelesaikan pekerjaan sampai tuntas dengan memberdayakan seluruh sumber daya
yang dimiliki untuk mencapai tujuan perusahaan.
5. Costumer Focused.
6
Insan GMF senantiasa melakukan segala upaya dan tindakan untuk memenuhi kebutuhan
bahkan lebih dari yang diharapkan pelanggan, secara tulus dan penuh semangat.
Pada varian ini, yaitu Boeing 737-800 , cockpitnya telah dilengkapi dengan HUD
(Head Up Display). Peralatan ini biasanya dipakai pada pesawat militer / pesawat tempur.
Fungsinya adalah untuk mempermudah pilot dalam menentukan kemiringan pesawat baik
secara vertikal maupun horizontal. Pesawat ini menggunakan layar LCD yang terpadu
dalam bentuk glass cockpit. Pesawat ini menggunakan Glass Cockpit secara menyeluruh.
Sistem Glass cockpit ini dipercaya akan menjadi trend bagi pesawat-pesawat baru. Lion
Air merupakan launch customer pesawat ini.
2. Mesin : dua mesin Turbofan, antara 64,4 kN sampai 117,3 kN per mesin, CFM56-7
(600, 700, 800, 900, 900X).
4. Jarak dari ujung sayap kiri ke ujung sayap kanan : antara 28,3 m sampai 34,3 m (93,0
kaki – 112,6 kaki) (36 m untuk sayap lawi bagi -700, -800, -900).
7. Berat maksimum saat lepas landas (takeoff) : 79.010 kg (174.200 lb) (900).
10. Autopilot , display, navigasi, dan sensor oleh Honeywell (win 10).
2. Antenna.
HF Antenna – untuk menerima dan memancarkan sinyal, posisi antena di vertical
stabiliser
b. Antenna
VHF Antenna, untuk menangkap sinyal VHF, Antenna VHF di pesawat
berbentuk sirip hiu, terletak di bagian atas fuselage atau bawah fuselage.
14
15
20
17
Service Intercom.
System ini digunakan intercom antara cockpit/pilot dan cabin crew didalam pesawat atau
antara cockpit/cabin dengan petugas maintenance/servicing di beberapa tempat di sekitar
pesawat :
Komponen service Intercom
a. Amplifie
6
20
19
6
22
23
6
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
24
4.2 Saran
1. Sekolah lebih mengontrol dalam setiap yang dikerjakan oleh taruna/i dan
menerima laporan perkembangan selama praktek kerja industri.
3. Memberikan arahan serta susunan laporan apa saja yang harus dibuat agar
tersusun secara kompak dan rapih dan mencapai target.
2. Lebih ditekankan untuk target apa saja yg harus dikuasai pada tingkat prakerin.
5. Meningkatkan kerja sama yang lebih kuat lagi dengan Sekolah Penenrbangan
Nusantara (SPN) Ketaping.
6
Setelah pelaksanaan on job training di PT. GMF AeroAsia,Selama 3 bulan, ada beberapa
hal yang dapat kami sampaikan, antara lain :
3. Kami dapat mengerti bagian-bagian luar maupun dalam pesawat yang berada pada
PT.GMF Aeroasia.
25
26
6
DAFTAR PUSTAKA
Arif, Gangguan Sinyal HP Penerbangan, http://www.iptek.net.id/, diakses pada hari
Selasa, tanggal 14 April 2009, pukul 13.55 WIB,
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/451/jbptunikompp-gdl-herissadel-22527-6-babi.pdf
.
…………………………………….Aircraft Maintenance Manual
………………………………………ATA CHAPTER
Dwie at . 2007/08. 6:57 PM …………
http://dwie-cutedonxz.blogspot.com/2007/08/laporan-pkl.html.
Garuda Maintenance Fasility,Maintenance Organization Exposition
E."Network of Branches". 2008-02-14.GMF AeroAsia .http://www.gmf-
aeroasia.co.id/index.php?map=1,4 . Indonesia
F.Training Manual Book
G………………………….. http://www.gmf-aeroasia.co.id/.
H………………………………...https://id.wikipedia.org/wiki/GMF_AeroAsia.
BAB IV
KAJIAN TEORI
4.1.1.Pengertian
Water dan waste sistem merupakan suatu sistem pendistribusian air dan
limbah pembuangan dari portable water ke gelly dan
lavatory,pendistribusian ini memakai suatu sistem yang di sebut pneumatic
system.Pesawat Airbus A320 dilengkapi fasilitas dengan gelly dan lavatory
sebulum mengetahui lebih lanjut tentang sistemnya seharus sudah dapat
mengetahui apa itu gally dan lavatory penjelasannya sebagai berikut:
1.4.2.