Mikroskop merupakan suatu alat bantu dalam pratikum dengan kegunaan
dapat melihat suatu organism yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Adapun jenis-jenis Mikroskop yang sering digunakan, yaitu brightfield, darkfield, phase-contrast dan fluorescence.
Mikroskop yang sering digunakan yakni Mikroskop cahaya (brighfield).
Mikroskop ini memiliki dua tempat bayangan yang berbeda, pertama terdapat pada lensa Oculars memiliki bentuk bayangan maya tegak dan diperkecil. Sedangkan yang kedua terdapat pada lensa Objective yang memiliki bentuk bayangan nyata terbalik dan diperbesar.
Mikroskop dibagi menjadi 2 berdasarkan pada kenampakan objek yang
diamati yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi (mikroskp stereo). Sedangkan berdasarkan sumber cahaya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya maupun mikroskop electron.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penting dilaksanakannya praktikum
yang berjudul pengenalan alat bantu mengamati bagian tumbuhan berukuran mikron.
1.2. Tujuan dan Kegunaan
Tujuan pelaksanaan kegiatan pratikum ini, yaitu membiasakan praktikan
bekerja di laboratorium dengan menggutamakan keselamatan kerja dan keselamatan mikroskop. Meningkatkan kemampuan praktikan tentang komponen dan fungsi tiap komponen penting mikroskop. Mengasah keterampilan praktikan dalam mengoperasikan mikroskop.
Kegunaan pelaksanan praktikum ini, yaitu mahasiswa terbiasa bekerja di
laboratorium dengan mengutamakan keselamatan kerja dan keselamatan mikroskop. Mahasiswa mengetahui tiap komponen penting mikroskop. Mahasiswa terampil dalam mengoperasikan mikroskop.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Mikroskop adalah alat utama dalam melakukan pengamatan dalam bidang
biologi, karena dapat digunakan untuk mempelajari struktur benda-benda kecil. Ada 2 prinsip dasar yang berbeda untuk mikroskop, yaitu mikroskop optik dan mikroskop electron. Mikroskop optic dapat dibedakan menjadi mikroskop biologi dan mikroskop stereo (Tim Pengajar Biologi Dasar UNDIP, 2004). Mikroskop biologi digunakan untuk pengamatan benda tupis atau trasparan. Penyinaran diberikan dari bawah dengan sinar alam atau lampu. Sedangkan mikroskop stereo merupakan jenis yang hanya bisa digunakan untuk benda yang relatif besar. Mikroskop stereo memilikiperbesaran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat dilihat secara 3 dimensi (Tim Pengajar, 2012).
Perkembangan instrument yang berkemampuan melebihi indra manusia
berjalan seiring kemajuan sains. Penemuan dan penelitian awal tentang sel menjadi maju berkat penciptaan mikroskop pada tahun 1590 dan peningkatan mutu alat tersebut selama tahun 1600-an (Campbell, 2010).
Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting pada kehidupan
laboratorium, khususnya biologi. Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati objek yang berukuran sangat kecil (mikroskopis) (Abdullah dan Ridha M, 2014).
Tanpa bantuan mikroskop, maka untuk mengamati bagian-bagian sel dan
jarinagn dengan jelas dan rinci tidak dapat dilakukan. Mikroskop dapat membuat objek pengamatan kecil terlihat besar (Elli Arianti, 2014).
BAB 3. METODE PRAKTIKUN
3.1. Tempat dan Waktu
Kegiatan praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Agroteknologi
Unit Agronomi Universitas haluoleo, pada hari senin, 25 September 2017 pukul 10.00 sampai 11.40 WITA.
3.2. Bahan dan Alat
Bahan-bahan yang digunakan, yaitu Tomat (Lycopersicum esculentum
Mill), Jagung (Zea Mays L.), Bawang Merah (Allium cepa Fascalocicum).
Alat-alat yang digunakan, yaitu pensil, polpen, penghapus, silet,
penggaris, runcing, kertas HVS, dan tissue lensa.
3.3. Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Terlebih dahulu menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Mengambil mikroskop terlebih dahulu menggunakan dua tangan dengan hati-hati. 3. Menempatkan mokroskop tersebut diatas meja pratikum kerja dengan hati- hati. 4. Menjelaskan bagian-bagian mikroskop. 5. Menyambungkan kabel mikroskop tersebut dengan sumber listrik yang telah tersedia. 6. Menyalahkan mikroskop dengan menekan tombol On/Off. 7. Mengiris bahan yang akan diteliti dengan setipis mungkin 8. Meletakan bahan yang sudah teriris diatas kaca preparat. 9. Meneteskan air diatas dengan menggunakan pipet tetes. 10. Kemudian tutup dengan penutup kaca preparat. 11. Meletakan bahan diatas meja preparat. 12. Mengatur pencahayan dan perbesaran lensa mikroskop terhadap bahan yang diamati. 13. Mengamati sel atau jaringan. 14. Mengatur meja benda sampai posisi terendahnya. 15. Menempatkan kenop sumber cahaya ke posisi Off, dan melepaskan preparat dari meja benda. 16. Melepaskan kabel penghubung dari sumber listrik. 17. Menggambar miroskop. 18. Meletakan meja benda pada posisi tengah mikroskopdan meletakan kembali mikroskop ketempat semula.
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Pengamatan
4.2. Pembahasan
Pratikum kali ini tentang Pengenalan Alat Bantu Mengamati Bagian
Tumbuhan Yang Berukuran Mikron. Sebelum melakukan peratikum kita harus menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Seperti mikroskop, silet, pensil, pulpen, pengapus, tissue lensa, bawang, tomat, jagung.
Komponen penyusus tumbuhan yang berukura mikro, seperti sel dan
jaringan tidak dapat diamati dengan mata telanjang. Agar sel atau jaringan dapat teramati secara jelas dengan menggunakan alat bantu berupa mikroskop. Mikroskop merupakan alat bantu utama dalam melakukan pengamatan dan penelitiian dalam bidang biologi, karena dapat digunakan untuk mempelajari struktur benda-benda yang kecil. Mikroskop pertama kali ditemukan oleh seorang berkebangsaan Belanda, Antony Van Leuwoonhook. Mikroskop sendiri berasal dari bahasa latin : micro = kecil, dan scopium = penglihatan, yang memungkinkan seseorang untuk dapat mengamati obyek. Mikroskop yang digunakan adalah mikroskop cahaya (brightfield). Mikroskop cahaya menggunakan tiga jenis lensa, yaitu lensa okuler, lensa obyektif, dan kondensor. Lensa okuler dan lensa obyektif terletak pada kedua ujung tabung mikroskop sedangkan penggunaan lensa okuler tereletak pada bagian atas tabung mikroskop yang dekat dengan mata. Pada mikroskop lensa okuler dapat berbentuk lensa tunggal (monokuler) dan lensa ganda (binokuler). Bagian-bagian mikroskop yaitu sebagai berikut: kaki mikroskop, berfungsi menopang dan memperkokoh kedudukan mikroskop. Lengan mikroskop, dipergunakan untuk memegang mikroskop pada saat memindahkan mikroskop. Cermin, cermin mempunyai dua sisi, sisi cermin datar dan sisi cermin cekung, berfungsi untuk memantulkan sinar dan sumber sinar. Kondensor, tersusun dari lensa gabungan yang berfungsi mengumpulkan sinar. Diafragma, berfungsi mengatur banyaknya sinar yang masuk. Meja preparat, merupakan tempat meletakan obyek (preparat) yang akan dilihat. Tabung, di bagian atas melekat lensa okuler, dengan perbesaran tententu (15X, dan 10). Dibagian bawah tabung terdapat alat yang disebut revolver. Pada revolver tersebut terdapat lenca obyektif. Lensa obyektif, bekerja dalam pembentukan bayanan pertama, Lensa ini menentukn struktur dan bagian renik yang kan terlihat pada bayangan akhir. Lensa okuler, lensa ini berfungsi untuk memperbesar bayangn yang dihasilkan oleh lensa obyektif. Pengatur kasar dan haus, berfungsi mengatur kedudukan lensa obyektif terhadaaf objek yang akan dilihat.
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa,
mikroskop adalah alat bantu yang digunakan untuk melihat dan mengamati benda yang berukuran sangat kecil yang tidak mampu di lihat dengan mata telanjang. Kata mikroskop berasal dari bahasa latin, yaitu “mikro” yang berarti kecil dan kata “scopein” yang berarti kecil. Pemakaian mikroskop di laboratorium harus berhati-hati, karena kalau tidak nanti dapat menimbulkan kerusakan pada mikroskop. Alat yang dipakai dilaboratorium adalah mikroskop cahaya, sedangkan komponen-komponennya adalah, lensa okuler, lengan mikroskop, revolver, lensa obyektif, penjepit preparat, pengatur meja preparat, pengatur penjepit preparat, cermin, kondensor, diafragma, pengatur halus, pengatur kasar, meja preparat, tabung mikroskop, on/off, kabel dan kaki mikroskop.
5.2. Saran
Sebaiknya sebelum melakukan pratikum alangkah baiknya memastikan alat
yang akan digunakan dalam keadaan bagus.
DAFTAR PUSTAKA
Eka, 2013. ekarahamayanti.wordpress.com/2013. Diakses pada tanggal 26
September 2017 Koesmadji Wirjosoemarto, dkk, Tth. Teknik Laboratorium. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung. Tim Pengajar. 2012. Penuntun Biologi Dasar. Jurusan Biologi FMIPA UNM. Makassar. Campbell, A Neil. Dkk. 2010. Biologi. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Abdullah, Ridha M., Analisis Keterampilan Psikomotrikdalam Menggunakan
Mikroskop pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Banda Aceh, Jurnal Pendidikan Biologi, Vol III (5). Elli Ariati, 2014, Mikroskop Sedeerhana dari Botol Plastik sebagai Alat Pembelajaran pada Pengamatan Sel, Jurnal Edu Bio Tropika, Vol 2 (2).