Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM BOTANI

“PENGENALAN ALAT BANTU MENGAMATI BAGIAN


TUMBUHAN BERUKURAN MIKRON”

Oleh:

PUTU SINTYA PURNAMA DEWI


NIM: D1B1 17 187

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2017
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Mikroskop merupakan suatu alat bantu dalam pratikum dengan kegunaan


dapat melihat suatu organism yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
Adapun jenis-jenis Mikroskop yang sering digunakan, yaitu brightfield, darkfield,
phase-contrast dan fluorescence.

Mikroskop yang sering digunakan yakni Mikroskop cahaya (brighfield).


Mikroskop ini memiliki dua tempat bayangan yang berbeda, pertama terdapat
pada lensa Oculars memiliki bentuk bayangan maya tegak dan diperkecil.
Sedangkan yang kedua terdapat pada lensa Objective yang memiliki bentuk
bayangan nyata terbalik dan diperbesar.

Mikroskop dibagi menjadi 2 berdasarkan pada kenampakan objek yang


diamati yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga
dimensi (mikroskp stereo). Sedangkan berdasarkan sumber cahaya, mikroskop
dibedakan menjadi mikroskop cahaya maupun mikroskop electron.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penting dilaksanakannya praktikum


yang berjudul pengenalan alat bantu mengamati bagian tumbuhan berukuran
mikron.

1.2. Tujuan dan Kegunaan

Tujuan pelaksanaan kegiatan pratikum ini, yaitu membiasakan praktikan


bekerja di laboratorium dengan menggutamakan keselamatan kerja dan
keselamatan mikroskop. Meningkatkan kemampuan praktikan tentang komponen
dan fungsi tiap komponen penting mikroskop. Mengasah keterampilan praktikan
dalam mengoperasikan mikroskop.

Kegunaan pelaksanan praktikum ini, yaitu mahasiswa terbiasa bekerja di


laboratorium dengan mengutamakan keselamatan kerja dan keselamatan
mikroskop. Mahasiswa mengetahui tiap komponen penting mikroskop.
Mahasiswa terampil dalam mengoperasikan mikroskop.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Mikroskop adalah alat utama dalam melakukan pengamatan dalam bidang


biologi, karena dapat digunakan untuk mempelajari struktur benda-benda kecil.
Ada 2 prinsip dasar yang berbeda untuk mikroskop, yaitu mikroskop optik dan
mikroskop electron. Mikroskop optic dapat dibedakan menjadi mikroskop biologi
dan mikroskop stereo (Tim Pengajar Biologi Dasar UNDIP, 2004).
Mikroskop biologi digunakan untuk pengamatan benda tupis atau trasparan.
Penyinaran diberikan dari bawah dengan sinar alam atau lampu. Sedangkan
mikroskop stereo merupakan jenis yang hanya bisa digunakan untuk benda yang
relatif besar. Mikroskop stereo memilikiperbesaran 7 hingga 30 kali. Benda yang
diamati dengan mikroskop ini dapat dilihat secara 3 dimensi (Tim Pengajar,
2012).

Perkembangan instrument yang berkemampuan melebihi indra manusia


berjalan seiring kemajuan sains. Penemuan dan penelitian awal tentang sel
menjadi maju berkat penciptaan mikroskop pada tahun 1590 dan peningkatan
mutu alat tersebut selama tahun 1600-an (Campbell, 2010).

Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting pada kehidupan


laboratorium, khususnya biologi. Mikroskop merupakan alat bantu yang
memungkinkan kita dapat mengamati objek yang berukuran sangat kecil
(mikroskopis) (Abdullah dan Ridha M, 2014).

Tanpa bantuan mikroskop, maka untuk mengamati bagian-bagian sel dan


jarinagn dengan jelas dan rinci tidak dapat dilakukan. Mikroskop dapat membuat
objek pengamatan kecil terlihat besar (Elli Arianti, 2014).

BAB 3. METODE PRAKTIKUN

3.1. Tempat dan Waktu

Kegiatan praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Agroteknologi


Unit Agronomi Universitas haluoleo, pada hari senin, 25 September 2017
pukul 10.00 sampai 11.40 WITA.

3.2. Bahan dan Alat

Bahan-bahan yang digunakan, yaitu Tomat (Lycopersicum esculentum


Mill), Jagung (Zea Mays L.), Bawang Merah (Allium cepa Fascalocicum).

Alat-alat yang digunakan, yaitu pensil, polpen, penghapus, silet,


penggaris, runcing, kertas HVS, dan tissue lensa.

3.3. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Terlebih dahulu menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.


2. Mengambil mikroskop terlebih dahulu menggunakan dua tangan dengan
hati-hati.
3. Menempatkan mokroskop tersebut diatas meja pratikum kerja dengan hati-
hati.
4. Menjelaskan bagian-bagian mikroskop.
5. Menyambungkan kabel mikroskop tersebut dengan sumber listrik yang
telah tersedia.
6. Menyalahkan mikroskop dengan menekan tombol On/Off.
7. Mengiris bahan yang akan diteliti dengan setipis mungkin
8. Meletakan bahan yang sudah teriris diatas kaca preparat.
9. Meneteskan air diatas dengan menggunakan pipet tetes.
10. Kemudian tutup dengan penutup kaca preparat.
11. Meletakan bahan diatas meja preparat.
12. Mengatur pencahayan dan perbesaran lensa mikroskop terhadap bahan
yang diamati.
13. Mengamati sel atau jaringan.
14. Mengatur meja benda sampai posisi terendahnya.
15. Menempatkan kenop sumber cahaya ke posisi Off, dan melepaskan
preparat dari meja benda.
16. Melepaskan kabel penghubung dari sumber listrik.
17. Menggambar miroskop.
18. Meletakan meja benda pada posisi tengah mikroskopdan meletakan
kembali mikroskop ketempat semula.

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Pengamatan


4.2. Pembahasan

Pratikum kali ini tentang Pengenalan Alat Bantu Mengamati Bagian


Tumbuhan Yang Berukuran Mikron. Sebelum melakukan peratikum kita harus
menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Seperti mikroskop, silet, pensil,
pulpen, pengapus, tissue lensa, bawang, tomat, jagung.

Komponen penyusus tumbuhan yang berukura mikro, seperti sel dan


jaringan tidak dapat diamati dengan mata telanjang. Agar sel atau jaringan dapat
teramati secara jelas dengan menggunakan alat bantu berupa mikroskop.
Mikroskop merupakan alat bantu utama dalam melakukan pengamatan dan
penelitiian dalam bidang biologi, karena dapat digunakan untuk mempelajari
struktur benda-benda yang kecil. Mikroskop pertama kali ditemukan oleh seorang
berkebangsaan Belanda, Antony Van Leuwoonhook. Mikroskop sendiri berasal
dari bahasa latin : micro = kecil, dan scopium = penglihatan, yang memungkinkan
seseorang untuk dapat mengamati obyek. Mikroskop yang digunakan adalah
mikroskop cahaya (brightfield). Mikroskop cahaya menggunakan tiga jenis lensa,
yaitu lensa okuler, lensa obyektif, dan kondensor. Lensa okuler dan lensa
obyektif terletak pada kedua ujung tabung mikroskop sedangkan penggunaan
lensa okuler tereletak pada bagian atas tabung mikroskop yang dekat dengan
mata. Pada mikroskop lensa okuler dapat berbentuk lensa tunggal (monokuler)
dan lensa ganda (binokuler). Bagian-bagian mikroskop yaitu sebagai berikut: kaki
mikroskop, berfungsi menopang dan memperkokoh kedudukan mikroskop.
Lengan mikroskop, dipergunakan untuk memegang mikroskop pada saat
memindahkan mikroskop. Cermin, cermin mempunyai dua sisi, sisi cermin datar
dan sisi cermin cekung, berfungsi untuk memantulkan sinar dan sumber sinar.
Kondensor, tersusun dari lensa gabungan yang berfungsi mengumpulkan sinar.
Diafragma, berfungsi mengatur banyaknya sinar yang masuk. Meja preparat,
merupakan tempat meletakan obyek (preparat) yang akan dilihat. Tabung, di
bagian atas melekat lensa okuler, dengan perbesaran tententu (15X, dan 10).
Dibagian bawah tabung terdapat alat yang disebut revolver. Pada revolver tersebut
terdapat lenca obyektif. Lensa obyektif, bekerja dalam pembentukan bayanan
pertama, Lensa ini menentukn struktur dan bagian renik yang kan terlihat pada
bayangan akhir. Lensa okuler, lensa ini berfungsi untuk memperbesar bayangn
yang dihasilkan oleh lensa obyektif. Pengatur kasar dan haus, berfungsi mengatur
kedudukan lensa obyektif terhadaaf objek yang akan dilihat.

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa,


mikroskop adalah alat bantu yang digunakan untuk melihat dan mengamati benda
yang berukuran sangat kecil yang tidak mampu di lihat dengan mata telanjang.
Kata mikroskop berasal dari bahasa latin, yaitu “mikro” yang berarti kecil dan
kata “scopein” yang berarti kecil. Pemakaian mikroskop di laboratorium harus
berhati-hati, karena kalau tidak nanti dapat menimbulkan kerusakan pada
mikroskop. Alat yang dipakai dilaboratorium adalah mikroskop cahaya,
sedangkan komponen-komponennya adalah, lensa okuler, lengan mikroskop,
revolver, lensa obyektif, penjepit preparat, pengatur meja preparat, pengatur
penjepit preparat, cermin, kondensor, diafragma, pengatur halus, pengatur kasar,
meja preparat, tabung mikroskop, on/off, kabel dan kaki mikroskop.

5.2. Saran

Sebaiknya sebelum melakukan pratikum alangkah baiknya memastikan alat


yang akan digunakan dalam keadaan bagus.

DAFTAR PUSTAKA

Eka, 2013. ekarahamayanti.wordpress.com/2013. Diakses pada tanggal 26


September 2017
Koesmadji Wirjosoemarto, dkk, Tth. Teknik Laboratorium. Universitas
Pendidikan Indonesia. Bandung.
Tim Pengajar. 2012. Penuntun Biologi Dasar. Jurusan Biologi FMIPA UNM.
Makassar.
Campbell, A Neil. Dkk. 2010. Biologi. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Abdullah, Ridha M., Analisis Keterampilan Psikomotrikdalam Menggunakan


Mikroskop pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Banda Aceh, Jurnal
Pendidikan Biologi, Vol III (5).
Elli Ariati, 2014, Mikroskop Sedeerhana dari Botol Plastik sebagai Alat
Pembelajaran pada Pengamatan Sel, Jurnal Edu Bio Tropika, Vol 2
(2).

Anda mungkin juga menyukai