REKAYASA
LINGKUNGAN
ISYU LINGKUNGAN HIDUP
01
Abstract Kompetensi
Petunjuk Penggunaan Template Dosen Pengampu dapat menerapkan
Modul Standar untuk digunakan dan menggunakan template modul
dalam modul perkuliahan standar untuk modul-modul yang akan
Universitas Mercu Buana dipergunakannya
MODUL-1. Isyu Lingkungan Global
Ketiga, jaman era dimulainya industrialisasi, yaitu sekitar pertengahan abad ke-17
sesudah masehi.
Angka ini baru berkembang kira-kira satu juta orang setelah mengalami proses
pertumbuhan selama 700.000 tahun kemudian. Tingkat pertumbuhan penduduk
setiap tahun dalam era ini nyaris tidak berarti sama sekali, yakni 0,000041 persen.
Lambatnya pertumbuhan penduduk pada era ini disebabkan karena tingginya tingkat
kematian. Pertumbuhan penduduk terlihat meningkat pada kira-kira 6000-9000 tahun yang
Berdasarkan estimasi yang diterbitkan oleh Biro Sensus Amerika Serikat, penduduk
dunia mencapai 6,5 miliar jiwa pada tanggal 26 Februari 2006 pukul 07.16 WIB. Dari sekitar 6,5
miliar penduduk dunia, 4 miliar diantaranya tinggal di Asia. Tujuh dari sepuluh negara
berpenduduk terbanyak di dunia berada di Asia (meski Rusia juga terletak di Eropa).Sejalan
dengan proyeksi populasi, angka ini terus bertambah dengan kecepatan yang belum ada dalam
sejarah. Diperkirakan seperlima dari seluruh manusia yang pernah hidup pada enam ribu tahun
terakhir, hidup pada saat ini. Pada tanggal 19 Oktober 2012 pukul 03.36 WIB, jumlah penduduk
dunia akan mencapai 7 miliar jiwa. Badan Kependudukan PBB menetapkan tanggal 12 Oktober
1999 sebagai tanggal dimana penduduk dunia mencapai 6 miliar jiwa, sekitar 12 tahun setelah
penduduk dunia mencapai 5 miliar jiwa. Berikut adalah peringkat negara-negara di dunia
berdasarkan jumlah penduduk (2005):
Transisi vital adalah perubahan-perubahan tingkat kelahiran dan tingkat kematian yang
berpengaruh pada pertumbuhan dan mobilitas penduduk.
Pasca transisi (post transitional), dari E ke F, dicirikan oleh tingkat kematian rendah
dan tingkat kelahiran sedang.
Penduduk yang melakukan mobilisasi tidaklah semata mata untuk berpindah tempat
saja, tetapi hal itu dilakukan oleh karena dorongan dari tiga faktor yaitu: penarik, pendorong.
Dan kendala.
a. Pada tahun 1885 E.G. Ravenstin (Bogue, 1969: 755, dalam Suhardi, 2007)
mempublikasikan yang dia sebut sebagai 7 hukum-hukum perpindahan penduduk
(migrasi), yang terdiri dari:
3) Arus dan arus balik, tiap adanya arus migrasi akan terjadi juga migrasi arus
balik.
5) Dominasi wanita pindah jarak dekat, dalam jarak dekat wanita pindah lebih
banyak daripada laki-laki.
b. Faktor pendorong (push) yang bersifat sentrifugal dan penarik (pull) yang bersifat
sentripetal. Ardy (2008) mngungkapkan perpindahan dari daerah asal (area of
origin) dimungkinkan oleh karena adanya beberap faktor pendorong yaitu:
5) Menjauhkan diri dari masyarakat oleh karena tidak lagi kesempatan untuk
pengembangan diri, pekerjaan atau perkawinan.
6) Menjauhkan diri dari masyarakat oleh karena bencana alam seperti banjir,
kebakaran, kekeringan, gempa bumi, atau epidemic penyakit.
6) Penyediaan untuk melakukan berbagai kegiatan yang berbeda atau yang baru
dilihat dari berbagai sisi lingkungan, penduduk atau budaya masyarakat
sekitar.
Faktor pendorong dan penarik perpindahan penduduk ada yang negatif dan ada yang
positif” (Abidin, 2010). Faktor pendorong yang positif yaitu para migran ingin mencari atau
menambah pengalaman di daerah lain. Sedangkan faktor pendorong yang negatif yaitu fasilitas
untuk memenuhi kebutuhan hidup terbatas dan lapangan pekerjaan terbatas pada pertanian.
Faktor penarik yang positif yaitu daerah tujuan mempunyai sarana pendidikan yang memadai
dan lebih lengkap. Faktor penarik yang negatif adalah adanya lapangan pekerjaan yang lebih
bervariasi, kehidupan yang lebih mewah, sehingga apa saja yang diperlukan akan mudah
didapat dikota.
Besarnya jumlah pendatang untuk menetap pada suatu daerah dipengaruhi besarnya
faktor penarik (pull factor) daerah tersebut bagi pendatang. Semakin maju kondisi sosial
ekonomi suatu daerah akan menciptakan berbagai faktor penarik, seperti perkembangan
industri, perdagangan, pendidikan, perumahan, dan transportasi. Kondisi ini diminati oleh
penduduk daerah lain yang berharap dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Pada sisi
lain, setiap daerah mempunyai faktor pendorong (push factor) yang menyebabkan sejumlah
penduduk migrasi ke luar daerahnya. Faktor pendorong itu antara lain kesempatan kerja yang
terbatas jumlah dan jenisnya, sarana dan prasarana pendidikan yang kurang memadai,fasilitas
perumahan dan kondisi lingkungan yang kurang baik.
Everet S. Lee (1996, dalam Chotib, menambahkan bahwa selain kedua faktor
pendorong dan penarik tersebut terdapat juga faktor kendala antar daerah asal dengan daerah
tujuan, yang kemudian dikenal dengan faktor-faktor penarik kebutuhan (demand pull)
pendorong penyediaan (supply push) dan jejaring (network).
Pada masa pretransisi, menurut Sutomo (2010:7) merupakan ”fase yang memiliki ciri-ciri
adanya tingkat kelahiran yang tinggi, tetai diikuti pula dengan tingkat kematian yang tinggi.
Dengan demikian, tidak terjadi perrtumbuhan penduduk”. Pada fase ini sumber daya manusia
masih sangat rendah. pendidikan yang diteriama oleh setiap orang sangat terbatas. Hal ini
Fase transisi dibagi menjadi 3 yaitu ”awal transisi, pertengahan transisi, dan akhir
transisi” (Sutomo, 2010:7). Awal transisi memiliki ciri-ciri tingkat kematian mulai menurun, tetapi
tidak diikuti oleh penurunan tingkat kematian. Pertengahan transisi ditandai menurunnya tingkat
kelahihan, sementara tingkat kematian juga terus menurun. Sedangkan akhir transisi dicirikan
menurunnya tingkat kematian dengan cepat, sementara laju penurunan tingkat kematian sudah
melambat.
Sedangkan pada masa transisi, pendidikan sudah mulai berkembang. Masyarakat pada
masa ini sudah memiliki cukup pengetahuan untuk memenuhi kebutuhannya dan tidak terlalu
bergantung dengan alam. Penemuan-penemuan mulai bermunculan, baik dalam bidang
kesehatan maupun yang lainnya. Hal ini berdampak besar bagi kualitas kehidupan manusia
pada saat itu. Suatu perubahan yang paling besar adalah masyarakat pada saat itu sudah
dapat menernakkan dan membudidayakan tanaman(domestikasi). Dengan berubahnya sistem
hidup mereka dari hunting and gathering menjadi system yang lebih efisien yaitu domestikasi
maka masyarakat pada saat itu mulai tingal menetap di suatu daerah. kebutuhan-kebutuhan
mereka mulai dapat dipenuhi sendiri, ketergantungan pada alam pun mulai berkurang. Maka
mobilitas masyarakat pun berkurang.
Fase terakhir yaitu fase posttransisi, menurut Sutomo (2010:7) mempunyai ciri-ciri ”baik
tingkat kelahiran maupun tingkat kematian keduanya berada pada tingkat yang rendah. Dengan
demikian, laju pertumbuhan penduduk menjadi sangat kecil, bahkan dapat terjadi tidak ada lagi
pertumbuhan penduduk”.
Pada fase terakhir yaitu fase posttransisi, dimana pendidikan yang didapatkan oleh
setiap masyarakat sudah sangat tinggi, pengetahuan yang dimiliki pun bertambah dengan
pesat. Banyak penemuan –penemuan baru di segala bidang. Kualitas kesehatan dan bidang-
bidang lainnya sangat meningkat. Peningkatan teknologi menyebabkan semua kebutuhan yang
diperlukan tersedia dalam suau tempat. Orang-orang idak perlu lagi bepergian ke tempat-
tempat yang jauh untuk memenuhi kebutuhannya. Hal ini menyebabkan mobilitas penduduk
pada masa itu sangat rendah.
Udara bersih merupakan kebutuhan mutlak bagi kelangsungan hidup manusia. Udara
bersih banyak mengandung oksigen. Semakin banyak jumlah penduduk berarti semakin banyak
oksigen yang diperlukan. Bertambahnya pemukiman, alat transportasi, dan kawasan industri
yang menggunakan bahan bakar fosil (minyak bumi, bensin, solar, dan batu bara)
mengakibatkan kadar CO2 dan CO di udara semakin tinggi. Berbagai kegiatan industri juga
menghasilkan gas-gas pencemar seperti oksida nitrogen (NOx) dan oksida belerang (SOx) di
udara. Zat-zat sisa itu dihasilkan akibat dari pembakaran yang tidak sempurna.
Air merupakan kebutuhan mutlak makhluk hidup. Akan tetapi, air yang dibutuhkan
manusia sebagai mkhluk hidup adalah air bersih. Air bersih digunakan untuk kebutuhan
penduduk atau rumah tangga sehari-hari. Bersih merupakan air yang memenuhi syarat
kualitas yang meliputi syarat fisika ,kimia ,dan biologi. Syarat kimia yaitu air yang tidak
mengandung zat-zat kimia yang membahayakan kesehatan manusia. Syarat fisika yaitu air
tetap jernih (tidak brubah warna), tidak ada rasa, dan tidak berbau. Syarat biologi yaitu air tidak
mengandung mikrooganisme atau kuman-kuman penyakit.
Disebabkan oleh limbah rumah tangga dan limbah industri. Air biasanya disebut
tercemar ketika terganggu oleh kontaminan antropogenik dan ketika tidak bisa mendukung
kehidupan manusia, seperti air minum, dan/atau mengalami pergeseran ditandai dalam
kemampuannya untuk mendukung komunitas penyusun biotik, seperti ikan. Fenomena alam
seperti gunung berapi, algae blooms, badai, dan gempa bumi juga menyebabkan perubahan
besar dalam kualitas air dan status ekologi air.
Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan
manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga
mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan
manusia. Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi
pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah,
bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata. Di negara-negara berkembang, seperti
Indonesia, pencemaran air merupakan penyebab utama gangguan kesehatan
manusia/penyakit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di seluruh dunia, lebih dari 14.000
orang meninggal dunia setiap hari akibat penyakit yang ditimbulkan oleh pencemaran air.
Saat ini masalah lingkungan cukup sering diperbincangkansehingga jagad raya hanya
tinggal menunggu masa kehancurannya saja.
a. Kekeringan : kekeringan adalah kekurangan air yang terjadi akibat sumber air tidak
dapat menyediakan kebutuhan air bagi manusia dan makhluk hidup yang lainnya.
b. Banjir : merupakan fenomena alam ketika sungai tidak dapat menampung limpahan air
hujan karena proses influasi mengalami penurunan. Itu semua dapat terjadi karena
hijauan penahan air larian berkurang.
c. Longsor : adalah terkikisnya daratan oleh air larian karena penahan air berkurang.
d. Erosi pantai : alah terkikisnya lahan daratan pantai akibat gelombang air laut.
e. Instrusi Air Laut : air laut (asin) mengisi ruang bawah tanah telah banyak digunakan
oleh manusia dan tidak adanya tahanan instrusi air laut seperti kawasan mangrove.
a. Kebaran Hutan : Proses kebakaran hutan dapat terjadi dengan alami atau ulah manusia
. kebakaran oleh manusia biasanya karena bermaksut pembukaan lahan untuk
perkembunan,.
b. Pencemaran minyak lepas pantai : hasil ekploitasi minyak bumi di angkut oleh kapal
tanker ke tempat pengolahan minyak bumi. Pencemaran minyak lepas pantai di
akibatkan oleh system penampungan yang bocor atau kapal tenggelam yang
menyebankan lepasnya minyak ke perairan.
Sebelumnya orang menduga masalah lingkungan global lebih banyak dipengaruhi faktor
alam, seperti iklim, yang mencakup temperatur, curah hujan, kelembaban, tekanan udara
dll.Belakangan orang mulai menyadari bahwa aktifitas manusia pun mempengaruhi iklim dan
lingkungan secara signifikan.Ambilah contoh penebangan hutan, mempengaruhi perubahan
suhu dan curah hujan secara lokal.Ketika area hutan yang hilang semakin luas, maka akibat
yang ditimbulkan bukan lagi lokal tapi sudah berskala regional.
b. Semakin lama daerah-daerah resapan air makin berkurang, akibatnya terjadi krisis
air tanah. Di sisi lain di beberapa kawasan berkemiringan cukup tajam menjadi
rawan longsor, karena pepohonan yang tadinya menyangga sistem kekuatan tanah
semakin berkurang. Kemudian karena resapan air ke tanah berkurang, terjadilah
over-flow pada air permukaan.Ketika kondisi ini beresonansi dengan sistem drainase
yang buruk di perkotaan terjadilah banjir. Banjir akan membawa berbagai
penderitaan. Masalah langsungnya misalnya korban jiwa dan harta. Masalah tidak
langsungnya misalnya mewabahnya berbagai penyakit, seperti malaria, demam
berdarah, muntaber dll.
c. Sekarang kita beralih ke masalah eksploitasi energi. Saat ini Indonesia misalnya
masih sangat bergantung pada sumber energi minyak bumi.Ini yang menjelaskan
betapa hebohnya pemerintah dan masyarakat akibat masalah minyak.Pemerintah
bingung menutupi anggaran belanja negara, karena besarnya pengeluaran untuk
impor minyak.Masyarakat bingung sebab kenaikan harga minyak memililiki efek
berantai pada kenaikan harga barang-barang di lapangan.
d. Yang ingin saya tekankan di sini adalah bahwa penggunaan minyak dari sisi
lingkungan, dan lebih spesifiknya sisi komposisi udara di atmosfir, berarti
peningkatan gas carbon dioxida (CO2). Gas ini, bersama lima jenis gas lain,
diketahui menjadi penyebab terjadinya efek pemanasan global (global warming).
Diperkirakan diantara tahun 1990-2100 akan terjadi kenaikan rata-rata suhu global
sekitar 1,4 sampai 5,8 derajat celsius. Akibatnya akan terjadi kenaikan rata-rata
permukaan air laut, disebabkan mencairnya gunung-gunung es di kutub. Banyak
kawasan di dunia akan terendam air laut. Akan terjadi perubahan iklim global. Hujan
e. Para peneliti dan ilmuwan yang bergerak di bidang lingkungan sudah sangat ngeri
membayangkan bencana besar yang akan melanda umat manusia. Yang jadi
masalah, kesadaran akan permasalahan lingkungan ini belum merata di tengah
umat manusia. Ini akan lebih jelas lagi kalau melihat tingkat kesadaran masyakat di
negara berkembang. Jangankan masyarakat umum, di kalangan pemimpin pun
kesadaran masalah lingkungan ini masih belum merata.
Dampak bagi aktiitas social ekonomi masyarakat: gangguan pada pesisir dan
kota pantai, gangguang terhadap prasarana fungsi jalan, pelabuhan dan bandara.
Gangguan terhadap pemukiman penduduk, ganggungan produktifitas
pertanian.Peningkatan resiko kanker dan wabah penyakit.
Dampak bagi makhluk hidup: lebih banyak kasus kanker kulit melanoma yang
bisa menyebabkan kematian, meningkatkan kasus katarak pada mata dan kanker
mata, menghambat daya kebal pada manusia(imun), penurunan produksi tranaman
jagung, dll, kenaikan suhu udara dan kematian pada hewan liar.
Dampaknya : proses korosi menjadi lebih cepat, iritasi pada kulit, system
pernafasan, menyebabkan pengasaman pada tanah.
Dampaknya: karena keaneragaman hayati ini memeliki potensi yang besar bagi
manusia baik dalam kesehatan, pangan maupun ekonomi
Dampak : dulunya hanya bersifat local namaun sekarang antar negara pun
melakukan proses pertukaran dan limbanya di buang di laut lepas. Dan jika itu
semua terjadi maka limbah bahan berbahaya dan racu dapat bersifat akut sampai
kematian makhluk hidup.
Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan/ atau
komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya tatanan
(komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/ udara
menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Akibatnya :
2) Erosi
5) Tanah Longsor
b. Pencemaran udara : adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau
biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia,
hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak
properti.
c. Hujan asam
pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara
seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan
pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:
2) Merusak tanaman
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O
di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh
2) Pencairan es di kutub
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung
alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari.Pembentukan
dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer.Emisi
CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju
penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga
terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.
f. Pencemaran Tanah : adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk
dan mengubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena:
kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial;
penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan
sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau
limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang
langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Dampaknya :
Penanganannya :
Remediasi
Bioremediasi
3) polusi udara di daerah perkotaan (Jakarta merupakan kota dengan udara paling
kotor ke 3 di dunia);
4) asap dan kabut dari kebakaran hutan; kebakaran hutan permanen/tidak dapat
dipadamkan;
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi
dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara saja,
melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi, dari balita sampai manula.Setiap
orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar
kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Sekecil apa pun usaha yang kita
lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi
generasi anak cucu kita kelak. Pembangunan berwawasan lingkungan adalah
usaha meningkatkan kualitas manusia secara bertahap dengan memerhatikan
faktor lingkungan.
d. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara bertahap dapat
dilakukan dengan cara membudayakan masyarakat dan kekuatan ekonomi.
e. Pengelolaan Daur Ulang Sumber Daya alam Tingkat pencemaran dan kerusakan
lingkungan dapat dikurangi dengan cara melakukan pengembangan usaha seperti
mendaur ulang bahan-bahan yang sebagian besar orang menganggap sampah
f. Sampah sebenarnya dapat dijadikan barang lain yang bisa bermanfaat dan tentunya
dengan pengolahan yang baik. Pengelolaan limbah sangat efisien dalam upaya
untuk mengatasi masalah lingkungan. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam
pengelolaan limbah dengan menggunakan konsep daur ulang adalah sebagai
berikut:
h. Pengelolaan limbah menjadi barang yang bermanfaat serta memilki nilai ekonomis.