Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun senantiasa panjatkan kepada Tuhan Yang

Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga studi lapangan dapat

saya selesaikan dengan baik dan lancar sesuai dengan waktu yang telah

direncanakan. Selanjutnya pelaksanaan studi lapangan ini tentunya tidak

dapat berjalan dengan baik tanpa bantuan bimbingan dan kerjasama serta

dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan

terimakasih dan penghormatan kepada :

1. Bapak ,Ir. Fahrizal Darminto. MTA selaku Kepala Badan Pendidikan

dan Latihan Daerah Provinsi Lampung

2. Ibu Dra. Rita Mayani,MM, selaku pembimbing studi lapangan

Laporan ini masih jauh dari kata sempurna seperti apa yang

diharapkan, untuk itu penyusun mengharapkan saran dan kritik yang

bersifat membangun agar penyusun dapat lebih baik lagi.

Hajimena, 31 Maret 2017

Vivi Febrianti.,S.Farm

i
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL : LAPORAN STUDI LAPANGAN AGENDA


KEDUDUKAN DAN PERAN PNS
DALAM NKRI PADA BPJS KESEHATAN
BANDAR LAMPUNG

LOKUS : KANTOR BPJS KESEHATAN CABANG


UTAMA BANDAR LAMPUNG

TANGGAL PELAKSANAAN : 31 MARET 2017

Hajimena, 31 Maret 2017

MENGESAHKAN PESERTA DIKLAT,

Dra. Rita Mayani, MM VIVI FEBRIANTI.S.Farm


NIP. 196705171992032003 NIP. 198802262015032001

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................. ii
DAFTAR ISI.............................................................................. iii
BAB I. PENDAHULUAN.......................................................... 1
1.1. Latar Belakang.................................................... 1
1.2. Tujuan................................................................. 3
BAB II. DESKRIPSI LOKUS..................................................... 4
BAB III. DESKRIPSI LESSON LEARNED................................. 11
3.1. Whole of Goverment ( WOG )...........................11
3.2. Manajemen ASN...............................................12
3.3. Pelayanan Publik.............................................12
BAB IV. DESKRIPSI ACTION PLAN DI TEMPAT KERJA...........14
4.1. Whole of Goverment ( WOG )............................14
4.2. Manajemen ASN.................................................14
4.3. Pelayanan Publik................................................14
BAB V. PENUTUP..................................................................15
5.1. Kesimpulan........................................................15
5.2. Saran.................................................................15

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Studi lapangan adalah salah satu proses kegiatan pengungkapan

fakta - fakta melalui observasi / pengamatan dan wawancara dalam

proses memperoleh keterangan atau data dengan cara terjun langsung ke

lapangan (Field Study). Observasi dan wawancara sudah menjadi alat

asesmen yang paling dasar dalam penelitian dan harus wajib ada.

Menurut Patton, tujuan dari observasi sendiri adalah untuk memahami

aktivitas -aktivitas yang berlangsung, menjelaskan siapa saja orang -

orang yang terlibat di dalam suatu aktivitas, memahami makna dari suatu

kejadian, serta mendeskripsikan setting yang terjadi pada suatu aktivitas.

Wawancara adalah upaya yang dilakukan seseorang atau suatu pihak

untuk mendapatkan keterangan atau pendapat mengenai sesuatu hal

yang diperlukannya untuk tujuan tertentu dari seseorang atau pihak lain

dengan cara tanya jawab. Aparatur Sipil Negara (disingkat ASN) adalah

profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan pegawai pemerintah dengan

perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.

PNS bukan saja unsur aparatur Negara, tetapi juga abdi

masyarakat yang hidup di tengah-tengah masyarakat dan bekerja untuk

kepentingan masyarakat. Kedudukan dan peranan dari Pegawai Negeri

1
dalam setiap organisasi pemerintah sangatlah menentukan, sebab

Pegawai Negeri Sipil merupakan tulang punggung pemerintahan dalam

melakukan pembangunan nasional. Sebagai aparatur Negara, Pegawai

Negeri Sipil juga sebagai abdi Negara serta abdi masyarakat yang harus

mengabdi kepada tugasnya, dan memberikan pelayanan sebaik-baiknya

kepada masyarakat.

Karena PNS memegang peranan yang sangat besar dalam

kelancaran pemerintahan serta pembangunan maka dalam hal ini

kedudukan pegawai negeri menjadi sangat penting, sebab lancar tidak

lancarnya pemerintah dan pembangunan negara tidak terlepas dari

peranandan keikutsertaan pegawai negeri. Seorang PNS harus arif dan

bijaksana di dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. PNS harus

memberikan informasi kepada masyarakat mengenai pentingnya tanda

pengenal, dan di dalam proses pembuatannya PNS juga harus

memberikan pelayanan yang baik tanpa mempersulit masyarakat.

Tempat yang akan dikunjungi pada studi lapangan ini adalah

Kantor BPJS Kesehatan Cabang Utama Bandar Lampung. Sesuai dengan

metode pengumpulan data, yaitu observasi dan wawancara. Observasi

yang akan dilakukan akan ditekankan pada bagaimana memahami

aktivitas-aktivitas yang berlangsung sesuai dengan Kedudukan dan Peran

PNS dalam NKRI, Whole of Goverment, Manajemen ASN, dan bagaimana

BPJS Cabang Utama Bandar Lampung meng-implementasikan Pelayanan

2
Publik di Kota Bandar Lampung, menjelaskan siapa saja orang-orang yang

terlibat di dalam suatu aktivitas, memahami makna dari suatu kejadian,

serta mendeskripsikan setting yang terjadi pada suatu aktivitas.

1.2 TUJUAN

Kegiatan studi lapangan ke BPJS Kesehatan bertujuan sebagai

berikut :
1. Salah satu syarat Pelatihan Dasar Golongan III di lingkungan

pemerintahan Kabupaten Lampung Selatan


2. ASN dapat memahami Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI,

bagaimana Whole of Goverment, Manajemen ASN, dan Pelayanan

Publik yang terdapat di BPJS Bandar Lampung.


3. ASN dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi dalam

melaksanakan tugas dan fungsi di unit kerja masing-masing.

BAB II
DESKRIPSI LOKUS

Kantor BPJS Kesehatan berfungsi sebagai tempat pelayanan

masyarakat yang ingin mendaftar BPJS Kesehatan manual selain itu juga

bisa menanyakan hal – hal yang berkaitan dengan layanan bpjs kesehatan

3
atau kebutuhan lainnya. Misalkan seperti pindah kelas, ganti faskes,

membuat kartu peserta bpjs dan klaim juga bisa.

BPJS Kesehatan telah memiliki kantor cabang di semua provinsi ,

termasuk salah satu nya di Lampung. Di Lampung sendiri ada beberapa

kabupaten dan kota. BPJS Kesehatan telah memiliki kantor cabang

pembantu dimasing – masing kabupaten juga. Sehingga masyarakat

umum dan peserta bpjs dapat dengan mudah mendapatkan pelayanan

BPJS.

Kantor Cabang Utama BPJS Kesehatan Bandar Lampung

beralamatkan Jl. Zainal Abidin Pagar Alam No.35 Rajabasa Kota Bandar

Lampung, Telepon: (0721) 700444. Alamat tersebut merupakan Kantor

BPJS Kesehatan yang menangani Provinsi, yang bekerja sebagai pusat

penanganan utama seluruh kantor cabang yang ada di kabupaten yang

ada di Lampung. Bisa dikatakan Pusat untuk Provinsi yang berhubungan

langsung dengan BPJS Kesehatan pusat yang ada di Jakarta, maka

informasi yang bisa anda dapat kan lebih lengkap dan cepat.

BPJS Kesehatan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan)

merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan khusus oleh

pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan

bagi seluruh rakyat Indonesia, terutama untuk Pegawai Negeri Sipil,

Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan

beserta keluarganya dan Badan Usaha lainnya ataupun rakyat biasa.

4
BPJS Kesehatan bersama BPJS Ketenagakerjaan (dahulu bernama

Jamsostek) merupakan program pemerintah dalam kesatuan Jaminan

Kesehatan Nasional (JKN) yang diresmikan pada tanggal 31 Desember

2013. Untuk BPJS Kesehatan mulai beroperasi sejak tanggal 1 Januari

2014, sedangkan BPJS Ketenagakerjaan mulai beroperasi sejak 1 Juli

2014. BPJS Kesehatan sebelumnya bernama Askes (Asuransi Kesehatan),

yang dikelola oleh PT Askes Indonesia (Persero), namun sesuai UU No. 24

Tahun 2011 tentang BPJS, PT. Askes Indonesia berubah menjadi BPJS

Kesehatan sejak tanggal 1 Januari 2014.

Sejarah singkat BPJS Kesehatan

 1968 - Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan yang secara

jelas mengatur pemeliharaan kesehatan bagi Pegawai Negeri dan

Penerima Pensiun (PNS dan ABRI) beserta anggota keluarganya

berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 230 Tahun 1968. Menteri

Kesehatan membentuk Badan Khusus di lingkungan Departemen

Kesehatan RI yaitu Badan Penyelenggara Dana Pemeliharaan

Kesehatan (BPDPK), dimana oleh Menteri Kesehatan RI pada waktu

itu (Prof. Dr. G.A. Siwabessy) dinyatakan sebagai cikal-bakal Asuransi

Kesehatan Nasional.

 1984 - Untuk lebih meningkatkan program jaminan pemeliharaan

kesehatan bagi peserta dan agar dapat dikelola secara profesional,

Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1984

5
tentang Pemeliharaan Kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil,Penerima

Pensiun (PNS, ABRI dan Pejabat Negara) beserta anggota

keluarganya. Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1984,

status badan penyelenggara diubah menjadi Perusahaan Umum

Husada Bhakti.

 1991 - Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1991,

kepesertaan program jaminan pemeliharaan kesehatan yang dikelola

Perum Husada Bhakti ditambah dengan Veteran dan Perintis

Kemerdekaan beserta anggota keluarganya. Disamping itu,

perusahaan diizinkan memperluas jangkauan kepesertaannya ke

badan usaha dan badan lainnya sebagai peserta sukarela.

 1992 - Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1992

status Perum diubah menjadi Perusahaan Perseroan (PT Persero)

dengan pertimbangan fleksibilitas pengelolaan keuangan, kontribusi

kepada Pemerintah dapat dinegosiasi untuk kepentingan pelayanan

kepada peserta dan manajemen lebih mandiri.

 2005 - PT. Askes (Persero) diberi tugas oleh Pemerintah melalui

Departemen Kesehatan RI, sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI

Nomor 1241/MENKES/SK/XI/2004 dan Nomor 56/MENKES/SK/I/2005,

sebagai Penyelenggara Program Jaminan Kesehatan Masyarakat

Miskin (PJKMM/ASKESKIN).

6
o Dasar Penyelenggaraan :

 UUD 1945

 UU No. 23/1992 tentang Kesehatan

 UU No.40/2004 tentang Sistem Jaminan Sosial

Nasional (SJSN)

 Keputusan Menteri Kesehatan Nomor

1241/MENKES/SK/XI/2004 dan Nomor

56/MENKES/SK/I/2005,

o Prinsip Penyelenggaraan mengacu pada :

 Diselenggarakan secara serentak di seluruh Indonesia

dengan asas gotong royong sehingga terjadi subsidi silang.

 Mengacu pada prinsip asuransi kesehatan sosial.

 Pelayanan kesehatan dengan prinsip managed care

dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.

 Program diselenggarakan dengan prinsip nirlaba.

 Menjamin adanya protabilitas dan ekuitas dalam

pelayanan kepada peserta.

 Adanya akuntabilitas dan transparansi yang terjamin dengan

mengutamakan prinsip kehati-hatian, efisiensi dan efektifitas.

7
 2014 - Mulai tanggal 1 Januari 2014, PT Askes Indonesia (Persero)

berubah nama menjadi BPJS Kesehatan sesuai dengan Undang-

Undang no. 24 tahun 2011 tentang BPJS.

VISI dan MISI BPJS Kesehatan

Visi

 Terwujudnya Jaminan Kesehatan (JKN-KIS) yang berkualitas dan

berkesinambungan bagi seluruh Penduduk Indonesia pada tahun

2019 berlandaskan gotong royong yang berkeadilan melalui BPJS

Kesehatan yang handal, unggul dan terpercaya

Misi

1. Meningkatkan kualitas layanan yang berkeadilan kepada

peserta, pemberi pelayanan kesehatan dan pemangku

kepentingan lainnya melalui sistem kerja yang efektif dan

efisien.

2. Memperluas kepesertaan JKN-KIS mencakup seluruh Indonesia

paling lambat 1 Januari 2019 melalui peningkatan kemitraan

dengan seluruh pemangku kepentingan dan mendorong

partisipasi masyarakat serta meningkatkan kepatuhan

kepesertaan.

3. Menjaga kesinambungan program JKN-KIS dengan

mengoptimalkan kolektibiltas iuran, system pembayaran

8
fasilitas kesehatan dan pengelolaan keuangan secara

transparan dan akuntabel.

4. Memperkuat kebijakan dan implementasi program JKN-KIS

melalui peningkatan kerja sama antar lembaga, kemitraan,

koordinasi dan komunikasi dengan seluruh pemangku

kepentingan.

5. Memperkuat kapasitas dan tata kelola organisasi dengan

didukung dengan SDM yang profesional, penelitian,

perencanaan dan evaluasi, pengelolaan proses bisnis dan

manajemen resiko yang efektif dan efisien serta infrastruktur

dan teknologi informasi yang handal.

Logo BPJS Kesehatan

9
Warna makna logo BPJS Kesehatan, biru melambangkan kedamaian dan

kejujuran, hijau melambangkan kemurnian dan kesehatan.


Menjadi peserta BPJS tidak hanya wajib bagi pekerja disektor formal,

namun juga pekerja informal. Para pekerja wajib mendaftarkan dirinya dan

membayar iuran sesuai dengan tingkatan manfaat yang diinginkan.

Jaminan kesehatan secara universal diharapkan bias dimulai secara

bertahap pada 2014 hingga 2019, diharapkan seluruh warga Indonesia

sudah memiliki jaminan kesehatan tersebut. Menteri Kesehatan

menyatakan bahwa BPJS Kesehatan akan diupayakan untuk

menanggung segala jenis penyakit namun dengan melakukan upaya

efisiensi.

BAB III
DESKRIPSI LESSON LEARNED

Berdasarkan hasil studi lapangan dengan pengambilan data

wawancara ( tanya jawab ) dan observasi penyusun menilai dan

memahami bagaimana peran BPJS Kesehatan Cabang Utama Bandar

Lampung terrhadap Whole of Goverment, Manajemen ASN, dan Pelayanan

Publik di Kota Bandar Lampung.

10
3.1. Whole Of Goverment

Whole Of Government (WoG) adalah sebuah pendekatan

penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif

pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi

yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan,

manajemen program dan pelayanan publik.


Berdasarkan hasil observasi studi lapangan di Kantor BPJS Kesehatan

Cabang Utama Bandar Lampung WoG diterapkan dengan sangat baik.

WoG melibatkan sejumlah instansi yang terkait diantaranya,pihak

perbankan dalam proses pembayaran iuran (BRI, BNI, BTN, Mandiri),

Indomart, Alfamart, proses pendataan (Disduk Capil), Bagian hukum

(Kejari dan Kejati), Kepatuhan pembayaran di Kabupaten (BPKAD), dan

koordinasi dengan instansi lainnya adalah Dinas Kesehatan, Dinas Sosial

dan Dinas Ketenaga Kerjaan.

3.2. Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan

Pegawai yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari

intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.

Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai

sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya Aparatur Sipil

Negara yang unggul selaras dengan perkembangan zaman.

11
Berdasarkan hasil observasi studi lapangan di Kantor BPJS Kesehatan

Cabang Utama Bandar Lampung mereka menjalankan manajemen yang

baik, profesional, memiliki etika profesi, bebas politik, bersih dari KKN dan

menjalankan kebijakan sesuai dengan UU No. 24 Tahun 2014 tentang

BPJS dan Peraturan Presiden.

3.4. Pelayanan Publik

Undang-Undang nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik,

dijelaskan bahwa Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan

dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk atas

barang, jasa, dan/atau pelayanan administrative yang disediakan oleh

penyelenggara pelayanan publik.


Berdasarkan hasil observasi studi lapangan di Kantor BPJS Kesehatan

Cabang Utama Bandar Lampung mereka memberikan pelayanan yang

prima terhadap masyarakat, dalam pelayanan mereka berfokus pada

kecepatan, aksesibilitas, solusi dengan empati, sedangkan untuk standar

minimal interaksi mereka menerapkan Senyum, Empati dan Kontak Mata.

Pembayaran iuran BPJS yang partisipatif dan transparan, melayani dengan

tidak diskriminatif, sistem BPJS online yang aksesibel, dan pelayanan yang

akuntabel.

12
BAB IV
DESKRIPSI ACTION PLAN DI TEMPAT KERJA

4.1. Whole Of Goverment

Penerapan Whole of Government (WoG) yang dapat diterapkan di


Puskesmas Rawat Inap Bakauheni adalah dengan melakukan koordinasi
dengan Kepala Puskesmas, dengan pemegang program, koordinasi lintas
profesi, koordinasi dengan Dinas Kesehatan, dan BPJS Cabang Kalianda
agar dapat memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat dan
tercapainya Visi dan Misi Puskesmas Rawat Inap Bakauheni.

13
4.2. Manajemen ASN

Penerapan Manajemen ASN yang dapat dilakukan di Puskesmas


Rawat Inap Bakauheni adalah memahami konsep dan kebijakan
manajemen ASN serta mengimplementasikan kebijakan tersebut dalam
keseharian agar dapat bersama-sama mencapai tujuan dan menciptakan
profesionalisme ASN, sehingga ASN mampu memahami memahami
kedudukan, peran, hak dan kewajiban, dan kode etik ASN, konsep system
merit dalam pengelolaan ASN.

4.3. Pelayanan Publik

Memberikan pelayanan yang prima terhadap masyarakat adalah hal

yang akan di implementasikan di Puskesmas Rawat Inap Bakauheni secara

terus menerus, menerapkan senyum, salam, sapa, sopan, dan santun

terhadap pasien.

BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari laporan kegiatan studi

lapangan ini antara lain :


1. Kegiatan laporan kegiatan studi lapangan merupakan salah satu

syarat pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Kabupaten

Lampung Selatan.

14
2. Penulis lebih memahami mengenai kedudukan serta peran sebagai

ASN yang bertanggung jawab terhadap NKRI dan masyarakat.


3. Penulis lebih memahami penerapan dan aktualisasi WoG di tempat

kerja.
4. Penulis lebih memahami mengenai pentingnya pelayanan yang

berkualitas terhadap masyarakat yang dilayani dalam rangka

mencapai tujuan dan profesionalisme kerja.


5.2. Saran
Saran yang dapat penulis berikan untuk meningkatan pemahaman

kedudukan dan peran ASN dalam NKRI adalah sebagai berikut :


1. Nilai dasar profesi ASN mengenai kedudukan dan peran ASN dalam
NKRI (Manajemen ASN, WoG, Pelayanan Publik) hendaknya bukan
hanya dilakukan sebagai syarat diklat prajabatan tetapi juga tetap
terus diimplementasikan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi
kerjanya.

15

Anda mungkin juga menyukai