Anda di halaman 1dari 29

1

PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN


DAERAH
TERHADAP KUALITAS INFORMASI LAPORAN KEUANGAN DENGAN
SISTEM PENGENDALIAN INTERN SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING
(Studi Empiris pada SKPD Kota Solok)

ARTIKEL

Oleh :

HARKEN DRAMA
NIM : 57690/2010

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014
2
3

PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI TERHADAP


KUALITAS INFORMASI LAPORAN KEUANGAN DENGAN SISTEM
PENGENDALIAN INTERN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(Studi empiris Pada SKPD Kota Solok)

HARKEN DRAMA
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang
Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus Air Tawar
email: harkend@yahool.com

ABSTRACT

This study aims to examine the influence of the quality of financial


reporting information, internal control system, on the quality of financial reporting
information. This study is classified as a type of research that is causative.
The population in this study is the Regional Working Units (on education).
The sample in this study is the staff / employees of the importance of the financial
part of the respondents were 68 respondents. The data was collected by
distributing questionnaires to the respondents directly concerned. Technical
analysis of the data used is multiple regression with SPSS 16.
Conclusion The study shows: the influence of the implementation of
regional financial accounting system on the internal control system of thitung >
ttabel yaitu 3,766 > 1,977. This shows that this study can prove that the
implementation of regional financial accounting system (X1) has a significant
influence on the Information Quality of Financial Statements, that the first
hypothesis is accepted. The implementation of regional financial accounting
system on the quality of financial statement information of t> t table is 2,444 >
1,997. This shows that this study can prove the the quality of financial reporting
information has a significant influence on the Information Quality of Financial
Statements (Y), that the second hypothesis is accepted. internal control system of
t> t table is 1,709 < 1,997. This shows that this study can not prove that internal
control system (X2) has a significant influence on the Information Quality of
Financial Statements, that the first hypothesis is rejected.

Keywords: the implementation of regional financial accounting system on the


quality of financial reporting information with internal control system as an
intervening variable
4

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penerapan sistem


akuntansi keuangan daerah, sistem pengendalian intern kualitas informasi laporan
keuangan. Jenis penelitian ini digolongkan sebagai penelitian yang bersifat
kausatif.
Populasi dalam penelitian ini adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) Kota Solok. Sampel dalam penelitian ini adalah staf/ karyawan bagian
keuangan maka didapat responden sebanyak 68 orang responden. Data
dikumpulkan dengan menyebarkan langsung kuesioner kepada responden yang
bersangkutan. Teknis analisis data yang digunakan adalah regresi berganda
dengan bantuan SPSS 16.
Kesimpulan penelitian menunjukan: pengaruh penerapan sistem akuntansi
keuangan daerah terhadap sistem pengendalian intern thitung > ttabel yaitu 3,766
> 1,977. Hal ini menunjukan bahwa penelitian ini dapat membuktikan bahwa
penerapan sistem akuntansi keuangan daerah (X1) mempunyai pengaruh
signifikan terhadap sistem pengendalian intern (X2), sehingga hipotesis pertama
diterima. Penerapan sistem akuntansi keuangan daerah terhadap kualitas informasi
laporan keuangan thitung > ttabel yaitu 2,444 > 1,997. Hal ini menunjukan bahwa
penelitian ini dapat membuktikan bahwa Penerapan sistem akuntansi keuangan
daerah (X1) mempunyai pengaruh signifikan terhadap Kualitas Informasi
Laporan Keuangan (Y), sehingga hipotesis kedua diterima. sistem pengendalian
intern (X2) terhadap kualitas informasi laporan keuangan thitung < ttabel yaitu
1,709 < 1,997. Hal ini menunjukan bahwa penelitian ini tidak dapat membuktikan
bahwa sistem pengendalian intern (X2) mempunyai pengaruh signifikan terhadap
Kualitas Informasi Laporan Keuangan, sehingga hipotesis pertama ditolak.

Kata kunci : Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah terhadap


kualitas informasi laporan keuangan Dengan Sistem Pengendalian Intern
Sebagai Variabel Intervening
5

A. Latar Belakang masalah pertanggungjawaban atau account-


tability.
Informasi yang berkualitas Sistem Akuntansi Keuangan
ialah informasi akuntansi yang Daerah yaitu serangkaian prosedur
memenuhi beberapa karakteristik mulai dari proses pengumpulan data,
sebagaimana disyaratkan dalam pencatatan, pengikhtisaran, sampai
Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun dengan pelaporan keuangan, dalam
2005 tentang Standar Akuntansi rangka pertanggungjawaban pelaksa-
Pemerintahan, yakni: Relevan, naan APBD yang dapat dilakukan
Andal, Dapat dibandingkan, dan secara manual atau menggunakan
Dapat dipahami. Kualitas informasi komputer (Permendagri No. 59 Ta-
laporan keuangan pemerintah sangat hun 2007).
dipengaruhi oleh faktor kepatuhan Penerapan Sistem Akuntansi
terhadap standar akuntansi, sumber Keuangan Daerah berpengaruh terha-
daya manusia, serta dukungan sistem dap kualitas laporan keuangan dae-
akuntansi yang ada rah, ketika Sistem Akuntansi Keua-
Laporan keuangan meru- ngan Daerah yang diterapkan dengan
pakan media informasi akuntansi baik maka akan semakin baik
untuk bisa menyampaikan hasil kualitas laporan keuangan yang diha-
kinerja pengelolaan keuangan kepada silkan.
pihak lain. Menurut PP 71 tahun Pengendalian intern menurut
2010; Informasi dalam laporan COSO 1992 dan SAS 78 dalam Hiro
keuangan pemerintah dikatakan ber- Tugiman (2005), adalah suatu proses
kualitas jika informasi tersebut me- yang dipengaruhi oleh dewan komi-
menuhi kriteria dalam akuntansi saris, manajemen dan personel satu-
pemerintahan yaitu relevan (rele- an usaha lainnya yang dirancang
vance), andal (reability), dapat dipa- untuk mendapatkan keyakinan yang
hami (understandability) dan dapat memadai tentang pencapaian tujuan
di bandingkan (comparability). (Arrens dan Loebacke, 2000) dalam
hal : Keandalan pelaporan keuangan,
Laporan keuangan merupa-
Kesesuaian dengan undang – undang
kan hasil akhir dari proses akuntansi
dan peraturan yang berlaku, efekti-
yang dirancang untuk memberikan
vitas dan efisiensi operasi
informasi kepada calon investor, dan
calon kreditor, pengguna laporan B. Perumusan Masalah
keuangan untuk mengambil kepu-
tusan. Disamping sebagai informasi, Berdasarkan latar belakang
laporan keuangan juga sebagai diatas, maka masalah dalam peneli-
tian ini adalah sebagai berikut :
6

1. Apakah penerapan sistem akun- Menurut Standar Akuntansi


tansi keuangan daerah berpe- Keuangan No. 1 dalam Ratih (2010)
ngaruh positif terhadap kualitas tujuan laporan keuangan adalah:
informasi laporan keuangan ? 1. Tujuan laporan keuangan adalah
2. Apakah penerapan sistem akun- menyediakan informasi yang me-
tansi keuangan daerah berpe- nyangkut posisi keuangan, kiner-
ngaruh positif terhadap kualitas ja, serta perubahan posisi keua-
informasi laporan keuangan de- ngan suatu perusahaan yang ber-
ngan sistem pengendalian intern manfaat bagi sejumlah besar pe-
sebagai variable intervening ? makai dalam pengambilan kepu-
tusan ekonomi.
C. Tujuan Penelitian 2. Laporan keuangan yang disusun
untuk tujuan ini memenuhi kebu-
Tujuan dari penelitian ini adalah
tuhan bersama sebagian besar
untuk membuktikan secara empiris :
pemakai.
1. Pengaruh penerapan sistem akun- 3. Laporan keuangan juga menun-
tansi keuangan daerah terhadap jukkan apa yang telah dilakukan
kualitas informasi laporan keua- manajemen atau pertanggungja-
ngan. waban manajemen atas sumber
2. Pengaruh penerapan sistem akun- daya yang dipercayakan kepada-
tansi keuangan daerah terhadap nya.
kualitas informasi laporan keua-
ngan dengan sistem pengendalian c. Komponen Laporan Keuang-
intern sebagai variabel interve- an
ning. Dalam PP No. 71 tahun 2010
laporan keuangan pemerintah pusat /
II. KAJIAN TEORI, KERANGKA daerah setidak-tidaknya terdiri dari:
KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS 1. Laporan Realisasi Anggaran
(LRA)
A. KAJIAN TEORI Menyajikan realisasi penda-
1. Kualitas Informasi Laporan patan, belanja, transfer, surplus/
Ke-angan defisit LRA, pembiayaan, sisa
lebih/ kurang pembiayaan angga-
a. Pengertian aporan Keuangan ran. LRA menggambarkan per-
Menurut Peraturan Pemerin- bandingan antara anggaran de-
tah (PP) No. 71 tahun 2010 tentang ngan realisasinya dalam satu peri-
Standar Akuntansi Pemerintah, lapo- ode pelaporan.
ran keuangan merupakan laporan ter- 2. Laporan Perubahan Saldo Angga-
struktur mengenai laporan posisi ran Lebih
keuangan dan transaksi-transaksi ya- Laporan perubahan saldo
ng dilakukan oleh suatu entitas pela- anggaran lebih menyajikan secara
poran. komparatif dengan periode sebe-
lumnya, diantaranya: saldo angga-
b. Tujuan Laporan Keuangan ran lebih awal, penggunaan saldo
anggaran lebih, sisa lebih / kurang
pembiayaan anggaran tahun berja-
7

lan, koreksi kesalahan pembukuan laporan keuangan tersebut dapat


tahun sebelumnya, dan saldo ang- dipahami, dan memenuhi kebutuhan
garan lebih akhir. pemakainya dalam pengambilan
3. Neraca keputusan, dari pengertian yang me-
Menyajikan aset, utang, dan nyesatkan, kesalahan material serta
ekuitas dana yang diperban- dapat diandalkan, sehingga laporan
dingkan dengan periode sebelum- keuangan tersebut dapat disbanding-
nya. kan dengan periode-periode sebe-
4. Laporan Operasional lumnya.
Laporan finansial mencakup Berikut merupakan prasyarat
laporan operasional yang menya- normatif yang diperlukan agar
jikan pos-pos sebagai berikut: laporan keuangan pemerintah daerah
pendapatan laporan operasional dapat memenuhi kualitas yang
kegiatan operasional, beban dari dikehendaki menurut PP No. 71 ta-
kegiatan operasional, surplus/ hun 2010:
defisit dari kegiatan non opera- 1. Relevan
sional, pos luar biasa, dan surplus Laporan keuangan bisa dikatakan re-
/ defisit laporan operasional. levan, apakah informasi yang termu-
4. Laporan Arus Kas at di dalamnya dapat mempengaruhi
Menyajikan arus kas dari ak- keputusan pengguna dengan mem-
tivitas operasi, arus kas dari akti- bantu mereka mengevaluasi peris-
vitas investasi aset non keuangan, tiwa masa lalu atau masa kini, dan
arus kas dari aktivitas pembiaya- memprediksi masa depan, serta me-
an, dan arus kas dari aktivitas non negaskan atau mengoreksi hasil
anggaran yang diperbandingkan evaluasi mereka dimasa lalu.
pada periode sebelumnya. 2. Andal
5. Laporan Perubahan Ekuitas Informasi dalam laporan keuangan
Laporan perubahan ekuitas bebas dari pengertian yang menye-
menyajikan sekurang-kurangnya: satkan dan kesalahan yang material,
ekuitas awal, surplus / defisit la- menyajikan setiap fakta secara jujur
poran operasional pada periode serta dapat diverifikasi.
bersangkutan, dan koreksi-koreksi
yang langsung menambah / me- 3. Dapat dibandingkan
ngurangi ekuitas. Informasi yang termuat dalam lapo-
6. Catatan Atas Laporan Keuangan ran keuangan akan lebih berguna jika
Menyajikan pengungkapan dapat dibandingkan dengan laporan
penjelasan yang tidak dimuat pada keuangan periode sebelumnya atau
3 laporan di atas, seperti metode laporan keuangan entitas pelaporan
penyusutan, metode yang dipakai lain pada umumnya.
dan lainnya. 4. Dapat dipahami
Informasi yang disajikan dalam lapo-
d. Kualitas Informasi Laporan ran keuangan dapat dipahami oleh
Keuangan Pemerintah Daerah peng\guna dan dinyatakan dalam
Kualitas laporan keuangan bentuk serta istilah yang disesuaikan
dapat dikatakan baik adalah apabila dengan batas pemahaman para peng-
informasi yang disajikan dalam
8

guna untuk mempelajari informasi c. Ruang Lingkup SAKD


yang dimaksud. Salah satu tujuan SAKD
adalah menyediakan informasi keua-
ngan yang lengkap, cermat, dan
2. Sistem Akuntansi Keuangan akurat sehingga dapat menyajikan
Daerah laporan keuangan yang handal, dapat
dipertanggung jawabkan dan dapat
a. Pengertian Sistem Akuntansi
digunakan oleh berbagai pihak ek-
Keuangan Daerah
sternal. Pihak eksternal pemerintah
SAKD merupakan suatu daerah yang berkepentingan terhadap
prosedur yang dimulai dari proses pemda baik secara langsung maupun
pengumpulan data, pencatatan, tidak langsung disebut sebagai stake-
pengikhtisaran, sampai dengan pela- holders yang meliputi:
poran keuangan dalam rangka per- 1. DPRD
tanggung jawaban atas kegiatan yang 2. Badan Pengawas Keuangan
telah dilaksanakan dan juga untuk 3. Investor, kreditor, dan donator
pengambilan keputusan oleh pema- 4. Analisis ekonomi dan pemerhati
kai laporan keuangan daerah. pemda
5. Rakyat
b. Tujuan SAKD 6. Pemerintah pusat
Sistem akuntansi pemerin- 7. Pemda lain (provinsi, kabupa-
tahan (sektor publik) memiliki tiga ten/kota)
tujuan pokok (Nordiawan, 2008)
yaitu: d. Karakteristik SAKD
1. Pertanggung jawaban SAKD atau Sistem Akuntansi
Akuntansi pemerintah harus mem- Pemerintah Daerah memiliki bebe-
berkan informasi keuangan yang rapa karakteristik (Nordiawan,2008),
lengkap, cermat, dalam bentuk dan diantaranya:
waktu yang tepat yang berguna bagi 1. Basis Akuntansi
pihak yang bertanggung jawab pada Dalam hal ini, sistem akun-
operasi unit - unit pemerintahan. tansi pemerintah menggunakan dua
2, Manajerial basis akuntansi yaitu basis kas untuk
Tujuan manajerial ini perlu Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
dikembangkan agar organisasi peme- dan basis akrual untuk neraca.
rintahan tingkat atas dan menengah 2. Sistem pembukuan
dapat mengandalkan informasi keua- Sistem pembukuan pada pe-
ngan atas pelaksanaan sebelumnya merintah menggunakan sistem pem-
untuk membuat keputusan atau me- bukuan berpasangan.
nyusun perencanaan masa yang akan
datang. e. Penerapan SAKD
3. Pengawasan Dalam rangka melanjutkan
Akuntansi pemerintahan harus me- reformasi dibidang pengelolaan keu-
mungkinkan terselenggaranya peme- angan daerah pemerintah telah me-
riksaan oleh aparat pengawasan nerbitkan Peraturan Pemerintah (PP)
fungsional secara efektif dan efisien. No.105 Tahun 2000 tentang Penge-
lolaan dan Pertanggungjawaban Keu-
9

angan Daerah.PP ini selanjutnya te- untuk memberikan kayakinan yang


rus diperbaharui dengan dikeluarkan- memadai tentang:
nya PP No.58 tahun 2005 tentang 1. Kegiatan yang efektif dan efi-
pengelolaan keuangan daerah. Men- sien
teri Dalam Negeri (Men-dagri) juga 2. Laporan keuangan yang dapat
telah menerbitkan Peraturan No.13 diandalkan
Tahun 2006 yang memuat pedoman 3. Pengamanan aset negara
pengelolaan keuangan daerah. 4. Ketaatan terhadap peraturan per-
Disamping itu penerapan undang-undangan
SAKD juga ditempatkan dalam upa-
ya mencapai komputerisasi dalam or- c. Unsur-Unsur Sistem Pengenda-
ganisasi pemerintah. Penerapan lian Intern
SAKD diharapkan akan menghasil- Unsur-unsur sistem pengen-
kan catatan dan laporan atas transak- dalian intern pemerintah berdasarkan
si keuangan yang terjadi dalam orga- PP No. 60 tahun 2008 (BPKP), ada-
nisasi (entitas) pemerintah daerah lah sebagai berikut:
menjadi lebih akurat, tepat, dan 1. Lingkungan pengendalian
komprehensif sehingga dapat mem- 2. Penilaian resiko
perbaiki kualitas keputusan yang 3. Kegiatan pengendalian
diambil pemakai laporan keuang- 4. Informasi dan komunikasi
an tersebut. 5. Pemantauan pengendalian intern

3. Sistem Pengendalian Intern 4. Penelitian terdahulu


a. Pengertian Sistem Pengenda- Hasil penelitian Widyaning-
lian Intern sih dan Triantoro (2011) menunjuk-
Sistem pengendalian intern (SPI) kan bahwa sistem akuntansi keu-
menurut Peraturan Pemerintah Nomor angan daerah yang berjalan efektif
60 Tahun 2008 adalah "Proses yang akan meningkatkan sistem pengen-
integral pada tindakan dan kegiatan dalian intern yang lebih baik. Sistem
yang dilakukan secara terus menerus akuntansi keuangan daerah yang
oleh pimpinan dan seluruh pegawai efektif ditunjang dengan sistem pen-
untuk memberikan keyakinan memadai gendalaian intern yang baik dapat
atas tercapainya tujuan organisasi menghasilkan informasi laporan keu-
melalui kegiatan yang efektif dan angan yang berkualitas.
efisien, keandalan pelaporan keuangan,
pengamanan aset negara, dan ketaatan Selanjutnya penelitian Safri-
terhadap peraturan perundang- da, Nadirsyah, dan Usman (2010)
undangan. meneliti tentang Pengaruh Pema-
haman Akuntansi, Pemanfaatan Sis-
b. Tujuan Sistem Pengendalian tem Informasi Akuntansi Keuangan
Intern Daerah dan Peran Internal Audit
Adapun tujuan sistem pe- terhadap Kualitas Laporan Keuangan
ngendalian intern pemerintah berda- Pemerintah Daerah (Studi pada
sarkan PP No. 60 Tahun 2008 adalah Pemerintah Kota Banda Aceh). Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa
10

pemahaman akuntansi, pemanfaatan dengan baik. Tingkat penerapan sis-


sistem akuntansi keuangan daerah tem akuntansi dapat menentukan ber-
dan peran internal audit secara si- jalan tidaknya sistem pengendalian
multan berpengaruh terhadap kua- intern dengan baik.
litas laporan keuangan pemerintah
kota Banda Aceh. 3. Hubungan sistem pengendalian
intern terhadap kualitas informasi
5. Hubungan Antar Variabel Dan laporan keuangan
Pengembangan Hipotesis Penelitian Mahmudi dalam
1. Hubungan Penerapan Sistem
Hamdani (2011) menyatakan bahwa,
Akuntansi Keuangan Daerah ter- untuk menghasilkan laporan keua-
hadap Sistem Kualitas Informasi ngan pemerintah daerah diperlukan
Laporan Keuangan proses dan tahap-tahap yang harus
Mulyadi (2001) mengkaitkan dilalui yang diatur dalam sistem
tujuan sistem akuntansi tidak lain akuntansi pemerintah daerah. Sistem
adalah untuk memperbaiki pengen- akuntansi di dalamnya mengatur
dalian akuntansi dan pengecekan tentang sistempengendalian intern
intern, yaitu untuk memperbaiki ting- (SPI), kualitas laporan keuangan
kat keandalan informasi akuntansi sangat dipengaruhi oleh bagus
dan untuk menyediakan catatan tidaknya sistem pengendalian intern
lengkap mengenai pertanggung- yang dimilikipemerintah daerah.
jawaban dan perlindungan kekayaan
perusahaan. Hal ini sejalan dengan
B. Kerangka Konseptual
penda-pat Darise (2008) yang Untuk lebih jelas kaitan
menyatakan bahwa keandalan antara variabel-variabel dalam
informasi keuangan yang disajikan penelitian ini dapat digambarkan
dalam perhitungan anggaran juga skema konseptual sebagai berikut :
sangat rendah karena sistem akun-
tansi yang diselenggarakan belum
didasarkan pada standar akuntansi Penerapan SPI KILK
dan tidak didukung oleh perangkat SAKD

data dan proses yang memadai.

2. Hubungan Penerapan Sistem Gambar 1. Kerangka Konseptual


Akuntansi Keuangan Daerah III. METODE PENELITIAN
terhadap Sistem Pengendalian
Intern A. Jenis Penelitian
Penelitian terdahulu Widya-
ningsih dan Triantoro (2011) menye- Berdasarkan rumusan
butkan sistem pengendalian akan masalah dan tujuan yang telah
berjalan dengan baik apabila didu- dijelaskan pada bab terdahulu, maka
kung dengan penerapan sistem akun- penelitian ini tergolong penelitian
tansi yang berjalan secara efektif. kausatif.
Tingkat efektifitas penerapan sistem
akuntansi dapat menentukan berjalan B. Populasi dan Sampel
tidaknya sistem pengendalian intern
1. Populasi
11

Populasi dari penelitian ini 3. Variabel endogen (dependent


adalah Satuan Kerja Perangkat variable), yaitu : Kualitas informasi
Daerah (SKPD) yang ada di Kota laporan keuangan (Y)
Solok. Berdasarkan data yang Pengukuran variabel dalam
diperoleh dari pemerintah kota Solok penelitian ini menggunakan skala
terdapat 19 SKPD yang terdiri dari likert dengan lima alternatif jawaban
Dinas, Badan, Kantor, Kecamatan dan masing-masing diberi skor yaitu:
dan Inspektorat. Sangat Setuju (SS), Seuju (S), Ragu-
ragu (RR), Tidak Setuju (TS), Sangat
Tidak Setuju STS).
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan
adalah kepala bagian atau staf yang
dalam penelitian ini adalah kuisioner.
bekerja pada bagian keuangan. Sam-
Variabel-variabel yang diukur dalam
pel diambil dengan mengguna-kan
kuisioner mencakup : 1) Penerapan
metode non probabilitas (secara tidak
Sistem Akuntansi Keuangan Daerah
acak) berdasarkan kriteria (purpose
2) Kualitas Informasi Laporan Keu-
sampling).
angan Pemerintah 3) Sistem Pengen-
C. Jenis dan Sumber Data dalian Intern. Pengisian kuisioner
dilakukan oleh kepala dinas dan staf
Jenis data yang digunakan bagian akuntansi masing-masing
dalam penelitian ini adalah data SKPD Kota Solok.
primer, yaitu data diperoleh secara
langsung dari sumber asli tanpa pe- IV. HASIL PENELITIAN
rantara dalam bentuk pernyataan-
pernyataan secara terstruktur dimana A. Gambaran Umum Objek
setiap responden dibatasi dalam Penelitian
memberikan jawaban pada alternatif Jumlah populasi pada pene-
jawaban tertentu saja. litian ini adalah sembilan belas Satu-
an Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
D. Metode Pengumpulan Data di Kota Solok Dinas, Kantor, Badan,
Untuk memperoleh data yang dan Inspektorat Daerah. Peneliti
diperlukan dalam penelitian ini dila- menjadikan seluruh populasi sebagai
kukan teknik pengumpulan data de- sampel (total sampling) karena
ngan menggunakan kuisioner. jumlahnya tidak melebihi dari 100
subjek.
E. Pengukuran Variabel Hingga batas akhir pengum-
Variabel-variabel yang digu- pulan data, kuisioner yang diterima
nakan pada penelitian ini adalah : kembali sebanyak 68 kuisioner dari
1. Variabel eksogen (Independent 72 kuisioner yang disebarkan. Ren-
variable), yaitu penerapan sistem tang waktu penyebaran dan pengum-
akuntansi keuangan daerah (X1) pulan kuisioner adalah tanggal 30
2. Variabel mediasi (intervening), Juni – 4 Juli 2014. Gambaran dan
yaitu sistem pengendalian intern penyebaran kuisioner dapat dilihat
(X2) dalam tabel dibawah ini.
12

Dari sisi usia dan berdasarkan


Tabel 4 data yang ada responden yang ber-
Tingkat Pengembalian Kuisioner usia 20-30 tahun berjumlah 22 orang
Tingkat Pengembalian Kuisioner atau 32,35% dan 29,41% responden
NO Keterangan Jumlah berusia rata-rata 31-40 tahun, se-
1
Jumlah Kuisioner yang disebar
72 dangkan yang berusia > 41 tahun
2 Jumlah kuisioner yang kembali 68 berjumlah 26 orang. Sehingga dapat
disimpulkan karakteristik responden
berdasarkan usia lebih didominasi 41
No Keterangan Jumlah Persentase
tahun ke atas.
1 SMA 10 14,8%
2 DIII 12 17,6% 3. Karakteristik Responden Ber-
3 S1 34 50% dasarkan Pendidikan Terak-
4 S2 12 17,6% hir
5 Lainnya 0
Jumlah 68 100% Tabel 7
Jumlah kuisioner yang dapat
3 diolah 68 Karakteristik responden
Responden rate 94,4%
berdasarkan Pendidikan Terakhir
Sumber: Data Primer yang diolah tahun 2014
Sumber: Data Primer yang diolah tahun 2014
Dari Tabel 7 dapat dilihat
B. Demografi Responden bahwa pendidikan terakhir responden
1. Karakteristik Responden yang paling banyak adalah Strata 1
Berdasarkan Jenis Kelamin (S1) dengan persentase sebesar 50%
Proporsi pengelompokan res- atau sebanyak 34 orang,selanjutnya
ponden berdasarkan jenis kelamin pada jenjang DIII dengan presentase
pada tabel 5 di atas ternyata res- 17,6% atau sebanyak 12 orang dan
ponden laki-laki berjumlah 28 orang Strata 2 (S2) dengan presentase
dan responden perempuan berjumlah 17,6% atau sebanyak 12 orang,
40 orang. sedangkan tingkat pendidikan SMA
adalah 14,8% atau 10 orang. Sehing-
No Keterangan
Jumlah Persentase ga dapat disimpulkan pendi-dikan
1 20-30 tahun 22 32,35% terakhir responden lebih ba-nyak
2 31-40 tahun 20 29,41% yang berpendidikan Strata 1 (S1)
3 >41 tahun 26 38,24% dibandingkan pendidikan lain-nya.
Jumlah 68 100%
4. Karakteristik Responden
2. Karakteristik Responden Ber- Berdasarkan Lama Bekerja
dasarkan Usia Berdasarkan kuisioner yang
Data tentang responden ber- dikumpulkan pada SKPD Pemerintah
dasarkan usia tersusun dalam tabel 6 Daerah Kota Solok diperoleh data
sebagai berikut: lama bekerja responden. Data
Tabel 6 tentang responden berdasarkan lama
Karakteristik Responden Berda- bekerja tersusun dalam tabel 8 seba-
sarkan Usia gai berikut:
Sumber: Data Primer yang diolah tahun 2014

Tabel 8
13

Karakteristik responden ran keuangan. Item pernyataan no. 9


berdasarkan Lama Bekerja dengan tingkat capaian responden
Sumber: Data Primer yang diolah tahun 2014
No Keterangan Jumlah Persentase
1 <5 tahun 16 24,2%
Dari sisi lama kerja, mayo-
2 6-10 tahun 12 18,2%
ritas responden adalah PNS yang te-
3 >10 tahun 38 57,6%
lah lama mengabdi. Berdasarkan data
Jumlah 66 100%
yang ada 57,6% responden di atas 10
tertinggi yaitu 96,8%, berarti dalam
tahun menjadi Pegawai Negeri Sipil,
penerapan SAKD dinas ini membuat
16 orang atau 24,2% saja yang
laporan keuangan setiap periode
memiliki pengalaman kerja <5 tahun
akuntansi. Sedangkan tingkat capai-
serta 12 orang atau 18,2% yang me-
an responden terendah item pernya-
miliki pengalaman kerja 6-10 tahun.
taan no. 5 yaitu 89,4%, berarti dalam
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
penerapan SAKD dinas ini belum
pada umumnya hal ini menunjukan
sepenuhnya melaksanakan pencata-
bahwa pengalaman kerja mempunyai
tan secara kronologis. Secara keselu-
hubungan langsung dengan pangkat
ruhan penerapan SAKD dapat
dan golongan PNS.
dikategorikan baik dengan TCR 85,1
%.
C. Deskripsi Variabel Penelitian
3. Sistem Pengendalian Intern
1. Kualitas Laporan Keuangan
Dalam variabel ini terdapat
(Y)
13 item pernyataan mengenai pene-
Dalam variabel ini terdapat
rapan SAKD dalam membuat lapo-
10 item pernyataan, hasil analisis
ran keuangan. Item pernyataan no. 4
dari variabel kualitas laporan
dengan tingkat capaian respon-den
keuangan tingkat capaian responden,
tertinggi yaitu 91,2%, berarti dalam
item pernyataan no. 7 dengan tingkat
Sistem Pengendalian Intern dinas ini
capaian responden tertinggi yaitu
dalam hal pembagian tugas dan
94,2%. Sedangkan tingkat capaian
jabatan terstruktur dengan baik.
responden terendah yaitu item
Sedangkan tingkat capaian
pernyataan no. 8 yaitu 50, 8%. Ini
responden terendah item pernyataan
berarti responden mampu menyusun
no. 6 yaitu 80,8%, berarti dalam
laporan keuangan secara lengkap,
Sistem Pengendalian Intern dinas ini
sedangkan informasi yang dihasilkan
belum sepenuhnya melaksanakan
dalam laporan keuangan SKPD
pengen-dalian intern dan manajemen
belum memenuhi kebutuhan para
terha-dap resiko. Secara keseluruhan
pengguna dari laporan keuangan
pene-rapan SAKD dapat dikategori-
pemerintah. Secara keseluruhan kua-
kan baik dengan TCR 86,7%.
litas laporan keuangan dapat dikate-
gorikan baik dengan TCR 82,2%.
D. Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
2. Penerapan Sistem Akuntansi
Uji validitas dimaksudkan
Keuangan Daerah (X2)
untuk mengetahui instrumen dalam
Dalam variabel ini terdapat
mengukur apa yang hendak diukur.
10 item pernyataan mengenai pene-
Kuisioner yang kembali dan dapat
rapan SAKD dalam membuat lapo-
diolah sebanyak 68. Untuk melihat
14

validitas dari masing-masing item reliabilitas suatu alat pengukur, se-


kuisioner digunakan corrected item- makin stabil pula alat pengukur ter-
total correlation. Jika rhitung> rtabel sebut. Menurut Nunnaly (1967)
maka dikatakan valid, rtabel untuk n = dalam Ghozali (2007), suatu dika-
68 adalah 0,240. Berikut ini meru- takan reliabel jika memberikan nilai
pakan nilai corrected item-total cor- Cronbach Alpha > 0,6. Adapun hasil
relation terkecil dari masing-masing uji reliabilitas dalam penelitian ini
instrumen: dapat dilihat dalam tabel 13.

Tabel 12 Tabel 13
Hasil Uji Reliabilitas
Nilai Cronbach’s Alpha dan Instrumen Nilai Keterangan
Corrected Item-Total Correlation Variabel Cronbach
Alpha
Nilai Corrected
Instrumen Variabel Item-Total Kualitas Laporan 0,722 Reliabel
Correlation terkecil Keuangan Daerah
Kualitas Laporan (Y)
0,278
Keuangan Daerah (Y)
Penerapan SAKD (X1) Penerapan SAKD 0,832 Reliabel
0,416
(X1)
Sistem Pengendalian
0,276
Intern Pemerintah (X2) SPI (X2) 0,942 Reliabel
Sumber: Pengolahan data statistik SPSS versi 16
(2014) Sumber: Pengolahan data statistik SPSS versi 16
(2014)
Dari tabel 12 dapat dilihat
nilai terkecil dari corrected item-to- Hasil tersebut menunjukkan
tal correlation untuk masing-masing bahwa semua variabel mempunyai
instrumen yaitu lebih dari 0,240. Cronbach Alpha yang cukup besar
Untuk instrumen penerapan SAKD yaitu di atas 0,60 sehingga dapat
(X1) corrected item-total correlation dikatakan semua konseppengukur
terkecil 0,278, untuk instrumen masing-masing variabel dari kui-
sistem pengendalian intern (X2) cor- sioner adalah reliabel sehingga untuk
rected item-total correlation terkecil selanjutnya item-item pada masing-
0,416 dan untuk instrumen kualitas masing konsep variabel tersebut
informasi laporan keuangan (Y) layakdigunakan sebagai alat ukur.
0,276. Jadi dapat dikatakan bahwa
semua item pernyataan variabel Y, E. Uji Asumsi Klasik
X1, dan X2 dinyatakan valid. 1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan un-
2. Uji Reliabilitas tuk menguji apakah distribusi data
Suatu kuisioner dikatakan mengikuti atau mendekati distribusi
reliabel atau handal jika jawaban normal, data yang baik adalah data
seseorang terhadap pertanyaan ada- yang pola distribusinya normal. Uji
lah konsisten atau stabil dari waktu normalitas dapat dilakukan dengan
ke waktu (Ghozali, 2007). Uji metode Kolmogorav-Smirnov test.
reliabilitas adalah tingkat kestabilan
suatu alat pengukur dalam mengukur Tabel 14
suatu gejala/kejadian. Semakin tinggi
15

Uji Normalitas One-Sample Uji multikolonearisitas ber-


Kolmogorov-Smirnov Test tujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi
antar variabel bebas (independen).
Unstandardized
Model regresi yang baik seharusnya
Residual
tidak terjadi korelasi diantara vari-
abel (Ghozali, 2007). Untuk dapat
N 68 menentukan apakah terdapat multi-
kolonearisitas dalam model regresi
Normal Parametersa Mean .0000000 pada penelitian ini adalah dengan
melihat nilai VIF (Variance Inflation
Std. Factor) dan tolerance serta meng-
2.62050080
Deviation analisis matrix korelasi variabel-
variabel bebas.Adapun nilai VIF
Most Extreme Absolute .147
dapat dilihat pada tabel 15.
Differences
Dari tabel 15 dapat dilihat
Positive .081
variabel penerapan SAKD (X1)
dengan nilai (VIF) 1,008 dan tole-
Negative -.147
rance > 0,992, sedangkan variabel
SPI (X2) sama dengan nilai (VIF)
Kolmogorov-Smirnov Z 1.210
1,008 dan tolerance > 0,992. Dengan
demikian dapat dikatakan tidak ter-
Asymp. Sig. (2-tailed) .107 dapat korelasi variabel-variabel
bebas antara satu dengan yang lain-
nya, atau variabel independen pada
penelitian ini bebas multikolone-
Unstandardi
zed arisitas.
Residual
N 75
3. Uji Heteroskedastisitas
Normal Parameters(a,b) Mean ,0000000
Std.
Untuk mendeteksi adanya
3,50518365
Deviation heteroskedastisitas pada penelitian
Most Extreme Absolute
Differences
,064 ini menggunakan uji Gletser. Pe-
Positive ,064 ngujian ini membandingkan signify-
Negative -,062 kan dari uji ini apabila hasilnya sig >
Kolmogorov-Smirnov Z ,551 0,05 atau 5%. Jika signifikan di atas
Asymp. Sig. (2-tailed) ,922 5% maka disimpulkan model regresi
tidak mengandung adanya heteros-
Berdasarkan tabel 14 terlihat kedastisitas. Adapun hasil pengujian
bahwa hasil uji normalitas menun- dapat dilihat pada tabel 16.
jukan level signifikasi lebih besar da-
ri yaitu 0,107 > 0,05 yang berarti Tabel 16
bahwa data terdistribusi secara Uji Heteroskedastisitas
normal. Coefficients(a)

2. Uji Multikolonearisitas
16

1. Sub Struktur I : Pengaruh


Unstandardiz
penerapan SAKD (X1) terhadap
ed Standardized
Sistem Pengendalian Intern (X2)
Coefficients Coefficients a. Uji F Statistik
Pengujian ini dilakukan untuk
Std. menguji apakah model yang digu-
Model B Error Beta t Sig.
nakan signifikan atau tidak, sehingga
dapat dipastikan apakah model
tersebut dapat digunakan untuk
1 (Consta
-.304 2.180 -.139 .890 memprediksi pengaruh variabel inde-
nt)
penden secara bersama-sama terha-
dap variabel dependen.
SAKD -.009 .033 -.034 -.276 .783

Tabel 17
SPIP .049 .028 .212 1.741 .086 Uji F Statistik

a. Dependent
Pada tabel 17 terlihat besar-
Variable: Absut

Berdasarkan tabel 16, dapat


Sum of Mean
dilihat tidak ada variabel yang sig-
nifikan dalam regresi dengan varia- Model Squares df Square F Sig.

bel AbsUt. Tingkat signifikansi > α


0,05, sehingga dapat disimpulkan 1 Regre 14. .000
235.535 1 235.535
bahwa model regresi yang digunakan ssion 181
a

dalam penelitian ini terbebas dari


heteroskedastisitas. Resid 1096.22
66 16.610
ual 9
F. Analisis Jalur
Analisis merupakan perlua-
san dari analisis regresi yang diguna- Total 1331.76
67
kan untuk menganalisis hubungan 5
kausal antar variabel dimana variabel
a. Predictors: (Constant),
bebas mempengaruhi variabel teri- SAKD
kat, baik secara langsung maupun
secara tidak langsung, melalui satu b. Dependent Variable: SPI
atau lebih variabel perantara (inter-
vening variabel). Analisis hasil pene- nya Fhitung = 14,181> Ftabel = 1,508
litian ini dilakukan berdasarkan ru- pada level sig 0,000 < 0,05. Hal ini
musan masalah dan hipotesis yang menunjukkan bahwa variabel penera-
diajukan pada bab sebelumnya. Be- pan SAKD mampu menjelaskan
sarnya koefisien pengaruh antara pengaruhnya terhadap Sistem Pe-
variabel eksogen terhadap variabek ngendalian Intern dan semua variabel
endogen diperoleh dengan langkah- eksogen berpengaruh signifikan ter-
langkah sebagai berikut : hadap variabel endogen. Maka per-
samaan yang diperoleh dapat dian-
Coefficientsa

Unstandardized Standardized 17
Coefficients Coefficients

Std.

Model B Error Beta t Sig.

dalkan atau model sudah signifikan,


sehingga dapat dilanjutkan untuk 1 (Cons
pengujian secara individual. tant)
28.608 3.312 8.637 .000

b. Uji Koefisien Determinasi


2 SAKD .219 .058 .421 3.766 .000
(R )
1. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) a. Dependent Variable: SPI

pada intinya mengukur seberapa jauh


Dari tampilan tabel 18 besar-
kemampuan model dalam menerang-
nya Adjusted R Square adalah 0,164.
kan variasi variabel dependen. Nilai
Hal ini mengidentifikasikan bahwa
koefisien determinasi adalah antara
konstribusi variabel penerapan
nol dan satu (Ghozali, 2007).
SAKD terhadap variabel Sistem Pe-
ngendalian Intern adalah sebesar
Tabel 18
16,4%, sedangkan 83,6% lain-nya
Uji Koefisien Determinasi (R2)
ditentukan oleh faktor lain di luar
Model Summaryb model yang tidak terdeteksi dalam
penelitian ini.
Std.

Error of c. Uji t Hitung


Pengujian ini dilakukan untuk
Adjusted R the
melihat pengaruh dari masing-ma-
Model R R Square Square Estimate
sing variabel independen secara
parsial terhadap variabel dependen.
1 .421a .177 .164 4.07548

Tabel 19
a. Predictors: (Constant), SAK
Uji t Hitung
b. Dependent Variable SPI

Sumber : Data Primer yang diolah


tahun 2014

Berdasarkan tabel 19 dipero-


leh besarnya PX1X2 (koefisien jalur
variabel penerapan SAKD terhadap
Sistem Pengendalian Intern) sebesar
0.421 dengan nilai thitung = 3,766 >
18

ttabel = 1,997 pada sig 0,000 < 0,05.


Total 518.279 67
Berarti koefisien jalurnya signifikan.
a. Predictors: (Constant), SPIP, SAKD
Besarnya pengaruh variabel
lain terhadap sistem pengendalian
b. Dependent Variable: Kualitas LKD
intern (Px2x1) dapat ditentukan
dengan cara berikut :
Pada tabel 20 daiatas terlihat
Px2e1 = 1 R 2 X 2 X 1 besarnya Fhitung = 4,110 > Ftabel =
1,508 pada level sig 0,021 < 0,05.
= 1 0,177 Hal ini menunjukkan bahwa variabel
penerapan SAKD dan sistem pe-
= 0,907 ngendalian intern mampu menje-
= 90,7% laskan pengaruhnya terhadap varia-
Sehingga persamaan jalurnya bel kualitas informasi laporan
adalah : keuangan semua variabel eksogen
X2 = 0,421 X1 + 0,907 berpengaruh signifikan terhadap
variabel endogen. Maka persamaan
2. Sub Struktur II : Pengaruh yang diperoleh dapat diandalkan atau
Penerapan Sistem Akuntansi model sudah signifikan, sehingga
Keuangan Daerah (X1) dan Sistem dapat dilanjutkan untuk pengujian
Pengendalian Intern (X2) Terha- secara individual.
dap Kualitas Informasi Laporan
Keuangan (Y) b. Uji Koefissien Determinasi (R2)
Pengujian ini digunakan
untuk mengukur kontribusi variable
eksogen dalam menjelaskan penga-
1) Uji F Statistik ruhnya terhadap variable endogen.
Hasil Uji F Statistik untuk Sub Tabel 21
Struktur II Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb

Tabel 20
Uji F Statistik Adjusted R Std. Error of the
ANOVAb
Model R R Square Square Estimate

1 .335a .112 .085 2.661

Sum of Mean
a. Predictors: (Constant), SPIP, SAKD
Model Squares df Square F Sig.
b. Dependent Variable: Kualitas LKD

1 Regressio
58.189 2 29.094 4.110 .021a
Berdasarkan tabel 21, terlihat
n bahwa nilai R Square adalah 0,112.
Hal ini menunjukkan bahwa kon-
Residual 460.091 65 7.078 tribusi variable penerapan sistem
akuntansi keuangan daerah dan
sistem pengendalian intern terhadap
19

variable kualitas informasi laporan informasi laporan keuangan maka


keuangan adalah sebesar 11,2% dapat ditentukan dengan rumus :
sedangkan 88,8% ditentukan oleh PYe2 = 1 R 2YX1 X 2
variabel lain yang tidak teriden-
tifikasi dalam penelitian ini.
= 1 0,112
c. Uji t Hitung
Tabel 22
= 0,942
Uji t Hitung
Coefficientsa
= 94,2%

Standardize
Maka nilai PYe2 koefisien
Unstandardized d jalur variabel lain terhadap kualitas
Coefficients Coefficients informasi laporan keuangan sebesar
94,2%. Dengan demikian dapat
Std.
digambarkan diagram jalur sub
struktur II pada gambar 6.
Model B Error Beta t Sig.
Sehingga persamaan jalurnya adalah
:
1 (Constant) 40.443 5.629 7.185 .000
Y = 0,287X1 – 0,200X2 + 0,942

SAKD .206 .084 .287 2.444 .017 3. Pengaruh Langsung dan Tidak
Langsung Dalam Penelitian
SPI -
a. Pengaruh langsung
-.125 .073 -.200 .092 1) X1 terhadap Y = Y X1 Y
1.709
= (PYXI) (PYX1)
a. Dependent Variable: Kualitas LKD = (0,287) (0,287)
Sumber : Data Primer yang diolah = 0,0824
2014
2) X2 terhadap Y =Y X2 Y
Berdasarkan tabel 22 dapat = (PYX2) (PYX2)
dilihat uji t secara parsial sebagai be- = (-0,200) (-0,200)
rikut : = 0,0400
1) PYX1 (Koefisien jalur penerapan
SAKD terhadap kualitas informasi b. Pengaruh tidak langsung
laporan keuangan) = 0,287 dengan Pengaruh tidak langsung antara vari-
nilai t hitung = 2,444 > t tabel = abel independen terhadap variabel
1,997 pada sig. 0,017 < 0,05 dengan dependen, sebagai berikut :
demikian jalurnya signifikan. X1 terhadap Y melalui X2
2) PYX2 (Koefisien jalur sistem = Y X 1 Ω X2 Y
pengendalian intern terhadap kualitas = (Pyx1) (Px2x1) (PYX2)
informasi laporan keuangan) = 0,200 = (0,287) (0,421) (-0,200)
dengan nilai t hitung = -1,709 < t = - 0,0242
tabel 1,997 pada sig. 0,092 > 0,05
dengan demikian jalurnya signifikan. Ringkasan data diatas dapat
Untuk mengetahui pengaru dilihat pada tabel 23.
variabel lain terhadap kualitas
Tabel 23
Rekapulasi Hasil Pengolahan Data
20

No Keterangan (%)
Total
(%)
thitung > ttabel yaitu 3,766 > 1,997
1 Pengaruh langsung X1 terhadap Y 8,24
dengan nilai signifikansi 0,000 <
pengaruh tidak langsung X1 - 0.05. Nilai koefisien β dari variabel
2 terhadap Y melalui X2 2,42
X1 0,421. Dalam penelitian ini me-
Total pengaruh X1 terhadap Y 10,66
4,0
nunjukkan bahwa penerapan sistem
3 Pengaruh langsung X2 terhadap y 0 akuntansi keuangan daerah (X1) ber-
Total pengaruh X2 terhadap Y 4,00 pengaruh signifikan positif terhadap
Total pengaruh X1 dan X2
terhadap Y 14,66 sistem pengendalian intern (X2).
4 Pengaruh variabel lain terhadap Y 94,2
Kesimpulannya, hipotesis pertama
TOTAL 108,86
pada penelitian ini diterima.
Sumber : Data Primer Diolah 2014
2. Pengujian Hipotesis 2:
Dari tabel rekapitulasi hasil Penerapan SAKD berpengaruh
pengolahan data diatas, dapat dilihat signifikan positif terhadap kualitas
bahwa pengaruh penerapan SAKD informasi laporan keuangan
terhadap kualitas informasi laporan Besarnya koefisien jalur vari-
keuangan secara langsung adalah abel penerapan SAKD terhadap kua-
8,24% Pengaruh tidak langsung litas informasi laporan keuangan me-
penerapan SAKD ter-hadap kualitas miliki thitung > ttabel yaitu 2,444 >
informasi laporan keuangan melalui 1,997 dengan nilai signifikansi 0,017
sistem pengen-dalian intern adalah < 0.05. Nilai koefisien β dari vari-
-2,42% , sedangkan pengaruh sistem abel X1 0,287. Dalam penelitian ini
pengen-dalian intern terhadap menunjukkan bahwa penerapan sis-
kualitas infor-masi laporan keuangan tem akuntansi keuangan daerah (X1)
adalah 4,00 %. berpengaruh signifikan positif terha-
Jadi total pengaruh langsung dap kualitas informasi laporan keu-
dan tidak langsung dalam penelitian angan (Y). Kesimpulannya, hipotesis
ini terhadap kualitas informasi pertama pada penelitian ini diterima.
laporan keuangan adalah 9,82%, Besarnya koefisien jalur vari-
sedangkan 94,2% ditentukan oleh abel sistem pengendalian intern ter-
factor-faktor lain yang tidak diteliti. hadap kualitas informasi laporan
keuangan memiliki thitung > ttabel yaitu
G. Pengujian Hipotesis -1,709 < 1,997 dengan nilai
Pengujian hipotesis dilakukan signifikansi 0,092 > 0.05. Nilai
dengan membandingkan nilai sig. de- koefisien β dari variabel X2 -0,200.
ngan α yang diajukan yaitu α = 0,05 Dalam penelitian ini menunjukkan
hipotesis diterima jika nilai sig. ≤ α bahwa sistem pengendalian intern
0,05, (X2) tidak berpengaruh signifikan
positif terhadap kualitas informasi
1. Pengujian Hipotesis 1: laporan keuangan (Y). Kesimpulan-
Penerapan SAKD berpengaruh nya, hipotesis kedua pada penelitian
signifikan positif terhadap ini ditolak.
pengendalian intern.
Besarnya koefisien jalur 3. Pengujian Hipotesis 3: Sistem
variabel penerapan SAKD terhadap pengendalian Intern tidak
sistem pengendalian intern memiliki berpengaruh signifikan positif
21

terhadap kualitas informasi Kota Solok berdasarkan pemeriksaan


laporan keuangan laporan keuangan pemerintah daerah
sBesarnya koefisien jalur pada tahun anggaran 2007 sampai
variabel sistem pengendalian intern dengan tahun anggaran 2012 mem-
terhadap kualitas informasi laporan peroleh opini Wajar Dengan Penge-
keuangan memiliki thitung > ttabel yaitu cualian (WDP), sedangkan pada
-1,709 < 1,997 dengan nilai tahun 2013 Pemda Kota Solok ber-
signifikansi 0,092 > 0.05. Nilai hasil memperoleh opini Wajar Tanpa
koefisien β dari variabel X2 -0,200. Pengecualian (WTP).
Dalam penelitian ini menunjukkan Hasil penelitian ini sejalan
bahwa sistem pengendalian intern dengan teori yang dikemukakan oleh
(X2) tidak berpengaruh signifikan Abdul Halim (2004) yang menya-
positif terhadap kualitas informasi takan untuk dapat menyediakan in-
laporan keuangan (Y). Kesimpulan- formasi secara tepat dan akurat
nya, hipotesis ketiga pada penelitian dibutuhkan suatu sistem yang dapat
ini ditolak. digunakan dalam rangka penyediaan
informasi, yang mana pada SKPD
H. PEMBAHASAN Kota Solok bisa memberikan infor-
masi tentang laporan keuangan sesu-
1.Pengaruh Penerapan SAKD ai dengan sistem akuntansi keuangan
terhadap Kualitas Laporan daerah. Jadi jelas bahwa untuk mem-
Keuangan Daerah peroleh kualitas laporan keuangan
Penelitian ini bertujuan untuk daerah sesuai dengan SAP harus
melihat seberapa besar pengaruh melalui penerapan sistem akuntansi
penerapan SAKD terhadap kualitas keuangan daerah yang baik pula.
laporan keuangan daerah. Dari hasil Hasil penelitian ini sejalan
pengujian hipotesis ditemukan bah- dengan penelitian sebelumnya yang
wa penerapan SAKD berpengaruh dilakukan oleh Safrida, Nadirsyah,
signifikan positif terhadap kualitas dan Usman (2010) meneliti tentang
laporan keuangan. Hal ini berarti Pengaruh Pemahaman Akuntansi,
bahwa hasil penelitian ini sesuai Pemanfaatan Sistem Informasi
dengan hipotesis yang penulis Akuntansi Keuangan Daerah dan Pe-
kemukakan sebelum dilakukannya ran Internal Audit terhadap Kualitas
penelitian. Laporan Keuangan Pemerintah Dae-
Berdasarkan hasil penelitian rah (Studi pada Pemerintah Kota
ini dapat menggambarkan bahwa Banda Aceh). Hasil penelitian ini
responden pada SKPD Kota Solok menunjukkan bahwa pemahaman
sudah sepenuhnya menerapkan sis- akuntansi, pemanfaatan sistem
tem akuntansi keuangan daerah da- akuntansi keuangan daerah dan peran
lam membuat laporan keuangan. internal audit secara simultan
Hasil penelitian mengindikasi bahwa berpengaruh terhadap kualitas
penerapan SAKD berpengaruh sig- laporan keuangan pemerintah kota
nifikan positif dan mempengaruhi Banda Aceh.
kualitas laporan keuangan pada Apabila penerapan SAKD
SKPD Kota Solok. Hal ini dapat di- pada pemerintah daerah dilaksanakan
lihat dari fakta yang terjadi di Pemda sesuai dengan aturan yang berlaku
22

maka akan menghasilkan laporan ponden pada SKPD Kota Solok


keuangan yang berkualitas. Disam- sudah sepenuhnya menerapkan sis-
ping itu, dilihat dari data distribusi tem akuntansi keuangan daerah da-
frekuensi untuk variabel penerapan lam membuat laporan keuangan.
SAKD yang mana TCR untuk Hasil penelitian mengindikasi bahwa
variabel ini berada pada kategori penerapan SAKD berpengaruh signi-
baik. Pada kenyataannya berdasarkan fikan positif dan mempengaruhi sis-
uji penelitian yang dilakukan bahwa tem pengendalian intern pada SKPD
penerapan SAKD berpengaruh sig- Kota Solok.
nifikan positif terhadap kualitas lapo- Hasil penelitian ini sejalan
ran keuangan daerah. dengan teori yang dikemukakan oleh
Hal ini diasumsikan bahwa Mulyadi (2001) mengkaitkan tujuan
staf/pegawai SKPD terutama bagian sistem akuntansi tidak lain adalah
keuangan/akuntansi sudah memiliki untuk memperbaiki pengendalian
pengetahuan tentang bagaimana me- akuntansi dan pengecekan intern,
nggunakan sistem akuntansi dengan yaitu untuk memperbaiki tingkat
baik atau sesuai dengan aturan yang keandalan informasi akuntansi dan
berlaku, dikarenakan adanya pela- untuk menyediakan catatan lengkap
tihan dan sosialisasi yang diberikan mengenai pertanggung jawaban dan
kepada staf/pegawai SKPD bagai- perlindungan kekayaan perusahaan.
mana menerapkan SAKD tersebut Sistem akuntansi yang lemah
dalam membuat laporan keuangan. menyebabkan laporan keuangan
Selain itu, juga disebabkan oleh ba- yang dihasilkan juga kurang handal
nyaknya pegawai atau staf yang dan kurang relevan untuk pembuatan
menduduki posisi bagian keuangan keputusan (Mardiasmo, 2004).
memiliki latar belakang pendidikan
bagian keuangan sehingga laporan Hasil penelitian juga ini
keuangan yang dihasilkan bagus. sejalan dengan penelitian sebelum-
nya yang dilakukan Widyaningsih
2.Pengaruh Penerapan Sistem dan Triantoro (2011) yang meneliti
Akuntansi Keuangan Daerah tentang hubungan efektifitas sistem
terhadap Sistem Pengendalian akuntansi keuangan daerah dan pe-
Intern ngendalian intern dengan kualitas
Penelitian ini bertujuan untuk akuntabilitas keuangan, kualitas
melihat seberapa besar pengaruh laporan keuangan sebagai variabel
penerapan SAKD terhadap Sistem intervening. menunjukkan bahwa
pengendalian intern. Dari hasil pe- sistem akuntansi keuangan daerah
ngujian hipotesis ditemukan bahwa yang berjalan efektif akan mening-
penerapan SAKD berpengaruh signi- katkan sistem pengendalian intern
fikan positif terhadap Sistem pengen- yang lebih baik.
dalian intern . Hal ini berarti bahwa Penerapan sistem akuntansi
hasil penelitian ini sesuai dengan keuangan daerah yang ditunjang
hipotesis yang penulis kemukakan dengan sistem pengendalaian intern
sebelum dilakukannya penelitian. yang baik dapat menghasilkan infor-
Berdasarkan hasil penelitian masi laporan keuangan yang berkua-
ini dapat menggambarkan bahwa res- litas. Apabila penerapan sistem akun-
23

tansi keuangan daerah telah berjalan pengendalian intern), dijalankan de-


dengan sangat efektif dan sistem ngan maksimal, maka akan tercipta
pengendalian intern yang berjalan kualitas informasi keuangan yang
dengan sangat baik sehingga meng- baik pula.
hasilkan informasi laporan keuangan
yang berkualitas, tentunya hal ter- Hasil penelitian ini tidak
sebut akan mendorong meningkatnya sejalan dengan peraturan pemerintah
kualitas informasi laporan keuangan (PP) Nomor 60 Tahun 2008 bahwa
pemerintah daerah. sistem pengendalian intern yang
terkait dengan laporan keuangan
Dilihat dari distribusi fre- merupakan suatu proses yang dide-
kuensi, bahwa penerapan SAKD me- sain untuk memberikan keya-kinan
miliki pengaruh terhadap sistem pe- yang memadai atas keandalan lapo-
ngendalian intern, hal ini dapat ran keuangan sesuai dengan standar
dibuktikan dari jawaban responden akuntansi pemerintah, yang akan
terhadap kuesioner yang disebarkan. menghasilkan laporan keuangan
secara garis besar penerapan SAKD yang berkualitas
pada SKPD di Kota Solok sudah
baik. Dari rata-rata TCR sebagian Hal ini juga tidak sejalan
besar responden menjawab setuju dengan penelitian yang dilakukan
bahwa penerapan SAKD berpe- Arfianti (2011) meneliti tentang
ngaruh terhadap sistem pengendalian faktor yang mempengaruhi nilai
intern. Artinya dengan penerapan informasi laporan keungan pemerin-
SAKD yang baik maka akan ter- tah, hasil penelitian menunjukkan
wujud sistem pengendalian intern bahwa sistem pengendalian intern
yang baik. Agar sistem pengendalian tidak berpengaruh positif signifikan
intern berjalan dengan maksimal, terhadap keandalan informasi. pene-
maka diperlukan kesadaran dari se- litian yang dilakukan oleh Indriasari
mua pihak baik pimpinan maupun (2008) meneliti tentang pengaruh
bawahan untuk melaksanakannya se- kapasitas sumber daya manusia, pe-
hingga akan menghasilkan sistem pe- manfaatan teknologi informasi, dan
ngendalian intern yang baik pula. sistem pengendalian intern terhadap
nilai informasi laporan keuangan
3. Pengaruh Sistem Pengendalian pemerintah daerah.
Intern Terhadap Kualitas
Laporan Keuangan Dilihat dari distribusi fre-
Hasil penelitian ini menun- kuensi, bahwa sistem pengendalian
jukkan bahwa sistem pengendalian intern memiliki pengaruh terhadap
intern tidak berpengaruh signifikan kualitas informasi laporan keuangan,
positif terhadap kualitas informasi hal ini dapat dibuktikan dari jawaban
laporan keuangan. dengan demikian, responden terhadap kuesioner yang
jika sistem pengendalian intern pada disebarkan. secara garis besar sistem
SKPD Pemda Kota Solok baik dalam pengendalian intern pada SKPD di
artian unsur-unsur dari SPI (ling- Kota Solok sudah baik.
kungan penendalian, penilaian resi-
Dari rata-rata TCR sebagian
ko, kegiatan pengendalian, informasi
besar responden menjawab setuju
dan komunikasi, serta pemantauan
24

bahwa sistem pengendalian intern masi dan komunikasi, serta pe-


berpengaruh terhadap kualitas in- mantauan pengendalian intern),
formasi laporan keuangan. Artinya dijalankan dengan maksimal,
dengan sistem pengendalian intern maka akan tercipta kualitas infor-
yang baik maka akan terwujud kua- masi keuangan yang baik pula.
litas informasi laporan keuangan 3. Apabila penerapan sistem akun-
yang baik. Agar sistem pengendalian tansi keuangan daerah dan sis-
intern berjalan dengan maksimal, tem pengendalian intern yang
maka diperlukan kesadaran dari se- berjalan dengan sangat baik
mua pihak baik pimpinan maupun 4. akan menghasilkan informasi la-
bawahan untuk melaksanakannya se- poran keuangan yang berkua-
hingga akan menghasilkan kualitas litas, tentunya hal tersebut akan
informasi laporan keuangan yang mendorong meningkatnya kuali-
baik pula. tas informasi laporan keuangan
pemerintah daerah.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan B. Keterbatasan
Penelitian ini bertujuan untuk Meskipun peneliti telah me-
melihat pengaruh penerapan SAKD rancang dan mengembangkan pene-
terhadap kualitas informasi laporan litian ini sedemikian rupa, namun
keuangan dengan sistem pengenda- masih terdapat beberapa keterbatasan
lian intern sebagai variabel interve- dalam penelitian ini, diantaranya
ning pada SKPD Kota Solok. Berda- yaitu :
sarkan hasil penelitian dan pengujian 1. Data penelitian ini diperoleh dari
hipotesis yang telah dilakukan maka persepsi responden yang disam-
hasil penelitian dapat disimpulkan: paikan secara tertulis melalui in-
1. Penerapan SAKD dalam pe- strumen kuesioner. Hal ini sangat
ngujian hipotesis berpengaruh mempengaruhi validitas hasil ka-
signifikan positif terhadap kuali- rena jawaban yang diberikan be-
tas laporan keuangan SKPD Kota lum tentu menggambarkan kea-
Solok. Hal ini disebabkan oleh daan yang sesungguhnya. Persep-
kebanyakan pegawai di bidang si respondenakan berbeda apabila
keuangan dalam menyusun lapo- data diperoleh melalui wawan-
ran keuangan telah sesuai dengan cara.
standar akuntansi keuangan. 2. Adanya bias responden karena
2. Hasil penelitian ini menunjukkan seluruh responden mendapatkan
bahwa sistem pengendalian in- kuesioner yang sama.
tern tidak berpengaruh signifikan 3. Masih adanya sejumlah variabel
positif terhadap kualitas infor- lain yang tidak digunakan dan
masi laporan keuangan. dengan memiliki kontribusi yang besar
demikian, jika sistem pengen- dalam mempengaruhi kualitas in-
dalian intern pada SKPD Pemda formasi keuangan.
Kota Solok baik dalam artian
unsur-unsur dari SPI (lingku- C. Saran
ngan penendalian, penilaian resi-
ko, kegiatan pengendalian, infor-
25

Berdasarkan pembahasan dan Delano, Galuh Fajar. 20011.


kesimpulan di atas, maka penulis Pengaruh Kapasitas Sumber
memberikan saran sebagai berikut: Daya Manusia ,Pemanfaatan
1. Dari hasil analisis data dan teknologi Informasi Dan
pembahasan, penerapan SAKD Pengawasan Keuanan Dae-
mendukung kualitas laporan rah Terhadap Nilai Informasi
keuangan daerah. Hal ini dapat Pelaporan Keuangan Peme-
dilihat dari distribusi frekuensi, rintah Daerah Dengan sistem
bahwa penerapan SAKD yang Penendalian Intern Sebagai
baik sdapat menghasilkan lapo- Variabel intervening. Skripsi
ran keuangan daerah yang ber- Fakultas Ekonomi UNP.
kualitas.
2. Hasil penelitian ini diharapkan Desi Indriasari & Ertambang
mampu memberikan konstribusi Naerhartyo.2007. Pengaruh
terhadap pengembangan literatur Kapasitas Sumber daya
akuntansi pemerintahan menge- Manusia, Pemanfaatan Tek-
nai kualitas laporan keuangan. nologi Informasi, Dan Pe-
Disamping itu penelitian ini di- ngendalian Intern Akuntansi
harapkan dapat menjadi tam- Terhadap Nilai Informasi P-
bahan referensi serta memotivasi elaporan Keuangan Pemerin-
penelitian lain untuk mengem- tah Daerah (Study Pada Pe-
bangkan penelitian ini dengan merintah Kota Palembang
mempertibangkan keterbatasan- dan Kabupaten Ogan Ilir).
keterbatasan yang masih Symposium Nasional Akun-
terdapat dalam penelitian. tansi XI.
3. Penelian ini dapat dikembang-
Emillyza, Rinda. 2012. Pengaruh
kan dengan sampel yang lebih
Kapasitas Sumber Daya
banyak lagi sehingga kemam-
Manusia, Pemanfaatan
puan generalisasinya untuk me-
Teknologi Informasi dan
mperlihatkan kualitas laporan
Sistem Pengendalian Intern
keuangan menjadi kuat.
Pemerintah (SPIP) terhadap
4. Penelitian ini dapat dilakukan
Nilai Informasi Laporan
dengan menambahkan variabel
Keuangan Pemerintah
lain yang tidak masuk dalam
Daerah (Studi Empiris pada
penelitian ini.
Pemerintah Kota Padang).
5.
Skripsi Program S1,
DAFTAR PUSTAKA Universitas Negeri Padang.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
(Tidak dipublikasikan).
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktis. Jakarta: PT. Rineka
Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi
Cipta
Analisis Multivariate dengan
Program SPSS, BP UNDIP,
Bastian, Indra 2006. Akuntansi
Semarang.
Sektor Publik. Edisi Ketiga.
Halim. Abdul. 2007.Akuntansi
Yogyakarta: Erlangga
Keuangan Daerah.
Yogyakarta. Salemba
26

Empat.Hamdani, Sugita. Jones dan Pandlebuty. 2000. Public


2011. Pengaruh Sistem Sector Accounting.
Pengendalian Intern Dan
Latifah, Lyla. 2007. Keperilakuan
Penerapan Prinsip
Organisasi dalam Impemen-
Pengelolaan Keuangan Dae- tasi Sistem Akuntansi Keua-
rah Terhadap Kualitas La- ngan Daerah. Study Empiris
poran Keuangan Daerah. pada Pemerintah Kota dan
Skripsi Program S1, Uni-com. Kabupaten di Jawa Tengah
dan Yogyakarta. Seminal
Harifan, Handriko. 2009. Pengaruh
Nasional Akuntansi X.
Kapasitas Sumber Daya
Makasar
Manusia, Pemanfaatan Tek-
nologi Informasi dan Pe- Mardiasmo.2004. Akuntansi Sektor
ngendalian Akuntansi terha- Publik. Yogyakarta: Andi
dap Nilai Informasi Pela- Yogyakarta
poran Keuangan Pemerin-
tah Daerah (Studi Empiris Mohamad, Ismail dkk. 2004.
pada Pemerintah Kota Pa- Membangun Akuntabilitas
dang). Skripsi Program S1, Kinerja Instansi Pemerintah.
Universitas Negeri Padang. Edisi Kedua. http : lan.go.id.
(Tidak dipublikasikan). Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi.
Jakarta : Salemba Empat.

Hilda, Erfina. 2010. Pengaruh Sistem Nordiwan, Deddi.2008. Akuntansi


Akuntansi Keuangan Daerah Pemerintahan. Jakarta: Salemba
terhadap Transparansi dan Empat.
Akuntantabilitas Pelaporan
Keuangan Daerah (Studi Peraturan Menteri Dalam Negeri No.
Empiris pada SKPD di Kota 13 tahun 2006 tentang
Padang). Skripsi Program S1, Pedoman dalam Penerapan
Universitas Negeri Padang. Sistem Akuntansi Keuangan
(Tidak dipublikasikan) Daerah
Peraturan Menteri Dalam Negeri No.
Indrianto, Nur dan Bambang 59 tahun 2007 tentang Pedo-
Supomo. 1999. Metodologi man Penelolaan Keuangan
Penelitian Bisnis. Yogyakar- Daerah
ta: BPFE UGM Peraturan Pemerintah No. 8 tahun
2006 tentang Pelaporan Keu-
Jamyla. 2010. Hubungan Faktor angan dan Kinerja Instansi
Sikap Dalam Implementasi Pemerintah
SAPD dengan Kualitas Peraturan Pemerintah No.24 tahun
Informasi Pada Pemerin- 2005 tentang Standar Akuntansi Pe-
tahan Provinsi Sumatera merintah
Selatan.Seminar Akuntansi
Nasional Peraturan Pemerintah No 32 tahun
2004 tentang Pemerintah
Daerah
27

Peraturan Pemerintah No.33 tahun Data PFAMS. Padang: Jurnal


2004 tentang Perimbangan FE UNAND. Volume 11. No.
Keuangan Pusat dan Daerah 4
Peraturan Pemerintah No. 71 tahun Widjajanto, Nugroho. 2001. Sistem
2010 tentang Standar Akuntansi Informasi Akuntansi. Jakarta:
Pemerintah Erlangga
Widyaningsih, Aristanti. 2011.
Roviyantie, Devi. 2011. Pengaruh
Hubungan Efektivitas Sistem
Kompetensi Sumber daya
Akuntansi Keuangan Daerah
Manusia dan Penerapan Si-
dan Pengendalian Intern
stem Akuntansi Keuangan
Dengan Kualitas
Daerah terhadap Kualitas
Akuntabilitas Keuangan :
Laporan Keuangan Pemerin-
Kualitas Informasi Laporan
tah Daerah (Survei Pada Or-
Keuangan Sebagai Variabel
ganisasi Perangkat Daerah
Intervening (Studi Empiris di
Kabupaten Tasikmalaya).
Pemda Kabupaten/ kota
Wilayah Provinsi Jawa
Sekaran, Uma. 2006. Research Barat). Simposium Nasional
Methods for Business: A Skill Akuntansi XIV.
Building Approach. 4 rd Edi-
Winidyaningrum, Celviana. 2010.
tion, John Wiley & Sons, Inc.
Pengaruh Sumber Daya
Sugiono.2008. Metode penelitian Manusia dan Pemanfaatan
Bisnis. Albabeta. Bandung. Teknomogi Informasi
terhadap Keterandalan dan
Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi Ketepatwaktuan pelaporan
Perekayasaan Pelaporan Ke- keuangan Pemerintah
uangan.Yogyakarta. BPFE Daerah dengan Variabel
Yogyakarta Intervening Pengendalian
Intern Akuntansi (Studi
Suhanda. 2007. Akuntansi Keuangan Empiris di Pemda
Pemerintah Daerah. Padang: Subosukawonosraten).
Andalas Lima Sisi Simposium Nasional
Wahyuni, Asnita. 20011. Pengaruh Akuntansi XIII
Penggunaan TI, Keahlian www.bpk.go.id. Opini Wajar Tanpa
Pemakai dan Keterlibatan Pengecualian Hasil
Pemakai Terhadap Efek- Pemeriksaan BPK RI. Kota
tivitas Penerapan SIA. Soloks. Akses tanggal 01
Skripsi Fakultas Ekonomi Agustus 2013
UNP.
Yuliani, Safrida. 2010. Pengaruh
Warsoko, Soesanto. 2007. Faktor- Pemahaman Akuntansi,
Faktor yang mempengaruhi Pemanfaatan Sistem Infor-
Kualitas Informasi Akuntansi masi Akuntansi Keuangan
pada Implementasi Basis Daerah dan Peran Internal
28

Audit terhadap Kualitas


Laporan Keuangan Peme-
rintah Daerah (Studi pada
Pemerintah Kota Banda Aceh

Anda mungkin juga menyukai