Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Keperawatan Volume 6 No 2, Hal 91 - 97, November 2018 ISSN 2338-2090 (Cetak)

FIKKes Universitas Muhammadiyah Semarang bekerjasama dengan PPNI Jawa Tengah

DAMPAK CYBERBULLYING TERHADAP DEPRESI PADA MAHASISWA PRODI


NERS
Khusnul Aini1, Rista Apriana1
1
Progam Studi Ners STIKES Widya Husada Semarang
1khusnul.aini@gmail.com

ABSTRAK
Perkembangan jejaring sosial saat ini sangat pesat, dan paling banyak pengguna jejaring sosial adalah
remaja dalam hal ini adalah mahasiswa. Jejaring sosial juga dijadikan sebagai tempat mengeluarkan
segala bentuk luapan emosi, dan sering juga mengungkapkan kemarahan dalam bentuk caci maki dan
hinaan pada orang lain yang disebut dengan cyberbullying. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
dampak cyberbullying terhadap depresi mahasiswa Prodi Ners STIKES Widya Husada Semarang.
Teknik dalam pengambilan sampel menggunakanpurposive sampling dan sampel dalam penelitian ini
adalah mahasiswa tingkat I dan II yang berjumlah 70 mahasiswa.Penelitian ini menggunakan desain
studi cross sectional, kuantitatif dengan menggunakan instrument penelitian berupa kuisioner tentang
pengalaman cyberbullying dan pengukuran kejadian depresi berdasarkan Beck’s Depression Scale.
Data dianalisi dengan uji Range Spearman. Menunjukkan hasil p-value 0,02 (<0,05)dan r= 0,273.
Kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah cyberbullying berdampak pada kejadian
depresi pada mahasiswa.Dari hasil tersebut diharapkan upaya pencegahan cyberbullying pada
mahasiswa serta penanganan kasus depresi yang diakibatkan karena kejadian cyberbullying.

Kata kunci: Dampak, cyberbullying, depresi

THE IMPACT OF CYBERBULLYING TO STUDENTS’ DEPRESSION OF NURSING


PROGRAM HIGHER SCHOOL

ABSTRACT
The development of social networking today is very fast, and the most of social networking users in
this case are students. Social networks also serve as the point of issuing any form of emotion, and
often express anger in the form of verbal abuse and insults at others called cyberbullying. This study
aims to determine the impact of cyberbullying against students’ depression of Nursing Program
Widya Husada School of Health Sciences. Techniques in sampling used purposive sampling and the
sample in this study were students of level I and II which amounted to 70 students. This study used
cross sectional study design, quantitative by using research instrument in the form of questionnaire
about cyber bullying experience and measurement of depression incidence based on Beck's Depression
Scale. Data were analyzed by quantitative descriptive with Spearman Range test. The result shown p-
value 0,02 (<0,05) and r= 0,273. The conclusions of this research is cyberbullying impact on the
incidence of depression of students. From the results of this study is expected to prevent cyber
bullying efforts on students and handling cases of depression caused by the incidence of cyber
bullying.

Keywords : Impact, cyberbullying, depression

PENDAHULUAN menempati urutan pertama pengguna jejaring


Perkembangan jejaring sosial (social network) sosial.Pengguna di Indonesia yaitu 27,9 juta
dalam enam tahun terakhir ini begitu luar biasa, pengguna berada di urutan ke-2 terbesar setelah
semua kalangan tua, muda, bahkan anak-anak Amerika Serikat. Dan pengguna paling banyak
tanpa mengenal status sosial begitu antusias berusia 18 – 24 tahun lebih dari 21 juta orang.
dalam menggunakan media social yang begitu
mudah untuk diakses dan mendapatkan jaringan Jejaring sosial juga dijadikan sebagai tempat
pertemanan yang tiada batas. Salah satu jejaring mengeluarkan segala bentuk luapan emosi, dan
sosial yang paling popular di dunia termasuk di sering juga mengungkapkan kemarahan dalam
Indonesia adalah facebook, menurut data yang bentuk caci maki dan hinaan pada orang lain
dikeluarkan situs socialbakers.com (2014) atau kelompok tertentu. Kondisi ini sering
pengguna faceebook di seluruh dunia mencapai berlanjut pada permusuhan dalam pergaulan di
982.150.100 orang, hampir 1 milyar. Asia dunia nyata. Penelitian yang dilakukan oleh
91
Jurnal Keperawatan Jiwa, Volume 6 No 2, Hal 91 - 97, November 2018
FIKKes Universitas Muhammadiyah Semarang bekerjasama dengan PPNI Jawa Tengah

Martin, Coyier, Vansistine dan Schroeder METODE


(2012) menyatakan bahwa kemarahan yang Penelitian ini menggunakan desain studi cross
diungkapkan dalam internet dalam jangka sectional, kuantitatif dengan menggunakan
pendek membuat pelaku merasa lega dalam instrument penelitian berupa kuisioner.
mengekspresikan kemarahannya, namun Penelitian ini tentang dampak Cyberbullying
selanjutnya pelaku akan menyadari bahwa hal terhadap depresi pada mahasiswa di STIKES
itu merupakan cara yang salah karena Widya Husada Semarang.Cyberbullying adalah
berdampak secara emosional khususnya bagi variabel independen, sedangkan depresi remaja
pembaca atau yang menjadi subyek penderita. adalah variabel dependennya.Dalam penelitian
Kondisi ini tentunya mudah sekali ini variabel sebab atau resiko dan akibat atau
menyebabkan permusuhan dalam pertemanan kasus yang terjadi pada objek penelitian diukur
yang dijalin lewat media tersebut. atau disebut jugavariabel dependent dan
independent akan dikumpulkan dalam waktu
Dampak negatif lain jejaring sosialterhadap yang bersamaan dan secara langsung
kejiwaan seseorang adalah terjadinya depresi (Notoatmodjo, 2005). Sampel dalam penelitian
pada remaja pengguna jejaring sosial. ini berjumlah 70 mahasiswa tingkat I dan II
Hidayatullah (2011) menyatakan bahwa jejaring Prodi Ners STIKES Widya Husada. Dengan
sosial berakibat buruk bagi individu terutama tekhnik Purposive Sampling.Dalam penelitian
bagi mereka yang memiliki perasaan rendah ini alat yang digunakan adalah kusioner.Jenis
diri, sangat berisiko mendapat celaan, hinaan, kusioner yang digunakan terdiri dari pertanyaan
bahkan pelecehan secara terbuka yang langsung tertutup.Adapun dalam melihat ketepatan alat
diketahui oleh banyak orang kondisi bukan penelitian diperlukan uji kusioner sebagai alat
hanya menyebabkan depresi tetapi juga risiko ukur.
bunuh diri.
Pengukuran kejadian depresi berdasarkan
Hasil studi pendahuluan didapatkan semua Beck,s Depression Scale yang terdiri dari 21
mahasiswa memiliki jejaring sosial, dan item pernyataan, dengan kategori : 1) Normal (1
sebagian dari mereka pernah mengalami – 10), 2) Depresi ringan (11 – 20), 3) Depresi
cyberbullying yang dapat mengganggu sedang (21 – 30), 4) Depresi Berat (31 – 40).
kehidupan mereka.Dengan melihat dampak Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah
negatif dari penggunaan jejaring sosial analisis kuantitatif univariat (distribusi
khususnya terhadap kondisi kejiwaan remaja, frekuensi) dan bivariat dengan menggunakan
maka peneliti tertarik melakukan penelitian uji range spearman.
tentang pengaruh cyberbullying di jejaring
sosial terhadap kejadian depresi pada HASIL
mahasiswa Prodi Ners STIKES Widya Husada Hasil penelitian disajikan pada tabel berikut.
Semarang.

Tabel 1.
Karakteristik responden berdasarkan kepemilikan akun media sosial (n= 70)
Kepemilikan akun f %
Memiliki akun 70 100%
Tidak memiliki akun 0 0%

Tabel 2.
Karakteristik responden berdasarkan jumlah kepemilikan akun media sosial (n=70)
Jumlah akun f %
1 akun 5 7,1
2 akun 10 14,3
3 akun 23 32,9
4 akun 32 45,7

92
Jurnal Keperawatan Jiwa, Volume 6 No 2 Hal 91- 97, November 2018
FIKKes Universitas Muhammadiyah Semarang bekerjasama dengan PPNI Jawa Tengah

Tabel 3.
Karakteristik responden berdasarkan waktu kejadian cyberbullying (n= 70)
Waktu kejadian f %
Tidak terjadi 48 68,6
1 bulan yang lalu 3 4,3
3-6 tahun yang lalu 3 4,3
6 bulan – 1 tahun yang lalu 8 11,4
Lebih dari 1 tahun 8 11,4

Tabel 4.
Karakteristik responden berdasarkan kejadian cyberbullying (n= 70)
KejadianCyberbullying f %
Tidak pernah 48 68,6
1 kali 10 14,3
2-3 kali 8 11,4
Lebih dari 3 kali 4 5,7

Tabel 5.
Karakteristik responden berdasarkan Tingkat Depresi (n=70)
Tingkat depresi f %
Ringan 52 74,3
Sedang 13 18,6
Berat 5 7,1
Berdasarkan tabel.5 tingkat depresi pada depresi ringan sebesar 74,3%, kemudian depresi
mahasiswa sebagian besar dalam kategori sedang sebesar 18,6%.

Tabel 6.
Hubungan KejadianCyberbullying dengan Depresi Pada Mahasiswa (n= 70)
r p
Pengalaman 0,273 0,02
Pada tabel 6 diketahui bahwa hasil uji korelasi Mengakses jejaring sosial oleh remaja dalam
rank spearmanantara variabel kejadian jumlah yang besar dan frekuensi yang sering
cyberbullying dengan variabel depresi memiliki tentu mempunyai dampak negatif bagi remaja
nilaip sebesar 0,02 yaitu < 0,05 berarti terdapat baik secara finansial, emosional, sosial dan
hubungan yang signifikan antara pengalaman manajemen waktu. Remaja cenderung
cyberbullying dengan depresi. Dengan tingkat menghabiskan waktunya untuk bermain di
keeratan sedang ( r ) 0,273. dunia maya, yang akan mengganggu waktu
belajarnya baik di sekolah maupun di rumah.
PEMBAHASAN
Kepemilikan Akun Jejaring Sosial Memiliki akun media sosial sudah menjadi
Berdasarkan hasil penelitian 70 responden keharusan bagi setiap orang di era digital
(100%) mahasiswa memiliki akun jejaring ini.Pemilik akun harus mampu menggunakan
sosial.Semua mahasiswa memiliki akun jejaring media sosial yang dimiliki dengan bijak dan
sosial.Pada era digital penggunaan internet dan mengutamakan azas manfaat, daripada hanya
media sosial menjadi trend yang tidak munkin sekedar bersosialisasi tanpa ada manfaat yang
dipungkiri lagi.Memiliki akun media sosial didapatkan.Media sosial bisa digunakan untuk
menjadi sebuah kebutuhan dalam menjalani meningkatkan kemampuan diri dengan
kehidupan sosial dan bersosialisasi di dunia mudahnya mendapatkan informasi yang
maya. Hal ini sesuai dengan penelitian O’keefe dibutuhkan. Namun seringkali hal tersebut
dan Pearson (2011) menyatakan bahwa dalam 5 justru terabaikan, sebagian besar justru larut
tahun terakhir penggunaan jejaring sosial di dalam memposting ungkapan-ungkapan yang
kalangan remaja meningkat secara dramatis, kurang bermanfaat bahkan justru ungkapan
dari hasil pooling didapatkan data 22% dari kebencian, amarah dan menjatuhkan orang lain
remaja membuka situs jejaring favoritnya lebih tanpa berpikir akibat apa yang dilakukan.
dari 10 kali dalam sehari dan lebih dari 50%
mengakses lebih dari sekali dalam sehari.

93
Jurnal Keperawatan Jiwa, Volume 6 No 2, Hal 91 - 97, November 2018
FIKKes Universitas Muhammadiyah Semarang bekerjasama dengan PPNI Jawa Tengah

Jumlah Akun Jejaring Sosial lebih dari satu tahun yang lalu sebesar 22,8 %.
Rata-rata jumlah akun yang dimiliki oleh Cyberbullying dalam penelitian ini merupakan
mahasiswa sebanyak 3 atau 4 akun jejaring stressor yang menyebabkan depresi bagi
sosial dengan jumlah presentase 76,6 %. Akun korban.Faktor presipitasi adalah stimulus yang
yang dimiliki antara lainfacebook, instagram, mengancam bagi individu yang berasal dari
whatsapp, dan BBM. Memiliki akun media lingkungan internal maupun lingkungan
sosial lebih dari satu distimulus oleh eksternal yang dilihat berdasarkan waktu,
bermunculan program-program media sosial jumlah stressor dan frekuensi terjadinya
yang menarik dan diharapkan memberikan masalah (Stuart G.W, 2016).Kejadian yang
manfaat bagi pemilik akun. Mendez-Baldwin, dialami berkisar 6 bulan sampai 1 tahun yang
dkk (2015) menyebutkan bahwa 65% remaja lalu sehingga dampak depresii yang
memiliki lebih dari 2 akun media sosial dan ditimbulkan relatif ringan.Karena kejadian
menghabiskan waktu lebih dari 3 jam sehari cyberbullying yang pernah dialami sudah lama.
dalam mengakses media sosial, 73,3%
diantaranya menggunakan computer diberbagai Cyberbullying adalah bentuk kekerasan yang
tempat dan di rumah. dilakukan oleh seseorang atau kelompok di
cyber space ke pada orang lain atau kelompok
Jejaring sosial berkembang begitu pesat, dengan lain dengan tujuan mengintimidasi, menyerang
menampilkan fitur dan fasilitas yang menarik atau mempermalukan korban (Hiduja & Partic,
untuk diaplikasikan dan digunakan oleh 2009 dalam Nurjanah, 2015). Pelaku
pengguna, khususnya generasi muda yang cyberbullying 50% adalah orang yang telah
selalu butuh pembaharuan dalam penggunaan dikenal dengan baik (Teasley M, 2013).
media sosial.Bahkan diantara media sosial yang Sementara korban bullying merupakan subyek
populer selalu melakukan inovasi dalam yang perlu mendapatkan perhatian dan
meningkatkan pelayanan secara berkala dan pertolongan karena akibat yang ditimbulkan
dalam waktu yang begitu cepat.Data dari peristiwa bullying yang didapatkannya.
Kemenkominfo tahun 2015 menunjukkan Seringkali harga diri menjadi taruhannya, yang
bahwa facebook menjadi media sosial paling menyebabkan korban tertekan, merasa
populer di Indonesia dengan 65 juta dipermalukan dan berlanjut pada masalah
pengguna.Dalam penelitian ini juga psikologis yang lebih serius seperti depresi.
menunjukkan hampir 90% responden memiliki
akun facebook, walaupun sudah menggunakan Gambaran Kejadian Cyberbullying
media sosial lainnya juga yang lebih baru. Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa
Kebutuhan orang untuk bersosialisasi dalam 68,6% mahasiswa tidak pernah mengalami
jangkauan yang lebih luas menjadikan media cyberbullying selama menggunakan jejaring
sosial sebagai kebutuhan untuk memfasilitasi sosial dan 31,4% pernah mengalami
apa yang mereka butuhkan. cyberbullying. Dari mahasiswa yang mengalami
cyberbullying rata-rata sebanyak 1 sampai 3
Bagi generasi muda khususnya remaja memiliki kali kejadian.Jumlah stressor yang pernah
ketertarikan yang besar terhadap media sosial, mempengaruhi berat ringannya depresi yang
seperti penelitian yang dilakukan oleh Ayun dialami. Stuar G,W (2016) menyatakan bahwa
P.Q (2015) menyatakan bahwa remaja jumlah stressor yang dialami oleh individu
mengekspresikan dirinya dan membangun dalam masa tertentu karena kejadian yang
identitas dirinya dan mencitrakan dirinya serta menimbulkan stres lebih sulit diatasi apabila
mengekspresikan masalah pribadi melalui terjadi beberapa kali dalam waktu berdekatan.
media sosial.Kehadiran media sosial dikalangan
remaja, menjadi bercampuraduknya masalah Kejadian cyberbullying akhir-akhir mengalami
pribadi dengan masalah publik. Tidak semua peningkatan, penggunaan media sosial sering
hal bisa dibagikan di media sosial, pemilik akun kali tidak disadari oleh pelaku bahwa segala
harus bisa memfilter segala sesuatu yang masuk ungkapan yang dilontarkan pada seseorang
atau akan dibagikan sehingga tidak merupakan bentuk bullying yang dapat
menimbulkan masalah dikemudian hari. menyebabkan masalah secara psikologis bagi
korban.Segala statement yang sudah terlanjur
Karakteristik Responden Berdasarkan dikirim melalui media sosial pada akun pribadi
Waktu Kejadian Cyberbullying korban, dengan cepat menyebar dan mudah
Responden yang mengalami kejadian dibaca oleh semua orang yang menjalin
cyberbullying rata-tara terjadi 6 bulan sampai pertemanan di media sosial. Kondisi ini sejalan

94
Jurnal Keperawatan Jiwa, Volume 6 No 2 Hal 91- 97, November 2018
FIKKes Universitas Muhammadiyah Semarang bekerjasama dengan PPNI Jawa Tengah

dengan penelitian yang dilakukan oleh menyertai anoreksia, makan berlebihan,


Nurjanah S (2014) yang menyatakan bahwa insomnia, sakit kepala, sakit punggung dan
terdapat pengaruh penggunaan media sosial nyeri dada (Townsend, 2009).Kejadian
facebook dengan perilaku cyberbullying pada cyberbullyingpada mahasiswa sebagian besar
siswa dengan p = 0,035 (< 0,05). Kebebasan sudah terjadi lama sehingga tidak memberikan
dalam menggunakan media sosial seringkali dampak yang terlalu besar bagi korban. Proses
disalahgunakan oleh pemilik akun untuk adaptasi terhadap stressor yang sudah lama
menyakiti orang lain, baik orang dekat seperti menyebabkan seseorang bisa melalui
teman, pacar atau mantan pacar bahkan oleh masalahnya dengan lebih baik, dibandingkan
orang yang masih baru dikenal. Semakin dekat jika kejadian tersebut baru saja terjadi.
hubungan pelaku dengan korban, dampak
depresi yang dialami juga semakin besar seperti Cyberbullying yang dialami oleh mahasiswa
pacar, mantan pacar atau teman yang menyebabkan yang bersangkutan mengalami
sebelumnya memiliki hubungan yang dekat. depresi. Kondisi ini sejalan dengan apa yang
disampaikan Roland dalam Campbell (2005)
Shultz, Heilman dan Hart (2014) dalam akibat dari bullying tersebut adalah
penelitian cyberbullying yang dilakukan di meningkatnya angka depresi, ansietas, dan
Amerika menyatakan bahwa cyberbullying gejala psikosomatis bagi korban. Jika kondisi
adalah bentuk perilaku kekerasan yang ini tidak mendapatkan penanganan tentu sangat
dilakukan di media melalui pesan yang berbahaya pada perkembangan jiwa saat ini,
diposting secara luas dan dapat diketahui oleh dimana prestasi dalam perkuliahan akan
banyak orang dalam waktu yang singkat. Pada menurun, menjadi seseorang yang anti sosial
saat terjadi bullying terjadi respon timbal balik bahkan bisa terjerumus pada penggunaan
antara pelaku dan korban, sebesar 90% dan narkoba.
pada umumnya pelaku memulai percakapan
sebanyak 48%. Peningkatan mengkases media Dampak Cyberbullying terhadap Depresi
sosial berisiko terhadap terjadiinya Hasil analisis dari tabel 4.6 didapatkanp-value
cyberbullying, kondisi ini sangat berbahaya 0,02 <0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa
bagi generasi muda yang masih labil cyberbullying berdampak pada depresi
psikologisnya.Cyberbullying umumnya terjadi mahasiswa dengan r 0,273 (kekuatan sedang).
karena memburuknya sebuah hubungan, baik Cyberbullying menghadirkan tantangan yang
dengan teman dekat, pacar atau serius untuk kehidupan sosial yang harus
pasangan.Kerusakan hubungan yang terjadi mendapatkan perhatian dalam dunia digital.Ini
seringkali menjadi alasan menyerang lawan merupakan kejadian yang menakutkan bagi
melalui media sosial, baik dengan kata-kata semua orang terutama bagi remaja
yang langsung ditujukkan pada korban, atau menyebabkan depresi, harga diri rendah, tidak
berupa sindiran.Serangan yang dilancarkan mampu berkonsentasi di kelas, turunnya nilai
melalui media elektronik berdampak pada akademik, cemas dan bahkan bunuh diri
masalah psikologis yang serius.Korban merasa (Teasley M, 2013).
rapuh dan sendiri serta merasakan akibatnya
dalam jangka panjang dibandingkan tradisional Melihat besarnya bahaya yang diakibatkan oleh
bullying (Notar, Padgett, dan Roden, 2013). kejadian tersebut, maka perlu adanya upaya
yang terus dikembangkan untuk memberikan
Gambaran Depresi Mahasiswa kesadaran pada masyarakat, khususnya
Berdasarkan tabel 4.5 didapatkan data bahwa pengguna media sosial, untuk menggunakannya
sebagian besar responden mengalami depresi secara baik dan bijaksana serta mengntisipasi
ringan (74,3%), dan sebagian mengalami segala hal yang dapat merugikan, serta
depresi sedang sebesar 18,6%. Depresi ringan menyakiti orang lain. Menebarkan kebencian,
ditandai dengan gejala yang dapat dilihat secara ancaman, dan kemarahan di media sosial adalah
afektif yaitu : mengingkari perasaan, marah, tindakan kekerasan yang berdampak secara luas
cemas, kesepian, ketidakberdayaan, sedih dan dan serius.Pelaku cyberbullying seringkali
murung. Perubahan perilaku ditunjukkan merasa superior dan membenarkan perilaku
dengan ketakutan, gelisah, dan menarik diri. yang dilakukannya terhadap korban.Perempuan
Perubahan kognitif ditandai dengan kehilangan sering menjadi target dari cyberbullying, baik
semangat kuliah, menyalahkan diri sendiri dan dilakukan oleh laki-laki maupun sesama
orang lain. Sementara gangguan fisik yang perempuan (Notar, Padgett, dan Roden, 2013).

95
Jurnal Keperawatan Jiwa, Volume 6 No 2, Hal 91 - 97, November 2018
FIKKes Universitas Muhammadiyah Semarang bekerjasama dengan PPNI Jawa Tengah

Mendez-Baldwin, Cirillo, Ferrigno dan Argento sehingga menjaga diri kejadian


(2015) menyatakan bahwa 1 dari 3 remaja cyberbullying.
pernah menjadi korban cyberbullying dan 3. Bagi Orang Tua
mereka menyampaikan kejadian yang Orang tua perlu memberikan perhatian lebih
dialaminya kepada orang tua, guru, atau pada kepada remaja atau mahasiswa, terkait
orang dewasa lainnya. Perlunya kewaspadaan pergaulan dan penggunaan media sosial
dari orang tua, guru atau dosen serta orang yang berpotensi cyberbullying.Dan segera
disekitar korban, untuk meperhatikan mencari pertolongan jika terdapat tanda dan
perubahan perilaku yang terjadi seperti sering gejala depresi yang muncul.
murung, kurang percaya diri, malas 4. Bagi Penelitian Selanjutnya
beraktivitas, perubahan pola tidur dan pola Bagi penelitian selanjutnya diharapkan lebih
makan, serta menarik diri dari kehidupan mengembangkan penelitian melaui
sosial.Orang tua harus mengetahui media sosial intervensi terhadap pencegahan
yang digunakan oleh anaknya, sehingga bisa cyberbullying dan penanganan terhadap
mengontrol jika ada masalah yang muncul dari masalah yang diakibatkan oleh kejadian
media sosial yang digunakan.Diperlukan cyberbullying.
komunikasi yang terbuka antara orang tua
dengan anak remaja sebagai bentuk antisipasi DAFTAR PUSTAKA
adanya cyberbullying. Ayun P.Q (2015). Fenomena Remaja
Menggunakan Media Sosial dalam
SIMPULAN DAN SARAN Membentuk Identitas.Channel Vol 2
Simpulan No.2, Oktober 2015 hal 1-16 ISSN:
1. Karakteristik responden berdasarkan 23389176.http://download.portalgaruda.o
kepemilikan akun media sosial adalah rg/article.php?article=374823&val=7244.
100% mahasiswa memiliki akun.
2. Karakteristik responden berdasarkan Campbell, M. 2005. Cyber bullying : an old
jumlah akun yang dimiliki rata-rata 3 – 4 problem in a new guise?. Australian
buah akun tiap mahasiswa sebesar 78,6%. Journal of Guidance and Counselling 15
3. Karakteristik responden berdasarkan lama (1): 68 – 76. Australian Academic
kejadian cyberbullying berkisar antara 6 Press.http//eprints.qut.edu.au/1925/01/19
bulan sampai lebih dari 1 tahun sebesar 25.pdf.diunduh pada tanggal 21 Juni
22,8%. 2014.
4. Karakteristik responden berdasarkan
kejadian cyberbullying yang dialami rata- KemenKominfo. 2015. Pengguna Internet di
rata 1 – 3 kali sebesar 25,7%, dan 74,3% Indonesia. http//kominfo.go.id.
dengan depresi ringan.
5. Dari hasil analisis didapatkan p-value 0,02 Martin, Coyier, Vansistine dan Schoeder. 2014.
(<0,05), dengan r = 0,273, dapat Anger on The Internet: The Perceived
disimpulkan bahwa cyberbullying Value of rant-Sites. Cyberpsychology,
berdampak pada depresi mahasiswa tingkat Behavior and Social Networking
I dan II (kategori remaja), dengan tingkat Journal.Vol. 16 No. 2 tahun 2014. Mary
korelasi sedang. Ann Liebert Inc.

Saran Mendez-Baldwin, Cirillo, Ferigno and Argento


1. Bagi Institusi (2015). Cyberbullying Among Teens.
Diharapkan institusi mengembangkan Journal of Bullying and Social Agression
program dan memberikan fasilitas konseling Vol.1 No. 1, 2015 ISSN: 2375-
sebagai upaya pencegahan dan penanganan 5849.http://sites.tamuc.edu/bullyingjourn
cyberbullying di sekolah atau di kampus al/article/cyber-bullying-among-teens/
sehingga dapat mengurangi dampak
psikologis yang ditimbulkannya. Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian
2. Bagi Remaja atau Mahasiswa Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Remaja dan mahasiswa dapat menggunakan
media sosial yang dimilikinya secara bijak Notar C.E, Patgett, and Roden
dan memperhatikan sopan santun dalam (2013).Cyberbullying : A Review of
melakukan komunikasi melalui media sosial, Literature. Universal Journal of
Education Research I : 1-9, 2013 DOI:

96
Jurnal Keperawatan Jiwa, Volume 6 No 2 Hal 91- 97, November 2018
FIKKes Universitas Muhammadiyah Semarang bekerjasama dengan PPNI Jawa Tengah

10.13189/ujer.2013.01.01.01.https://files. 10.5817/CP2014-4-3.
eric.ed.gov/fulltext/EJ1053975.pdf https://cyberpsychology.eu/article/view/4
324/3374.
Nurjanah S (2014). Pengaruh Media Sosial
Facebook terhadap Perilaku Stuart G.W (2016). Keperawatan Kesehatan
Cyberbullying pada Siswa SMAN 12 Jiwa Stuart. Edisi Indonesia. Singapore :
Pekanbaru. Jom FISIP Vol. 1 No.2 Elsevier (Singapore) Pte.Ltd.
Oktober,2014.https://jom.unri.ac.id/index
.php/JOMFSIP/article/download/2967/28 Teasley M (2013). Cyberbullying, Youth
75. Behavior and Society.Journal of Child &
Adolescent Behavior, 2013. DOI:
O’Keefffe and Pearson. 2011. The Impact of 10.4172/2375-4494.1000119.
Social Media on Children, Adolescents, https://www.omicsonline.org/open-
and Families. Official Journal of The access/cyberbullying-youth-behavior-
American Academy of Pediatrics.Online and-jcalb.1000119
ISSN: 1098-4275.
http//pediatrics.aappublications.org/conte Townsend, M.C. (2009). Psychiatric Mental
nt/127/4/800.full.html. Health Nursing: Conceps of Care in
Evidence-Based Practice.Philadelphia :
Shultz E, Heilman R, Hart K.J (2014). F.A Davis Company.
Cyberbullying: An Exploration of
Bystander Behavior and Motivation.
Journal of Psychosocial Research on
Cyberspace Vol. 8 No.4, 2014. DOI:

97

Anda mungkin juga menyukai