Anda di halaman 1dari 9

 Infertilitas

infertilitas atau ketidaksuburan adalah ketidakmampuan untuk hamil setelah


sekurang-kurangnya melakukan hubungan seksual minimal 2 – 4 kali seminggu tanpa
kontrasepsi dan selama setahun tidak mengalami kehamilan.
 Spesialis andrologi
Andrologi adalah spesialisasi ilmu kedokteran yang berkonsentrasi pada diagnosa dan
penanganan masalah reproduksi dan urologis pada laki-laki.
 Gangguan ereksi
ereksi yang paling bagus itu diibaratkan seperti mentimun, ereksi sedang diibaratkan seperti
pisang, sementara ereksi yang buruk itu seperti sosis.

Seperti ejakulasi dini, kebanyakan pria malu mengakui dan membicarakan hal ini. Padahal,
konsultasi, komunikasi dengan pasangan dan cara pengobatan yang tepat mampu
menyembuhkan impotensi.

Gejala Impotensi

Disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan untuk menjaga ereksi yang cukup untuk melakukan
hubungan seksual. Gejala yang berhubungan dengan disfungsi ereksi antara lain:

 Sulit mendapatkan ereksi


 Sulit menjaga ereksi
 Berkurangnya keinginan untuk melakukan hubungan seksual

Penyebab Impotensi

Gairah seksual adalah proses yang kompleks dan melibatkan otak, hormon, emosi, syaraf,
otot dan pembuluh darah. Disfungsi ereksi dapat dihasilkan dari masalah pada salah satu atau
beberapa diantaranya. Sebagai contoh, stress dan masalah kesehatan mental dapat
menyebabkan atau memperburuk disfungsi ereksi.

Terkadang kombinasi dari masalah fisik dan psikis menyebabkan disfungsi ereksi. Misalnya
masalah fisik yang memperlambat respon seksual dapat menyebabkan kegelisahan dalam
menjaga ereksi. Hasilnya dari kegelisahan ini dapat menyebabkan atau memperburuk
disfungsi ereksi.
Masalah fisik yang dapat menjadi penyebab disfungsi ereksi secara umum adalah :

 Penyakit hati
 Penyumbatan pembuluh darah (atherosclerosis)
 Tekanan darah tinggi
 Diabetes
 Obesitas
 Sindrom metabolisme, kondisi yang melibatkan peningkatan tekanan darah, kadar
insulin yang tinggi, lemak tubuh disekitar pergelangan dan kolesterol tinggi
 Parkinson
 Multiple sclerosis
 Rendah testosteron
 Peyronie’s, berkembangnya luka pada jaringan di dalam penis
 Obat tertentu
 Penggunaan tembakau (merokok)
 Penyalahgunaan alkohol atau zat lain
 Pengobatan untuk kanker prostate atau pembesaran prostate
 Operasi atau cedera yang berefek pada area pinggul atau tulang belakang

Masalah psikis yang dapat menyebabkan disfungsi ereksi:

 Depresi, gelisah atau kondisi kesehatan mental lain


 Stres
 Kelelahan
 Masalah dalam hubungan yang memicu stres, miskin komunikasi atau masalah lain

Faktor risiko

Faktor risiko yang dapat berkontribusi pada disfungsi ereksi antara lain:

 Kondisi medis, khususnya diabetes atau penyakit jantung


 Penggunaan tembakau, yang dapat membatasi aliran darah ke vena dan arteri.
Penggunaan tembakau dalam jangka panjang dapat menyebabkan masalah kesehatan
kronis yang memicu disfungsi ereksi.
 Kelebihan berat badan (obesitas).
 Pengobatan medis tertentu, seperti operasi prostate atau pengobatan radiasi untuk
kanker.
 Cedera, khususnya jika terjadi kerusakan syaraf yang mengontrol ereksi.
 Obat, antara lain antidepressant, antihistamine dan obat untuk mengobati tekanan
darah tinggi, nyeri atau kanker prostate
 Kondisi psikis, seperti stres, gelisah atau depresi.
 Penyalahgunaan alkohol dan obat
 Bersepeda dalam waktu lama, yang dapat menekan syaraf dan berefek pada aliran
darah menuju penis – menyebabkan disfungsi ereksi sementara.

Cara Pencegahan

Cara terbaik untuk mencegah disfungsi ereksi adalah membuat gaya hidup sehat dan
mengatur masalah kesehatan yang anda miliki. Ada beberapa hal yang dapat anda lakukan :

 Bekerjasama dengan dokter anda untuk mengatur diabetes, penyakit jantung atau
masalah kesehatan kronis lain.
 Temui dokter anda untuk pemeriksaan medis secara berkala.
 Berhenti merokok, batasi atau hindari alkohol, dan jangan menyalahgunakan obat
 Berolahraga secara teratur.
 Ambil langkah untuk mengurangi stres.
 Cari pertolongan untuk kegelisahan atau depresi.

Cara Pengobatan

Cara mengobati disfungsi ereksi bisa dilakukan dengan konsultasi terlebih ke diokter
ahli. Setelah itu dilakukan pengobatan secara medis. Namun, Anda juga bisa
mengobati impotensi ini dengan bahan-bahan alami atau ramuan tradisional.

Berikut ini ramuan tradisional untuk mengobati lemah syahwat atau impoten:

Bahan: 10 gram adas, 25 gram pulosari, 10 gram bawang putih, 25 gram lada, 5 gram
kunyit, 10 gram madu murni, 2 butir telur ayam kampung, dan air panas secukupnya.

Cara pengobatan: Semua bahan ditumbuk halus, kemudian tambahkan air panas
secukupnya. Tambahkan madu murni dan telur ayam kampung (ambil kuning
telurnya saja) aduk hingga rata. Ramuan ini diminum sekaligus 2-3 jam setelah makan
malam. Lakukan pengobatan ini satu kali sehari secara rutin selama kurang lebih satu
bulan.

 Gangguan ejakulasi
Gangguan ejakulasi adalah adanya ketidaksempurnaan / gangguan dalam proses
ejakulasi. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya infertilitas
Gangguan ejakulasi ini tidak berkaitan dengan kwalitas sperma namun tetap dapat
mengganggu terhadap kesuburan karena adanya gangguan ejakulasi secara otomatis
dapat mempengaruhi pertemuan dari sperma dan sel telur untuk terjadi pembuahan.
Dan gangguan ejakulasi ini dapat dibedakan menjadi 5 macam yaitu antara lain :
a. Anejakulasi : tidak berejakulasi tapi rasanya seperti sudah
berejakulasi
b. Ejakulasi retrograde : sperma masuk ke kandung kemih setelah ejakulasi, hal
ini diketahui dengan terdapatnya sperma pada urine saat berkemih
c. Ejakulasi dini : ketidakmampuan pria mempertahankan atau
mengontrol ejakulasinya sehingga ejakulasi keluar terlalu cepat
d. Ejakulasi incomplete : ejakulasi tidak lengkap biasanya karena seks terburu-
buru dan perasaan tidak nyaman saat ejakulasi
e. Ejakulasi terhambat: kebalikan ejakulasi dini dimana terjadi ejakulasi tidak
kunjung keluar meski hubungan seks sudah berlangsung lama, hal ini
menyiksa baik pihak pria maupun wanita
Penyakit ini umumnya terjadi disebabkan oleh faktor psikis,namun faktor fisik juga
dapat menyebabkan gangguan ejakulasi ini. Serta penyakit yang berhubungan dengan
syaraf dan pembuluh darah juga dapat menyebabkan adanya gangguan ejakulasi ini.
Gangguan ejakulasi tertunda bisa bersifat sementara atau seumur hidup. Jika
berlangsung terus menerus tertundanya ejakulasi akan menyebabkan stres pada
penderita atau pasangannya.

Penyebab
Gangguan ejakulasi bisa disebabkan beberapa faktor, seperti:
a. Usia, seiring bertambahnya usia maka waktu yang dibutuhkan untuk mencapai
orgasme akan semakin lama.
b. Obat-obatan tertentu seperti mesoridazin, tioridazin, dan beberapa obat
tekanan darah juga bisa mempengaruhi proses ejakulasi.
c. Efek samping dari obat anti-depresi.
d. Penyakit diabetes juga dapat mengakibatkan gangguan ejakulasi.
e. Faktor psikis seperti ketakutan saat penetrasi (masuknya penis dalam vagina)
dan ketakutan untuk mengalami ejakulasi di depan pasangannya.

Gejala
Pria yang memiliki gangguan ejakulasi tertunda membutuhkan waktu kurang lebih 30
menit untuk mendapatkan rangsangan seksual supaya mengalami orgasme dan
ejakulasi, bahkan terkadang penderita tidak dapat ejakulasi sama sekali.
Biasanya pria dengan gangguan ejakulasi tertunda tidak bisa mencapai orgasme saat
berhubungan seks, namun bisa ejakulasi dengan rangsangan tangan atau rangsangan
oral. Sebagian pria bisa mengalami ejakulasi hanya dengan masturbasi.

Diagnosa
Penderita tidak dapat mengalami ejakulasi, baik selama melakukan hubungan seksual
maupun pada perangsangan manual di hadapan pasangannya.

Pengobatan
Pada dasarnya ejakulasi tertunda bisa terjadi akibat beberapa faktor misalnya penyakit
kronis, obat-obatan tertentu, atau tindakan operasi. Karena itu, pengobatan ejakulai
tertunda tergantung dari penyebabnya.

 Pemeriksaan analisis sperma


Analisis Sperma adalah suatu pemeriksaan yang penting untuk menilai fungsi organ
reproduksi pria (untuk mengetahui apakah seorang pria fertil atau infertil). Semen
harus diperiksa dari seluruh ejakulat. Karena itu mengambilnya dari tubuh harus
dengan masturbasi atau coitus interuptus ( bersetubuh dan waktu
ejakulasi,persetubuhan dihentikan dan mani ditampung semua). Ada juga bersetubuh
dengan menggunakan kondom khusus. Sebelum melakukan pemeriksaan disarankan
untuk berpuasa bersetubuh ( abstinensi ) terbaik sekitar 3-5 hari. Pemeriksaan semen
terbaik selambatnya sejam sesudah ejakulasi.
 Oligoastenozoospermia
jumlah dan gerak kurang dari parameter standar.

Oligoasthenozoospermia merupakan keadaan menggambarkan bahwa sperma yang


Anda miliki mempunyai jumlah sperma yang rendah, gerakan sperma yang buruk dan
bentuk sperma yang tidak normal.
Adanya gangguan pergerakan ini mempengaruhi kemampuan sperma dalam
membuahi sel telur.
Penyebabnya termasuk peran genetik, infeksi, ketidakseimbangan hormon, varikokel,
dan penggunaan obat-obatan tertentu. Hal lain yang juga dapat mempengaruhi adalah
masalah dengan sistem imun, merokok, konsumsi alkohol dan penggunaan obat-
obatan ilegal.

Anda mungkin juga menyukai