Anda di halaman 1dari 15

39

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII-D tahun pelajaran 2015/2016 dengan

melibatkan 32 siswa sebagai subjek penelitian. Penelitian tindakan kelas

dilaksanakan dalan 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari 1 pertemuan dan tes

hasil belajar dilakukan setelah selesai pertemuan.

1. Deskripsi Tes Awal

Sebelum melakukan tindakan pada penelitian ini, peneliti melakukan tes

awal untuk mengetahui kemampuan siswa dalam kategori tinggi, sedang atau

rendah. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada lampiran 12.

2. Deskripsi Hasil Belajar Siklus I

Siklus Idilaksanakan sebanyak 4 x 40 menit yaitu pada materiKeliling

lingkaran.

Uraian tiap tahap siklus sebagai berikut :

a) Tahap perencanaan siklus I

Sudah dijelaskan pada Bab III.

b) Pelaksanaan tindakan pada siklus I

Pelaksanaan siklus I dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan. Pemberian

tindakan pada siklus pertama dilakukan dengan kegiatan mengajar dengan

model pembelajaran kooperatif tipe STAD, dimana peneliti bertindak

sebagai guru di dalam kelas. Kegiatan yang dilakukan merupakan tahap

39
40

pengembangan dan pelaksanaan dari rencana yang telah disusun pada

tahap perencanaan.

Berdasarkan maka deskripsi ketuntasan belajar siswa pada siklus I dapat

dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4. 1

Deskripsi ketuntasan hasil belajar siswa (Siklus I)

Keterangan Jumlah Persentase

siswa yang tuntas 22 68,75

siswa yang tidak tuntas 10 31,25

Total 32 100

Selain ketuntasan belajar siswa, salah satu kriteria keberhasilan belajar

dalam penelitian ini adalah pencapaian indicator pembelajaran. Berdasarkan

skor setiap butir soal penguasaan materi keliling lingkaran, maka pencapaian

indikatordapat dilihatkan pada tabel berikut ini:

Tabel 4.2

Ketercapaian Indikator Pembelajaran (Siklus I)

Indikator No. Persentase Keterangan

Soal Ketercapaian

Indikator (%)

Menentukan rumus keliling 1 84 Tercapai

Lingkaran

Menghitung keliling lingkaran 2 81 Tercapai


41

Menghitung jari-jari lingkaran 3 78 Tercapai

jika diketahui keliling

lingkaran

Menghitung diameter 4 79 Tercapai

lingkaran jika diketahui

keliling lingkaran

Memecahkan masalah yang 5 67 Belum tercapai

berhubungan dengan keliling

lingkaran

Berdasarkan deskripsi tabel diatas dapat disimpulkan bahwa :

1. Berdasarkan tabel 4.2 diatas, dapat disimpulkan terdapat 22 orang siswa

dari 32 orang siswa yang memperoleh nilai ≥ 75 dan terdapat 10 orang

siswa dari 32 orang siswa yang memperoleh nilai <75. Berarti secara

individu hanya terdapat 68,75 % siswa yang tuntas belajar dan 31,25 %

siswa yang tidak tuntas belajar.

2. Sedangkan ketuntasan belajar klasikal siswa pada tabel 4.2 diatas dapat

dikatakan bahwa ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 68,75 % atau

sebanyak 22 orang siswa dari 32 siswa yang telah memperoleh nilai ≥ 75

atau memperoleh skor minimum 75. Berdasarkan indikator ketuntasan

belajar, secara klasikal belum dapat dikatakan tuntas.

3. Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat persentase indikator kesatusebesar 93

%, untuk indikator kedua sebesar 81 %, untuk indikator ketiga87%, untuk

keempat diperoleh sebesar 79%, untuk kelima diperoleh sebesar 67 %, dan


42

persentase untuk butir soal ke satu, kedua,ketiga dan keempatsudah

tercapai, akan tetapi persentase indikator kelima belum tercapai. Hal

ini dikarenakan siswa merasa kesulitan dalam memahami masalah

perhitungan dalam menentukanrumus yang digunakan dalam

menyelesaikan soal cerita keliling lingkaran. Akan tetapi berdasarkan

kriteria ketuntasan terdapat 80 % indikator telah tercapai pada siklus I.

c). Pengamatan pada siklus I

Observasi (pengamatan) dilakukan oleh observer yaitu guru matematika

di SMP Negeri 2 Stabat mulai dari awal pelaksanaan tindakan pertemuan I

yang berupa pengajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

Pada saat proses belajar mengajar, obsever mengamati aktivitas peneliti dan

aktivitas siswa dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan

seperti yang terdapat pada lampiran 8 dan 9, pengamatan dilakukan ketika

proses pembelajaran berlangsung.Secara keseluruhan hasil observasi aktivitas

guru dapat dilihat pada lampiran 16 dan diperoleh nilai 66,6 % yang

tergolong cukup baik. Sedangkan Secara keseluruhan hasil observasi aktivitas

siswa dapat dilihat pada lampiran 17 dan diperoleh nilai 61 % yang tergolong

cukup baik.

d). Refleksi Siklus I

Setelah melaksanakan pengamatan atas tindakan pembelajaran di dalam

kelas, selanjutnya diadakan refleksi dari tindakan yang telah dilakukan. Dalam

kegiatan pada siklus pertama di dapatkan hasil refleksi sebagai berikut.


43

1) Berdasarkan tabel analisis data ketuntasan belajar, dari hasil tes belajar

pada siklus I. dari 32 siswa yang diberikan tes hasil belajar terdapat 22

orang siswa (68,75 %) yang telah tuntas belajar dengan nilai ≥ 75,

sedangkan siswa yang belum tuntas belajar terdapat 10 orang siswa (31,25

%) dengan nilai <75. Berarti belum memenuhi kriteria ketuntasan secara

klasikal (≥85%). Maka dapat disimpulkan kelas tersebut belum dapat

dikatakan tuntas belajar.

2) Selain ketuntasan belajar siswa, salah satu kriteria keberhasilan belajar

dalam penelitian ini adalah pencapaian indikator. Berdasarkan skor dari

setiap butir soal penguasaan materi keliling lingkaran dapat disimpulkan

ketercapaian indikator untuk 5 indikator yang ditetapkan telah tercapai 4

indikator dan 1 indikator belum tercapai disebabkan siswa masih sulit

memahami permasalahan yang berhubungan dengan materi keliling

lingkaran dalam kehidupan sehai-hari.

3) Refleksi aktivitas guru

- Guru telah mampu mengelola dan melaksanakan kegiatan siswa dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan baik.

- Guru perlu melakukan penjelasan langkah-langkahpembelajaran kepada

siswa.Karena pada pembelajaran siklus I terdapat beberapa kelompok

masih belum paham langkah-langkah pembelajaran yang diterapkan

sehingga siswa tidak fokus pada lembar kerja yang diberikan.

- Guru harus mampu mengolah pembelajaran sehingga pembahasan dapat

dilakukan secara menyeluruh.


44

4) Refleksi aktivitas siswa,

- Penampilan siswa masih tampak ragu-ragu, malu dan tampak tegang.

Akibatnya suara kurang keras dan cenderung seperti membaca biasa.

- Dalam menentukan perwakilan kelompok untuk menjadi penyaji kurang

efektif, karena masih saling menunjuk temannya. Oleh karena itu sebelum

pembelajaran dimulai, masing-masing kelompok harus sudah menunjuk

wakilnya untuk menjadi penyaji.

- Keberanian siswa untuk bertanya masih sangat kurang, terlihat banyaknya

siswa yang masih kesulitan dalam menyelesaikan masalah. Siswa baru

berani bertanya setelah guru berkeliling mendekati siswa.

Secara garis besar, pelaksanaan siklus I berlangsung baik, karena kegiatan

ini merupakan hal yang baru bagi siswa, sehingga masih banyak aktivitas

siswa dan guru yang perlu dilakukan perbaikan. Dan hasil test belajar (siklus

I) yang telah dilakukan, ketuntatasan klasikalnya belum tercapai atau belum

memenuhi kreteria ketuntasan secara klasikal (≥85%). Berdasarkan hasil

observasi dan tes hasil belajar siswa yang belum memenuhi kriteria ketuntasan

maka peneliti akan melakukan siklus II agar proses pembelajaran dapat lebih

baik dari sebelumnya.

3. Deskripsi Hasil Belajar siklus II

Siklus II dilaksanakan sebanyak 4 x 40 menit pada materi Luas daerah

Lingkaran.

Uraian tiap tahapan siklus sebagai berikut.


45

a). Perencanaan siklus II

Sudah dijelaskan pada Bab III.

b). Pelaksanaan tindakan pada Siklus II

Pemberian tindakan pada siklus II dilakukan dengan kegiatan mengajar

dengan model pembelajaran tipe STAD, dimana peneliti bertindak sebagai

guru di dalam kelas. Kegiatan yang dilakukan merupakan tahap pengembangan

dan pelaksanaan dari rencana yang telah disusun pada tahap perencanaan. Dan

pengajaran ini dilakukan secara klasikal.Adapun kegiatan yang dilaksanakan

pada siklus II (pertemuan 2) membahas luas daerah lingkaran.

Berdasarkan perhitungan ketuntasan belajar pada lampiran, maka deskripsi

ketuntasan belajar siswa pada kegiatan pembelajaran siklus II dapat dilihat

pada tabel 4. 3 dibawah ini.

Tabel 4. 3

Deskripsi ketuntasanhasil belajar siswa (Siklus II)

Keterangan Jumlah Persentase

Siswa yang tuntas 28 87,5

Siswa yang tidak tuntas 4 12,5

Total 32 100

Selain ketuntasan belajar siswa, salah satu kriteria keberhasilan belajar

dalam penelitian ini adalah pencapaian indicator pembelajaran. Berdasarkan

skor setiap butir soal penguasaan luas daerah lingkaran pada siklus II. maka

pencapaian indikator dapat dilihatkan pada tabel berikut ini


46

Tabel 4.4

Ketercapaian Indikator Pembelajaran (Siklus II)

Indikator No. Persentase Keterangan

Soal Ketercapaian

Indikator (%)

Menentukan rumusluas lingkaran 1 93 Tercapai

Menghitung luas lingkaran 2 91 Tercapai

Menghitung jari-jari lingkaran jika 3 89


Tercapai
diketahui luas lingkaran

Menghitung diameter lingkaran jika 4 85


Tercapai
diketahui luas lingkaran

Memecahkan masalah yang 5 78


Tercapai
berhubungan dengan luas lingkaran

Berdasarkan deskripsi tabel diatas dapat disimpulkan bahwa :

1. Dari deskripsi tabel 4.4 diatas, dapat disimpulkan bahwa terdapat 28

orang siswa dari 32 orang siswa yang memperoleh nilai ≥ 75 dan terdapat

4 orang siswa dari 32 orang siswa yang memperoleh nilai <75. Secara

individu terdapat 87,5 % siswa yang tuntas belajar dan 12,5 % siswa yang

tidak tuntas belajar.

2. Sedangkan ketuntasan belajar secara klasikal sebesar87,5 % atau

sebanyak 28 orang siswa dari 32 siswa yang telah memperoleh nilai ≥ 75

atau memperoleh skor minimum 75. Ini menunjukkan bahwa ada

peningkatan hasil belajar siswa jika dibandingkan dengan ketuntasan


47

belajar siklus I. yaitu sebesar 18,75 %. Dalam hal ini kelas tersebut dapat

dikatakan tuntas belajar.

3. Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat dilihat persentase indikator

Pembelajaran untuk 5 indikator yang ditetapkan telah tercapai sebesar

100 %.

c). Pengamatan pada siklus II

Observasi (pengamatan) pada siklus II dilakukan oleh guru matematika

mulai dari awal pelaksanaan tindakan pertemuan I, dan IIyang berupa

pengajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

Pada saat proses belajar mengajar, obsever mengamati aktivitas peneliti dan

aktivitas siswa dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan

seperti yang terdapat pada lampiran 8 dan 9, pengamatan dilakukan ketika

proses pembelajaran berlangsung. Secara keseluruhan hasil observasi aktivitas

guru dapat dilihat pada lampiran 16 dan diperoleh nilai 77 % yang tergolong

baik. Dan secara keseluruhan hasil observasi aktivitas siswa dapat dilihat pada

lampiran 17 dan diperoleh nilai 72 % yang tergolong baik.

d). Refleksi Siklus II

Dalam kegiatan pada siklus kedua didapatkan hasil refleksi sebagai berikut.

1) Berdasarkan tabel analisis data ketuntasan belajar, dari hasil tes belajar

pada siklus II. dari 32 siswa yang diberikan tes hasil belajar terdapat 28

orang siswa (87,5 %) yang telah tuntas belajar dengan nilai ≥ 75,
48

sedangkan siswa yang belum tuntas belajar terdapat 4 orang siswa (12,5

%) dengan nilai <75. sehingga kriteria ketuntasan secara klasikal (≥85%).

Sudah terpenuhi. Maka dapat disimpulkan kelas telah memenuhi kriteria

ketuntasan belajar.

2) Selain ketuntasan belajar siswa, salah satu kriteria keberhasilan belajar

dalam penelitian ini adalah pencapaian indikator pembelajaran.

Berdasarkan skor dari setiap butir soal penguasaan materi luas lingkaran

dapat disimpulkan ketercapaian indikator pembelajaran untuk 5 indikator

yang ditetapkan telah tercapai seluruhnya.

3) Refleksi aktivitas guru

- Guru telah mampu mengelola dan melaksanakan kegiatan siswa dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan baik.

yaitu dengan menjelaskan terlebih dahulu langkah-langkah pembelajaran

yang diterapkan sehingga siswa tidak kebingungan dengan model

pembelajaran yang diterapkan guru.

- Guru menyajikan materi secara ringkas tentang materi yang diajarkan dan

langkah-langkah dalam lembar kerja siswa.

- Guru telah membentuk kelompok belajar siswa secara heterogen sehingga

diskusi dapat berjalan dengan baik. Karena penentuan kelompok diskusi

menentukan terjadi atau tidaknya pembelajaran yang bermakna pada

siswa.

- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan dan

memberikan penekanan tentang kesimpulan yang telah dikemukan.


49

- Guru telah mampu mengolah pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu

yang ditentukan dan pembahasan dapat dilakukan secara menyeluruh.

4) Refleksi aktivitas siswa,

- Siswa telah mewakili kelompoknya menyajikan dan menjelaskan hasil

diskusi kelompoknya dengan menggunakan cara mereka sendiri

menyelesaikan suatu permasalahan kepada kelompok lain.

- Setiap kelompok mampu menyajikan dan menjelaskan hasil diskusinya

- Keberanian siswa untuk bertanya, sehingga siswa mampu menyelesaikan

permasalahan yang ada pada lembar aktivitas dengan bantuan dari guru

dan temannya. Untuk lebih jelas permasalahan dan penyelesaian yang

dilakukan peneliti dapat dilihat pada lampiran.

Berdasarkan deskripsi dipaparkan sebelumnya maka dapat di peroleh

perbandingan hasil belajar siswa sebagai berikut :

Tabel. 4.5 Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II

Siklus I Siklus II

Keterangan Jumlah Persentase Jumlah Persentase

Siswa tuntas 22 68,75 28 87,5

Siswa tidak tuntas 10 31,25 10 12,5

Total 32 100 32 100

Secara garis besar, pelaksanaan siklus II berlangsung sangat baik, karena dari

hasil refleksi siklus I, guru melakukan perbaikan pada siklus II. Sehingga

aktivitas siswa dan guru telah mengalami peningkatan. Dan hasil test belajar
50

(siklus II) yang telah dilakukan, ketuntasan klasikalnya telah tercapai dan

memenuhi kriteria ketuntasan secara klasikal (≥85%). Sebagaimana paparan

diatas maka dapat disimpulkan bahwa pada siklus II hasil belajar siswa

mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I, sehingga penelitian ini

dihentikan pada siklus II karena telah memenuhi kriteria keberhasilan suatu

pembelajaran.

4. Penentuan Peningkatan Hasil Pembelajaran

Berdasarkan perhitungan data hasil penelitian dapat dirinci seperti pada

tabel 4.6 berikut ini :

Tabel 4.6. Pencapaian Hasil Pembelajaran

No Aspek Kategori Keterangan Kesimpulan

1 Ketuntasan Belajar Klasikal Tuntas Ketercapaian

2 Ketercapaian indikator Pembelajaran Tuntas Hasil

3 Hasil Observasi guru Baik pembelajaran

4 Hasil observasi siswa Baik

Dari tabel di atas dan berdasarkan kriteria keberhasilan suatu pembelajaran

pada pada BAB III dapat disimpulkan dengan menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD pada materi keliling dan luas daerah lingkaran hasil belajar

siswa di kelas VIII SMP Negeri 2 Stabat mengalami peningkatan.


51

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan data yang telah dipaparkansebelumnya, temuan yang cukup

menarik dari pembelajaran siklus I ke siklus II adalah rata-rata nilai siswa

meningkat 18,75 % namun masih ada beberapa siswa yang belum mencapai nilai

KKM. Apabila dikomparasi dengan hasil observasi maka penyebabnya bukan

padamodel pembelajaran dan lembar kerja yang digunakan tetapi dari cara guru

menjelaskan dan sistematika penyajian yang kurang jelas sehingga siswa kurang

mampu menyelesaikan permasalahan yang telah diberikan, sehingga guru perlu

memberikan penjelasan dan membuat sistematika penyajian pembelajaran secara

jelas.

Melihat hal tersebut tidak salah kiranya peneliti merekomendasikan agar

cara pembelajaran yangdilakukan yaitu dengan memberikan model kooperatif

tipe STAD dengan bantuan lembar kerja siswa (LKS) serta guru dapat

memberikan materi secara ringkas. selain itu, Pembagian kelompok pada model

pembelajaran tipe STAD dilakukan secara heterogen yaitu dalam setiap kelompok

terdapat siswa yang memiliki kemampuan yang berbeda-beda.sehingga siswa

dapat memahami sistematika pembelajaran secara menyeluruh serta siswa mampu

memecahkan masalah baik secara individu maupun dengan kelompok diskusi.


52

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian,yang telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat

disimpulkan bahwa :

1. Tingkat ketuntasan belajar siswa memberikan hasil sebagai berikut :

terdapat peningkatan hasil belajar pada siklus I dengan siklus II sebesar

18,75 %, pada siklus I ketuntasan belajar sebesar 68,75 % dan pada siklus II

sebesar 87,5 %, siswa telah tuntas belajar. Ini berarti bahwa ketuntasan

belajar siswa secara klasikal tercapai lebih 85 %.

2. Ketercapaianindikator pembelajaran tercapai dengan baik. Hal ini dapat

terlihat dari indikator yang ditentukan, dan semua indikator tersebut tercapai

100 %.

3. Kegiatan proses belajar mengajar dilihat dari hasil observasi aktifitas guru

dan aktivitas siswa yang tergolong dalam kategori baik.

4. Berdasarkan indikator ketercapaian hasil belajar siswa, maka model

pembelajaran Cooperatif Learning tipe STAD(Student Teams Achievment

Division)dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Keliling dan

Luas Daerah Lingkaran di kelas VIII SMP Negeri 2 Stabat Tahun Pelajaran

2015/2016.

52
53

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka saran-saran yang dapat diberikan

adalah sebagai berikut :

1. Kepada guru matematika agar dapat menerapkan model pembelajaran

Cooperatif Learning tipe STAD(Student Teams Achievment

Division)dengan memberikan bantuan berupa lembar kerja siwa untuk

mengaktifkan siswa dalam belajar, berpikir kritis serta mampu memecahkan

masalah baik secara individu maupun dengan kelompok diskusi.

2. Kepada siswa diharapkan untuk lebih aktif, berfikir kritis dan bekerja sama

(diskusi) dalam setiap pembelajaran khususnya pelajaran matematika agar

diperoleh hasil belajar yang lebih baik dengan tidak malu untuk bertanya

tentang hal-hal yang kurang dimengerti dan tidak malu memberikan

ide/tanggapan serta banyak latihan dalam menyelesaikan soal-soal

matematika.

3. Kepada peneliti lain yang ingin melakukan penelitian dengan topic atau

permasalahan yang sama dengan penelitian ini, diharapkan dapat

menjadikan hasil penelitian ini sebagai sumber masukan penelitian

selanjutnya menjadi lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai