Anda di halaman 1dari 27

ALAT & MESIN PENANAM

Putri Chandra Ayu, STP, M.Si


Mekanisasi Pertanian
PRODI TEP FP-USU
22 Mei 2019
Pertemuan ke-12
A. Tujuan Instruksional
1. Umum
Setelah mengikuti matakuliah ini
mahasiswa akan dapat menentukan jenis
tenaga dan mesin peralatan yang layak
untuk diterapkan di bidang pertanian.
2. Khusus
Mahasiswa akan dapat menjelaskan jenis-
jenis alat yang dapat dipergunakan untuk
penanaman tanaman
B. Pokok Bahasan :
Alat dan Mesin Penanam

C. Sub Pokok Bahasan:


Alat Penanam dengan Sumber Tenaga Traktor
Alat penanam dengan sumber tenaga traktor
Berdasarkan cara penanaman, maka alat
penanaman dengan sumber tenaga dari
traktor dapat digolongkan menjadi 3
golongan, yaitu:
1. Alat penanaman sistem baris lebar
2. Alat penanaman sistem baris sempit
3. Alat penanaman sistem sebar
1. Alat penanaman sistem baris lebar

Berdasarkan cara penempatan benih


dalam tanah, maka alat penanam
dibedakan menjadi : drill, hill-drop,
checkrow, broadcasting dan precision
planting

Berdasarkan penempatan alat penanam


pada traktor dapat dibagi 2 golongan,
yaitu: trailing dan mounted.
Drill >>> benih dijatuhkan secara random dan diletakkan
pada kedalaman tertentu dalam alur sehingga diperoleh
jalur tanaman tertentu)

Hill Drop (Tanam jumput) >>> kelompok benih dijatuhkan


secara random dengan interval yang hampir sama dengan
alur

Checkrow >>> benih diletakkan pada tempat tertentu


sehingga diperoleh lajur tanaman dengan dua arah yang
sama.
Broadcasting >>> penyebaran benih secara acak di atas
permukaan tanah. Fungsi umum sebuah broadcaster ialah
menakar pengeluaran benih dan menyebarkannya secara
merata di atas luasan tanah tertentu.

Precision Planting >>> benih ditanam secara tunggal dengan


interval yang sama dengan alur; penempatan secara cermat
satu per satu benih pada jarak yang kira-kira sama dalam
larik-larik.
Bagian-bagian Utama Mesin Tanam (Seeder)
• Hopper
Hopper merupakan bagian dari komponen mesin tanam yang
berada di atas, yang berfungsi sebagai kotak penampung benih
sebelum disalurkan atau ditanam pada tanah.
Hopper mempunyai peranan penting dalam proses berjalannya
benih karena apabila desain hopper tidak bagus maka akan terjadi
penumpukan benih yang akan menghambat proses penanaman.

• Seed Metering Device (SMD)


Seed matering device merupakan bagian dari alat tanah yang
berada pada posisi tengah ataupun bawah yang berfungsi untuk
mengatur pengeluaran benih sehingga benih dapat jatuh dengan
jumlah tertentu dan jarak tertentu sehingga proses penanaman bisa
berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku dalam penanaman
benih.
• Feed Tube
Feed tube berada pada posisi dibawah hopper yang berfungsi
sebagai penyalur pengeluaran benih dari hopper sehingga
dapat masuk/tertanam pas pada lubang tanam yang telah
dibuat oleh furrow opener. Dalam pengalirannya diharapkan
benih dapat dialirkan dengan kecepatan yang sama dan
kontinu.
Faktor yang mempengaruhi kecepatan aliran benih :
a. Panjang saluran
b. Tingkat kekerasan alat
c. Pemantulan pada dinding alat
d. Hambatan pada dinding alat
• Furrow Opener (Alat Pembuat Alur)
Furrow opener berfungsi sebgai pembuka alur tanam yang
akan dimasuki oleh oleh benih (biji-bijian) sehingga benih
dapat cepat tumbuh terlindung dari panasnya sinar matahari
serta binatang penganggu.

Faktor-faktor penentu kedalam benih yang akan ditanam :


a. Jenis tanaman
b. Kelengasan tanah
c. Temperature tanah
Macam –macam Furrow Opener :
a. Runner digunakan pada tanah gembur, halus dan rata.
b. Hoe digunakan pada tanah keras berbatu, dan banyak akar.
c. Disk digunakan jika penanaman dilakukan pada lahan yang luas,
dimana sangat dibutuhkan kecepatan tinggi dalam proses
penanaman.

• Covering Device(alat penutup alur)


Covering device berfungsi untuk menutup alur tanam sehingga
tidak terjadi kavitsi lengas (tanah yang kering padat dan cepat
menguap) yang bisa menyebabkabkan benih tidak dapat tumbuh
dengan baik/tidak tumbuh.
Prinsip kerja mesin tanam

Perputaran mesin (motor) baik motor bakar maupun motor


bensin yang akan memutarkan SMD, sehingga terjadi sirkulasi
perputaran benih yang menyebabkan benih masuk kedalam
SMD dengan jumlah tertentu sesuai dengan setingan,
selanjutnya disalurkan pada feed tube dan ditanam pada alur
yang telah dibuat oleh furriw opener dan kemudian ditutup
oleh converind device sehingga tertutup.
Alat penanam jagung sistem baris lebar
Ketelitian suatu alat
tanam tergantung dari
keseragaman dari
benih, bentuk dasar
dari corong pemasukan,
kecepatan perputaran
dari lempeng benih,
bentuk dan ukuran
lempeng serta
kesempurnaan corong
pemasukan.

Penampang dasar corong


pemasukan alat penanam
jagung
Bagian-bagian dari dasar corong pemasukan alat
penanam jagung :
• Cut-off pawl
dengan bantuan tekanan per, bagian ini
berfungsi untuk mengeluarkan benih yang
berlebih.
• Knok-out pawl
dengan bantuan per, bagian ini berfungsi
mengatur benih supaya benih tepat jatuh
diatas saluran benih
• Lempeng benih
membawa benih melalui celah-celah
lempeng yang ada dan menjatuhkannya
pada katup terbuka sehingga benih masuk
kedalam tanah
2. Alat penanam sistem baris sempit

• Tipe ini dirancang khusus untuk menanam


benih-benih kecil atau rumput-rumputan
dalam baris dan alur yang sempit serta
kedalaman yang seragam.

• Terdiri dari :
a. corong pemasukan benih
b. corong yang lebih luas dan terbagi menjadi dua
bagian (benih dan pupuk)
3. Alat penanam sistem sebar
Penanaman sistem sebar ini memerlukan
adanya pembuka alur, maka dari itu harus
disiapkan dengan pengolahan tanah yang
menggunakan peralatan seperti garu piring.
Dan juga sistem ini tidak memerlukan
penutupan. Penutupan kemudian dapat
dilakukan dengan garu paku atau yang
lainnya.
Alat penanaman sistem sebar terdapat 3
sistem alat, yaitu:
a. Tipe sentrifugal atau endgate
b. Tipe pesawat terbang
c. Penebar rumput-rumputan
Transplanter
• Pada prinsipnya cara kerja alat ini adalah
mirip dengan cara kerja tangan manusia
dalam menanam bibit padi sawah.
• Sewaktu pinset pada posisi diatas, maka
cakar pemegang akan terbuka, sedang
waktu pinset penanam turun, maka cakar
pemegang akan tertutup.
• Pada proses ini bibit akan dicabut melalui
celah kotak bibit dan cakar pemegang
akan membawanya kebawah.
• Saat pinset pada posisi dibawah, maka
cakar pemegang akan membuka dan
melepaskan bibit kedalam tanah.
Unit transplanter
mounted pada traktor
roda dua
Keterangan:
a Tempat bibit padi
b Motor penggerak
c Roda besi ber lempeng
d Pelampung di atas lumpur
e Pegangan dan kopling
f Bibit padi

Kedalaman penanaman antara 3 sampai 4 cm dengan


jarak tanam 12 sampai 18 cm dan jarak alur 30 cm.

Jumlah bibit tiap penjatuhannya berkisar antara 3


sampai 4 bibit.

Kapasitas transplanter ini mampu menyelesaikan 0,1


hektar dalam waktu 2 sampai 4 jam dengan operator
sebanyak 4 sampai 6 orang.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai