BAB II Manajemen 3C
BAB II Manajemen 3C
TINJAUAN TEORITIS
A. Manajemen Keperawatan
1. Definisi
Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam menjalankan suatu
kegiatan di organisasi. Manajemen mencangkup kegiatan koordinasi dan supervisi terhadap staf,
sarana dan prasarana dalam mencapai tujuan organisasi(Grant & Massey dalam Nursalam, 2002).
Manajemen keperawatan diartikan sebagai proses pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui staf
Melalui manajemen diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan. Dalam manajemen terdapat
suatu proses yang mengubah suatu input menjadi suatu output yang diharapkan. Input manajemen
ini terdiri atas manusia, uang, material, alat dan metode yang selanjutnya akan mengalami proses
keperawatan menghargai waktu akan menyusun perencanaan terprogram dengan baik dan
mencapai tujuan ada 3 blok struktur organisasi yaitu : unit, sub bidang dan bidang. Adapun
a. Fungsional atau penugasan yaitu pembagian tugas untuk perawat dilakukan oleh kepala ruangan
b. Alokasi pasien yaitu pengorganisasian pelayanan keperawatan untuk beberapa pasien atau satu
keperawatan pada sekelompok pasien yang dipimpin oleh perawat register ners.
3. Fungsi-Fungsi Manajemen
B. Change Agent/Pengelola Perubahan
C. Standar Asuhan Keperawatan
D. Patient Safety : Mengurangi resiko jatuh
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
B. T u j u a n S t a n d a r A s u h a n K e p e r a w a t a n
1. Memberi bantuan yang efektif kepada semua orang yang memerlukanpelayanan kesehatan sesuai
dengan Sistem Kesehatan Nasional.
2. Menjamin bahwa bantuan diarahkan untuk memenuhi kebutuhanpasien
dan mengurangi/menghilangkan kesenjangan.
3. Mengembangkan standar asuhan keperawatan yang ada.
4. Memberi kesempatan kepada semua tenaga keperawatan untukmengembangkan tingkat kemampuan
professional.
5. Memelihara hubungan kerja yang efektif dengan semua kalangankesehatan.
6. Melibatkan pasien dalam perencanaan dan pelaksanaan pelayanankesehatan.
Tujuan dan manfaat standar asuhan keperawatan penting lainnyamencakup pada dasarnya mengukur
kualitas asuhan kinerja perawat dan efektifitas manajemen organisasi. Dalam pengembangan standar
menggunakan pendekatan dan kerangka kerja yang lazim sehingga dapat ditata siapa yang bertanggung
jawab mengembangkan standar bagaimana proses pengembangan tersebut. Standar asuhan berfokus pada
hasil pasien, standar praktik berorientasi pada kinerja perawat professional untuk memberdayakan proses
keperawatan. Standar finansial juga harus dikembangkan dalam pengelolaan keperawatan sehingga dapat
bermanfaat bagi pasien, profesi perawat dan organisasi pelayanan (Kawonal, 2000). Setiap hari perawat
bekerja sesuai standar–standar yang ada seperti merancang kebutuhan dan jumlah tenaga berdasarkan
volume kerja, standar pemerataan dan distribusi pasien dalam unit khusus, standar pendidikan bagi
perawat professional sebagai persyaratan agar dapat masuk dan praktek dalam tatanan pelayanan
keperawatan professional (Suparti, 2005). Terjadi kesepakatan antara praktisi terhadap tingkat kinerja dan
menawarkan ukuran penilaian agar praktek keperawatan terbaru dapat dibandingkan. Penilaian essensial
asuhan keperawatan melalui penataan standar sebagai dasar kesepakatan untuk mencapai asuhan
keperawatan optimal. Standar keperawatan dalam prakteknya harus dapat diterima. Setiap klien berhak
mendapatkan asuhan berkualitas, tanpa membedakan usia dan diagnosa. Dengan demikian standar dapat
diharapkan memberikan fondasi dasar dalam mengukur kualitas asuhan keperawatan (Kawonal, 2000).
Standar Asuhan Keperawatan yang kami buat, bukan mengacu pada 10 atau 20 besar penyakit, tapi pada
30 Diagnosa Keperawatan terbanyak. 30 Diagnosa Keperawatan terbanyak ini didapatkan dari informasi
yang dianalisaoleh Sistem Informasi Keperawatan berbasis IT selama kurun waktu 2 tahun.Walaupun
SAK ini tidak sesuai dengan acuan Assesent AkreditasiRumah Sakit yang dikeluarkan oleh KARS, tapi
SAK ini yang kami yakini lebih ideal. Dan dalam diskusi degan surveyor Akreditasi di akhir 2014 saat
kami akreditasi RS, surveyor akreditasi bisa menerima argumen kami bahkan mendukung SAK kami.
Secara umum standar praktek keperawatan ditetapkan untuk meningkatkan asuhan atau pelayanan
keperawatan dengan cara memfokuskan kegiatan atau proses pada usaha pelayanan untuk memenuhi
kriteria pelayanan yang diharapkan. Penyusunan standar praktek keperawatan berguna bagi perawat,
1. Perawat
Standar praktek keperawatan digunakan sebagi pedoman untuk membimbing perawat dalam
penentuan tindakan keperawatan yang akan dilakukan terhadap kien dan perlindungan dari kelalaian
dalam melakukan tindakan keperawatan dengan membimbing perawat dalam melakukan tindakan
2. Rumah sakit
Dengan menggunakan standar praktek keperawatan akan meningkatkan efisiensi dan efektifitas
pelayanan keperawatan dapat menurun dengan singkat waktu perwatan di rumah sakit.
3. Klien
Dengan perawatan yang tidak lama maka biaya yangditanggung klien dan keluarga menjadi ringan.
4. Profesi
Sebagai alat perencanaan untuk mencapai target dan sebagai ukuran untuk mengevaluasi penampilan,
Untuk mengetahui batas kewenangan dengan profesi lain sehingga dapat saling menghormati dan
C . P r o s e s Te r w u j u d n y a S t a n d a r A s u h a n K e p e r a w a t a n
1. Pemimpin yang peduli dan mendukung
2. Ada kesadaran bahwa mutu harus ditingkatkan (Standar mutu )
3. Tenaga keperawatan disiapakn melalui upaya peningkatanpengetahuan, sikap, ketrampilan dengan
cara diadakan program diklatdan seminar
S t a n d a r I V: I m p l e m e n t a s i
Perawat mengimplementasikan tindakan yang telah diidentifikasi dalam rencana
asuhan keperawatan.Kriteria Proses :
1. Bekerjasama dengan klien dalam pelaksanaan tindakankeperawatan
2. Kolaborasi dengan profesi kesehatan lain untuk meningkatkanstatus kesehatan klien
3. Melakukan tindakan keperawatan untuk mengatasi masalahkesehatan klien
4. Melakukan supervisi terhadap tenaga pelaksana keperawatandibawah tanggung jawabnya
5. Menjadi koordinator pelayanan dan advokasi terhadap klienuntuk mencapai tujuan kesehatan
6. Menginformasikan kepada klien tentang status kesehatan danfasilitas-fasilitas pelayanan kesehatan
yang ada
7. Memberikan pendidikan pada klien dan keluarga mengenaikonsep, ketrampilan asuhan diri serta
membantu klienmemodifikasi lingkungan yang digunakanny
8. Mengkaji ulang dan merevisi pelaksanaan tindakan keperawatanberdasarkan respon klien.
S t a n d a r V: E v a l u a s i
Perawat mengevaluasi kemajuan klien terhadap tindakan dalam pencapaian tujuan dan merevisi data
dasar serta perencanaan. Kriteria proses :
- Menyusun perencanaan evaluasi hasil dari intervensi secarakompeherensif, tepat waktu dan terus
menerus.
- Menyusun perencanaan evaluasi hasil dari intervensi secara komprehensif, tepat waktu dan terus
menerus
- Menggunakan data dasar dan respon klien dalam mengukurperkembangan kearah pencapaian tujuan.
4. Memvalidasi dan menganalisis data baru dengan sejawat danklien.5. Bekerja sama dengan klien, keluarga
untuk memodifikasirencana asuhan
keperawatan.6. Mendokumentasikan hasil evaluasi dan memodifikasiperencanaan.