Anda di halaman 1dari 24

FI-1101

FISIKA DASAR 1B
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA

DINAMIKA BENDA
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah kuliah ini mahasiswa diharapkan
• Memahami hukum-hukum Newton untuk gerak di bidang
datar
• Mampu menggambarkan diagram gaya
• Menerapkan hubungan gaya dan gerak untuk berbagai
keadaan
Sub-Topik
• Inersia
• Hukum Newton ( I, II dan III )
• Gaya dan gerak
• Aplikasi Hukum Newton: Benda dalam keadaan seimbang
dan dinamik
• Diagram gaya
Pendahuluan
• Dalam kehidupan sehari-hari gaya dilihat sebagai dorongan
atau tarikan.
• Ada dua macam gaya:
– gaya kontak yang terjadi melalui sentuhan (dorongan, tarikan,
gesekan, pegas)
– gaya yang bekerja jarak jauh (action-at a- distance), misal : gaya
gravitasi, gaya coulomb, gaya magnet
Konsep Gaya & Massa Inersia
• Gaya sebagai penyebab perubahan gerak.
• Gerak adalah perubahan posisi terhadap waktu.
• Perubahan gerak → perubahan kecepatan → percepatan.
• Bilamana ada percepatan berarti ada gaya penyebabnya.
• Massa adalah ukuran kuantitatif kemudahan benda diubah
keadaan geraknya. Massa menjadi ukuran inersia
(kecenderungan benda untuk mempertahankan
keadaannya)
Hukum I Newton
• Jika resultan gaya yang bekerja pada benda = 0, maka benda tsb tidak mengalami
perubahan gerak. Artinya jika diam tetap diam, jika bergerak lurus beraturan,
tetap lurus beraturan.
• Disebut hukum inersia sebab menyatakan bilamana resultan gaya = 0, benda
cenderung mempertahankan keadaannya (inert).
• Jadi sebenarnya keadaan diam dan gerak lurus beraturan tidaklah berbeda, dua-
duanya tidak memerlukan adanya gaya resultan (gaya resultan sama dengan
NOL)
• Patut diingat, gaya bersifat vektor, jadi resultannya dilakukan penjumlahan
secara vektor.
Contoh Kasus Hukum I Newton

Gaya-gaya yang bekerja Resultan Gaya

4N 4N
0N
Hukum II Newton
• Perubahan gerak, berarti perubahan kecepatan alias mengalami percepatan. Jika
sebuah benda mengalami percepatan, maka pasti resultan gaya yang bekerja
pada benda tsb tidak sama dengan NOL.
• Hukum II Newton:
Jika resultan gaya ∑F bekerja pada massa m maka massa tersebut akan
mengalami percepatan a. Percepatan yang terjadi (a) akan sebanding dengan
resultan gaya tsb, arahnya sama dengan arah resultan gaya tsb, dan besarnya
akan berbanding terbalik dengan massanya (m)
∑F = m a
• SI : satuan m : kg, satuan a : m/s2
satuan F : kg m/s2 (diberi nama : newton atau N)
Contoh Kasus Hukum II Newton

Gaya-gaya yang bekerja Resultan Gaya

4N 10 N 6N

Misalkan massa benda, m = 6 kg,


maka percepatan dari benda tersebut, a = 1 m/s2
Kedudukan Berbagai Rumus Gaya
Di SMA telah kita pelajari ada berbagai rumus gaya, seperti:
F = ma
F = -kx (Gaya Pegas)
F = mv2/r (Gaya Sentripetal)
F = G m1m2/r2 (Gaya Gravitasi Newton)
F = k q1q2/r2 (Gaya Coulomb)
F = μ N (Gaya Gesekan)
Dll
Hukum III Newton
• Untuk setiap gaya aksi yang bekerja pada sebuah benda, terdapat gaya reaksi
yang bekerja pada benda lain, yang besarnya sama tapi berlawanan arah.
• Kata kunci : besar sama, berlawanan, bekerja di dua benda berbeda.
• Pada dasarnya hukum ini menyatakan gaya pasti ada penyebabnya.

Faksi= - Freaksi
Ilustrasi 1: Sistem dan Lingkungan
Sistem: Kotak
N Lingkungan: meja dan bumi

Belajar mendefinisikan sistem dan


lingkungan, serta menuliskan gaya
yang bekerja pada sistem

BUMI

Sebuah kotak terletak di atas meja dengan berat W.


Apakah gaya reaksi dari W ?
Apakah N dan W membentuk pasangan aksi-reaksi?
Apakah gaya reaksi dari N ?
Strategi Umum Menyelesaikan Persoalan
Dinamika
1. Tentukan sistem
2. Gambar diagram gaya benda bebas pada sistem tersebut
3. Menguraikan gaya-gaya pada arah-arah yang mempermudah penyelesaian
4. Memperhatikan arah-arah yang mungkin terjadinya kesetimbangan gaya
5. Susun persamaan dengan memanfaatkan hukum-hukum gerak Newton
6. Selesaikan sistem persamaan yang diperoleh
7. Interpretasikan hasil solusi matematikanya (arti fisis)
Gaya Normal
Gaya normal = gaya tegak lurus permukaan
a
N
N
N

W
Gaya normal bisa tak segaris dengan
W

N
W
W
Gaya normal bisa F
sama dengan gaya Gaya normal bisa lebih
berat W besar dari W
W
Gaya normal bisa tegak
lurus W
Gaya Gesekan
f s ,max  s FN 0  f s  s FN f k  k FN
FN
F Sifat gesekan: gaya gesek terjadi karena kontak antara dua permukaan
mg
kering yang tidak dilumasi.

Sifat 1. Jika peti dalam keadaan diam, maka gaya gesek statik 𝑓Ԧ𝑠 , menyeimbangkan gaya 𝐹. Ԧ
Sifat 2. Besarnya 𝑓𝑠 pada gesekan statik tidak konstan tetapi bervariasi dari 0 sampai nilai maksimum
𝑓𝑠,max = 𝜇𝑠 𝐹𝑁 . Konstanta 𝜇𝑠 diketahui sebagai koefisien gesek statik. Jika 𝐹 melampaui 𝑓𝑠,max , peti mulai
bergeser.
Sifat 3. Saat peti mulai bergerak, gaya gesek 𝑓Ԧ𝑘 dikenal sebagai gesekan kinetik. Besarnya adalah konstan
dan diberikan oleh persamaan: 𝑓𝑘 = 𝜇𝑘 𝐹𝑁 . 𝜇𝑘 dikenal sebagai koefisien gesek kinetik. Catatan bahwa: 𝑓𝑘 <
𝑓𝑠,max
Catatan 1: Gesekan statik dan kinetik bertindak paralel pada permukaan kontak. Arahnya berlawanan dengan arah gerak
(untuk gesekan kinetik) atau mengenai gerak (dalam kasus gesekan statik)
Catatan 2: Koefisien 𝜇𝑘 tidak bergantung pada kecepatan benda bergeser.
Diagram Bebas
• Diagram bebas (free-body diagram) adalah gambar yang
menunjukkan gaya-gaya yang bekerja pada benda
• Penyelesaian dinamika benda
– Gambar diagram benda bebas
– Pilih sistem koordinat yang sesuai
– Gunakan hukum-hukum gerak Newton
– Selesaikan persamaan-persamaan
Diagram Bebas
Diagram Bebas

Tentukan persamaan tegangan tali yang bekerja pada benda pada gambar diatas !
Contoh Soal
Perhatikan gambar balok berikut ini!
Jika massa balok 3 kg dan percepatan gravitasi 10 m/s2 maka gaya normal yang
dialami balok adalah …
FI-1101
FISIKA DASAR 1B
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai