Anda di halaman 1dari 1

Vila, vila, vila…!!! Vila, Mas…, Mbak…?

“saya antarkan biar aman” *

Malam minggu! Sebagian besar orang menganggap sebagai waktu yang pas buat
bersenang-senang atau mengaktualisasi diri. Masyarakat pekerja menganggap malam minggu
merupakan waktu luang untuk sekadar melepas penat setelah semingguan penuh bergulat
dengan pekerjaan. Untuk sebagian besar generasi micin yang berjibaku dengan pelajaran dan
tugas di sekolah atau kampus, malam minggu ini dimanfaatkan untuk bertemu pasangan, teman,
atau menikmati me time sejenak melupakan tumpukan tugas. Kalau pun kita menengok masa
lampau, kita akan diingatkan dengan sebuah lirik lagu yang sangat falimiar dengan pergaulan
muda-mudi, yaitu, “Malam minggu malam yang panjang, malam yang asyik buat pacaran!” yang
dipopulerkan oleh Jamal Mirdad. Mungkin anak jaman now sudah tidak ada yang kenal.
Kalau mau menarik kesimpulan secara serampangan, malam minggu adalah malam yang
selalu dinanti generasi muda. Hal ini pun juga dinantikan oleh anggota muda Himafo Angkatan
35, malam minggu ibarat momen untuk menikmati kerja keras dan jerih payah selama seminggu
penuh “proses belajar fotografi mulai dari masuk pertama kali di Himafo”. Malam minggu ini juga
menjadi transisi akan hari esok yang penuh dengan hal-hal baru sebagai anggota penuh Himafo.
Mengangkat tajuk “Malam Minggu”, para anggota muda Himafo mencoba untuk memetani
fenomena malam minggu dan memaknai proses belajar fotografi dalam bentuk visual yang
disajikan dalam bentuk media fotografi. Beberapa pendekatan telah dicoba teman-teman Himafo,
mulai dari aspek teknis fotografi, ide penciptaan karya yang dipengaruhi tema “Malam Minggu”,
sampai perilaku pengkarya itu sendiri yang coba ditrasformasikan dalam media fotografi.
Pameran kali ini diawali dengan karya Huda yang berjudul Setengah Mati sebagai bentuk
transisi untuk menghantarkan kita memasuki alam pikiran para pengkarya. Tak lupa juga karya
Ayu yang mencoba mengenali media dan bahan yang menjadi asupan nutrisi. Berbeda halnya
dengan Syafin dan Hayyu yang menangkap hal yang sangat intim dengan wanita yaitu
paripurnanya kecantikan dalam menyambut malam minggu. Tetapi, disadari atau tidak, malam
minggu juga merupakan malam yang penuh dengan kegelapan “yo mesti jenenge malam” yang
tak luput dengan bayang-bayang suram tapi nikmat dan mendebarkan seperti yang dicoba
divisualisasikan oleh Imas dengan Sanggama-nya. Dilanjutkan dengan para pengkarya yang
ingin mengaktualisasi diri dengan bacaanya seperti Dinda dan Salma. Sedangkan Yusril lebih
cenderung berkumpul bersama rekan untuk menikmati waktu disela pekerjaan dengan bermusik.
Terkadang ada benarnya yang disampaikan Milen lewat Wasting-nya, tanpa disadari kita telah
melewatkan banyak pengalaman hanya untuk mendapatkan pengalaman yang lainnya. Padahal,
kita harus terus melangkah, konsisten dalam mencapai tujuan yang kita harapkan. Layaknya Arya
dengan gerak dan semangatnya untuk menjadi pribadi yang positif.
Selamat bermalam minggu, selamat menikmati, safety first!
*Kurator

Anda mungkin juga menyukai